Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nur Fadhliah Awaliyah

NPM : 1941042012
Prodi : Teknologi Pendidikan
Universitas : Universitas Negeri Makassar

“Pengembangan Media Pembelajaran E-Book Berbasis Flip Pdf Profesional Untuk


Meningkatkan Kemandirian dan Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XII
IPA 2 SMA Negeri 5 Takalar Kabupaten Takalar”

PENDAHULUAN

Pada saat ini, dunia tengah memasuki era revolusi industry 4.0 atau revolusi industry
dunia ke empat dimana teknologi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal
menjadi tanpa batas dan tidak terbatas akibat perkembangan teknologi digital. Era ini telah
mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni,
dan bahkan sampai ke dunia pendidikan.
Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu proses
transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada pembentukan spesialis atau
bidangbidang tertentu, oleh karena itu perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis.
Keberhasilan sebuah pembelajaran dapat dicapai melalui pembentukan komunikasi yang
efektif antara komponen belajar. Salah satu cara untuk membentuk komunikasi efektif adalah
dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peran sebagai
teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran. Media
dengan perangkat pembelajaran yang baik, akan menuntun peserta didik dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, yaitu bahan ajar
yang dikemas dalam media pembelajaran yang menarik.
Dengan adanya kemajuan teknologi pada saat ini guru di tuntut untuk bisa
memanfaatkan berbagai media. Hal ini diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 14/2015
tentang guru dan dosen yang menyatakan bahwa setiap guru dan dosen harus dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan
kegiatan pengembangan yang mendidik.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia
pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap
usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Dalam perkembangan media pembelajaran, terdapat beberapa jenis diantaranya cetak,
transparansi, audio, slide suara, video/ film, multimedia interaktif, e-learning, media digital.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis media pembelajaran digital. Media berbasis
digital merupakan strategi pembelajaran yang dapat digunakan di sekolah. Melalui media
berbasis digital dalam pembelajaran dapat menciptakan minat tersendiri bagi siswa dalam
memahami pembelajaran.
E-book berbasis flip pdf professional merupakan salah satu alternatif media yang dapat
digunakan baik oleh pendidik maupun peserta didik. Dalam media ini terdapat simulasi yang
dapat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Wavirotin dan Yohanes Hadi S (2016) dengan judul
penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Buku Elektronik (E-Book) Untuk Mata
Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Pokok Bahasan Narrative Text Kelas XII IPA SMA Negeri
5 Takalar.
E-Book berbasis flip pdf professional di pilih karena buku elektronik ini dapat di
gunakan sebagai salah satu sumber belajar mandiri, buku elektronik ini di susun berdasarkan
kebutuhan, dan pertimbangan kemampuan pengembang, serta menyesuaikan pada program
dengan tingkat kemudahan pada penerapannya. E-Book merupakan buku yang di publikasikan
dalam format digital, yang berisi tulisan, gambar, dan video yang dapat di baca melalui
perangkat komputer atau perangkat elektronik lainya. Di buat dengan bantuan sofware flip pdf
professional.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis tertarik melakukan penelitian
Pengembangan Media E-Book Berbasis flip pdf professional untuk Menigkatkan Kemandirian
belajar dan Minat Belajar Siswa pada Mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS 1 SMA Negeri 2
Kota Sungai Penuh. Dengan media pembelajaran ini penulis berharap Pendidk dan peserta
didik menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar agar dapat lebih mudah memahami
materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran tercap sesuai dengan yang di inginkan.
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai Pengembangan Media E-Book Berbasis flip
pdf professional untuk Menigkatkan Kemandirian belajar dan Minat Belajar Siswa pada Mata
pelajaran Bahasa Inggris kelas XII IPA SMA Negeri 5 Takalar. Dengan media pembelajaran
ini penulis berharap Pendidk dan peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses belajar
mengajar agar dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga tujuan
pembelajaran tercap sesuai dengan yang di inginkan.

TINJAUAN PUSTAKA

1. E-Book
Buku elektronik (disingkat Buku-e atau ebook) atau buku digital adalah versi
elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat
berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga
dapat berwujud teks atau gambar.
Dewasa ini buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan
dengan buku, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku
elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. Terdapat berbagai format buku
elektronik yang populer, antara lain adalah teks polos, pdf, jpeg, doc lit dan html. Masing-
masing format memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan juga bergantung
dari alat yang digunakan untuk membaca buku elektronik tersebut.
Ada beberapa pendapat tokoh mengenai pandangan khusus tentang E-book sebagai
berikut: Danang (2009) mengartikan bahwa Ebook sebagai buku cetak versi elektronik
yang bisa dibaca pada sebuah alat, semacam komputer dan ponsel, dan alat elektronik
lain yang suport bisa membaca dokumen ebook.

2. Flip pdf internasional


Flip PDF Professional adalah pembuat flipbook kaya fitur yang memiliki fungsi edit
halaman (Komikesari et al., 2020). Aplikasi ini dapat membuat halaman buku yang
interaktif dengan memasukkan multimedia seperti gambar, video dari YouTube, MP4, audio
video, hyperlink, kuis, flash, dan lain-lain (Jannah et al., 2020; Rahmadi et al., 2018). Flip
pdf memiliki desain template dan fitur seperti background, tombol kontrol, navigasi bar, dan
back sound. Siswa dapat membaca dengan merasakan layaknya membuka buku secara fisik
karena terdapat efek animasi dimana saat berpindah halaman akan terlihat seperti membuka
buku secara fisik (Musafanah, 2017; Wibowo, 2018). Hasil Flip pdf dapat disimpan dalam
format html, exe, app, dan fbr. Aplikasi Flip PDF Professional dapat membuat media
pembelajaran interaktif yang menarik tidak hanya terpaku pada tulisan saja tetapi juga dapat
dimasukan animasi gerak, video, dan audio sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton
(Komikesari et al., 2020; Seruni et al., 2019).
Pengembangan sumber belajar berbantuan flip pdf sudah banyak dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya yang disertai dengan keberhasilannya didalam penelitiannya.
Temuan penelitian sebelumnya menyatakan e-modul yang layak digunakan untuk proses
pembelajaran (Mediatati & Suryaningsih, 2017; Seruni et al., 2019; Susilawati et al., 2020).
Namun masih belum dilakukan penelitian yang sama pada mata pelajaran Penerapan
Rangkaian Elektronika khususnya pada KD Counter. Selain itu, e-modul ini sangat
diperlukan karena sesuai dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan e-modul counter dengan menggunakan aplikasi flip pdf
professional pada mata pelajaran penerapan rangkaian elektronika. Adanya modul ini dapat
membantu siswa dalam memahami materi pada KD Counter, guru juga dapat menggunakan
modul ini dalam menyampaikan materi..

3. Kemandirian belajar
Tahar dan Enceng (2006) menyatakan kemandirian belajar adalah individu yang mau
dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain
dalam penentuan tujuan belajar.
Nurhayati (2011) mendefinisikan kemandirian belajar sebagai kemampuan dalam
belajar yang didasarkan pada rasa tanggung jawab, percaya diri, inisiatif, dan motivasi
sendiri dengan atau tanpa bantuan orang lain yang relevan untuk menguasai kompetensi
tertentu, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah belajarnya.
Mujiman (2011) mengartikan kemandirian belajar adalah sifat serta kemampuan yang
dimiliki oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif siswa
untuk menguasai suatu kompetensi. Kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau
motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dibangun dengan
bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki baik dalam menetapkan waktu belajar,
tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun evaluasi belajar yang
dilakukan oleh pembelajar itu sendiri. Suhendri (2014) berpendapat bahwa kemandirian
belajar merupakan kemampuan seorang siswa untuk berupaya secara mandiri dalam
menggali informasi belajar dari Sumber belajar selain guru. Pendapat yang sama juga
dikemukakan oleh Mulyaningsih (2014) bahwa kemandirian belajar merupakan kegiatan
belajar yang dilakukan siswa dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan dari pihak luar.
Menurut Nurwahyuni (2013) kemandirian belajar adalah kesanggupan siswa dalam
menjalani kegiatan belajar dengan seorang diri tanpa tergantung kepada orang lain yang
dilakukan dengan penuh kesabaran dan mengarah kepada suatu pencapaian tujuan yang
diinginkan siswa. Hal yang sama juga diungkapkan Aisyah (2013) kemandirian belajar
berarti kemampuan peserta didik untuk bertanggung jawab atas proses belajar dan
berinisiatif dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan
belajar.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kemandirian belajar adalah kemauan dan kemampuan untuk belajar dengan inisiatif sendiri,
dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam penentuan tujuan belajar, baik dalam aspek
pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah belajarnya.
Djaali (2017) menyatakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi kemandirian
belajar yaitu :
1) Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang
menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi hingga
membentuk suatu konsep diri yang utuh, remaja akan terus menerus bimbang dan
tidak mengerti tentang dirinya. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki
seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor
bawaan melainkan berkembang dari pengalaman-pengalaman yang terus menerus dan
terdiferensiasi. Dasar konsep diri individu ditanamkan pada saat – saat dini kehidupan
anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari.
2) Motivasi
Motivasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai
suatu tujuan (kebutuhan). Hal ini sejalan dengan pendapatnya Suryabrata ( 2013)
kemandirian belajar adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Peranan motivasi mempelajari tingkah laku seseorang besar sekali karena motivasi
diperlukan bagi reinforcement (stimulus yang memperkuat dan mempertahankan
tingkah laku yang dikehendaki) yang merupakan kondisi mutlak dalam proses
kemandirian belajar, motivasi menyebabkan timbulnya berbagai tingkah laku, dimana
salah satu diantaranya mungkin dapat merupakan perilaku yang dikehendaki.
3) Sikap
Sikap dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap definisi itu berbeda
satu sama lainnya. Sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan
yang lebih tinggi dibanding dengan sikap belajar yang negatif. Peranan sikap bukan
saja ikut menentukan apa yang dilihat seseorang melainkan juga bagaimana ia
melihatnya. Sikap belajar yang positif berkaitan erat dengan minat dan motivasi. Oleh
karena itu, apabila faktor lainnya sama, siswa yang sikap belajarnya positif akan
belajar lebih aktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik
dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negatif.
4) Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Minat dapat diekspresikan melalui
pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat
tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
5) Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar cenderung menguasai perilaku siswa pada siswa pada setiap
kali mereka melakukan kegiatan belajar, karena kebiasaan mengandung motivasi yang
kuat. Pada umumnya setiap orang bertindak berdasarkan force of habit dalam belajar,
perbuatan menimbulkan kesenangan cenderung untuk diulang. Oleh karena itu
tindakan berdasarkan kebiasaan bersifat mengukuhkan (reinforcing). Cara belajar yang
efisien adalah dengan usaha sekecil-kecilnya memberikan hasil yang sebesarbesarnya
bagi perkembangan individu untuk belajar.

4. Minat belajar
1) Pengertian minat
Sebelum kita mengetahui minat belajar maka kita harus mengetahui pengertian
minat dan belajar. Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa inggris “ interest”
yang berarti kesukaan, perhatian (kecenderungan hati pada sesuatu), keinginan. Jadi
dalam proses belajar siswa harus mempunyai minat atau kesukaan untuk mengikuti
kegiatan belajar yang berlangsung, karena dengan adanya minat akan mendorong siswa
untuk menunjukan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti belajar
yang berlangsung. Menurut Ahmadi (2009: 148) “Minat adalah sikap jiwa orang seorang
termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, dan emosi), yang tertuju pada sesuatu
dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat”.
Menurut Slameto (2003:180), “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Sedangkan menurut Djaali (2008:
121) “minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh”. Sedangkan menurut Crow&crow (dalam Djaali, 2008: 121)
mengatakan bahwa “minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang
untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri”.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat
adalah rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadap
suatu hal, tanpa ada dorongan.
2) Pengertian Belajar
Skinner (dalam Walgito, 2010: 184) memberikan definisi belajar “Learning is a
process of progressive behavior adaptation”.Sedangkan menurut walgito (2010: 185)
“belajar merupakan perubahan perilaku yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku
( change in behavior or performance)”.
Menurut Whittaker, (dalam Djamarah, 2011:12) merumuskan bahwa “belajar
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman”. Demikian pula menurut Djamarah (2011: 13) belajar adalah “serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasi dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif dan psikomotor”. Demikian pula menurut Khodijah (2014; 50) belajar adalah
sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi,
ketrampilan, dan sikap yang baru melibatkan proses-proses mental internal yang
mengakibatkan perubahan perilaku dan sifatnya relative permanen. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian belajar adalah perubahan dalam diri
pelajarnya yang berupa, pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku akibat dari interaksi
dengan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurkholis. 2013. Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan,
(Online), Vol. 1 No 1, https://media.neliti.com/media/publications/104343-ID-
none.pdf, (diakses 10 November 2021)
Khairinal, Dkk. 2021. Jurnal Pengembangan Media Pembelajaran Buku Elektronik (E-Book)
Untuk Mata Pelajaran Ekonomi Dengan Pokok Bahasan Perdagangan Internasional
Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Talun Blitar. Jurnal manajemen pendidikan dan ilmu
sosial, (Online), Vol. 2 No. 1, https://dinastirev.org/JMPIS/article/view/583 (Diakses
11 November 2021)
Widodo. 2016. Pengantar Ebook. Library uns, (Online),
https://library.uns.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/EBOOK.pdf
(Diakses 11 November 2021)
Rindaryati, N. 2021. E-Modul Counter Berbasis Flip Pdf pada Mata Pelajaran Penerapan
Rangkaian Elektronika. International jurnal, (Online), Vol. 5
No.2. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/31240 (Diakses 11
November 2021)
Marfuati, R. 2019. Kemandirian belajar. Jurnal mercubuana yogya, (Online)
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4862/3/BAB%20II.pdf (Diakses 11 November
2021)
Mailawati, M. 2017. Minat Belajar. Repository radenintan., (Online),
http://repository.radenintan.ac.id/1800/5/Bab_II.pdf (Diakses 11 November 2021)
Bungin, Burhan, B. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Moleong, Jexy J. 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai