( BOTTOM GILLNET )
PAPER II
OLEH
SUTARJO
NRP. 54181112492
OLEH
SUTARJO
NRP. 54181112492
PAPER 2
Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester V
Pada Politeknik Ahli Usaha Perikanan
DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
JAKARTA
2021
PAPER 2
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,
Diserahkan Tanggal :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Sutarjo
Nrp : 54181112492
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
( Suharto,S.P.i.,M.Si. )
Tanggal Pengesahan :
KATA PENGANTAR
ii
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper II ini. Judul
yang dipilih pada penulisan Paper II ini adalah Desain dan Konstruksi Jaring
Insang Dasar (Bottom gill net).
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Abdul Basith, A.Pi., M.St.Pi.
selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi masukan dan saran.
Penghargaan penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Ilham, S.St.Pi., M.Sc., Ph.D. selaku Plt. Direktur Politeknik AUP
Jakarta.
2. Bapak Rahmat Mualim, S.ST.Pi., M.Si. selaku Ketua Program Studi Teknologi
Penangkapan Ikan.
3. Ibu Dra.Nunung Sabariyah, M.Pd, selaku Kepala Unit Perpustakaan.
4. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan Paper
Assigment II semoga ini bermanfaat.
Sutarjo
DAFTAR ISI
iii
Halaman
RINGKASAN
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 2
1.3 Manfaat .................................................................................... 2
2 PEMBAHASAN ............................................................................ 3
2.1 Kapal Jaring Insang Dasar ........................................................ 3
2.2 Desain dan Kontruksi Kapal Jaring Insang ............................... 3
2.3 Jaring Insang Dasar (Bottom gillnet) ......................................... 8
2.4 Daerah Penangkapan dan Ikan Hasil Tangkapan .................... 20
2.5 Pengoperasian Jaring Insang Dasar ......................................... 20
3. KESIMPULAN ................................................................................. 28
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Konstruksi kapal jaring insang dasar ......................................... 4
2. Fish finder ..................................................................................... 5
3. Kompas Magnet .......................................................................... 6
4. Global Position System ................................................................ 8
5. Jaring Insang dasar ( Bottom gill net ) ......................................... 9
6. Desain Jaring Insang Dasar (Battom gill net ) .............................. 11
7. Kontruksi jaring insang dasar ...................................................... 12
8. Bagian – bagian Jaring insang ................................................... 12
9. Mengukur / Menghitung jumlah mata jarring ................................ 13
10. Tali ris atas .................................................................................. 13
11. Tali ris bawah dan pemberat ....................................................... 14
12. Tali pelampung dan jangkar ........................................................ 15
13. Bentuk-bentuk Pelampung Buatan Pabrik ................................... 15
14. Pelampung utama ....................................................................... 16
15. Tali selambar ............................................................................... 17
16. Net Hauller .................................................................................. 18
17. Winch Gill net .............................................................................. 19
18. Hasil tangkapan jaring insang dasar ............................................ 20
v
1 PENDAHULUAN
demersal ( flat fish,katamba, sea bream dan lain-lain), juga jenis udang,
lobster, kepiting dan lain-lain.
1.2 Tujuan
Penulisan paper ini bertujuan untuk mengetaui secara spesifik tentang
desain dan kontruksi alat tangkap jaring insang dasar ( Bottom gill net) di
gunakan oleh nelayan-nelayan di indonesia serta sebagai persyaratan untuk
mengikuti ujian semester V.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan Paper ini adalah untuk menambah wawasan
tentang perikanan tangkap yang ada di indonesia serta dapat menjadi referensi
pembelajaran tentang alat penangkapan ikan dan desain dan kontruksi jaring
insang dasar.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum gambar rancangan kapal ini adalah sama untuk semua
jenis kapal bottom gill net di Perairan Selat Bangka, hal ini dapat dilihat dari
daerah penangkapan (fishing ground), dan topografi perairan yang sama. Selain
itu, cara pembangunan kapal ini yang seolah-olah sudah menjadi tradisi atau
kebiasaan turun-temurun. Pembangunan kapal ini dilakukan di tempat yang
sama yaitu di Bangka dan tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang
membuat adalah orang yang sama sehingga bentuk kapal bottom gill net ini
dibuat sama antara satu dengan yang lain.
3. Dapat mengukur dan menganalisa hampir semua yang ada di dasar laut,
seperti mendeteksi lokasi bangkai kapal, mengestimasi biota laut, mengukur
kecepatan arus dan masih banyak lagi yang lainnya.
Saat ini fish finder memiliki peranan besar dalam sektor perikanan dan
kelautan, saah satunya adalah dalam pendugaan sumber daya ikan. Mulai dari
kelimpahan ikan, kepadatan sebaran ikan, ukuran dan panjang ikan.
sambung satu sama lain. Satu unit alat tangkap jaring insang dasar yang
digunakan para nelayan terdiri dari 15 – 60 lembar jaring. Tiap lembar
jaring mempunyai bentuk dan ukuran yang sama yaitu terdiri dari badan
jaring (webbing), tali-temali dan tali pemberat.
Badan jaring terbuat dari bahan nilon (monofilament) nomor 40
berwarna bening. Ukuran mata jaring (mesh size) yaitu 4 inci, panjang
tiap 1 lembar jaring yaitu 61,16 - 70,10 m dengan jumlah mata jaring
vertikal yaitu 26 - 30 mata. Jaring yang sudah ada kemudian dirangkaikan
menjadi satu unit alat tangkap dengan masing-masing komponen yang
sudah ada. Nelayan membuat jaring insang dasar dengan cara
menggunakan tali pelampung dari bahan polyethylene bernomor 4 dan
menyisipkan pada mata jaring tanpa diikat, tali ris atas digunakan sebagai
tempat untuk mengikat pelampung. Begitupula pada bagian bawah yang
juga menyisipkan tali pada mata jaring tanpa diikat. Tali pemberat terbuat
dari bahan polyethylene bernomor 3, yang digunakan sebagai tempat
untuk mengikat pemberat.
1 10,16 66, 2,
0 65 84
1 10,16 66, 2,
1 85 74
1 10,16 70, 2,
2 10 84
1 10,16 65, 2,
3 43 84
1 10,16 65, 2,
4 43 84
1 10,16 62, 2,
5 59 84
Rata-rata 66, 2,
05 81
2.3.2 Selvedge
Selvedge berfungsi untuk melindungi bagian tepi/pinggir jaring utama
yang diikatkan pada tali ris agar bagian tepi jaring utama tidak cepat rusak atau
robek. Bahan selvedge biasnya lebih kaku dari jaring utama seperti polyethylene.
2.3.5 Pelampung
Pelampung berfungsi untuk mengapungkan seluruh alat tangkap keatas
permukaan air. Bahan yang digunakan adalah bahan yang berat jenisnya lebih
kecil dari berat jenis air laut. Pada Purse seine umumnya digunakan bahan
sintetik berupa busa pelastik yang keras.
2.3.6 Pemberat
Agar jaring lebih cepat tenggelam sewaktu dioperasikan maka tali ris
bawah perlu di beri pemberat. Bahan yang digunakan timah atau tambul.
2.3.7 Cincin
Fungsi cincin sebagai tempat lewatnya tali kerut sewaktu ditarik agar
bagian bawah jaring dapat terkumpul. Bahan yang digunakan terbuat dari
kuningan atau tembaga, kadang-kadang digunakan bahan besi dilapisi baja
3 PEMBAHASAN
Gambar 1. Kapal Purse seine yang digunakan nelayan di Kec Bonto Bahari Kab
Bulukumba (Mirnawati,dkk 2019).
13
Gambar 2. Kontruksi Purse seine bentuk segi empat (empat persegi panjang) di
perairan Barru, Sulawesi Selatan
3.4.1 Persiapan
Operasi penangkapan ikan dilakukan setelah segala sesuatu peralatan
dan perlengkapan operasional dipersiapkan secara teliti, seperti penyusunan alat
ditempatnya agar mudah diturunkan, pemeriksaan mesin – mesin (mesin induk,
winch), pembersihan palka, perbekalan es (Bila dikapal tidak ada mesin
pendingin) dan sebagainya.
Gambar 6. Kedudukan kapal pada saat setting (a. Kedudukan kapal terhadap
angin, b. Kedudukan kapal terhadap arus, Kedudukan kapal terhadap
18
Gambar 7. Kedudukan kapal pada saat hauling terhadap angin dan arus
1. Purse seine adalah alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan-ikan
pelagis yang bersifat bergerombol dan hidup di dekat perairan. Alat tangkap
ini bersifat aktif karena pengoperasiannya bersifat menghalangi, mengurung
serta mempersempit ruang gerak dari ikan sehingga ikan tidak dapat
melarikan diri dan akhirnya tertangkap.
2. Daerah penangkapan ikan pelagis bagi kapal Purse seine di suatu
permukaan laut tampak ada banyaknya burung-burung yang terbang rendah
dan menukik-nukik diatas permukaan laut, terdapat ikan pelagis yang
bergerombol, terlihat adanya perubahan pada warna air laut yang cenderung
menjadi agak gelap yang menandakan adanya schoal ikan.
3. Prinsip pengoperasian alat tangkap dengan Purse seine adalah melingkari
gerombolan ikan, sehingga jaring tersebut membentuk dinding vertikal.
Dengan demikian gerakan ikan ke arah horizontal dapat dihalangi. Setelah
itu bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari kebawah
jaring.
4. Hasil tangkapan ikan yang di dapat yaitu layang,(Decapterus spp), bentong
(Selaroidescrumenopthalmus), kembung (Rastrelliger spp), lemuru
(Sardinella spp), Tongkol (Euthynnus affinis), dan Cakalang (Katsuwonus
pelamis).
DAFTAR PUSTAKA
Chodrijah, U., & Hariati, T. 2017. Musim penangkapan ikan pelagis kecil di Laut
Jawa. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 16(3), 217-233.
Mirnawati, M., Nelwan, A. F., & Zainuddin, M. 2019 . Studi Tentang Komposisi
Jenis Hasil Tangkapan Purse seine Berdasarkan Lokasi Penangkapan
Di Perairan Tanah Beru Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten
Bulukumba. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan,
6(11).
Rosyidah, I. N., Farid, A., & Arisandi, A. 2009. Efektivitas Alat Tangkap Mini
Purse seine Menggunakan Sumber Cahaya Berbeda Terhadap Hasil
Tangkap Ikan Kembung (Rastrelliger sp.). Jurnal Kelautan: Indonesian
Journal of Marine Science and Technology, 2(1), 50-56.
Salim, K., Rita, A., & Supratman, O. 2019. Identifikasi Jenis Ikan (Penamaan
Lokal, Nasional Dan Ilmiah) Hasil Tangkapan Utama (Htu) Nelayan
Dan Klasifikasi Alat Penangkap Ikan Di Pulau Bangka Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan,
13(1), 42-51.
Santoso H., dan Bawole F. 2014. Teknik Pengoperasian Alat tangkap Purse
seine pada kapal Timur Laut 00. From file:///C:/Users/USER/App
Data/Local/Temp/TEKNIK_PENGOPERASIAN_ALAT_TANGKAP_PU
RSE.pdf . 14 januari 2021
22
Sudirman dan Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta