(LANJUTANE DEVI)
4) Film strip digerakkan gambar demi gambar dengan menarik ujung film. Film strip
ini dapat ditahan oleh gulungan film yang terdapat pada kedua ujungnya.
5) Memasang bola lampu depan mobil dengan memasangkan pegangan lampu itu di
atas kayu yang dapat digeser maju mundur antara dua jalur kayu yang dipakukan
pada alas. Memasang sebuah labu gelas berisi air yang digunakan sedemikian rupa
sehingga seluruh lubang atau pintu tadi disinari cahaya lampu. Labu gelas yang
berisi air itu dapat digunakan sebagai lensa kondensor dan diletakkan sedemikian
rupa, sehingga seluruh lubang atau pintu tadi disinari cahaya lampu. Lampu dan labu
kondensor itu direkatkan pada tempatnya dengan perekat kayu, bila letaknya sudah
tepat.
6) Menegakkan erat-erat lensa objektif dalam lubang yang dibor dalam sebilah papan
yang dapat digeser-geser antara dua buah rel kayu. Mengatur tinggi rendah lensa itu
dengan menarik turunkan gagang lensa masuk atau keluar lubang, sehingga titik
pusat lampu, kondensor dan lensa objektif sama tingginya dari papan dasar.
7) Menutupi lampu dan kondensor dengan sebuah peti dari tripleks, atau logam
maupun karton.
Berbeda dengan alat-alat proyektor yang diperdagangkan dengan lampu 100 watt
yang dapat digunakan dalam kamar yang tidak begitu gelap, maka alat proyektor yang
kita buat ini harus digunakan dalam kamar yang benar-benar gelap agar mencapai hasil
yang maksimal.
7. Sumber panas
a. Anglo kaleng
Menyediakan bahan-bahan yang terdiri dari alas sebuah kaleng bulat besar
dengan garis tengah minimal 10 cm, sebuah gunting kaleng dan kikir. Cara membuat
anglo kaleng adalah sebagai berikut.
1) Membuat 6 buah jendela berbentuk segi tiga pada jarak kira-kira 5 cm dari dasar
kaleng tadi.
2) Menggunting dengan sebuah gunting kaleng, kaki-kaki segi tiga tersebut.
c. Pembakar Bunsen
Pembakar bunsen dapat dibuat dari bahan-bahan bekas dengan mudah. Bahan-
bahan yang diperlukan meliputi pipa kuningan dengan garis tengah 1 cm, sisa-sisa
potongan timbal, kotak kaleng yang kuat atau pot bekas, kompor, kaleng bekas semir
sepatu, bor, jarum jahit, bahan perekat, kikir, cincin dari kawat tembaga.
Pembuatan pembakar bunsen dilakukan pertama-tama dengan membuat pengalas
yang cukup berat. Pengalas itu dibuat dengan melelehkan sisa-sisa potongan timbal
dalam kotak kaleng yang kuat atau pot bekas, di atas kompor gas. Kemudian,
menuangkan timbal leleh itu ke dalam kaleng bekas semir sepatu. Hasil cetakan ini
dijadikan pengalas yang cukup berat, untuk pembakar bunsen.
Perhatikan ketika membuat lubang udara yang ganda misalnya karena bor
menembus ke dua sisi tabung D dan leher E, mungkin terjadi aliran udara yang
berlebihan. Dalam keadaan seperti ini nyala akan menyembur kembali ke bawah ke
pipa jet. Pipa jet tombol ini tidak boleh terlalu lama terkena api, sebab akan
melunakkan timbalnya sehingga lubang kecil yang terdapat di dalamnya menjadi
tersumbat.
d. Alat Pengukur
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dengan memasukkan sebuah kaleng kecil
yang mudah masuk dalam sebuah stoples selai. Sebelumnya bagian tutup kaleng
dipotong dengan sejenis pembuka kaleng yang menggunakan pemutar. Agar kaleng itu
tidak masuk dalam stoples, pergunakan sepotong gelang karet yang dililitkan kuat-kuat
pada bagian bibir (ujung atas) kaleng, atau dengan gunting, kemudian
membengkokkannya dengan hati-hati arah ke luar. Alat ini cukup memadai dan efisien
dengan bantuan daya hantar panas yang rendah dari gelas dan udara.
Cangkir polisterin (styrofoam) dapat juga dipergunakan sebagai kalorimeter.
Kalorimeter dapat juga dibuat dari dua buah kaleng atau gelas dari ukuran yang
berbeda. Pilihlah ukuran tersebut sedemikian rupa sehingga kaleng atau gelas yang satu
masuk dalam kaleng atau gelas yang lainnya dan terdapat celah lebih kurang 1 cm
antara ke dua dindingnya. Isilah celah ini dengan bahan penghambat panas seperti
kertas yang sudah diremas-remas.
Di samping kalorimeter sederhana, gelas ukuran pun dapat dibuat sendiri dengan
memakai beberapa botol yang berdinding lurus dari berbagai ukuran, misalnya botol
minyak zaitun. Pada dinding botol itu ditempatkan sehelai kertas lebar 1 cm secara
tegak lurus setinggi-tingginya 1 cm dari puncak botol. Mengambil sebuah gelas ukuran
yang sudah ada ukurannya, lalu isi dengan air kira-kira sama dengan isi botol tadi.
Kemudian menuangkan air dari gelas ukuran itu ke dalam botol sampai mendekati
puncak skala kertas tadi. Memberi tanda dengan garis pada skala kertas dan menuliskan
di bawahnya angka yang menunjukkan volume air yang dituangkan dalam tabung.
Mengulangi beberapa kali dengan volume air yang makin lama makin sedikit, agar
angka pada kertas menjadi lengkap.
Alat pemegang tabung reaksi dapat dibuat dengan membengkokkan kawat pegas
yang keras dari besi atau kuningan. Akan sangat baik lagi bila dipakai kawat dari
sebuah gantungan pakaian.