Anda di halaman 1dari 5

Nomor

Revisi Ke
Berlaku Tgl.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Ditetapkan Kepala
Puskesmas Manguharjo

MUCHAIYAN, SKM
NIP. 19680115 199103 1 012

DINAS KESEHATAN KOTA MADIUN

PUSKESMAS MANGUHARJO
PHONE : 0351-464661 email : puskmanguharjo@yahoo.co.id
PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

I. PENDAHULUAN
”Health-care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai Infeksi
Nosokomial. ”Hospital-Acquired Infections” merupakan persoalan serius karena dapat
menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tak
berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya
yang lebih banyak.
HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak
berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah
pasien masuk rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, atau dalam waktu
30 hari setelah pasien keluar dari rumah sakit. Dalam hal ini termasuk infeksi yang
didapat dari rumah sakit tetapi muncul setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap
pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh/dialami pasienselama
dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial terjadi karena adanya transmisi
mikroba patogen yang bersumber dari lingkungan rumah sakit dan
perangkatnya. Akibat lainnya yang juga cukup merugikan adalah harirawat penderita
yang bertambah, beban biaya menjadi semakin besar,serta merupakan bukti
bahwa manajemen pelayanan medis rumah sakit kurang bermutu

II. LATAR BELAKANG

Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan


kelompok yang berisiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari
pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau
keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Dengan demikian akan menyebabkan
peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat dan
peningkatan biaya rumah sakit.

Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan


pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atau
infeksi nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit dan saran
kesehatan lainnya termasuk puskesmas , baik karena perawatan atau datang
berkunjung ke sarana kesehatan. Angka infeksi n o s o k o m i a l t e r u s m e n i n g k a t
( A l V a r a d o , 2 0 0 0 ) m e n c a p a i s e k i t a r 9 % (variasi 3-21%) atau lebih dari
14 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia (Pedoman PPI Depkes RI, 2008)

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat Penting untuk


melindungi pasien, petugas juga pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya
infeksi karena dirawat, bertugas juga berkunjung ke suatu rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Keberhasilan program PPI perlu keterlibatan lintas
profesional: Klinisi, Perawat, Laboratorium, Kesehatan Lingkungan, Farmasi, Gizi,
IPSRS, Sanitasi & Housekeeping, dan lain-lain sehingga perlu wadah berupa Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

TUJUAN UMUM :
Memberikan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskes Manguharjo
secara optimal

TUJUAN KHUSUS :
1. Adanya peningkatan kualitas pengendalian infeksi nosokomial
2. Mencegah terjadinya infeksi silang dari pasien ke petugas ataupun sebaliknya
3. Meningkatkan komunikasi antar unit kerja
4. Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi
5. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Ketepatan identifikasi pasien;


2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Memenuhi Standar Keselamatan Pasien Puskesmas yang tertuang dalam


instrumen Akreditasi Puskesmas.
b. Membentuk Tim mutu Puskesmas yang bertugas untuk:
1. Menyusun form untuk pencatatan dan pelaporan KTD, KPC dan KNC
2. Melakukan analisa masalah bila ada KTD, KPC dan KNC
3. Melakukan rencana tindak lanjut bila ada kejadian
4. Melaksanakan rapat koordinasi

VI. SASARAN

Seluruh pasien atau pelanggan Puskesmas Manguharjo

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat tim pmkp X X X X
Sosialisasi SOP
2 X
KTD, KPC dan KNC
Kebijakan
3 Keselamatan X
Pasien
Form Pencatatan &
.4 X X X X X X X X X X X
Pelaporan
5 Analisis masalah X X X X X X X X X X X
Perencanaan
.6 X
kegiatan
7 Rapat Koordinasi X X X X X

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Setiap bulan tim Keselamatan pasien dari tim PMKP melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien di unit kerja.
2. Setiap 3 bulan Tim PMKP membuat laporan pelaksanaan kegiatan
keselamatan untuk Wakil Manajemen Mutu untuk disampaikan kepad Kepala
Puskesmas.
3. Evaluasi untuk melihat pencapaian program dan rencana program
dilaksanakan setiap akhir tahun

IX. PENCATATAN, PELAPORAN dan EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan


dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan. Pencatatan dilakukan setiap menemukan
kasus KTD, KTC, KPC atau KNC. Pelaporan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
Data kemudian dievaluasi setiap kali ada pelaporan untuk mencegah kejadian
terulang kembali.

X. SUMBER DANA

Dana pelaksanaan kegiatan berasal dari dana APBD Puskesmas Manguharjo


(BLUD)

Kepal

Anda mungkin juga menyukai