Anda di halaman 1dari 23

Stase KMB

Asuhan Keperawatan Post Laparatomy Triple Bypass & Cholesistectomy


Pada Ny. M. di Ruang Anggrek RSUD A. Wahab Sjahranie
Samarinda
Di Susun Oleh :
Roslitha Haryani
1511308250281

Pembimbing
Ns. Taufik Setiawan, S. Kep

Program Pendidikan Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Samarinda
2016

SEKOLAH TINFFI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH SAMARINDA


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal : 12 – 8 – 2016
Nama Mahasiswa : Roslitha Haryani

I. DATA DASAR PASIEN


Nama Klien : Ny. M Umur : 36 Tahun
Tanggal masuk RS : 18 – 8 – 2016 Jam : 23.30 No. Register : 901748
Jenis Kelamin : L/ P Pekerjaan : IRT
Alamat : Balikpapan
Agama : Islam
Status perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan : SD Suku : Bugis
Sumber pembiayaan : BPJS Penanggung jawab : Suami
Diagnosis medis saat masuk : Imbalance Elektrolit + DM tipe II + Obstruktif
Jaundice e.c Tumor Caput Pankreas
Tanggal pengkajian : 12 – 8 – 2016 Sumber informasi :Klien,Suami, ‘
Diagnosis medis saat ini (saat pengkajian) : DM + Post laparotomy Triple Bypass +
Cholesistectomy
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama :
a. Keluhan utama saat masuk RS :
- Klien datang ke RS tgl 9/8/2016 jam 23.30 dengan keluhan nyeri perut kanan
atas, badan kuning, mual dan muntah.
b. Keluhan utama saat pengkajian :
- Klien mengatakan nyeri perut di daerah luka operasi serta mual dan muntah
saat makan.
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang :
a. Alasan kunjungan (yang membuat klien datang ke pelayanan kesehatan) :
- Klien mengatakan seluruh badannya kuning serta terasa lemas.
b. Faktor pencetus (yang menyebabkan pasien merasa sakit/ kurang sehat) :
- Sakit perut dan badan berwarna kuning
c. Lama keluhan (berapa lama klien merasakan sakit/ kurang sehat) :
- Klien mengatakan badannya berwarna kuning sudah sejak 6 bulan yang lalu.
d. Alasan klien tidak segera pergi ke pelayanan kesehatan :
- Klien sudah pernah berobat di RS Pertamina dan diopname selama 5 hari.
e. Timbul keluhan :
- Klien mengatakan badannya berwarna kuning sejak 6 bulan yang lalu
sedangkan badan lemas, mual dan muntah dirasakan sejak sebulan yang lalu.
f. Faktor yang memperberat (hal-hal yang membuat sakit klien terasa semakin
parah) :
- Klien mengatakan sangat susah untuk makan karena mual yang dirasakannya.
g. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya (mengatasi keluhan) ? :
- Klien mengatakan untuk mengatasi keluhan dia minum air hangat dan minum
obat ranitin, inpepsa yang biasa dia dapat bila berobat ke dokter
h. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan (Tgl, jenis pemeriksaan, hasil, nilai,
normal) :
Laboratorium
Tgl Jam GDS K Na Cl
11-8-16 06.00 162 2,2 130 89
12.00 61 2,5
Hb 11,2 Leuko 9500 SGOT : 112 U.I
Ht 34,2 Tr 353.000 SGPT : 92 U.I
Ureum : 22,4 mg/dl Creatinin : 0,6 mg/dl
HbSAg : Non reaktif Alb 2,9
12-8-16 06.00 GDS 363
12.00 GDS 59
Patologi Anatomi
Kesimpulan : Tumor Hepar ; Hepatocellular carcinoma poorly differentiated
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu :
a. Penyakit yang pernah di alami (sakit apa, kapan terjadi, upaya yang dilakukan,
tempat di rawat, pernah operasi/ tidak) :
- Klien mengatakan sebelumnya pernah sakit seperti ini (badan kuning)
- Klien mengatakan pernah diopname di RS Pertamina 6 bulan yang lalu.
b. Riwayat alergi (jika ada sebutkan tipe alergi, reaksi dan tindakan yang dilakukan) :
- Klien mengatakan tidak pernah mengalami alergi makanan, obat atau udara
c. Riwayat imunisasi TT (lengkap/ tidak, sebutkan) :
- Imunisasi lengkap
d. Kebiasaan : merokok/ minum kopi/ konsumsi obat/ alkohol/ lain-lain :
- Tidak ada
e. Obat – obatan yang dikonsumsi saat ini :
- IVFD Nacl 0,9 % 20 tts/ mt
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr IV
- Inj. OMZ 2 x 1 vial IV
- Inj. Novorapid 8 - 8 - 8 SC
- Inj. Levemir 0 - 0 - 8 SC
- Domperidone 3 x 1 cth PO
- Sucralfat 3 x 2 cth PO
- Diet DM 1900 kkal
- Snack susu DM 2 x 150 cc
- VCO 2 x 1 sdm
f. Riwayat kesehatan/ penyakit keluarga (buat GENOGRAM) :
= Laki-laki
= Perempuan
xx = Tinggal serumah
III. TANDA – TANDA VITAL
Suhu tubuh : 36,8 o C R : 24 N : 80 TD : 100/ 70 mmHg
Berat badan : 46 kg Tinggi badan : 150 Cm
LLA 17 cm
IV. POLA MANAJEMEN KESEHATAN
1. Pola persepsi kesehatan – manajemen kesehatan
DS :
Klien merasa saat ini tidak sehat sehingga klien perlu mengunjungi pelayanan
kesehatan untuk mencari bantuan mengatasi masalah kesehatannya. Biasanya bila ada
keluhan nyeri di perut, klien pergi ke rumah sakit di sekitar tempat tinggal. Dikatakan
dokter sebelumnya penyakitnya adalah hepatitis.

Hasil pemeriksaan fisik :


Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data status mental orientasi baik,
status sensasi keadaan umum sedang, kesadaran CM, status memori klien tidak
mengalami gangguan memori jangka panjang, penglihatan kedua mata normal, reaksi
pupil normal, klien tidak menggunakan kaca mata, pendengaran klien normal klien
tidak menggunakan alat bantu dengar.
- Klien dapat membedakan rasa manis, asam, asin, maupun pedas
- Klien dapat merasakan bila ada sentuhan pada kulit
2. Pola metabolik nutrisi
DS :
Klien mengatakan BBnya menurun drastis dari 54 kg menjadi 46 kg. Selama
sakit kebiasaan makan klien sehari-hari (2-3 kali) namun hanya sedikit yang bisa
ditelan karena klien selalu mengeluh mual jika makan, miinum sehari 6-8 gelas.
Klien juga mengaku tidak ada larangan dalam agama, maupun budaya dalam
pemilihan jenis makanan. Klien juga tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan.
Hasil pemeriksaan fisik:
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien warna hitam,
penyebaran merata dan bersih. Tidak ada kelainan bentuk dan warna kuku, abdomen
terdapat luka operasi..
3. Pola eliminasi
DS:
Klien mengatakan selama di rumah frekuensi BAK 6-8 kali sehari dan BAB 2-
3 kali per hari dan tidak ada masalah dalam eliminasi. Sedangkan di RS sebelum
operasi BAB normal. KLien dapat ke kamar mandi secara mandiri.
Hasil pemeriksaan fisik :
Palpasi bladder tampak kosong, perkusi tympani, askultasi bising usus 8 kali
per menit.
4. Pola aktivitas dan latihan (olah raga)
DS :
Klien mengatakan sebelum sakit jarang berolah raga. Klien aktif melakukan
pekerjaan IRT.
Hasil pemeriksan fisik :
Dari hasil pemeriksaan fisik saat klien istirahat didapatkan data :
- TD : 100/ 70
- Suhu tubuh : 36,8 0 C
- RR : 24 x/i N : 80 x/i
5. Pola istirahat dan tidur
DS :
Selama di rumah klien mengatakan biasanya klien tidur 7-8 jam. Selama di RS
klien mengaku tidurnya terganggu karena nyeri luka operasi pada malam hari.
Hasil pemeriksaan fisik :
Klien tampak kelelahan di pagi hari.
6. Pola persepsi – kognitif
DS :
- Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam penglihatan maupun
pendengaran. Fungsi sensasi klien dapat membedakan rasa manis, pahit dan
asam
- Klien mengatakan daerah perut (luka operasi) masih terasa nyeri saat bergerak
Hasil pemeriksaan fisik :
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data status mental CM, GCS 15 ( E4,
V5, M 6 ). Ekspresi wajah klien meringis menahan nyeri, apalagi saat bergerak.
7. Pola konsep diri – persepsi diri
DS:
- Klien mengatakan selama sakit susah beraktifitas, biasanya klien aktif
melakukan kegiatan IRT.
- Keluarga bisa memaklumi kondisi klien sehingga klien tidak perlu memikirkan
pekerjaan rumah
8. Pola hubungan – peran
DS :
- Klien mengatakan selama ini hubungan klien dengan teman dan anggota
keluarga adalah baik
- Suami klien mengatakan istri yang tidak bisa diam di rumah, selalu aktif
mengerjakan pekerjaan rumah, namun selama sakit klien tidak bisa bekerja
seperti biasanya
9. Pola reproduksi - seksualitas
DS :
Klien mengatakan selama ini tidak mengikuti program KB. Klien menerima
apa yang sudah dipercayakan Allah kepadanya. Klien bahagia memiliki satu anak.

10. Pola toleransi terhadap stress – koping


DS :
- Klien masih khawatir tentang luka operasi (penyembuhannya)
Hasil pemeriksaan fisik :
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data emosional agak labil
11. Pola keyakinan – nilai
DS :
Klien mengaku beragama Islam dan sebelum sakit dia rajin beribadah, namun
selama sakit dan dirawat klien mengatakan tidak bisa melaksanakannya lagi
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : Bentuk kepala normochepalik tidak terdapat benjolan dan lesi
2. Rambut : Distribusi rambut merata, rambut bersih
3. Mata : Pupil isokar 3 mm, pupil bereakasi terhadap cahaya, tidak ada ptosis,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan (n)
4. Telinga : Fungsi pendengaran baik, tidak ada massa maupun cairan, telinga
bersih
5. Hidung : Tidak ada epistaksis, septum nasi simetris
6. Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi geligi utuh, ovula tampak di tengah, lidah
simetris
7. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
8. Dada : Gerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dan otot bantu
pernafasan dada
9. Paru-paru : Pernafasan 24 x per menit, gerakan dada simetris, perfusi sonor
dan auskultasi vesikuler, ronkhi ( - ) wheezing ( - )
10. Jantung : Nadi 84 x per menit, bunyi janting reguler
11. Abdomen : Terdapat luka operasi ± 15 cm, auskultasi bising usus 8 x /i……
12. Kulit : Akral hangat, kulit lembab, tidak ada lesi CRT < 2 detik
13. Genatia : Tidak ada kelainan
14. Rectum : Tidak ada riwayat hemorrhoid
15. Pergerakan : Kanan (+) kiri (+)
Kekuatan otot :
5 5
5 5

Analisa data

No Data Etiologi Problem


1. DS : Pasien mengatakan nyeri Agen injury fisik Nyeri Akut
pada daerah luka perut ( tindakan
yang ada luka operasi pembedahan )
DO : Luka operasi ( op tgl
26/7/2016 )
P : Nyeri karena adanya luka
operasi
Q : Nyeri nyut-nyut dan perih
R : Regio abdomen
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri luka operasi timbul
sejak klien menjalani luka
operasi
2. DS : Klien mengatakan selama Faktor biologis Ketidakseimbangan
sakit susah untuk makan, (mual muntah) nutrisi: kurang dari
selalu merasa mual dan
kebutuhan tubuh
muntah jika makan.
DO : A : BB awal 54 kg, BB
sekarang 46 kg, TB 150
cm, LILA 17 cm.
B : Hb 11,2 Ht 32,4
Leuko 9500 Tr 353.000
Alb 2,9
C : Klien tampak lemah dan
kurus, tonus otot
menurun.
D : Makanan yang disajikan
hanya dimakan
seperempat porsi saja
3. DS : Klien mengatakan pola Faktor resiko Resiko
makan tidak teratur, asupan diet tidak ketidakstabilan
makanan tidak bisa masuk cukup
kadar gula darah
karena sering mual dan
muntah.
DO : tgl 11/8/16
j.06.00 GDS 162
j.12.00 GDS 61
tgl 12/8/16
j.06.00 GDS 363
j.12.00 GDS 59
4. DS : Klien mengatakan operasi Adanya luka Kerusakan
tgl 26/8/2016 operasi pada integritas jaringan
DO : terdapat luka operasi daerah abdomen kulit
D: Kedalaman luka tdk
diukur
E : Tidak ada eksudat
S : Panjang ± 15 cm
I : Infeksi tidak ada
G : Granulasi ada
N : Nekrotik tidak ada

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas :


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik ( tindakan pembedahan )
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis (mual muntah)
3. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah faktor resiko asupan diet tidak cukup
4. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan adanya luka operasi pada
daerah abdomen
Rencana Asuhan Keperawatan
Nama Pasien : Ny. M
Diagnosa Medis : DM + Post laparotomy Triple Bypass + Cholesistectomy
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Nyeri akut berhubungan NOC : Pain Control NIC : Pain Management
dengan agen injury fisik Setelah dilakukan tindakan 1.1. Lakukan
(tindakan pembedahan) keperawatan selama 3 jam, pengkajian nyeri
pasien tidak mengalami secara komprehensif
nyeri dengan kriteria : termasuk lokasi,
1. Mampu mengenali durasi dan
gejala nyeri (2) karakteristik
2. Mampu 1.2. Observasi reaksi
mendeskripsikan non verbal dan
faktor penyebab ketidaknyaman
nyeri (2) 1.3. Indentifikasi
3. Tanda vital dalam lingkungan yang
batas normal (2) dapat mempengaruhi
4. Melaporkan bahwa nyeri seperti suhu
nyeri berkurang atau ruangan,
teratasi (2) pencahayaan dan bau
ruangan
Keterangan 1.4. Ajarkan teknik
1 = Sudah tidak pernah nafas dalam bila
menunjukkan lagi ( rasa nyeri timbul
nyeri ) 1.5. Kolaborasi
2 = jarang menunjukkan dengan dokter untuk
( rasa nyeri ) pemberian analgeric
3 = kadang-kadang
4 = Sering menunjukkan NIC : Analgetic
5 = Secara terus menerus Administration
menunjukkan ( rasa nyeri ) 1.6. Tentukan lokasi,
derajat dan
karakteristik nyeri
sebelum pemberian
obat
1.7. Cek instruksi
dokter tentang jenis
obat, dosis dan
frekuensi
1.8. Monitor vital
sign
1.9. Evaluasi respon
klien
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Tujuan: Setelah Nutrition management
kurang dari kebutuhan dilakukan tindakan 2.1 Kaji status nutrisi
tubuh berhubungan dengan keperawatan selama pasien
faktor biologis (mual 3x24 jam Asupan nutrisi 2.2 Jaga kebersihan
muntah) pasien memenuhi mulut, anjurkan
kebutuhan metabolik. untuk selalu
dengan kriteria melalukan oral
Nutritionl status: hygiene.
-Intake nutrisi tercukupi. 2.3 Delegatif pemberian
(3) nutrisi yang sesuai
-Asupan makanan dan dengan kebutuhan
cairan tercukupi (3) pasien : diet pasien
Nausea dan vomiting diabetes mellitus.
severity 2.4 Berian informasi
- Penurunan intensitas yang tepat terhadap
terjadinya mual muntah pasien tentang
(3) kebutuhan nutrisi
Weight : Body mass yang tepat dan
-Pasien mengalami sesuai.
peningkatan berat badan 2.5 Anjurkan pasien
(2) untuk
1=sangat memburuk s/d mengkonsumsi
5= tidak memburuk. makanan tinggi zat
besi seperti sayuran
hijau
Nausea management
2.6 Kaji frekuensi mual,
durasi, tingkat
keparahan, faktor
frekuensi, presipitasi
yang menyebabkan
mual.
2.7 Anjurkan pasien
makan sedikit demi
sedikit tapi sering.
2.8 Anjurkan pasien
untuk makan selagi
hangat
2.9 Delegatif pemberian
terapi antiemetik :
Ondansentron 2×4
(k/p)
Sucralfat 3×1 CI
Weight management
2.10 Diskusikan dengan
keluarga dan pasien
pentingnya intake
nutrisi dan hal-hal
yang menyebabkan
penurunan berat
badan.
2.11 Timbang berat
badan pasien jika
memungkinan
dengan teratur.

3. Resiko ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan Manajemen


kadar gula darah faktor keperawatan selama 3 x 24 Hiperglikemia
resiko asupan diet tidak diharapkan kadar gula darah 3.1.Memantau
cukup klien terkontrol, dengan peningkatan gula
kriteria hasil : darah
1.Glukosa darah dalam batas 3.2 Memantau gejala
normal( 0-200 mg/dl) (5) hiperglikemia,
2.Manajemen Diabetes poliuria, polidipsi,
secara mandiri poliphagi, dan
Indikator : kelelahan.
a.Memantau glukosa darah 3.4 Memantau urin keton
dalam batas normal (3) 3.5.Memberikan insulin
b.Pengetahuan diet (3) yang sesuai
3.6 Memantau status
cairan
3.7 Antisipasi situasi
dalam persyaratan
pemberian insulin
3.8 Membatasi gerakan
ketika gula darah
diatas 250 mg/dl,
terutama apabila
terdapat urin keton
3.9 .Mendorong pasien
untuk memantau
gula darah
Manajemen
Hipoglikemia
3.10 Mengenali pasien
dengan resiko
hipoglikemia
3.11.Memantau gejala
hipoglikemia
seperti:tremor,
berkeringat, gugup,
tacikardi, palpitasi,
mengigil, perubahan
perilaku, coma.
3.12 Memberikan
karbohidrat
sederhana yang
sesuai
3.13 Memberikan
glukosa yang sesuai
3.14 Meninjau peristiwa
terjadinya
hipoglikemia dan
faktor penyebabnya
3.15 Mengajarkan
pasien dan keluarga
mengenai gejala,
faktor resiko,
pencegahan
hipoglikemia, dan
manajemen
diabetes.
4. Kerusakan intregitas kulit NOC : Wound Healing NIC : Wound care
jaringan berhubungan Setelah melakukan tindakan 4.1 Catat karakteristik
dengan adanya luka operasi keperawatan selama 3 hari, luka
pada daerah abdomen kerusakan intregitas kulit 4.2 Catat cairan yang
teratas, dengan kriteria : keluar dari luka
1. Perfusi jaringan 4.3 Bersihkan luka
normal (5) dengan cairan anti
2. Tidak ada tanda bakteri tiap hari
infeksi (5) 4.4 Dressing dengan
3. Menunjukkan proses kasa steril
penyembuhan luka 4.5 Amati setiap
atau tidak ada perubahan pada
perburukan luka (5) balutan luka

Keterangan :
1 = Luas ( perburukan
luka )
2 = Besar
3 = Cukup
4 = Terbatas
5 = Tidak ada
Implementasi Keperawatan

Nama Pasien : Ny. M


Diagnosa Medis : DM + Post laparotomy Triple Bypass + Cholesistectomy
Hari, Tgl, Diagnosa
NO Keperawatan Implementasi Respon Paraf
Jam
1. Jum’at, 1.1 Melakukan 1.1 Klien
12/08/2016 pengkajian nyeri mengatakan
09.00 1 secara nyeri pada
komprehensif daerah operasi
termasuk lokasi,
durasi dan
karakteristik

1.2 Observasi reaksi 1.2 Klien tampak


nonverbal dari meringis
Ketidaknyamanan

1.4 Mengajarkan klien 1.4 Klien mengikuti


napas dalam teknik nafas
dalam

1.5 Menentukan lokasi, 1.5


derajat dan P : Nyeri karena
karakteristik nyeri adanya luka
sebelum pemberian operasi
obat Q : Nyeri nyut-nyut
dan perih
R : Regio abdomen
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri luka
operasi timbul
sejak klien
menjalani luka
operasi

11.00 1.8 Mengukur vital sign 1.8 TD : 100/70


SB : 36,8
RR : 24
Nadi : 84

2.1 Mengkaji status Klien mengatakan


nutrisi pasien selama sakit susah
untuk makan, selalu
merasa mual dan
muntah jika makan.
A : BB awal 54 kg,
BB sekarang 46
kg, TB 150 cm,
LILA 17 cm.
B : Hb 11,2 Ht 32,4
Leuko 9500
Tr 353.000
Alb 2,9
C : Klien tampak
lemah dan
kurus, tonus
otot menurun.
D : Makanan yang
disajikan hanya
dimakan
seperempat
porsi aja

2.6 Mengkaji frekuensi Klien selalu


mual, durasi, tingkat mengeluh mual
keparahan, faktor ketika akan makan
frekuensi, presipitasi
yang menyebabkan
mual.

2.7 Menganjurkan klien Klien mengikuti


makan sedikit demi anjuran untuk
sedikit tapi sering. makan dalam porsi
kecil tapi sering

2.8 Menganjurkan klien Klien mengatakan


untuk makan selagi akan mengikuti
hangat anjuran petugas

2.9 Berkolabirasi Klien mendapat


pemberian terapi terapi inj. OMZ 2 x 1
antiemetik vial, Domperidone 3
x 1 cth, Sucralfat 3 x
2 cth.

2.11 Menimbang berat BB 46 kg


badan pasien jika
memungkinan
dengan teratur.
3
3.9 .Mendorong pasien GDS 59
untuk memantau
gula darah

3.11.Memantau gejala Klien mengatakan


hipoglikemia hanya sedikit
seperti:tremor, pusing, HR 84 x/I
berkeringat, gugup,
tacikardi, palpitasi,
mengigil, perubahan
perilaku, coma.

3.15 Mengajarkan Klien dan keluarga


pasien dan keluarga mengerti mengenai
mengenai gejala, penjelasan petugas
faktor resiko,
pencegahan
hipoglikemia, dan
manajemen
diabetes.

12.00 4 4.1 Mencatat terdapat luka operasi


karakteristik luka D: Kedalaman luka
tdk diukur
E : Tidak ada eksudat
S : Panjang ± 15 cm
I : Infeksi tidak ada
G : Granulasi ada
N : Nekrotik tidak ada

4.4 Merawat luka operasi Luka oprerasi bersih


dan kering

1.5 Menentukan lokasi, P : Nyeri karena


derajat dan adanya luka operasi
karakteristik nyeri Q : Nyeri nyut-nyut
setelah dilakukan dan perih
intervensi R : Regio abdomen
keperawatan nafas S : Skala nyeri 2
dalam T : Nyeri luka
operasi timbul sejak
klien menjalani luka
operasi

3.9 Melakukan GDS 81


pemeriksaan GDS
Evaluasi Keperawatan

Nama Pasien : Ny. M


Diagnosa Medis : DM + Post laparotomy Triple Bypass + Cholesistectomy
Diagnosa
Hari, Tgl,
NO Keperawata Evaluasi ( SOAP ) Paraf
Jam
n
1. Jumat 1 S : Klien mengatakan nyeri berkurang
12/8/16 karena setelah melakukan nafas
dalam berulang-ulang
O : Nyeri berkurang, skala nyeri 2
A : Masalah nyeri teratasi
P : Pertahankan intervensi
1.4
2. Jumat 2 S : Klien mengatakan masih mual dan
12/8/16 muntah saat akan makan
O : Klien tampak lemah, BB 46 kg,
tonus otot lemah, porsi makan tidak
dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

3. Jumat 3 S : Klien mengatakan sudah tidak


12/8/16 pusing lagi
O : Klien masih terlihat lemah, akral
hangat, GDS 81
A : Masalah resiko
ketidakseimbangan gula darah
teratasi
P : Pertahankan intervensi

4. Jumat 4 S:-
12/8/16 O : Balutan luka bersih
D : Jahitan luka bersih
E : Tidak ada eksudat
S : Panjang ± 15 cm
I : Infeksi tidak ada
G : Granulasi ada
N : Nekrotik tidak ada
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai