Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI PEMBELAJRAN BLENDED LEARNING PRODI PENDIDIKAN

FISIKA SEMESTER 6 DI MASA NEW NORMAL

Deviyana Kopman

Program Studi Pendidikan Biolgi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unversitas
Khairun Ternate

deviyanakopman@gmail.com

Abstrak

Keterbatasan ruang dan waktu ini memerlukan kreativitas dan inovasi guru untuk
menerapkan strategi dan media pembelajaran yang selaras dengan situasi saat ini.
Pembelajaran gabungan antara tatap muka dan pembelajaran online merupakan salah
satu alternatif pembelajaran di era new normal, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pembelajran blended learning diprodi pendidikan fisikan semester 6 dimasa new normal dan
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan angket, data dikumpulkan
sesuai dengan objek penelitian yaitu untuk mendeskripsikan implementasi metode blended
learning melalui angket yang berakaitan dengan respon mahasiswa. Selanjutnya, data
tersebut dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data pembelajran blended
learning diperlihatkan bahwa aktivitas atau kegiatan pembelajara blended learning di
program studi pendidikan fisika berjalan kurang efektif berdasakan kisi-kisi angket kejelasan.

Kata kunci: Implementasi Pembelajran Blended Learning Di Masa New Normal

These limitations of space and time require the creativity and innovation of teachers
to implement strategies and learning media that are in line with the current situation.
Combined learning between face-to-face and online learning is an alternative to learning in
the new normal era, this study aims to determine blended learning learning in the 6th
semester of physics education study program in the new normal and use qualitative research
methods using questionnaires, data collected according to the research object, namely to
describe the implementation of the blended learning method through a questionnaire related
to student responses. Furthermore, the data were analyzed descriptively. Based on the results
of data analysis on blended learning, it is shown that blended learning activities or activities
in the physics education study program run less effectively based on the clarity questionnaire
grid.

Keywords: Implementation of Blended Learning in the New Normal Period

Pendahuluan kehidupan termasuk pendidikan


(Anderson, 2020; Cluver at al
Pandemi COVID - 19 , 2020). Penyebaran virus corona masih
mempengaruhi pelbagai bidang terjadi di pelbagai wilayah. Pandemi
COVID - 19 tidak bisa diprediksi kapan
akan berakhir, situasi ini membuat pada umumnya (Garnham & Kaleta,
pemerintah membuat kebijakan yaitu 2010).
adaptasi kebiasaan baru pada masa
Secara umum blended learning
pandemi COVID -19. Semua bidang
menerapkan lebih dari satu metode, teknik,
kehidupan harus melakukan kegiatan
strategi dan sumber pembelajaran (Ikhwan
seperti biasanya sebelum pandemi ini
& Widodo, 2014 ). Guru sebagai fasilitator
melanda, namun dengan menerapkan
dasar atau sebagai pengendali utama dari
kebiasaan yang baru dengan lebih
proses sikap pada siswa dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan
menerapkan blended learning dan siswa
bidang pendidikan juga harus melakukan
sebagai subjek proses pembelajaran.
adaptasi kebiasaan baru sama halnya
mempresentasikan blended learning dalam
dengan bidang yang lain.(Utari,
empat model: 1) Rotation Model, model
Hikmawati, and Gaffar 2020)
dimana siswa beraktivitas belajar dari satu
Keterbatasan ruang dan waktu ini tempat pusat belajar ke pusat belajar
memerlukan kreativitas dan inovasi guru lainnya sesuai dengan jadwal atau RPP
untuk menerapkan strategi dan media yang telah ditetapkan oleh. Siswa belajar
pembelajaran yang selaras dengan situasi dalam siklus aktivitas belajar seperti
saat ini. Pembelajaran gabungan antara
diskusi kelompok kecil, belajar daring,
tatap muka dan pembelajaran online
merupakan salah satu alternatif termasuk mengerjakan tugas bersama
pembelajaran di era new normal. (Ekayati secara kolaboratif, lalu kembali lagi belajar
2018) di kelas. 2) Flex Model, model dimana
Blended learning adalah rencana pembelajaran dan materi
pembelajaran kolaborasi antara tatap pembelajaran telah dirancang secara daring
muka dengan pembelajaran daring dan diletakkan di fasilitas e-learning.
(Anggraini et al, 2016). Blended learning
Aktivitas belajar siswa terutama dilakukan
merupakan salah satu alternatif
pembelajaran yang bisa digunakan oleh secara daring. Guru akan memberikan
guru di era globalisasi saat ini karena dukungan belajar tatap muka di kelas
bisa diakses kapan saja dan di mana secara fleksibel, saat memang diperlukan
saja tanpa meninggalkan pembelajaran oleh siswa. 3) Self-blend Model, model
tatap muka (Aslam, 2015). dimana siswa secara mandiri berinisiatif
Blended learning yang diterapkan
mengambil kelas daring baik di kampus
oleh guru memiliki beberapa kelebihan.
Kelebihan tersebut diantaranya maupun di luar kampus. Kelas daring yang
pembelajaran online dapat membantu diikuti oleh siswa tersebut untuk
siswa untuk dapat belajar secara mandiri melengkapi kelas tatap muka di sekolah.
tanpa bimbingan guru secara langsung, Siswa menggabungkan sendiri kegiatan
membantu pembelajaran konvensional belajar daring dan kegiatan belajar tatap
yang sering dilakukan guru sehingga muka di kelas. 4) Enriched Virtual Model,
membantu siswa memperoleh informasi
model dimana siswa satu kelas belajar
tanpa harus bertatap muka dengan guru
(Anggraini, et al., 2016), meningkatkan bersama-sama di kelas dan di lain waktu
rasa ingin tahu siswa terhadap suatu belajar jarak jauh dengan sajian materi
informasi, pembelajaran yang fleksibel, pembelajaran dan tatap muka dengan guru
dan dapat mengurangi biaya yang secara daring.(Eriani and Amiliya 2020)
digunakan dalam proses pembelajaran
Metode kejelasan memiliki bobot nilai 25,
keaktifan memiliki bobot 25, motivasi
Jenis metode penelitian yang memiliki bobot 25 dan pemahaman
digunakan pada penelitian ini adalah memiliki bobot 50 dari hasil yang
metode penelitian kualitatif dengan didapatkan Pembelajaran tidak terlaksana
menggunakan angket. Adapun subjek dengan baik disebabkan oleh beberapa
penelitian dari penelitian ini adalah faktor diantaranya pembelajaran kurang
mahasiswa program studi pendidikan terstruktur, jadwal selalu berubah dan tidak
biologi dan mahasiswa di Program Studi terkoordinasi dengan baik. Kekurangan
Pendidikan fisika semester 6. Data atau tepatnya kendala yang dihadapi
dikumpulkan sesuai dengan objek selama pembelajaran blended learning
penelitian yaitu untuk mendeskripsikan yang ditemuka berdasarkan angket yang
implementasi metode blended learning l dibagikan yaitu: (1) beragammnya media
melalui angket yang berakaitan dengan online sehingga dibutuhkan sarana dan
respon mahasiswa. Selanjutnya, data prasarana yang mendukung, (2) tidak
tersebut dianalisis secara deskriptif. meratanya fasilitas yang dimiliki
(Ekayati 2018) mahasiswa seperti android, komputer dan
Hasil dan Pembahasan akses internet, (3) kurangnya pengetahuan
atau gagap teknologi. Penerapan
pembelajaran Blended Learning juga tidak
terlepas dari peran pengajar yang
mengontrol dan mengelola kegiatan
pembelajaran sehingga dapat terjadi secara
berkelanjutan dan efektif. solusi yang
diperlukan agar pembelajaran tetap
terstruktur Perlunya menyiapkan referensi,
bahan ajar, materi, pengambangan
Gambar 1. Grafik perbandingan instrumen assesmen, dan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa.
Suasana pembelajaran akan terasa hidup
apabila antusiasnya mahasiswa dalam
mengunakan model ini didukung oleh
kesiapan pengajar dalam mengelola dan
mengembangkan model secara kreatif.
(Setyoko and Indriaty 2018)

Kesimpulan
Gambar 2. Grafik total mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian dan
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan data dapat disimpulkan bahwa
pembelajran blended learning terdapatnya pengaruh yang signifikan
diperlihatkan bahwa aktivitas atau kegiatan model Blended Learning terhadap
pembelajara blended learning di program peningkatan pembelajaran mahasiswa
studi pendidikan fisika berjalan kurang pendidikan fisika semester 6 kurang
efektif berdasakan kisi-kisi angket
efektif, Hal tersebut karena pembelajaran
tidak terlaksana dengan baik disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya
pembelajaran kurang terstruktur, jadwal
selalu berubah dan tidak terkoordinasi
dengan baik .

Daftar Pustaka

Ekayati, Rini. 2018. “Implementasi


Metode Blended Learning Berbasis.”
Jurnal EduTech Vol. 4(2):50–56.
Eriani, Eva, and Reni Amiliya. 2020.
“Blended Learning: Kombinasi
Belajar Untuk Anak Usia Dini Di
Tengah Pandemi.” MITRA ASH-
SHIBYAN: Jurnal Pendidikan Dan
Konseling 3(01):11–21. doi:
10.46963/mash.v3i01.112.
Setyoko, and Indriaty. 2018.
“Implementasi Pembelajaran Blended
Learning Berbasis Media Google
Classrom Terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Pendidikan Fisika.”
GRAVITASI: Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Sains 1(2):5–10.
Utari, Widi, Vitta Yaumul Hikmawati, and
Aden Arif Gaffar. 2020. “Blended
Learning : Strategi Pembelajaran
Alternatif Di Era New Normal.”
Seminar Nasional Pendidikan, FKIP
UNMA 2020 “Transformasi
Pendidikan Sebagai Upaya
Mewujudkan Sustainable
Development Goals (SDCs) Di Era
Society 5.0” 262–69.

Anda mungkin juga menyukai