Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN TENTANG

“MEMPERJUANGKAN KEJUJURAN”

Disusun oleh :
Fathir Gifari Yusuf
Alex Rian Kilmas
Karel Luis Foutngilyanan
A. Makna dan Nilai Kejujuran
Jujur berarti tulus hati, tidak curang terhadap diri sendiri, tidak curang
terhadap orang lain, memberitahukan kepada orang yang berhak
mengetahui. Kejujuran merupakan keselarasan antara kata hati dan kata
yang di ucapkan, antara kata yang di ucapkan dan sikap serta perbuatan
nyata.

Makna / Nilai Kejujuran :


1. Kejujuran menimbulkan kepercayaan yang menjadi landasan dari
pergaulan dan hidup bersama.
2. Kejujuran dapat menjadi modal untuk perkembangan pribadi dan
kemajuan kelompok.
3. Kejujuran dapat memecahkan banyak persoalan, baik persoalan
pribadi, kelompok, nasional, maupun internasional.

B. Bentuk-bentuk ketidak jujuran :


a) Ketidak jujuran di bidang polotik :
1. Penguasa bersikap curang dan korop untuk kepentingan pribadi
dan kelompok, memanipulasi undang-undang dan peraturan,
menggunakan agama untuk kepentingan politik.
2. Rakyat kecil dalam menghadapi penguasa yang sewenang-wenang
bersikap ABS, munafik, formaistic.
b) Ketidak jujuran di bidang ekonomi :
1. Penguasa dan penguasa akan bersikap korop, membuat mark up,
kredit macet, menggelapkan uang Negara, dan proyek fiktif.
2. Rakyat berusaha menyogok, bersikap ABS, dan menipu.
c) Ketidak jujuran di bidang pendidikan dan kebudayaan :
1. Penguasa merekayasa pendidikan, termasuk undang-undang.
2. Mentolerir budaya daerah tertentu, mendikreditkan budaya daerah
lain.

C. Alasan dan akibat ketidak jujuran :


a) Alasan dan akar ketidak jujuran :
1. Alasan ketidak jujuran di bidang politik ialah keserakahan pada
kekuasaan.
2. Alasan ketidak jujuran di bidang ekonomi adalah keserakahan pada
materi, harta, khusunya uang.
3. Alasan ketidak jujuran di bidang pendidikan demi harmomitas
palsu.
b) Akibat ketidak jujuran :
a) Pelaku :
1. Walaupun hidup berlimpah ruah belum tentu bahagia.
2. Hati nurani menjadi mati/tidak berfungsi.
3. Kemerosotan moral dan kepribadian.
4. Ketidak jujurannya terbongkar diadili, dipenjara, dan
keluarganya menderita.
b) Masyarakat luas :
Terjadi krisis multidimensi (bidang politik, ekonomi, budaya,
agama, dan lingkungan hidup.)

Pandangan gereja :
Sebagai orang katolik kita harus tetap bersikap benar, jujur dan adil. Yesus
bersabda “Jika ya hendaknya ya, juga tidak hendaknya tidak ; apa yang lebih
dari itu berasal dari si jahat “Mat 5:37. Terhdap orang munafik seperti kaum
farisi, Yesus bersikap sangat tegas > lihat Mat 23:1-34. Yesus datang di dunia
untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran. Karena orang tidak mau
menerima ajaran-Nya, Yesus rela mati demi kebenaran. “Kamu membunuh aku,
yang menyatakan kebenaran kepadamu” Yoh 8:40. Lebih tegas Yesus
menyatakan “jika kamu tidak mencintai kebenaran, kamu adalah anak setan; ia
berbicara berdasarkan hakikatnya sendiri, sebab ia memang pendusta dan bapa
segala dusta” Yoh 8:44. Santo Paulus menasehatkan “Jauhilah segala dusta dan
berbicarakan yang benar satu sama lain, sebab kita adalah anggota, satu
terhadap yang lain” Ef4:25.

Anda mungkin juga menyukai