Anda di halaman 1dari 11

Lampiran 1 Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum

Daerah Jend. A. Yani Kota Metro


Nomor : / KPTS/LTD-6/2016
Tanggal : 30 Mei 2016

BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah salah satu institusi yang memberikan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat. Dalam proses pemberian pelayanan kesehatan
berisiko tinggi terjadi infeksi nosokomial yang berdampak negative tidak saja
terhadap pasien, keluarga tetapi juga staf rumah sakit.
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial diharapkan
dapat menurunkan angka kejadian infeksi baik dari pasien ke pasien lain, dari
pasien ke petugas maupun dari petugas ke pasien. Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) panduan prosedur kerja yang aman diharapkan dapat
meminimalisir kejadian pajanan yang dapat berdampak terhadap kesehatan
staf yang bekerja di rumah sakit.
Oleh karena itu diperlukan satu mekanisme khusus untuk mengelola bila
terjadi pajanan yang tidak diharapkan. Mekanisme tersebut meliputi
penanganan awal, pelaporan, monitoring dan evaluasi.

Panduan Penanganan Pajanan 1


BAB II

TUJUAN

Sebagai panduan dalam langkah-langkah pelaksanaan tindakan bila


terjadi pajanan terhadap seluruh staf yang bekerja di rumah sakit.

Panduan Penanganan Pajanan 2


BAB III
DEFINISI
Panduan Pelaporan Pajanan adalah suatu acuan yang mengatur teknis
pelaksanaan pelaporan bila terjadi occupational insiden berupa tertusuk jarum
atau terpapar bahan beracun atau berbahaya atau bahan infeksius berupa
cairan, darah atau komponen darah yang dihasilkan oleh pasien.

Panduan Penanganan Pajanan 3


BAB IV
RUANG LINGKUP
Pelaporan pajanan dapat dilakukan staf diseluruh unit kerja di Rumah
Sakit Umum Daerah Jend. A. Yani Kota Metro.Setiap kejadian/ kasus sekecil
apapun yang berkaitan dengan pajanan wajib dicatat dan dilaporkan secara
tepat waktu kepada PPI. Setiap kejadian yang dilaporkan harus ditindak
lanjuti, di monitoring dan dievaluasi secara berkala. Berikut ini adalah alur
pelaporan bila terjadi pajanan:

Lakukan
Segera lakukan
Bila terjadi pemeriksaan ke Isi formulir laporan
pertolongan
pajanan dokter UGD/ pajanan
pertama
dokter praktek

Formulir
diserahkan ke
atasan langsung

Dilaporkan ke
Komite Mutu

Koordinais dengan Formulir


Pajanan bahan
IPCLink dan Ka. diserahkan ke Sub Iya
infeksius
Unit Kerja Komite PPI

Tidak

Formulir
diserahkan ke
KKPRS/ K3RS

Panduan Penanganan Pajanan 4


BAB V

TATA LAKSANA

1. Bila terjadi pajanan maka petugas harus langsung memberikan


pertolongan pertama sebagai berikut:
a. Bila tertusuk jarum :
1) Segera amankan jarum ke tempat pembuangan benda tajam.
2) Lakukan blood flow return dengan cara menekan area insersi
dengan tujuan mengeluarkan darah yang diduga terkontaminasi
jarum.
3) Setelah perdarahan berhenti tutup area insersi dengan
menggunakan plester.
b. Bila terpapar bahan beracun dan berbahaya atau cairan, darah
atau komponen darah pasien:
1) Bersihkan area yang terpapar dengan menggunakan tissue atau
bahan yang mudah menyerap, buang tissue ke kantong sampah
medis.
2) Bila yang terkena paparan adalah mata maka segera bersihkan
dengan menggunakan air mengalir
3) Bila yang terkena paparan adalah area kulit maka segera
bersihkan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
2. Segera lakukan pemeriksaan kepada dokter IGD atau dokter yang sedang
praktek pada waktu kejadian pajanan.
3. Selanjutnya petugas mengisi laporan pajanan sebagai berikut:
a. Formulir A Laporan Pajanan diisi oleh karyawan yang terpapar
pajanan.
1) Tanggal laporan dan jam diisi tanggal dan jam ketika laporan
pajanan dibuat.
2) Tanggal pajanan dan jam diisi tanggal dan jam ketika terjadi
pajanan pada karyawan tersebut.
3) Unit kerja terpajan diisi nama unit kerja dimana karyawan
tersebut terpajan oleh benda tajam atau bahan berbahaya.
4) Petugas terpajan diisi nama lengkap karyawan yang terpajan.
5) Atasan langsung diisi nama lengkap atasan langsung dimana
karyawan tersebut bekerja.

Panduan Penanganan Pajanan 5


6) Jenis pajanan diisi dengan mencentang kontak jenis pajanan yang
terjadi pada karyawan.
7) Bila pajanan berasal dari obat/ bahan berbahaya maka ditulis
nama obat atau bahan berbahaya tersebut.
8) Lokasi pajanan diisi dengan memberi tanda centang pada area
dimana pajanan terjadi, misalnya pada mata, kulit, mulut atau area
tubuh yang lain.
9) Sumber pajanan diisi dengan memberi tanda centang jenis pada
bahan yang menjadi sumber pajanan.
10) Bagian tubuh yang terpajan disebutkan secara detail misalnya,
mata kanan atau kiri, lengan kanan atau kiri atas atau bawah dan
sebagainya.
11) Kronologis kejadian diisi dengan menuliskan secara rinci urutan
kejadian pada saat terjadi pajanan.
12) Informasi lain diisi dengan memberi tanda centang pada kotak
sudah bila sebelumnya sudah pernah diimunisasi hepatitis B, dan
kotak belum bila sebelumnya belum pernah diimunisasi hepatitis
B.
13) Pemakaian APD diisi, bila pada saat terpajan sudah menggunakan
APD makan dicentang pada kotak pakai, bila pada saat terjadi
pajanan tidak menggunakan APD maka dicentang pada kotak
tidak.
14) Tuliskan jenis APD yang digunakan pada saat terjadi pajanan.
Bila saat terkadi pajanan tidak menggunakan APD maka jenis
APD diisi tanda strep (-)
15) Pertolongan pertama yang dilakukan diisi dengan tindakan apa
saja yang sudah dilakukan sesaat setelah terjadi pajanan.
16) Kolom tanggal diisi tanggal saat mengisi formulir laporan
pajanan.
17) Kolom nama diisi nama karyawan yang terpajan yang mengisi
formulir laporan.
b. Formulir B Laporan Pajanan diisi oleh dokter yang melakukan
pemeriksaan terhadap karyawan yang terpajan.
1) Penanganan diisi dengan memberi tanda centang pada pilihan saat
penanganan.

Panduan Penanganan Pajanan 6


2) Untuk perhatian diisi dengan memberi tanda centang kepada siapa
perhatian tersebut ditujukan. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan
adanya kemungkinan terpapar bahan infeksius maka dicentang
pada kotak Tim PPI. Bila pajanan tidak termasuk bahan infeksius
dan memerlukan perawatan lebihlanjut secara rawat jalan maka
dicentang kotak poliklinik. Bila pajanan dikarenakan bahan
berbahaya maka perhatian ditujukan kepada unit terkait misalnya
KKPRS atau K3RS.
3) Nama/ no. RM pasien dan ruangan diisi nama lengkap dan nomor
rekam medic pasien dan ruangan yang ditempati oleh pasien yang
menjadi sumber pajanan (bila bahan pajanan berasal dari pasien).
4) Bila bahan pajanan tidak berasal dari pasien maka diisi dengan
tanda strep (-).
5) Pemantauan pajanan diisi jenis pemantauan atau tindak lanjut
yang ditetapkan oleh dokter yang melakukan pemeriksaan.
6) Tanggal laporan atasa langsung diisi tanggal saat laporan pajanan
dilaporkan kepada atasan langsung karyawan yang terpajan.
7) Tanggal pemeriksaan diisi tanggal saat pemeriksaan dilakukan.
8) Petugas pemeriksa diisi nama dokter yang melakukan
pemeriksaan pada karyawan yang terpajan.
4. Formulir A dan B diserahkan kepada kepala unit kerja terkait untuk
diserahkan kepada komite mutu rumah sakit.
5. Setelah formulir A dan formulir B terisi, bila kolom “untuk perhatian”
ditujukan kepada Tim PPI, maka formulir diserahkan kepada Sub Komite
PPI melalui IPCN untuk selanjutnya direkap dan dilaporkan kepada ketua
Sub Komite PPI. IPCN kemudian melakukan koordinasi dengan IPCLink
dan kepala unit kerja dimana pajanan terjadi untuk melakukan investigasi
dan perbaikan prosedur.
6. Bila kolom “untuk perhatian” ditujukan kepada lainnya misalnya KKPRS
atau K3RS maka formulir diserahkan kepada KKPRS atau K3RS. Tim
KKPRS atau K3RS menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan kepala
unit dimana pajanan terjadi untuk melakukan investigasi dan perbaikan
prosedur bilamana diperlukan.

Panduan Penanganan Pajanan 7


7. Seluruh tindakan pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan tindak lanjut
dicatat oleh dokter pemeriksa di dokumen rekam medik karyawan yang
terpapar.
8. Seluruh kepala unit harus mendokumentasikan dan merekap setiap
pajanan yang terjadi di unit kerja.

Panduan Penanganan Pajanan 8


BAB VI

PENUTUP

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkahnya sehingga panduan penanganan pajanan ini dapat tersusun dengan
lancar. Semoga panduan ini dapat memberikan arahan dan petunjuk kepada
seluruh staf dalam memberikan penanganan yang tepat terhadap kejadian
pajanan yang dapat menimpa kepada staf yang bekerja di Rumah Sakit.

DIREKTUR RSUD JEND. A.YANI


KOTA METRO

drg. Endang Nuriyati


NIP. 19600110 198701 2 001

Panduan Penanganan Pajanan 9


BAB VII

DOKUMENTASI

FORMULIR ALAPORAN PAJANAN

Tanggal Laporan : _______________ Jam : _______


Tanggal Pajanan : _______________ Jam : _______
Unit Kerja Terpajan : _______________
Petugas Terpajan : _______________
Atasan Langsung : _______________
Jenis Pajanan :
□ Tusukan jarum suntik
□ Bahan/ obat berbahaya :
__________________________________________________________
□ Area terpajan:
□ Luka pada kulit
□ Mata
□ Mulut
□ Lain-lain: _____________
□ Sumber pajanan:
□ Dari Pasien : Darah □ Sputum □ Air liur □ Feses □Lainnya:
___________________
Bagian tubuh yang terpajan (sebutkan dengan jelas):
__________________________________________
Kronologis Kejadian :
_______________________________________________________________________
______________
_______________________________________________________________________
______________
_______________________________________________________________________
______________
Informasi Lain:
Imunisasi Hepatitis B □ Sudah □ Belum
Pemakaian APD □ Pakai □ Tidak
Jenis APD yang digunakan :
_____________________________________________________________
Pertolongan pertama yang dilakukan :
______________________________________________________

Tanggal : ______________________
Petugas Terpajan:
______________________

Panduan Penanganan Pajanan 10


FORMULIR BLAPORAN PAJANAN

Penanganan:
□ Menolak diperiksa oleh dokter gawat darurat
□ Diperiksa oleh dokter gawat darurat
□ Dirujuk ke dokter lain : _________________
Untuk Perhatian: □ Sub Komite PPI □ Sub Komite K3RS
Nama/ No. RM Pasien sumber Pajanan : _____________/__________
Ruangan: _______________
Pemantauan Pajanan :
_______________________________________________________________________
______
_______________________________________________________________________
______
Tanggal laporan atasan langsung petugas yang terpajan: _____________________

Tanggal Pemeriksaan : __________________


Petugas Pemeriksa :
__________________

Panduan Penanganan Pajanan 11

Anda mungkin juga menyukai