Anda di halaman 1dari 24

FORMAT PENGKAJIAN DATA

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Wiwit Dyah Raningtyastuti


Tempat Praktek : Ruang Flamboyan, RST Dr Soedjono Magelang
Tanggal Praktek : 20 Des 2021- 09 Jan 2022

1. PENGKAJIAN
(Isi kapan pengkajian dilakukan, jam berapa, siapa yang melakukan, serta data diperoleh
dari pasien, keluarga, catatan medika, perawat, dokter atau tim kesehatan lain)

Hari/Tanggal : minggu 25 Des 2021 Oleh : Wiwit Dyah R


Jam : 10.00 Sumber data : Keluarga pasien, RM

A. IDENTITAS
1. Pasien (Diisi lengkap)
Nama : An. M
Umur : 5 bulan
Tanggal Lahir : 06 Juli 2021
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Tgl. Masuk RS : 24/12/2021
Diagnosa Medis : Pneumonia
No. CM : 218102
Alamat : Tuguran,Magelang

2. Penanggung Jawab (Diisi lengkap)


Nama : Tn. S
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Magelang
Hub. dgn Pasien : Orang tua
Keadaan Umum : ( ) sakit ringan ( √ ) sakit sedang ( ) sakit berat
Kesadaran : Compos mentis
Alergi : (√ ) tidak ( ) ya, sebutkan:
Berat Badan : 7,7 kg Tinggi Badan : 55 cm
Tanda-tanda vital : Suhu : 36.50C Nadi : 155x/menit RR: 50x/menit
Pengukuran Antropometri:
- BB : 7,7kg
- Tinggi Badan : 55cm
- Z-Score : -1 SD s/d median (gizi baik)

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Keluhan utama
Pasien datang dengan batuk pilek 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit
di sertai demam 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat keluarga ada
yang perokok yaitu ayahnya, dan ibu pasien suka bersin saat udara dingin,
keluarga tidak memiliki riwaya saluran pernapasan.

 Lama Keluhan
 Berapa lama klien merasakan sakit/kurang sehat?
Keluarga pasien mengatakan batuk pilek sudah 2 hari yang lalu
 Tanyakan alasan yang membuat klien tidak segera pergi ke pelayanan
kesehatan.
Keluarga klien mengatakan masih bisa di tangani di rumah jadi tidak di
bawa ke rumah sakit
 Sifat serangan (kronis atau akut)
( ) Bertahap
( √ ) Mendadak

 Faktor yang memperberat


Dari keluarga pasien ayahnya perokok aktif
 Pengobatan yang telah diperoleh
Keluarga pasien tidak memberikan obat apapun ke pasien

b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


 Penyakit yang pernah dialami :
(Adakah riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita
oleh pasien)
a) Kanak kanak : belum pernah
b) Kecelakaan : tidak pernah
c) Pernah dirawat: tidak pernah
d) Operasi : tidak pernah
 Alergi
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan dan obat-obatan.
 Kebiasaan : keluarga pasien mengatakan ayah pasien perokok aktif, tetapi
tidak memiliki alkohol dan obat-obatan terlarang dan ibunya suka bersin jika
udaranya dingin
 Obat obatan : tidak ada obat-obatan yang dikonsumsi pasien

2. Riwayat Immunisasi (sesuai dengan umur anak)


Hepatitis B : I II III
Polio : I II III
DPT : I II III
BCG : I II III
Campak :
Lain-lain : imunisasi An. M yang belum adalah DPT II

3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


a. Pemeriksaan antropometri (BB, TB)
BB: 7,7 kg, TB: 55 cm, Z-Score: -1 SD s/d median (gizi baik)

Aspek perkembangan (secara singkat)


a. Personal sosial
Pasien aktif sekali, terkadang suka goyang goyang, senyum ramah .

b. Motorik halus
Pasien belum dapat berbicara, bicaranya dengan bahasa bayi

c. Motorik kasar
Pasien belum bisa jalan, mash di gendong orang tua

d. Bahasa
Pasien belum bisa berbicara karena masih kecil
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit.
C. GENOGRAM

Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: pasien

: tinggal satu
rumah

D. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : (√ ) ya ( ) tidak
R.R :50 x/menit (√ ) teratur ( ) tidak teratur
Sesak : (√ ) ya ( ) tidak ( ) retraksi
( ) sinosis ( ) wheezing ( ) ronkhi ( ) rales
(√ ) batuk (√ ) lendir, Konsistensi belum bisa keluar lendirnya
Warna...........................
Oksigen : ½-1 lpm /menit, SPO2 : 99%
Metode : (√ ) nasal ( ) head box ( ) lain-lain ................
Alat Bantu napas :
( ) ETT ( ) Vantilator
Hasil analisa gas darah :
( ) Asidosis respiratorik ( ) asidosis metabolik
( ) alkalosis respiratorik ( ) alkalosis metabolic
Lain-lain :

Masalah keperawatan :

2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : ( √)Normal ( )tidak normal
( )takikardi ( )bradikardi Nadi: 110x/menit
TD:
Pengisian kembali kapiler <3 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : ( √) kuat ( ) lemah
- Kiri : ( √) kuat ( ) lemah
Perdarahan : (√ ) tidak ( ) ya, .................cc
Ekstremitas : (√ ) hangat ( ) dingin ( ) sianosis
( ) edema ( ) lemah ( ) pucat
Pemasangan infus :
( ) sentral ( ) long line
Perifer : Intravena : ( ) ya ( ) tidak
Intra arteri : ( ) ya ( ) tidak
Jenis cairan :
Jumlah tetesan :
Hasil Laboratorium:
( ) Anemia ( ) Trombositopenia
( ) Lekositosis ( ) Hipoproteinemia
Lain-lain.....................................

3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini 7,7 kg
Diit : sesuai yang diberikan di RS
( ) ASI ( √ ) susu formula ( ) lain-lain.............
Puasa : ( ) ya ( √) tidak
Cara minum : (√ ) oral ( ) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : 400cc/hari
Cara makan : ( √ ) disuapi ( ) makan sendiri
Frekuensi makan : ( ) kurang (√ ) cukup
( ) baik ( ) anoreksia
Mukosa mulut : (√ ) lembab ( ) kering
( ) kotor
( ) Labio schizis ( ) Palato schizis ( ) LPG schizis
Lidah : (√ ) lembab ( ) kering ( ) kotor
Abdomen :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka
Auskultasi : bising usus 14x/menit
Pekusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
( ) mual ( ) muntah ( ) residu......ml, warna..............
( ) NGT, produksi...........................................
Turgor : (√ ) elastis ( ) tidak elastis
Bising usus: 14x/menit
Hasil Laboratorium :
( ) Hipoproteinemia ( ) Hipoalbuminemia
( ) asidosis metabolik ( ) alkalosis metabolik
( ) Hipokalemia ( ) Hipokalsemia
( ) Hipoglikemia
Lain-lain............................

4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : compos mentis
Respon terhadap nyeri : ( ) ya (√ ) tidak
Tangisan : ( ) merintih ( ) kurang kuat
( ) kuat ( ) melengking
Glasgow coma scale :E: 4, V:5, M:6 15
Kepala : simetris, mesosepal
( ) Cephal hematoma ( ) Caput succadeneum
( ) Hidrosefalus, lingkar kepala.............cm
( ) an-encephal ( ) sakit kepala ( ) vertigo
Pupil : (√ ) isokor ( ) anisokor ( ) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya : ( √) ada ( ) tidak ada
Gerakan : (√ ) aktif ( ) lemah ( ) paralise
Kejang : ( √ ) tidak ( ) ada
Lain-lain :.............................................................
..................................................................................

5. INTEGUMEN
Warna kulit : (√) kemerahan ( ) pucat ( ) ikterus
Suhu : 36.5°C
(√ ) panas ( ) hangat ( ) dingin
Turgor : (√ ) elastis ( ) tidak elastis
Kebersihan : (√ ) bersih ( ) kotor
Integritas : (√ ) utuh ( ) kering ( ) rash
( ) bullae ( ) pustula ( ) ptechiae
( ) plebitis ( ) lesi ( ) nekrosis
( ) dekubitus
Kepala : (√ ) bersih ( ) kotor ( ) bau
Mata : Sekret ( ) ya (√) tidak
Lain-lain :............................................................
..............................................................................................

6. REPRODUKSI
Laki-laki
Preputium : (√ ) bersih ( ) kotor
Hipospadia : ( ) ya ( ) tidak
Scrotum : Testis(√ ) ada ( ) tidak ada
Lain-lain.....................................................................................

E. PENGKAJIAN ASPEK FISIK-BIOLOGIS


 Pola Nutrisi
Frekwensi makan : Dirumah makan teratur 3x sehari.
Berat badan/tinggi badan : 7,7kg/55cm
BB dalam 1 bln terakhir : (√ ) menetap
( ) meningkat : . . .kg, alasan : .
( ) menurun : Alasan :
Jenis makanan : sebelum sakit nasi, sayur, lauk. Selama sakit sesuai dengan yang
diberikan di Rumah Sakit, bubur.
Makanan yang disukai : tidak ada
Makanan pantangan : Tidak ada
Alergi makanan : tidak ada alergi
Nafsu makan :
( ) baik
(√ ) Kurang, alasan :
Masalah pencernaan : (√ ) mual
(√) muntah
( ) kesulitan menelan
( ) sariawan
Riwayat Operasi/trauma gastrointestinal : . . . . . . . . . . . . .
Diit RS : nasi lembek
( ) habis
( ) ½ porsi
( ) ¾ porsi
( ) tidak habis, alasan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : Mandiri / Tergantun / dg bantuan

 Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : selama di RS BAB 1hari sekali Penggunaan pencahar : -
Waktu : pagi / siang / sore / malam
Warna : . . . . . . . . . . . Darah : . . . . . . . . Konsistensi : . . . . . . . . . . .
Gangguan eliminasi bowel : ( ) Konstipasi
( ) Diare
( ) Inkontinensia Bowel
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : Mandiri / Tergantung / dg bantuan.
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 3x
Warna : kuning jernih Darah : . . . . . . . . . .
Ggn. Eliminasi Bladder : ( ) Nyeri saat BAK
( ) Burning sensation
( ) Bladder terasa penuh setelah BAK
( ) Inkontinensia Bladder
Riwayat dahulu : ( ) Penyakit ginjal
( ) Batu Ginjal
( ) Injury/trauma
Penggunaan kateter : ya / Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Mandiri / Tergantung / Dg Bantuan

Pasien terpasang infus tridex di RS (12 tpm) satu hari yang lalu tgl 20/12/2021 ,
terpasang ditangan kiri.

 Pola Aktifitas dan latihan


Pekerjaan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Olah raga rutin : kadang-kadang lari pagi Frekuensi : . . . . . . .
Alat bantu : ( ) walker
( ) krek
( ) kursi roda
( ) tongkat
Terapi : ( ) traksi, di . . . . . . . . . .
( ) gips, di . . . . . . . . . . . . . .

Kemampuan melakukan ROM : Pasif / Aktif


5 5
5 5
Kemampuan Ambulasi : Mandiri / tergantung / dengan bantuan

 Pola Tidur dan istirahat


Lama tidur : ±8 jam .Tidur siang : Ya / Tidak/ kadang-kadang
Kesulitan tidur di RS : Ya / Tidak
Alasan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kesulitan tidur : ( ) menjelang tidur
( ) mudah sering terbangun
( ) merasa tidak segar saat bangun
 Pola Kebersihan Diri.
 Sebelum sakit
Pasien mandi 2 kali sehari pagi dan sore, menggunakan sabun.
 Selama sakit
Selama sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien hanya di lap menggunakan air
hangat 1 kali sehari.
7. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
 Aspek mental
Keluarga pasien sempat khawatir dengan kondisi pasien saat suhu tubuhnya
meningkat, pasien rewel.
 Aspek Intelektual
Keluarga pasien mengetahui kalau anaknya mengalami demam dan harus
diberikan pengobatan
 Aspek Sosial
Pasien dan keluarga tidak ada masalah dengan hubungan sosial antar anggota
keluarga maupun dengan tetangga sekitar tempat tinggal.
 Aspek Spiritual
Pasien beragama Islam, melaksanakan shalat 5 waktu dan berdoa untuk
kesembuhan anaknya.
8. Aspek Lingkungan Fisik
Lingkungan rumah pasien bersih
Dukungan Keluarga terhadap Klien
Keluarga selalu menjaga pasien di rumah sakit dan mengusahakan pengobatan yang
terbaik untuk pasien. Sebelum masuk rumah sakit, pasien tidak diberikan obat apapun
karena keluarga merasa nanti sembuh sendiri

F. Pemeriksaan Penunjang

Tanggal dan jenis Hasil Nilai rujukan Satuan Interpretasi


pemeriksaan
24/12/2021
HEMATOLOGI
Leukosit 13.400 6.000-17.500 /uL
Eritrosit 4.4 3.6-5.2 10ᶺ6uL
Hemoglobin 11.8 10.7-13.0 g/dL
Hematokrit 34.0 35-43 % Rendah
Trombosit 280.000 229.000-553.000 /uL
MCV 76.7 73-102 fL
MCH 26.2 23-31 pg
MCHC 34.3 26-34 g/dL Tinggi
HCT 34 35-43 %
Hitungan Jenis
GRA% 37.7 13-33 p% Tinggi
LYM% 56.1 41-71 %
MID% 6.1 2-8 %

Hasil Rontgen Thorax AP


Tanggal 24/12/2021
- Cor: besar dan bentuk normal
- Pulmo : tak tampak infiltrat
- Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
- Trachea tampak di tengah
- Tulang-tulang tak tampak kelainan

Kesan :
- Cor dan pulmo tak tampak kelainan, saat ini tak tampak gambaranpneumonia

G. Terapi Medis
Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi Terapi
25/12/2021 Ventolin 2,5 mg nebulizer 2,5mg/8 jam Mengobati penyakit saluran nafas
26/12/2021 +nacl 2cc di paru-paru. Seperti asma,
27/12/2021 penyempitan bronkus yang dipicu
olahraga dan penyakit paru
obstruktif kronis

25/12/2021 Cefixim sirup Oral 1cc/12 jam Antibiotik untuk mengobati saluran
26/12/2021 pernapasan
27/12/2021

PENCEGAHAN PASIEN JATUH ANAK


(HUMTY DUMTY)
Nama Pasien : An. M Pengkajian : 25 Desember 2021
Penilaian Resiko Jatuh Skor
0-3 tahun 4
4-7 tahun 3
Usia
8-12 tahun 2
13-14 tahun 1
Laki-Laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Diagnosis Neurologis dan atau gelisah 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis, respiratorik, dehidrasi, 3
Diagnosis anemia, anoreksia, sincope, pusing,dll)
Gangguan perilaku/ psikiatri 2
Diagnosis lain 1
Gangguan Belum punya kontrol diri 3
Lupa akan kondisi sakitnya 2
Kognitif Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur sebelumnya 4
Faktor Pasien pernah jatuh selain dari tempat tidur 3
Lingkungan Pasien jatuh saat ditempatkan di tempat tidur sendiri 2
Pasien jatuh berada di luar rumah 1
Respon Dalam 24 jam 3
Dalam 48 jam 2
terhadap
>48 jam/ tidak menjalani pembedahan/ sedasi/ anastesi 1
pembedahan/
sedasi/ anastesi
Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis, barbiturate, 3
Penggunaan
fenotiazin, anti depresan, pencahar, diuretic, narcose.
Medikamentosa Penggunaan salah satu obat diatas 2
Penggunaan medikasi lain/ tidak ada medikasi 1
Skor Total 14
Nama Pemeriksa : Wiwit Dyah R Umur : 5 bulan
Resiko tinggi : 12-23
Resiko Ringan : 7-11
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS : Bersihan jalan nafas tidak Sekresi yang tertahan
- Keluarga mengatakan pasien efektif
sudah 2 hari batuk berdahak
- Keluarga mengatakan dahaknya
tidak bisa keluar
- Keluarga mengatakan pasien
sesak

DO :
- O2 : ½-1 lpm
- Terpasang kanul nasal
- Pasien tidak mampu
mengeluarkan sekret
- Pasien tampak batuk berdahak
- Menggunakan otot bantu
pernapasan
- Pasien tidak mampu keluarkan
sekret

2 DS : - Resiko jatuh Usia kurang dari 2


DO : tahun
- hasil humty dumty didapatkan
total skor 14
- masuk dalam kategori resiko
tinggi
- umur pasien 5 bulan
- pasien sangat aktif

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidakefektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
2. Resiko jatuh berhubungan dengan usia kurang dari 2 tahun

RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA SLKI SIKI
Bersihan jalan nafas Seletah dilakukan tindakan 3x24 Manajemen Jalan Nafas I.01011
tidak efektif
jam diharapkan bersihan jalan 1. Monitor pola nafas frekuensi,
berhubungan
dengan sekresi yang nafas tidak efektif dapat teratasi kedalaman dan usaha nafas
tertahan
dengan kriteria hasil : 2. Monitor bunyi nafas tambahan
Bersihan Jalan Nafas L.01001 3. Monitor sputum
1. Batuk efektif dari tingkat 4. Posisikan semi fowler dan fowler
sedang (3) menjadi 5. Berikan minum hangat
meningkat (5) 6. Kolaborasi dengan dokter
2. Produksi sputum dari tingkat pemberian obat cefixim sirup 2x1
cukup meningkat (2) menjadi cc, ventolin nebu 3x1
meningkat (5)
3. Dypsnea dari tingkat sedang
(3) menjadi membaik (5)
4. Frekuensi nafas dari tingkat
sedang (3) menjadi membaik
(5)
5. Pola nafas dari tingkat
sedang (3) menjadi membaik
(5)
Resiko jatuh Seletah dilakukan tindakan 3x24 Pencegahan Jatuh I.14540
berhubungan
jam diharapkan resiko jatuh dapat 1. Identifikasi faktor resiko jatuh
dengan usia kurang
dari 2 tahun teratasi dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor lingkungan
Tingkat Jatuh L.14138 yang meningkatkan resiko jatuh
1. Jatuh dari tempat tidur dari 3. Orientasikan ruangan pada pasien
tingkat sedang (3) menjadi dan keluarga
menurun (5) 4. Pasang handrail tempat tidur
2. Jatuh saat berdiri dari tingkat 5. Tempatkan pasien berresiko
sedang (3) menjadi menurun tinggi jatuh dekat dengan
(5) pantauan perawat dari nurse
3. Jatuh saat berjalan dari station
tingkat sedang (3) menjadu 6. Anjurkan memanggil perawat
menurun (5) jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
Catatan perkembangan
Hari pertama : 25/12/2021

JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


NO DX
Bersihan jalan 20.00 1. Memonitor pola nafas frekuensi, Evaluasi 08.30 WIB Wiwit
nafas tidak kedalaman dan usaha nafas S: Dyah
efektif 20.05 2. Memonitor bunyi nafas tambahan - Keluarga pasien mengatakan dahaknya
berhubungan 20.10 3. Memonitor sputum belum keluar
dengan sekresi 20.15 4. Memposisikan semi fowler dan fowler
O:
yang tertahan 20.16 5. Memberikan minum hangat
- Pasien tidak nafsu makan
06.00 6. Mengkolaborasikan dengan dokter
- Pemberian obat oral cefixim sirup
07.00 pemberian obat cefixim sirup 1cc/12jam
1cc/12jam
7. Memberikan terapi nebu (ventolin 2,5mg
- Pemberian nebulizer (ventolin 2,5 mg+
+ NaCl 2cc)/8 jam
Nacl 2cc)/8 jam

A:
- Masalah belum teratasi
- pemberian obat cefixim sirup 1cc/12
jam
- pemberian nebulizer (ventolin 2,5 mg+
Nacl 2cc)/8 jam

P:
- lanjutkan intervensi
- kaji keadaan umum pasien
- berikan obat oral cefixim sirup 2cc/12
jam .
- pemberian nebulizer (ventolin 2,5 mg+
Nacl 2cc)/8 jam

Resiko jatuh 07.00 1. Mengidentifikasi faktor resiko jatuh S: Wiwit


berhubungan 07.10 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan - Keluarga mengatakan pasien sangat Dyah
dengan usia yang meningkatkan resiko jatuh aktif
kurang dari 2 3. Mengorientasikan ruangan pada
O:
tahun pasien dan keluarga
- Tempat tidur pasien terpasang handrail
07.30 4. Memasang handrail tempat tidur
- Pasien di jaga dengan pengawasan
5. Menempatkan pasien berresiko tinggi
orang tua
jatuh dekat dengan pantauan perawat
dari nurse station A:
07.35 6. Menganjurkan memanggil perawat - Masalah teratasi
jika membutuhkan bantuan untuk
P:
berpindah
- Hentikan intervensi
- Pasien dalam pengawasan keluarga
Catatan perkembangan
Hari kedua 26/12/2021

JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


NO DX
Bersihan jalan 08.00 1. Memonitor pola nafas frekuensi, Evaluasi : 14.30 WIB Wiwit
nafas tidak kedalaman dan usaha nafas S: Dyah
efektif 08.30 2. Memonitor sputum - Keluarga pasien mengatakan batuknya
berhubungan 09.00 3. Memberikan minum hangat sudah mulai berkurang
dengan sekresi 12.00 4. Mengkolaborasikan dengan dokter - Keluarga mengatakan saat pasien BAB
yang tertahan pemberian obat cefixim sirup 1cc/12jam terdapat lendir seperti dahak
12.00 5. Memberikan terapi nebu (ventolin 2,5mg
O:
+ NaCl 2cc)/8 jam
- Batuk pasien berkurang
- Sudah mau makan sedikit
- Mau minum susu
- Pemberian obat cefixim 1cc/12 jam
- Pemberian nebu (ventolin 2,5mg +
NaCl 2cc)/8 jam

A:
- Masalah teratasi sebagian
- Monitor KU
- Minum air hangat

P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor KU
- Minum air hangat
- Pemberian obat oral cefixim sirup
1cc/12 jam
- Pemberian nebu (ventolin 2,5mg +
NaCl 2cc)/8 jam

Catatan perkembangan
Hari ke tiga 27/12/2021

JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


NO DX
Bersihan jalan 08.30 1. Memonitor pola nafas frekuensi, Evaluasi : 14.30 WIB Wiwit
nafas tidak kedalaman dan usaha nafas S: Dyah
efektif 09.00 2. Memonitor sputum - Keluarga pasien mengatakan batuk
berhubungan 09.30 3. Memberikan minum hangat sudah berkurang
dengan sekresi 12.00 4. Mengkolaborasikan dengan dokter - Keluarga mengatakan setelah di uap
yang tertahan pemberian obat cefixim sirup pasien mengeluarkan lendir lewat
1cc/12jam hidung
5. Memberikan terapi nebu (ventolin O:
2,5mg + NaCl 2cc)/8 jam - Pasien tampak berlarian
- Pasien tidak lemas
- Pasien sangat aktif
- Batuk pasien sudah berkurang
- Cefixime sirum 1cc/12 jam
- nebu (ventolin 2,5mg + NaCl 2cc)/8
jam

A:
- Masalah teratasi

P:
- Hentikan intervensi
- Pasien BLPL
- Obat oral di lanjutkan untuk di rumah
- Kontrol kembali minggu depan ke poli
anak
CHECK LIST OBSERVASI RESPON KECEMASAN PADA ANAK YANG
MENJALANI PROSES HOSPITALISASI
(dikaji saat akan melakukan terapi bermain terapeutik)
Lakukan oservasi perilaku anak dan beri skor dengan memberi centang kolom skor 1, 2, 3 4 atau
5 dengan keterangan sebagai berikut, skor : 1 : sangat setuju, 2 : setuju, 3 : ragu-ragu , 4 : tidak
setuju, 5 : sangat tidak setuju. Skor diberikan untuk setiap perilaku anak muncul yang sesuai
dengan perilaku yang tertulis di kolom observasi. Keseluruhan skor yang didapatkan kemudian
dijumlahkan di akhir untuk menentukan skor/angka final. Skor final berada dalam rentang 50-
250.
NO PERILAKU YANG DIOBSERVASI SKOR
I REAKSI TERHADAP KECEMASAN PERPISAHAN 1 2 3 4 5
1 Menolak makan √
2 Kesulitan tidur √
3 Berusaha menemukan selimut kesayangan atau mainan favorit √
4 Menangis dengan sungguh-sungguh (hebat) saat mencari orang √
tua dan berkali-kali menanyakan saat orang tua berjanji akan
dating
5 Anak mengalami mimpi buruk √
6 Anak menarik diri terhadap orang lain √
7 Anak terlihat sedih dan tertekan √
8 Mengekspresikan marah dengan memukul anak lain √
9 Anak terlihat rewel atau mudah marah/merengek √
1 Menolak bekerjasama dengan perawat selama tindakan √
0 perawatan diri (contoh : ganti baju, gosok gigi, mandi)
1 Anak terlihat temper tantrum (marah disertai dengan perilaku √
1 meronta-ronta/agresif) dan berperilaku menarik perhatian
PERILAKU MENATAP SESUATU
1 Menatap (mata terbuka lebar) dengan tatapan kosong √
2
1 Menatap lantai dengan kepala tertunduk √
3
1 Menghindari kontak mata dengan orang lain √
4
BICARA
1 Anak sering terlihat diam √
5
1 Tidak tersenyum pada orang lain √
6
1 Tidak berespon terhdap orang lain √
7
1 Menggumamkan kata-kata yang sama (monoton) √
8
1 Menanyakan banyak pertanyaan √
9
2 Mengungkapkan ketakutan terhadap personil rumah sakit √
0
2 Mencaci maki personil rumah sakit √
1
2 Merintih √
2
2 Menangis √
3
2 Menagis tersedu-sedu (bernapas dengan tersengal dan tidak √
4 teratur saat menangis)
2 Bernapas dengan panjang (menarik napas dalam dan terdengar √
5 nyaring)
2 Menggerutu dengan cara meraung/mengerang/berteriak √
6
2 Menawar saat menolak sebuah prosedur √
7
REAKSI BERKAITAN DENGAN KEHILANGAN KONTROL
2 Anak menangis dan menempel terus pada ibu/orangtua √
8
2 Anak menolak kontak mata dengan personil rumah sakit √
9
3 Anak melakukan perlawanan ringan dengan memeluk erat √
0 orangtua/ibu
3 Anak mengajak/menarik ibu/orangtua ke atas tempat tidur dan √
1 berkeras agar ibu/orangtua menemani dengan duduk di
sebelahnya
REAKSI BERKAITAN DENGAN INJURY TUBUH ATAU
NYERI (SAAT ANAK DILAKUKAN TINDAKAN YANG
MENYAKITKAN)
3 Terlihat bingung, dan tidak aktif √
2
3 Wajah terlihat ketakutan √
3
3 Terlihat sedih atau tertekan √
4
3 Terlihat mengerutkan dahi √
5
3 Terlihat menyeringai menahan sakit √
6
3 Terlihat meneteskan air mata √
7
3 Mendorong perawat menjauh √
8
3 Mencoba merampas peralatan yang digunakan √
9
4 Bersembunyi dari perawat √
0
PERILAKU BEKERJASAMA TERHADAP PROSEDUR
TERTENTU
4 Menolak bekerjasama dengan petugas kesehatan saat di awal √
1
4 Menolak bekerja sama bahkan setelah diberi penjelasan √
2
4 Menolak tindakan yang dilakukan untuk membuat anak √
3 nyaman/mengalihkan perhatian
4 Menunjukkan perilaku marah dengan menggigit, menendang, √
4 memukul, melempar objek mainan atau barang-barang yang di
dekat anak
4 Anak tidak mengijinkan perawat untuk memriksa tanda-tanda √
5 vital pasien
4 Anak meraung dan meronta-ronta, mencoba selalu √
6 menghindar/menolak dan hingga perlu direstrain agar tenang
4 Anak meludahi obat setelah proses pemberian obat yang √
7 menguras energy
4 Anak menunjukkan perilaku menantang/melawan dan menolak √
8 untuk tetap tinggal di bangsal/ruangan.
4 Anak hanya mau makan setelah dilakukan terapi diversional √
9 yang menghibur (diversional therapy)
5 Anak hanya dapat tidur saat telah dilakukan terapi menghibur √
0 (diversional therapy)

Anda mungkin juga menyukai