PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau
mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat
sekitar RS.Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas
(community acquired infection) atau berasal dari lingkungan RS (hospital
acquired infection) yang sebelumnya lebih dikenal dengan istilah infeksi
nosokomial.
Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi maka
sekarang istilah Infeksi Nosokomial (hospital acquired infection) diganti dengan
istilah baru yaitu Healthcare Associated Infections (HAIs), dengan pengertian yang
lebih luas tidak hanya di RS tetapi juga infeksi di fasilitas pelayankesehatan
lainnya. Khusus untuk infeksi di RS selanjutnya disebut : Infeksi RS (IRS)
B. Tujuan Pedoman
Tujuan pengorganisasian program PPI adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yang didapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga
profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan
pengunjung.
E. Landasan Hukum
1. Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah sakit.
2. Kepmenkes 875/Menkes/SK/VIII/2001 tentang penyusunan pengelolaan dan
upaya pemantauan lingkungan.
3. Kepmenkes876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang pedoman tehnis analisis
dampak kesehatan lingkungan.
4. Pedoman sanitasi rumah sakit di Indonesia, Depkes, 2000
5. Pedoman pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit, Depkes, 2001
6. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di Rumah Sakit, Depkes, 2002
7. Pedoman Manajemen Linen di Rumah sakit, Depkes, 2004
8. Pedoman pelaksanaan kewaspadaan universal dipelayanan kesehatan,
Depkes, Cetakan II,2005
9. Pedoman instalasi pusat sterilisasi di Rumah Sakit, depkes, 2009.
2. IPCN:
- Pendidikan D3/ SI Keperawatan
- Memiliki sertifikasipelatihan PPI
- Memiliki komitmen di bidang PPI
- Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
- Bekerja purna waktu
3. IPCNL:
- Pendidikan D3/ SI Keperawatan
- Telah mengikuti pelatihan PPI
- Memiliki komitmen dibidang PPI
- Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
4. ANGGOTA:
- Memiliki komitmen dibidang PPI
- Telah mengikuti pelatihan PPI
- Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
NO. JABATAN JADWAL JAGA
1. Ketua Panitia PPI/ IPCO Sesuai jadwal praktek
2. IPCN Sesuai jadwal dinas
3. IPCL Sesuai jadwal dinas
4. Anggota Sesuai jadwal dinas
B. Standar Fasilitas
Berikut ini adalah standar fasilitas pelayanan Panitia PPI di Rumah Sakit Umum
Daerah Jend. A. Yani Kota Metro:
1. Ruang sekertariat
2. Komputer, printer dan internet
3. Telepon
4. Alat Tulis Kantor
b. ISK
Judul Infeksi saluran kemih
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tercapainya keselamatan pasien dari kejadian infeksi pada
saluran kemih.
Definisi Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang terjadi
Operasional pada saluran kemih, definisi ini meliputi: infeksi saluran
kemih simptomatik, bakteriuria asimptomatik dan infeksi
saluran kemih lainnya.
Frekuensi Sensus harian
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 bulan
Numerator Jumlah kejadian infeksi pada saluran kemih dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah lama hari pemasangan urine chateter dari seluruh
pasien yang terpasang urine catheter din RS Surabaya dalam
1 bulan.
Sumber Data Dokumen Rekam Medik Pasien
Standar ≤ 1.5%
Penanggung jawab IPCN
Pengumpul Data
c. IADP
Judul Infeksi aliran darah primer
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tercapainya keselamatan pasien dari kejadian infeksi pada
aliran darah primer.
d. HAP
Judul Hospital Acquired Pneumonia
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tercapainya keselamatan pasien dari kejadian pneumonia
nosokomial.
Definisi Infeksi saluran nafas bawah yang mengenai parenkim paru
Operasional setelah pasien dirawat di rumah sakit > 48 jam tanpa
dilakukan intubasi dan sebelumnya tidak menderita infeksi
saluran nafas bawah. HAP dapat diakibatkan tirah baring
lama (koma/ tidak sadar, thrakeostomi, refluk gaster,
endotracheal tube/ ETT).
Frekuensi Sensus harian
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 bulan
Numerator Jumlah kejadian pneumonia nosokomial dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah lama hari pemasangan seluruh pasien yang dilakukan
manipulasi tindakan pada saluran pernafasan (intubasi)
dalam 1 bulan.
Sumber Data Dokumen Rekam Medik Pasien
Standar ≤ 1.5%
Penanggung jawab IPCN
Pengumpul Data
e. Phlebitis
Judul Phlebitis
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tercapainya keselamatan pasien dari kejadian phlebitis pada
area pemasangan infus.
Definisi Phlebitis adalah munculnya tanda peradangan pada daerah
Operasional local tusukan infuse. Tanda peradangan meliputi: demam
(>38⁰C), eritema, atau panas pada vaskuler yang terlibat.
Frekuensi Sensus harian
Pengumpulan Data
BAB IX