Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NUR FADHLIAH AWALIYAH

NIM : 1941042012
KELAS : TEKPEND (B)
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN ONLINE/E-LEARNING

1. Landasan pembelajaran online/E-learning yaitu


a. Landasan Yuridis
Peraturan yang mengatur tentang pendidikan jarak jauh (PJJ) diantaranya UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan serta Permendikbud Tahun 119
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah. Dengan demikian, diketahui bahwa sistem PJJ telah diatur di
Indonesia bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19, namun sistem ini hanya bersifat
alternatif yang menjadi pilihan bagi peserta didik maupun institusi pendidikan untuk
dilaksanakan atau tidaknya.
Tetapi setelah Covid-19 menyebar di Indonesia sejak bulan Maret 2020 yang alalu,
pemerintah menutup sekolah-sekolah untuk mencegah penyebaran virus, terutama
sekolah yang berada di zona merah, sehingga proses belajar mengajar dilakukan dari
jarak jauh. Hal ini sudah ditegaskan oleh pemerintah, khususnya melalui
a) Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (SE Mendikbud) Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19
b) Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (SE
Sekjen Kemendikbud) Nomor 15 Tahun 2020 Pedoman Penyelenggaraan Belajar
dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 memperjelas tentang tata
cara pelaksanaan pendidikan jarak jauh.
c) Pada Pasal 1 angka 15 UU Nomor 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa Pendidikan
jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi
komunikasi, informasi, dan media lain. Selanjutnya PP Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, menyebutkan kembali
definisi yang sama, yaitu PJJ sebagai “pendidikan yang peserta didiknya terpisah
dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.”Kemudian dalam peraturan
turunannya, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 119 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan bahwa pendidikan jarak jauh
menggunakan berbagai sumber belajar melalui penerapan prinsip-prinsip teknologi
pendidikan/pembelajaran
b. Landasan Empiris
Sejak awal tahun 2020 perubahan drastic dibidang pendidikan mulai mengalami
revolusi. Pembelajaran yang tadinya didominasi oleh pembelajaran tatap muka harus
beralih dengan pembelajaran dalam jaringan (daring) di semua level pendidikan,
termasuk perguruan tinggi. Guna mencegah penularan corona virus 2019 (Covid-19),
kebijakan pendidikan banyak yang dilahirkan. Surat edaran yang diterbitkan Mendikbud
Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan dan Nomor
36926/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran daring, parapendidik diharapkan
menghadirkan proses pembelajaran menyenangkan bagi siswa. Di level perguruan tinggi
juga membuat surat edaran yang isinya sama yaitu menerapkan pembelajaran daring
dikampus.
Secara empirik realisasi kebijakan tersebut sangat bergantung pada berbagai faktor.
Pertama, pemerintah pusat mesti menjamin dengan menyediakan koneksi internet yang
lancar dan stabil, subsidi kuota, bantuan perangkat digital, dan peningkatan kapasitas
digital juga meminimalisir ketimpangan akses di berbagai wilayah. Harus ada alokasi
anggaran secara khusus untuk mendukung lancarnya kegiatan pembelajaran daring
tersebut. Pembelajaran daring tidak dapat dilakukan jika sekolah maupun orang tua tidak
memiliki kapital memadai untuk mengakses perangkatnya. Pembelajaran ini tidak akan
terjadi ketika guru dan siswa sama-sama tidak memilikikomputer, handphone, atau kuota
dan jaringan internet yang memadai. Beruntung, belakangan pemerintah membolehkan
anggaran Dana BOS untuk mendukung pelaksaan pembelajaran daring.
c. Landasan Teoritis
Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan“ yaitu suatu Kegiatan yang
dilaksanakan dengan sistem daring yang memanfaatkan Internet. Menurut Bilfaqih &
Qomarudin (2015, hlm. 1) “pembelajaran Daring merupakan program penyelenggaraan
kelas pembelajaran dalam Jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas”. Thorme Dalam Kuntarto (2017, hlm. 102) “pembelajaran daring adalah
Pembelajaran yang menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual, CD ROM,
streaming video, pesan suara, email dan telepon konferensi, teks Online animasi, dan
video streaming online”. Sementara itu RosenbergDalam Alimuddin, Tawany & Nadjib
(2015, hlm. 338) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi
internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan.
Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018, hlm. 27) “daring Memberikan metode
pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan Adanya umpan balik terkait,
menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan Belajar mandiri, personalisasi pembelajaran
berdasarkan kebutuhan Mahasiswa dan menggunakan simulasi dan permainan”.
Sementara itu menurut Permendikbud No. 109/2013 pendidikan jarak jauh adalah proses
belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media
komunikasi.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan dan
kemajuan diberbagai sektor terutama pada bidang pendidikan. Peranan dari teknologi
informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan sangat penting dan mampu
memberikan kemudahan kepada guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran daring ini dapat diselenggarakan dengan cara masif dan dengan peserta
didik yang tidak terbatas. Selain itu penggunaan pembelajaran daring dapat diakses
kapanpun dan dimana pun sehingga tidak adanya batasan waktu dalam penggunaan
materi pembelajaran.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring atau e-learning
merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan menggunakan
internet dimana dalam proses pembelajarannya tidak dilakukan dengan face to face tetapi
menggunakan media elektronik yang mampu memudahkan siswa untuk belajar kapanpun
dan dimanapun.

Anda mungkin juga menyukai