Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA MADIUN

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS MANGUHARJO
Jl. Gajahmada No.124 Madiun
PHONE : 0351-464661 email : puskmanguharjo@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS MANGUHARJO

NOMOR: 090/ /401.103.3/2015

TENTANG
DOKUMEN EKSTERNAL YANG MENJADI ACUAN DALAM PENYUSUNAN
STANDAR LAYANAN KLINIS

KEPALA PUSKESMAS MANGUHARJO,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien, harus ditetapkan acuan dalam
penyusunan sytandar dan prosedur layanan klinis;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan klinis
dam keselamatan pasien, perlu adanya peran aktif tenaga
klinis dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi standar layanan klinis ;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MANGUHARJO


TENTANG MANAJEMEN RESIKO KLINIS

KESATU : Setiap tenaga klinis di Puskesmas Manguharjo wajib untuk


mengutamakan upaya Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien dan menerapkan manajemen resiko klinis.
KEDUA : Pedoman sebagaimana diktum kesatu tercantum dalam
lampiran dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :Madiun
Pada tanggal : 2015

KEPALA UPTD PUSKESMAS MANGUHARJO,

MUCHAIYAN, SKM
Penata Tingkat I
NIP. 19680115 199103 1 012

SALINAN : Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun;
2. A r s i p
MANAJEMEN RESIKO KLINIS
A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematisyang dilakukan baik rumah
sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan
medis. Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya
hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai akibat dampak asuhan klinis
yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya “medical error”, “adverse events”, dan “harms” pada
pasien (membuat asuhan pasien lebih aman)
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim
yang harus menjadi tanggungan instansi (mencegah kerugian finansial bagi RS) dan
dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko / keluhan pasien, klaim, incidence report, audit internal
2. Pembahasan : Tim Manajemen Mutu, Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien, Penanggung jawab program
3. Kesimpulan : RCA : tipe medical error, sumber medical error, FMEA : perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut
E. Incidence Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dan yang direncanakan
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien
(Patient Care and Patient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan psien pada keadaan
beresiko
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi /berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hokum
4. Masalah / kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk
juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi
atau menurunkan resiko
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasn waktu
f. Poor judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan/kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manejemen supplay
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist
G. Tipe Medical Error
1. Kekeliruan konsep
a. Wrong concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2. Kekeliruan diagnostic
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Kekeliruan terapi
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnosis sudah
jelas
f. Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknis yang keliru
4. Kekeliruan pencegahan
5.

Anda mungkin juga menyukai