Istilah norma hukum berkaitan dengan istilah norma itu sendiri. Norma adalah suatu kaidah,
pedoman, acuan, atau ketentuan berperilaku dan berinteraksi antar manusia dalam suatu kelompok
masyarakat.
Sedangkan norma hukum adalah suatu aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu
misalnya pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang ataupun memaksa seseorang untuk
tunduk dan dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan hukum.
Pelanggaran terhadap norma hukum akan mendapatkan sanksi baik berupa denda hingga hukuman
Ciri-Ciri Norma Hukum
Nah selain ada tujuan dan fungsi, norma hukum juga mempunyai beberapa ciri-ciri didalamnya
seperti berikut ini:
Ada sejumlah aturan yang bisa mengatur suatu tingkah laku masyarakat didalam kehidupan
sehari-harinya.
Kalo melanggar, orang tersebut akan mendapatkan sebuah sanksi ataupun hukuman secara
hukum seperti denda atau hukuman fisik.
Norma hukum dibentuk sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut beberapa tujuan
dibentuknya norma hukum dalam tatanan masyarakat.
1. Membentuk masyarakat nasionalis terhadap nusa dan bangsa.
4. Masyarakat paham akan hukum dan peraturan, karena jika melanggar norma hukum, akan
mendapatkan sanksi.
1. Hukum Tertulis
Sebagai sebuah negara yang berdaulat, kita mengenal istilah hukum tertulis dalam bentuk undang-
undang maupun peraturan lainnya. Secara umum, hukum tertulis terbagi menjadi dua jenis yaitu
hukum pidana dan hukum perdata.
a. Hukum Pidana
Pengertian dari hukum pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan
perbuatan apa yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana, serta menentukan hukuman apa
yang dapat dijatuhkan terhadap pelaku.
Dengan kata lain, menurut Sudarsono, hukum pidana merupakan hukum yang mengatur mengenai
kejahatan dan pelanggaran terhadap kepentingan umum (pelanggaran seseorang terhadap
masyarakat umum secara luas) dan perbuatan tersebut diancam dengan pidana yang merupakan
suatu penderitaan.
baca juga
Contoh kasus hukum pidana: Pencopetan merupakan tindakan kriminal yang merugikan masyarakat
luas. Akibat dari tindak pidana pencopetan mendapatkan sanksi berupa hukuman penjara maupun
denda sebagaimana tertulis dalam kitab hukum pidana.
b. Hukum Perdata
Pengertian dari hukum perdata adalah suatu ketentuan hukum yang mengatur hak dan kepentingan
antar individu dalam masyarakat.
Pada hukum perdata, aspek hukum menjangkau persoalan yang lebih sempit yaitu persoalan antar
individu. Dengan kata lain hukum perdata bekerja jika perbuatan seseorang tidak berpengaruh
terhadap masyarakat luas.
Contoh kasus hukum perdata: Pelanggaran atas kesepakatan kedua belah pihak dalam hal utang-
piutang. Persoalan pelanggaran hukum perdata menjadi sebuah penanganan yang sifatnya
perseorangan. Tidak ada suatu sanksi pidana bagi pelanggar hukum perdata.
Jenis hukum yang termasuk dalam hukum tidak tertulis adalah hukum adat. Hukum adat merupakan
suatu jenis hukum yang ada dalam suatu daerah yang masyarakatnya masih memegang adat
istiadat. Karena merupakan hukum tidak tertulis, hukum adat dapat berubah-ubah sesuai
perkembangan zaman.
Hukum adat pada umumnya berlaku secara kultural dimana validitasnya berlangsung secara turun-
temurun. Kepala adat ataupun ketua adat merupakan orang yang mempunyai otoritas
mempertahankan hukum adat serta memberikan sanksi kepada pelanggar hukum adat tersebut.
Contoh penerapan hukum adat, seperti terciduknya dua sejoli yang sedang asyik memadu kasih
ditempat gelap-gelapan, lalu kemudian dihukum secara adat untuk segera dilaksanakan perkawinan.
Peraturan hukuman tersebut tidak tertulis pada kitab maupun undang-undang, tetapi sudah menjadi
kesepakatan kultural yang turun-temurun disuatu desa, mereka yang ketahuan pacaran melewati
batas harus segera dikawinkan.
1. Terdapat dalam Pasal 362 KUHP, barang siapa yang akan mengambil sesuatu barang, maka
seluruhnya ataupun sebagian milik orang lain,dengan maksud agar akan dimiliki namun
secara melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama 5
tahun ataupun denda paling banyak enam puluh rupiah.
2. Pada pasal 1234 BW, menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan
sesuatu, untuk berbuat sesuatu ataupun untuk tidak berbuat sesuatu.
Disamping beberapa contoh norma hukum diatas, berikut contoh norma hukum yang secara umum
masyarakat umum harus mengetahuinya.
1. Setiap warga wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) jika sudah menginjak umur 17
tahun.
6. Orang yang menggunakan fasilitas jalan raya harus wajib menaati aturan lalu lintas, seperti
memakai helm saat menggunakan sepeda motor, berhenti saat lampu merah sedang
menyala tersebut.
7. Saat menginap disalah satu kerabat didaerah lain wajib melaporkan diri kepada ketua RT
setempat.