1.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara. Adapun relevansi pendidikan nilai terhadap pengembangan SDM peserta
didik adalah ketika pendidikan nilai nilai yang baik dan ditanamkan kepada pelajar atau
SDM, maka dapat meningkatkan kualitas didik SDM nya. sebaliknya, jika tidak ada
pendidikan nilai yang baik, maka peserta didik memiliki kualitas yang tidak baik juga.
dengan begitu terdapat relevansi antara pendidikan nilai dengan sdm yang berkualitas.

2. Sebagai makhluk sosial, maka selaku individu harus menyesuaikan norma sosial yang
ada supaya diterima oleh masyarakat, serta mencari lingkungan masyarakat yang sejalan
dengan norma sosial yang sesuai dengan dirinya. Karena, nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat merupakan hasil kesepakatan antar individu pada saat kemudian berkembang
menjadi kesepakatan kerja bersama yang  mengikat. Artinya orang lain, termasuk mereka
yang hadir setelah konvensi didirikan, harus mengikuti norma-norma tersebut secara
normatif  agar dapat “diterima” oleh masyarakat.

3. Menurut saya agama merupakan hal yang sangat sensitif, karena berkaitan dengan
kepercayaan dan keyakinan dari masing-masing individu. sehingga mengenai pertanyaan
agama yang dianuti oleh suatu individu juga merupakan suatu hal yang sensitif karena
ketika suatu individu meyakini bahwa sesuatu itu menurutnya tidak harus diketahui
banyak orang maka bagi nya orang lain tidak perlu tau apa yang iya yakini dan begitupun
sebaliknya apa yang diyakini oleh orang lain belum tentu di yakini oleh individu tersebut
sehingga menyebakan agama sangat sensitif untuk dibicarkan bagi kalangan tertentu.

4. a) peran manusia sebagai subjek dari lingkungan ialah mengelola dan merawat
lingkungannya. Sehingga segala sesuatu yang terajadi dilingkungan itu adalah tanggung
jawab dari manusia itu sendiri. Seperti hal nya permasalahan di atas, bencana
lingkungan adalah bencana yang terjadi karena berbagai bentuk aktivitas yang sifatnya
destruktif atau merusak lingkungan. Aktivitas tersebut dapat terjadi mulai dari eksploitasi
sumber daya alam besar-besaran seperti penebangan pohon liar, penambangan liar/ilegal,
kegiatan industrial, hingga uji coba senjata kimia.
Melalui aktivitas-aktivitas tersebut, manusia sudah menjadi subjek dalam bencana
lingkungan. Aktivitas yang berlangsung terus menerus pada akhirnya dapat menimbulkan
bencana yang mengakibatkan kerugian mulai dari korban jiwa hingga material. Dampak
berupa berbagai kerugian dari bencana tersebut menempatkan manusia sebagai objek dari
bencana lingkungan yang terjadi. Contohnya, penambangan liar atau ilegal yang tidak
menerapkan standar dan regulasi yang sesuai dilakukan secara sengaja oleh orang
maupun kelompok tertentu. Dalam hal ini, sebagai subjek, orang atau kelompok tersebut
memegang kendali atas lingkungan dengan eksploitasi sumber daya alam tanpa
pertimbangan dan secara perlahan dapat menyebabkan bencana lingkungan. Setelah
beberapa waktu, lokasi penambangan tersebut mengalami tanah longsor, banjir, hingga
limbah berbahaya yang mengalir keluar. Bencana lingkungan tersebut mengakibatkan
kerugian korban jiwa dan material bagi penambang hingga masyarakat sekitar, serta
membutuhkan waktu untuk memulihkan. Dalam hal ini, masyarakat dan para penambang
yang menjadi korban menjadi objek dalam bencana lingkungan.

b) melihat asil alam Indonesia yang kaya ini maka potensi masyarakat untuk maju itu
sangat besar. Akan tetapi oleh karena masih banyak masyarakat yang tidak tau
memanfaatkan hasil alam dengan baik menyebabkan banyak pengusaha-pengusaha asing
yang melirikakan akan hasil alam yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi karena sumber
daya manusia di Indonesia masih rendah. Untuk itu, menurut saya langkah yang harus
diambil oleh pemerintah adalah meningkatkan sumber daya manusia yang ada di
Indonesia.