PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Jamu adalah obat tradisional yang diracik dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan
sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun. Sediaan
bahan alam yang khasiatnya belum dibuktikan secara ilmiah, dalam kata lain, belum
mengalami uji klinis maupun uji praklinis, namun khasiat tersebut dipercaya oleh orang
berdasarkan pengalaman empiric. Dalam sediaan jamu, bahan baku yang digunakan pun
belum mengalami standarisasi karena masih menggunakan seluruh bagian tanaman. Jamu
disajikan secara tradisional dalam bentuk seduhan, pil, atau cairan. Umumnya, obat
tradisional ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur. Jamu tidak
memerlukan pembuktian ilmiah secara uji klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.
Logo jamu berupa ranting daun terletak dalam lingkaran dan harus
mencantumkantulisan “JAMU”
Kriteria jamu antara lain adalah sebagai berikut:
-Aman
-Klaim khasiat dibuktikan secara empiris
-Memenuhi persyaratan mutu.
Contoh obat-obatan golongan jamu adalah pilkita, laxing, keji beling, curcuma tablet, Jamu
buyung upik, Jamu nyonya menier
2. OBAT HERBAL TERSTANDAR ( Standarized based Herbal Medicine)
Obat Herbal Standar Obat ini sudah melalui pembuktian ilmiah berupa uji praklinis.
Sehingga khasiat obatnya tidak hanya didasarkan pada kata nenek moyang, tapi sudah
benar benar dibuktikan secara ilmiah sebatas uji praklinis.
Menurut literatur Obat Herbal Terstandar merupakan obat tradisional yang
disajikan dari hasil ekstaksi penyarian bahan alam, baik dari tanaman, binatang maupun
mineral. Dalam proses pembuatanya membutuhkan peralatan yang tidak sederhana dan
lebih mahal dari jamu serta telah dilakukan pembuktian ilmiah berupa penelitian praklinis
yang meliputi standarisasi kandungan senyawa berkhasiat dalam bahan penyusun,
standarisasi pembuatan ekstrak yang higenis, serta uji toksisitas akut maupun kronis.
Uji Praklinis adalah Uji yang dilakukan pada hewan percobaan, sedangkan Uji Klinis
merupakan uji percobaan yang telah dilakukan pada manusia.
Logo dari OHT pun berbeda dengan logo Jamu, dimana logo OHT berupa lingkaran
dengan garis tepi berwarna hijau dengan simbol tiga bintang (*) berwarna hijau disertai
tulisan Obat Herbal Terstandar seperti gambar
Kriteria Obat Herbal Terstandar antara lain:
Aman
Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah atau pra-klinis
Bahan baku yang digunakan telah mengalami standarisasi
Memenuhi persyaratan mutu.
Di Indonesia telah terdapat kurang lebih 17 macam OHT, Contoh obat golongan
herbal terstandar antara lain Lelap, Diapet, tolak angin, antangin JRG, dll.
3. FITOFARMAKA (Clinical Based Herbal Medicine)
Fitofarmaka merupakan sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis, bahan baku dan produk
jadinya telah distandarisasi. Salah satu syarat agar suatu calon obat dapat dipakai dalam
praktek kedokteran dan pelayanan kesehatan formal (fitofarmaka) adalah jika bahan baku
tersebut terbukti aman dan memberikan manfaat klinik.
DISUSUN OLEH:
NIM : PO1031215003
SMT : III