Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PRAKTIKUM

RANCANGAN TEROWONGAN TAMBANG BAWAH TANAH

ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG BAWAH TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
JURNAL PRAKTIKUM RANCANGAN TAMBANG BAWAH TANAH
Ariesta Syariah1, Febrianto, S.T. 2, Ade Wira Putra Ramadana, S.T3.
Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
*ariestasyariah@gmail.com

SARI

Secara umum pengertian tambang bawah tanah adalah suatu sistem penambangan mineral atau batu
bara dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan alam terbuka.
Latar belakang pemilihan tambang bawah tanah adalah perbandingan SR yang besar dan tidak
ekonomis untuk ditambang menggunakan system tambang terbuka, mineralisasi cadangan bahan
galian membentuk cebakan yang secara spesifik harus ditambang menggunakan system tambang
bawah tanah, daerah yang akan ditambang merupakan daerah hutan lindung dan penambangan
dengan sistem tambang bawah tanah tidak banyak merusak ekosistem yang ada disekitar
penambangan. Adapun program komputer yang digunakan adalah Phase2. Phase2 digunakan untuk
menganalisis bending momen yang terjadi pada lining, gaya aksial yang terjadi pada rockbolt,
tegangan dan deformasi yang terjadi disekitar terowongan serta penurunan tanah diatas terowongan
dalam bentuk dua dimensi. Pada Phase2 pemodelan tanah yang digunakan adalah Mohr-Coulumb
dan Hoek-Brown. Tujuan praktikum kali ini adalah mengetahui prinsip rancangan terowongan
tambang bawah tanah, mengetahui penentuan penyanggah dengan menggunakan klasifikasi rmr dan
mengetahui penggunaan pemodelan numerik untuk rancangan terowongan.
Kata kunci: Rancangan Terowongan; Tambang Bawah Tanah; Phase2.

ABSTRACT

In general terms underground mining is a mineral or coal mining system where all mining activities
are not directly related to the open nature. The background for the selection of underground mines is a
large and uneconomical SR ratio to be mined using an open pit mining system, mineralization of
mineral reserves to form deposits that specifically must be mined using an underground mining
system, the area to be mined is a protected forest area and mining using a mining system. Underground
mining does not damage the ecosystem around the mine. The computer program used is phase2. Phase
2 is used to analyze the bending moment that occurs in the lining, the axial force that occurs in the
rockbolt, the stress and deformation that occurs around the tunnel and the subsidence of the soil above
the tunnel in two dimensions. In phase 2 soil modeling used is mohr-coulumb and hoek-brown. The
purpose of this practicum is to know the principles of underground mining tunnel design, to determine
the determination of supports using the rmr classification and to know the use of numerical modeling
for tunnel design.
Keywords : Tunnel Design; Underground Mine; Phase2.
PENDAHULUAN
Konsep rancangan sebuah lubang bukaan bawah tanah ( underground opening) relatif suatu hal yang
baru. Salah satu alasan untuk keadaan ini adalah bahwa persoalan rancangan sebuah tambang bawah
tanah atau sebuah terowongan berbeda dengan rancangan dari sebuah struktur/bangunan yang
konvensional seperti gedung dan jembatan. Dalam rancangan teknik yang konvensional, beban dari
luar yang dikenakan adalah yang pertama ditentukan, kemudian deskripsi dari bahan dengan
kekuatannya serta karakteristik deformasinya sesuai dengan geometri struktur yang di pilih. Dalam
mekanika batuan, perancang berhubungan dengan massa batuan yang kompleks dan sifat-sifat
material spesifik sehingga tidak dapat ditentukan dengan kebutuhan rancangan. Metode rancangan
terowongan adalah Metode Analitik (analytical methods), Metode Obeservasi (observational methods)
dan Metode Empirik (empirical methods). Parameter rancangan terowongan sangat ditentukan oleh
data masukannya yang mana harus memenuhi syarat sebagai yaitu Kualitas dari rancangan
rekayasa langsung dipengaruhi oleh kualitas dari setiap parameter masukan. Setiap prosedur dan
metode yang digunakan untuk mendapatkan data masukan dapat sepenuhnya dibenarkan dan
direncanakan dengan baik.
METODE PENELITIAN

1. Studi Literatur
Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas dilapangan melalui
buku-buku, jurnal dan sumber lainnya.
2. Pengambilan data
Data yang diambil berupa data primer dan sekunder. Untuk data primer diambil langsung pada
alat simulasi seperti pengukuran kecepatan udara, pengukuran dimensi saluran, kelembaban udara
dan temperature.
3. Pengolahan data
Analisis pengolahan data bertujuan untuk membuat rancangan dan alat simulasi sistem jaringan
ventilasi, perhitungan kualitas dan kuantitas udara dari hasil simulasi serta menghitung efisiensi
kerja dari data temperature hasil simulasi.
4. Kesimpulandan saran
Kesimpulan diperoleh dari hasil perhitungan dan analisis data simulasi, serta saran- saran agar apa
yang direkomendasikan bisa dijadikan pertimbangaan untuk peningkatan guna alat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Software Phase 2

ARIESTA
ARIESTA SYARIAH
SYARIAH
09320180195
09320180195
C1 C1

Gambar 1. Analysis
Pertama-tama buka software Phase 2 kemudian klik analysis lalu pilih proje setting lalu
masukkan angka sesuai elevasi pada terowongan yang akan kita buat ( 5.0, 7.0, 7.5 ).
ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 2. Bounderies

Klik Bounderies kemudian klik arc untuk 30 segmen, setelah itu, klik bounderies
lalu add external dengan tip bos dan expansion factor 5.

ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 3. Assign material


Setelah itu pada assign material terowongan kita excated.
ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 4. Loading
Setelah itu klik loading lalu pilih field stress lalu pada Sig 1 dan 3 itu 10 MPa serta
Sig Z 0 Mpa

ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 5. Properties
Lalu klik properties, pilih define materials dengan youngs modulus 10270 dan position
ratio 0,2 serta bisa mengubah warna material sesuai yang kita inginkan selain warna biru
karna sistem penyanggan untuk bolt 1 itu berwarna biru.
ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 6. Mesh

Masuk mesh setup lalu uniford untuk type mesh dengan 6 nooded element type
lalu klik decritize untuk memunculkan batas pada sekitaran assign material dan mesh
untuk memuculkan kontur pada daerah sekitar terowongan.

ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 7. Save

Kemudian Save melalui analysis lalu pilih compute kemudian tunggu sampai proses
selesai.
ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 8. Interpretasi

Setelah itu interpretasi, munculkan query boundery, sigma 1, sigma 3 dan total
displacement.

ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 9. Streng Factor

Pada streng factor dengan ketentuan minimal 1,5 tetapi jika ada yang dibawah 1,5
maka kita harus buat penyanggaan.
ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 10. Support (penyangga)

Setelah itu kita akan buat penyangga pada terowongan untuk dapat menahan batuan
yang runtuh dengan sistem penyanggaan rock bold dengan cara klik support pilih add blok
pattern setelah itu save

ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 11. Material Propertie Table

Lalu tampilkan material pada properties table sebagai hasil data pembuatan rancangan
terowongan.
ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 12. Info Viewer


Hasil rancangan terwongan tambang bawah tanah dengan menggunakan penyangga

ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 13. Hasil


KESIMPULAN

ARIESTA SYARIAH
09320180195
C1

Gambar 14. RMR

Penentuan kelas batuan dapat di ketahui melalui mesh quality pada phase 2 seperti good quality
berarti masuk pada rock mass class II yaitu good rock. Penentuan sistem penyangga
ditentukan berdasarkan nilai RMR dari massa batuan. Sistem penyanggan yang sesuai
berdasarkan metode Rock Mass Rating (RMR) dan dengan nilai RMR untuk menetukan Rock Mass
Class yaitu 61-80 adalah menggunakan rock bolt pada atap panjang 3m, spasi 2.5m yang
dikombinasikan dengan wire mesh dan shotcrete. Pada metode penggalian full face dengan
kemajuan 1.5-3m, pemasangan penyangga penuh 20 m dari face. Perbandingan rancangan
terowongan tambang bawah tanah jelas menunjukkan perbedaan melalui penyanggan karna
pada dasarnya prinsip rancangan terowongan tambang bawah tanah yaitu meliputi tahapan
rancangan analisis tambahan, rancangan penyanggaan dan rancangan meliputi uji dan
rancangan operasional yaitu penggalian lubang bukaan untuk memperoleh data perilaku massa
batuan disekitar zona penggalian perlu dilakukan pemantauan perpindahan. Hal ini
dilakukan untuk memeriksa stabilitas sistem penyanggaan dan jika perlu melakukan modifikasi
rancangan. Penentuan penyangga dengan menggunakan klasifikasi RMR yaitu nilai RMR dari
massa batuan, sehingga stand up time terowongan didapatkan 8000 jam pada grafik RMR
dengan 61 nilai RMR jadi kesimpulannya 61/8000 jam

UCAPAN TERIMA KASIH

penulis ucapkan terima kasih kepada kakak-kakak asisten yang selalu siap mengajar serta
membimbing adik-adik praktikannya dan mendampingi praktikan sampai penulis bisa menyelesaikan
jurnalnya dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia.
Bieniawski, Z.T. (1984). Rock Mechanics Design In Mining ang Tunneling. A.A Bakema: Boston.
Hock, E, Kaiser, P.K, dan Bawden, W.F. (1995). Support Of Underground Excavatin in Hard Rock. A.A
Rotterdam

Anda mungkin juga menyukai