Alternatif pengoba ta n
FARMAKOLOGI II 3
DEFINISI OBAT KELOMPOK FITOTERAPI
FARMAKOLOGI II 5
DEFINISI OBAT ASLI INDONESIA
UU No. 7 Tahun 1963 tentang Farmasi
FARMAKOLOGI II 6
Parameter Obat Tradisional Fitofarmaka / fitoterapi
1. Jaminan Aman Aman, berkhasiat dan
berkualitas
2. Penggunaan Pengobatan sendiri, secara turun UPKF (Upaya Pelayanan
temurun (pengalaman) Kesehatan Formal),
diresepkan
FARMAKOLOGI II 8
Perkembangan Bentuk Sediaan OT
FARMAKOLOGI II 9
Bentuk Sediaan Obat Tradisional
Generasi I Tanaman segar, Rajangan, Sediaan
galenika: Decoct, Infus, Sediaan berbahan
baku serbuk: Jamu Serbuk, Tapel, Pilis,
Param, Pastilles, Dodol/ Jenang, Koyok, Pil
serbuk, dll
Generasi II Sediaan berbahan baku ekstrak: Pil
ekstrak, Tablet, Kapsul, Kaplet, Salep/
Krim, Sari Jamu, dll
Generasi III Effervescent (serbuk/ tablet), RTD
(ready to drink), Gel transdermal, dll.
Persyaratan:
Kadar air, ALT, AKK, Mikroba Patogen, Aflatoksin
FARMAKOLOGI II 11
Bentuk Sediaan Obat Tradisional
Serbuk
Definisi:
Serbuk adalah sediaan obat tradisional berupa
butiran homogen dengan derajat halus yang cocok;
bahan bakunya berupa simplisia sediaan galenik
atau campurannya
Persyaratan:
Keseragaman bobot, Kadar air, ALT, AKK, Mikroba
Patogen, Aflatoksin, Bahan Tambahan (0)
FARMAKOLOGI II 12
Bentuk Sediaan Obat Tradisional
Param, Pilis, Tapel
Definisi:
Param, Pilis, Tapel adalah sediaan padat obat
tradisional; bahan bakunya berupa serbuk simplisia;
sediaan galenik atau campurannya dan digunakan
sebagai obat luar.
FARMAKOLOGI II 13
Bentuk Sediaan Obat Tradisional
Param, Pilis, Tapel
Persyaratan:
Kadar air, ALT, AKK, Mikroba Patogen, Penandaan
sebagai obat luar
FARMAKOLOGI II 14
Bentuk Sediaan Obat Tradisional
Koyok
Definisi:
Koyok adalah sediaan obat tradisional berupa pita
kain yang cocok dan tahan air yang dilapisi dengan
serbuksimplisia dan atau sediaan galenik, digunakan
sebagai obat luar dan pemakaiannya ditempelkan
pada kulit.
Persyaratan:
ALT, Mikroba Patogen, Penandaan sebagai Obat
Luar
FARMAKOLOGI II 15
Bentuk Sediaan Obat Tradisional
Tablet
Definisi:
Koyok adalah sediaan obat tradisional berupa pita
kain yang cocok dan tahan air yang dilapisi dengan
serbuksimplisia dan atau sediaan galenik, digunakan
sebagai obat luar dan pemakaiannya ditempelkan
pada kulit.
Persyaratan:
ALT, Mikroba Patogen, Penandaan sebagai Obat
Luar
FARMAKOLOGI II 16
Pengelompokan Obat Tradisional/
(Obat Asli Indonesia)
Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat
telah mendorong perkembangan Obat Tradisional,
meliputi peningkatan mutu, keamanan, penemuan indikasi
baru dan formulasi.
FARMAKOLOGI II 17
Pengelompokan Obat Tradisional /
Obat Asli Indonesia
Pengelompokan Obat Tradisional berdasarkan SK Kepala Badan
POM HK.00.05.4.2411 tentang Pengelompokan dan Penandaan
Obat Bahan Alam Indonesia, berdasarkan cara pembuatan, jenis
klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat:
O bat Tradisional
FARMAKOLOGI II 18
Pengelompokan Obat Tradisional
(Obat Asli Indonesia)
1. Jamu
Kriteria:
1. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
2. Klaim khasiat berdasarkan data empiris
3. Proses produksi mengikuti pedoman Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
4. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
FARMAKOLOGI II 23
Persyaratan Umum O Trad.
1. Secara empirik terbukti aman dan
bermanfaat untuk manusia
2. Bahan obat tradisional dan proses
produksi yang digunakan memenuhi
persyaratan
FARMAKOLOGI II 24
Pelaksanaan Uji Klinik OTrad
FARMAKOLOGI II
25
Tahapan Pelaksanaan Uji Pengembangan OT
Inventarisasi Observasi Seleksi
Teknologi Farmasi
Standardisasi sederhana
(Sediaan Baru)
Isolasi
OBAT JADI
Pelayanan
Kesehatan
FARMAKOLOGI II STIKES DHARMASRAYA 26
Penyusunan Ramuan Obat
Tradisional
27
Penyusunan ramuan:JAMU ANTON-ANTON TUA
Hamil Tua adalah masa kehamilan dari bulan ke-7 sampai dengan bayi lahir.
Dalam masa kehamilan ini umumnya terjadi keluha n para ibu hamil sbb.:
- Frekuensi kencing meningkat karena rahim membesar dan menekan
kandung kencing, pergerakan janin yang semakin terasa dan sering
menimbulkan rasa sakit
- Sembelit
- Kejang pada tungkai bawah
- Kadang-kadang terjadi pengeluaran cairan dari vagina
- Perlu persiapan pembentukan ASI yang memadai
28
Penyusunan ramuan: JAMU ASI
Pengeluaran ASI dipengaruhi oleh prolaktin, yang akan bekerja
efektif setelah persalinan atau habis melahirkan.
29
Penyusunan ramuan: JAMU BATUK
Batuk adalah suatu refleks fisiologik pada keadaan sehat maupun sakit yang
berfungsi untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernafasan dari
benda-benda asing (corpus alienum).
30
Penyusunan ramuan: JAMU BERAS KENCUR
Jamu Beras Kencur umumnya digunakan untuk menyegarkan kembali
badan yang lelah, lesu dan pegal linu yang timbul sehabis bekerja,
olah raga atau setelah melakukan perjalanan.
31
Penyusunan ramuan: JAMU BERHENTI HAID
Haid terjadi karena corpus luteum menghentikan produksi hormon
progesteron dan menyebabkan dinding endometrium yang telah
berproliferasi dilepas oleh rahim. Siklus ini berkisar antara 24 hari
sampai 32 hari, rata-rata 28 hari.
Pada beberapa kasus jumlah darah dan masa haid melebihi normal,
misalnya karena terjadi infeksi pada rahim atau disebabkan
gangguan psikis (stress, kelelahan, dll.) Untuk menghindari terlalu
banyak atau berlebihan keluarnya darah yang dapat menyebabkan
kekurangan darah (anemia) maka perlu menghentikan haid tersebut.
Simplisia penyusun yang diperlukan mempunyai kegunaan sbb.:
- Anti Septik kulit kayu pule, pulosari, temu lawak, dn sirih, dn jambu biji
- Penguat rahim
- Penambah nafsu makan herba sambiloto, daun pepaya, kunyit, temu kunci
- Pengelat pinang, gambir, delima putih, KK rapet, kulit kayu turi, dn jambu biji
- Penenang/ pelelap tidur rp. jaringau, dn.kangkung, bg kecubung, biji pala
- Sumber vitamin dan mineral
32
Penyusunan ramuan: JAMU BERSIH DARAH
Bersih darah dapat dikaitkan dengan pengertian darahnya
yang kotor. Jika darahnya telah kotor, maka dapat
menimbulkan gatal-gatal, kelainan kulit dan kulit peka
terhadap gigitan serangga.
33
Penyusunan ramuan: JAMU CACINGAN
Cacingan disebabkan oleh investasi cacing, yang terjadi karena telur cacing
tertelan bersama makanan, di dalam duodenum, terserap masuk ke
aliran darah. Larva yang berada dalam aliran darah melalui jantung
sampai di alveolus paru-paru, bronkhus, pharing,dll, dan berkembang di
dalam usus halus.
Gejala dan penderita cacingan adalah:
- Nafsu makan makin berkurang
- Merasa nyeri di perut dan rasa kurang enak pada ulu hati (epigastrum)
- Merasa mual dan kadang-kadang sampai muntah
- Merasa gatal-gatal dan sering terjadi ruam pada kulit dan hidung.
- Badan kurus, muka pucat, perut membuncit.
Simplisia penyusun yang diperlukan mempunyai kegunaan sbb.:
- Obat cacing biji labu merah, temu giring, temu hitam
- Penambah nafsu makan herba sambiloto, daun pepaya, kunyit, temu kunci
- Anti Muntah buah kapulaga, bunga cengkeh
- Penambah darah dn pepaya, kunyit, daun kecipir, daun bayam duri
34
Bahan Tambahan dalam Formulasi OT
1. Penyedap Rasa:
Kayu Legi Daun Saga
Daun Stevia Daun Asam Jawa
2. Penyedap Aroma
Daun Mentha Daun Gondopura
Buah Adas Daun Cengkih
Kayu Manis Jangan Biji Kedawung
3. Pengisi:
Pulasari Daun Cengkih
4. Penambah Warna:
Kayu Secang Rimpang Kunyit
35
Contoh Formulasi
Anti Hipertensi
Daun Sledri biasanya pembuluh darah BAUK Vasodilator Flavonoid apigenin
menyempit & apiin
Daun Kumis banyak kencing dapat menurunkan BAUK Diuretika Flavonoid, saponin,
Kucing TDT garam K+
Daun Besaran TDT biasanya Ca ++ BAUK Antagonis Ca ++
(Murbei) terlalu tinggi.
Herba Thymi Kadang2 uratnya kencang. BAUK Simpatolitik
Pulosari Filler
Daun Asam Kurkumin tidak stabil dalam pH Stabilisa- Asam organik: asam
basa/ netral warna merah tor sitrat, asam tartarat
memucat
Daun Asam Kurkuminoid tidak larut air solubilizer Suspending pektin
agent 36
Tingkat Keamanan dan
Kemanfaatan Obat
Tradisional
Pokok Bahasan:
Efek samping Obat Tradisional relatif kecil jika
digunakan secara tepat.
Efek Obat Tradisional lemah dan lambat karena
kandungan aktif relatif kecil
Kombinasi aktivitas kandungan kimia aktif dalam satu
bahan nabati
Lebih sesuai untuk penyakit metabolit dan degeneratif
Ketersediaan hasil penelitian ilmiah tanaman obat .
1.Efek samping Obat Tradisional relatif
kecil jika digunakan secara tepat.
Ketepatan meliputi:
a. Kebenaran bahan
b. Ketepatan dosis
c. Ketepatan waktu penggunaan
d. Ketepatan cara penggunaan
e. Ketepatan telaah informasi
f. Ketepatan pemilihan OT untuk indikasi
tertentu
g. Tidak disalahgunakan
1.a. Kebenaran Bahan
Daun Dewa Daun Sambung Nyawa /
(Gynura pseudocina) Panjang Jiwo
(Gynura
procumbens(Lour.) Merr.
Herba tegak Tanaman merambat
Tepi daun berombak Tepi daun bergerigi
Dipakai untuk berbagai Anti Tumor
penyakit Bersifat membunuh sel
Berbulu Permukaan daun tidak
terlalu berbulu
1.a. Kebenaran Bahan
Kunir Putih Temu mangga
(Curcuma zedoaria) (Curcuma mangga)
Obat Diare:
Gambir, dosis < 1 ibu jari
bila lebih akan susah buang air besar.
1.c. Ketepatan Waktu Penggunaan
Pada tahun 1980-an di RS dr Sardjito ditemukan
bahwa Jamu Cabe Puyang dapat menyebabkan
kesulitan persalinan.
Evaluasi penyebab = hambatan kontraksi otot
Cara:
-daun kering dipilin dan dihisap seperti rokok
-Bila diseduh dan diminum akan menyebabkan
keracunan, dengan gejala midriasis (pupil membesar)
1.d. Ketepatan Cara Penggunaan
Akar Senggugu (Clerodendron tomentosum)
Cara:
-Diteteskan pada hidung, menyebabkan pengeluaran lendir. Di
sini tidak masuk dalam aliran darah, sehingga ES hemolisis tidak
terjadi.
-Bila diseduh dan diminum kemungkinan akan menyebabkan
keracunan, karena saponin dalam akar senggugu sangat polar,
hampir tidak terabsorpsi, maka sediaan kapsul gurah tidak ada
manfaatnya
1.e. Ketepatan Telaah Informasi
Biji Jarak (Ricinus communis L.)
Note:
Air dan alkohol dapat membentuk azeotrop: dua
bahan yang berbeda titik didih, bila diuapkan
bersama-sama tidak hanya satu bahan yang menguap,
tetapi dua-duanya menguap.
2. Efek Obat Tradisional lemah dan lambat karena kandungan
aktif relatif kecil
Obat Batuk
Kandungan:
-minyak atsiri: timol, karvakrol, p-sineol yang berkhasiat
sebagai antiseptik dan ekspektoran.
- senyawa flavon polimetoksi yang berkhasiat sebagai
antispasmodik/ antikejang sehingga menekan batuk
Kandungan:
- kurkuminoid yang berkhasiat sebagai kolagogum (memacu
produksi cairan empedu)
- minyak atsiri: (p-tolil metil karbinol yang berkhasiat sebagai
kholeretik (memacu pengeluaran cairan empedu)
Kandungan:
- polisakarida musilago yang berkhasiat sebagai penekan nafsu
makan dan memperlancar defekasi
-tanin bereaksi dengan protein, melapisi dinding usus (sifat
astringensia) sehingga menghambat proses absorpsi di usus.
-Alkaloid (jenisnya belum diketahui) dapat menghambat kerja
enzim lipase (yang bertugas menguraikan lemak, memecah lemak
menjadi molekul yang lebih kecil sehingga mudah dicerna oleh
tubuh.
3.b. Efek Sinergis
Daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
Kandungan:
- flavonoid berkhasiat sebagai diuretik
- saponin berkhasiat sebagai diuretik
- kalium berkhasiat sebagai diuretik
3.b. Efek Sinergis
Jahe (Zingiber officinale )
Kandungan:
- zat pedas gingerol (tidak mudah menguap) berkhasiat sebagai
antimual (rasa)
- minyak atsiri (mudah menguap) berkhasiat sebagai anti mual
(aroma)
3.c. Kontraindikasi (jika penyiapan
sediaan tidak tepat)
Kelembak (Rheum officinale )
Kandungan:
- antrakuinon (non polar) berkhasiat sebagai laksansia (urus-
urus)
- tanin (polar) bersifat adstringent, menghambat adsorpsi
berkhasiat sebagai antidiare.
Kandungan:
- kurkuminoid (tidak mudah menguap) berkhasiat sebagai
antihiperkolesterol (menurunkan kolesterol)
- minyak atsiri (mudah menguap) berkhasiat sebagai penambah
nafsu makan.
Kandungan:
- senyawa polisakarida berkhasiat sebagai imunomodulator
(kekebalan tubuh)
- senyawa alkaloid (xeromine) berkhasiat membantu
memperbaiki sel-sel yang rusak.
-Senyawa kumarin (skopoletin) mempunyai khasiat sebagai anti
hipertensi
Kandungan:
- senyawa polisakarida berkhasiat sebagai antidiabetes
- senyawa antrakuinon berkhasiat laksansia
-Acemanan bekhasiat sebagai penyembuh luka, anti radang
-Zat pewarna hitam berkhasiat sebagai penyubur rambut.
Contoh:
1. Diabetes kelainan metabolisme gula
2. Hiperlipidemia kelainan metabolisme lemak
3. Asam urat kelainan metabolisme xantin
4. Batu ginjal kelainan metabolisme kalsium
5. Batu empedu kelainan metabolisme asam empedu
6. Atherosklerosis kelainan metabolisme kolesterol
4.b. Penyakit degeneratif
Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang timbul karena
adanya perubahan fisik/ organ tubuh
Penyakit metabolisme lebih sering melanda pedesaan:
Contoh:
1. Hipertensi penyempitan pembuh darah
2. Asma penyempitan saluran nafas
3. Maag adanya luka/ tukak pada lambung
4. Ambeien radang
5. Hepatitis kerusakan liver
6. Pikun ketuaan
5. Ketersediaan Hasil Penelitian Ilmiah
Tanaman Obat
Kondisi :
1. Belum semua tanaman asli Indonesia diteliti secara ilmiah,
2. Belum banyak hasil penelitian ilmiah diekspos terbuka
(industri untuk kalangan sendiri; sebagian besar hasil
penelitian ilmiah univ. didokumentasikan sendiri)
3. Kurangnya budaya pembuatan laporan/ jurnal dalam format
resmi/ mem-patent-kan karya ilmiah.