7
Modul Kimia
A. Petunjuk Belajar
Setelah mempelajari Bahan Ajar ini, siswa diharapkan dapat menggunakan
kemampuan berpikir untuk menjelaskan ilmu kimia, metode ilmiah, serta keamanan dan
keselamatan di laboratorium.
B. Tujuan Pembelajaran
8
Modul Kimia
pada gambar di samping termasuk contoh produk kimia dalam kehidupan sehari-sehari?
Banyak orang salah mengerti tentang bahan kimia. Mereka sering mengartikan bahan kimia
sebagai bahan yang pasti berbahaya. Hal tersebut sedikit banyak ada benarnya karena banyak
hal terkait dengan bahan kimia. Contohnya adalah pupuk kimia atau pupuk buatan. Dari satu
sisi pupuk kimia menguntungkan manusia, tetapi disisi yang lain pupuk kimia merugikan
karena dapat merusak struktur tanah. Tidak semua bahan kimia merupakan bahan berbahaya
yang harus dihindari. Contohnya bahan pembersih (sabun dan detergen), garam dapur, asam
cuka, dan pewangi ruangan.
Untuk dapat memahami bahan kimia dengan benar dan tepat, maka diperlukan
pengetahuan yang baik mengenai ilmu kimia. Dengan mempelajari ilmu kimia, kita juga
dapat memahami fenomena yang terjadi di sekitar kita. Misalnya pada perkaratan besi. Jadi
apa yang dimaksud dengan ilmu kimia?
A. Ilmu Kimia
Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang khusus
mempelajari struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi, dan energi yang menyertai
perubahan tersebut. Materi merupakan segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa.
1. Sifat materi
Sifat materi dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah materi dan perubahan
yang terjadi pada materi. Berdasarkan jumlah materi, sifat materi dapat dibedakan
menjadi berikut sifat ekstensif dan intensif.
a. Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya
massa, volume, dan kalor.
b. Sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi. Contohnya
warna, rasa, wujud, bau, titik didih, titik lebur, daya hantar listrik, kelarutan, dan
kekerasan.
Berdasarkan jumlah materi dan perubahan yang terjadi pada materi, sifat
materi dapat dibedakan menjadi sifat fisis dan sifat kimia.
a. Sifat fisis adalah sifat yang dapat diamati tanpa harus mengubah susunan materi.
Sifat fisis dapat berupa sifat ekstensif dan intensif. Contohnya wujud, titik leleh,
titik didih, indeks bias, daya hantar, warna, rasa, dan bau.
b. Sifat kimia adalah sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan suatu materi
menjadi materi lain. Sifat kimia selalu bersifat intensif. Contohnya sifat karat
besi, pembusukan makanan, dan pembakaran bahan bakar.
9
Modul Kimia
2. Wujud materi
Wujud materi adalah padat, cair, dan gas. Secara umum, wujud materi dapat
dibedakan dengan mengamati sifat-sifat fisisnya sebagai berikut.
Padat Cair Gas
Mempunyai bentuk tetap Mempunyai bentuk Mempunyai bentuk
berubah sesuai wadahnya berubah sesuai wadahnya
Mempunyai volume tetap Mempunyai volume tetap Mempunyai volume
berubah sesuai volume
wadahnya
Tidak dapat Sulit dikompresi karena Mudah dikompresi
dikompresi/ditekan karena nilai kerapatannya relatif karena nilai
nilai kerapatannya yang tinggi kerapatannya relatif
tinggi rendah
Tidak dapat bergerak Mudah bergerak/mengalir Sangat mudah bergerak/
menyebar ke segala arah
3. Perubahan materi
a. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru.
Peruabahan ini hanya melibatkan perubahan bentuk atau wujud materi. Perubahan
fisika mudah dikembalikan ke keadaan semula. Contohnya perubahan es menjadi
air.
b. Perubahan kimia yaitu perubahan yang menghasilkan materi baru. Perubahan
kimia sulit dikembalikan ke keadaan semula. Ciri-ciri perubahan kimia perubahan
warna, pembentukan gas, pembentukan endapan, perubahan warna, dan
perubahan suhu. Contohnya pembakaran kayu menjadi abu.
4. Penggolongan materi
Materi dapat digolongkan menjadi zat tunggal dan campuran
a. Zat tunggal meliputi unsur dan senyawa.
1) Unsur adalah zat murni yang terdiri dari satu jenis atom dan tidak bisa lagi
diuraikan ke bentuk sederhana melalui reaksi kimia. Contohnya magnesium,
natrium, kalium, dan kalsium.
2) Senyawa
Senyawa adalah zat yang terdiri dari minimal dua atom yang berbeda dan
dapat diuraikan menjadi bentuk yang sederhana melalui reaksi kimia. Sifat-
sifat senyawa adalah terbentuk melalui reaksi kimia, merupakan zat tunggal,
dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya melalui reaksi kimia,
mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur penyusunnya, dan tersusun atas
10
Modul Kimia
dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu dan tetap. Contohnya
natrium klorida, magnesium hidroksida, dan aluminium sulfat.
b. Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat murni tanpa melalui reaksi kimia.
Sifat-sifat campuran adalah tersusun atas dua zat tunggal atau lebih, memiliki
sifat yang sama seperti komponen penyusunnya, tidak mempunyai komposisi
yang tetap, dan komponen penyusunnya dapat dipisahkan secara fisika.
Campuran dapat dibedakan menjadi suspensi, koloid, dan larutan. Perbedaan
anatar suspensi, koloid, dan larutan sebagai berikut.
Suspensi Koloid Larutan
Heterogen Secara makroskopis tampak Homogen
homogen tetapi jika dilihat
dengan mikroskop ultra
tampak heterogen
Ukuran > 100 nm Ukurannya 1-100 nm Ukurannya < 100 nm
Dua fase Dua fase Satu fase
Tidak stabil Umumnya stabil stabil
Dapat disaring Tidak dapat disaring kecuali Tidak dapat disaring
dengan penyaring ultra
Contoh: campuran Contoh: campuran susu Contoh: campuran gula
pasir dengan air dengan air dengan air
11
Modul Kimia
Misalnya obat sakit mag. Sakit lambung dapat diobati dengan antasida. Antasida
mengandung senyawa magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida yang
diberikan secara oral (diminum) dan berfungsi untuk menetralkan asam lambung.
Antasida adalah golongan obat yang digunakan untuk menetralkan asam di lambung.
Secara alami lambung memproduksi suatu asam, yaitu asam klorida (HCl) yang
berfungsi untuk membantu proses pencernaan protein. Antasida bekerja dengan cara
menetralkan lambung yang terlalu asam. Selain menetralkan asam lambung, antasida
juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi
prostaglandin pada mukosa lambung. Selain itu terdapat obat flu yang komposisinya
terdiri dari obat analgestik, anti piretik, dekongestan yang dapat membantu melegakan
hidung tersumbat dan beberapa obat lainnya.
Pada kasus flu burung (avian influenza) dapat memusnahkan kehidupan
manusia jika tidak ada para ilmuan penemu dan pengembang vaksin flu burung
tersebut. Ilmuan pengembang vaksin tersebut membutuhkan pengetahuan yang
mendalam tentang ilmu kimia untuk menjelaskan struktur virus secara kimiawi.
2. Energi dan lingkungan
Energi matahari merupakan energi yang menjanjikan untuk digunakan sebagai
sumber energi alternatif. Jumlah energi matahari yang masuk ke bumi setiap tahun
mencapai sepuluh kali lipat dibandingkan seluruh energi yang disumbangkan oleh
batu bara, minyak, gas alam dan energi nuklir dari uranium. Melalui sel surya
(photovoltaic cell), energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik. Para ahli
kimia telah mengembangkan sel surya yang semakin efisien untuk menghasilkan
listrik.
Energi nuklir merupakan energi alternatif yang telah dikembangkan oleh para
ahli kimia dan sudah digunakan di berbagai negara, misalnya Prancis, Amerika
Serikat, dan Jepang. Akan tetapi, limbah nuklir ini dapat membahayakan lingkungan
dan kehidupan manusia jika tidak ditangani dengan baik. Pemanfaatan energi nuklir
memerlukan kehati-hatian serta kedisiplinan yang tinggi dari para operatornya.
3. Teknologi bahan
Penemuan polimer karet, plastik, nilon, dan fiber-glass telah mewarnai
kehidupan manusia mulai dari cara berpakaian sampai cara mengemas barang.
Penemuan Kristal cair atau LCD (Liquid Crystal Display) telah mengubah bentuk
pesawat TV dan telepon genggam menjadi semakin tipis. Penemuan materi
superkonduktor telah banyak menghasilkan peralatan baru yang membantu
12
Modul Kimia
13
Modul Kimia
akan diperiksa. Jika warnanya berubah menjadi biru maka dapat disimpulkan bahwa
orang tersebut mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
C. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis yang dilakukan para ilmuwan untuk
menyelesaikan permasalahan atau menemukan ilmu pengetahuan. Langkah-langkah
dalam metode ilmiah sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah
Menemukan masalah dan merumuskan masalah adalah langkah awal dari metode
ilmiah. Masalah dapat ditemukan dari kejadian-kejadian yang berulang atau kejadian
yang unik yang menarik sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa dan bagaimana
hal tersebut dapat terjadi. Dari pengamatan tersebut kemudian dirumuskan
permasalahannya.
2. Melakukan pengamatan atau observasi
Setelah merumuskan masalah, kemudian melakukan penelusuran informasi dengan
cara mempelajari hasil penelitian sejenis yang mungkin telah dilakukan atau
melakukan observasi di lapangan tempat objek permasalahan berada. Mempelajari
hasil penelitian sejenis dapat dilakukan melalui internet, buku di perpustakaan, dan
media massa. Sedangkan observasi dapat dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan langsung maupun melakukan wawancara dengan seseorang yang
mungkin mengetahui informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut.
3. Membuat hipotesis
Informasi yang diperoleh dari pengamatan dan observasi digunakan untuk
menemukan jawaban sementara dari permasalahan tersebut atau hipotesis. Hipotesis
merupakan jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya melalui data-data hasil
eksperimen.
4. Merancang dan melakukan eksperimen
Dalam merancang eksperimen, harus dilakuakn control terhadap kondisi eksperimen
sehingga dapat dipastikan bahwa perubahan yang terjadi benar-benar merupakan hasil
perlakuan. Untuk mengontrol kondisi tersebut, kita perlu mengenal variable
penelitian. Variabel penelitian adalah faktor peubah (yang menyebabkan terjadinya
perubahan). Variable penelitian dapat dibedakan menjadi variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel kontrol.
14
Modul Kimia
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang apabila diubah oleh pelaku eksperimen akan
menyebabkan adanya perubahan terhadap variabel yang lain.
b. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang perubahannya disebabkan oleh berubahnya
variabel bebas.
c. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang harus dikondisikan sedemikian rupa
sehingga dapat dipastikan bahwa berubahnya variabel terikat hanya terjadi akibat
adanya perubahan variabel bebas.
5. Mekakukan analisis data
Mengelompokkan informasi dan data yang diperoleh dari pengamatan dan
pengukuran untuk mempermudah langkah-langkah penelitian berikutnya. Data
tersebut kemudian dianalisis baik secara kuantitatif, kualitatif, statistik, maupun
deskripsi sehingga penelitian akan mendapatkan kesimpulan sementara. Setelah itu,
menggunakan kesimpulan sementara untuk menguji apakah sesuai atau tidak dengan
hipotesis yang dibuat.
6. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dirumuskan berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang
sudah dilakukan untuk menjawab permasalahan atau tujuan penelitian. Apabila
kesimpulan sesuai dengan hipotesis, berarti hipotesis diterima dan satu tahapan
penelitian dikatakan selesai. Akan tetapi apabila hipotesis tidak diterima maka akan
terjadi permasalahan baru sehingga dapat dilakukan penyempurnaan hipotesis dan
dibuktikan kembali melalui eksperimen.
15
Modul Kimia
16
Modul Kimia
Selain alat-alat laboratorium, tersedia juga bahan kimia yang berupa zat padat, zat
cair, atau larutan. Zat-zat tersebut ditempatkan dan disimpan dalam wadah khusus dan
harus diperlakukan dengan cara yang khusus pula. Ada zat yang harus diletakkan pada
botol gelap karena jika terkena cahaya matahari akan rusak. Bahan kimia berdasarkan
sifatnya dikelompokkan menjadi beberapa jenis berikut.
17
Modul Kimia
Untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium, maka perlu diperhatikan tata tertib
dan kehati-hatian ketika bekerja di laboratorium. Berikut ini beberapa hal yang perlu
dijadikan perhatian ketika bekerja di laboratorium.
1. Membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan dilakukan
sebelum memulai praktikum.
2. Menggunakan peralatan kerja (kacamata, jas praktikum, sarung tangan, dan sepatu
tertutup).
3. Mengikat rambut bagi wanita yang berambut panjang.
4. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.
5. Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium.
6. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah
melaksanakan praktikum.
7. Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar.
8. Pastikan bahwa kran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan bunsen.
9. Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan setelah
melaksanakan praktikum.
19
Modul Kimia
RANGKUMAN
1. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang khusus
mempelajari struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi, dan energi
yang menyertai perubahan tersebut.
2. Berdasarkan jumlah materi, sifat materi dapat dibedakan menjadi berikut
sifat ekstensif dan intensif.
3. Berdasarkan jumlah materi dan perubahan yang terjadi pada materi, sifat
materi dapat dibedakan menjadi sifat fisis dan sifat kimia.
4. Perubahan materi meliputi perubahan kimia dan perubahan fisika.
5. Materi dapat dibedakan menjadi zat tunggal dan campuran.
6. Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis yang dilakukan para
ilmuwan untuk menyelesaikan permasalahan atau menemukan ilmu
pengetahuan.
7. Sifat bahan kimia adalah beracun, mudah terbakar, mudah meledak,
pengoksidasi, korosif, radioaktif, menyebabkan iritasi, dan berbahaya pada
lingkungan atau merusak lingkungan
20
Modul Kimia
21
Modul Kimia
b. ‘melakukan pengukuran
c. Mengelompokkan data
d. Menentukan variabel
e. Menarik kesimpulan
22
Modul Kimia
KUNCI JAWABAN
I.
1. D
2. E
3. D
4. A
5. A
II.
1. Sifat ekstensifnya adalah massa dan volume. Sedangkan sifat intensifnya adalah
warna, wujud, dan titik didih.
2. Unsur: magnesium
Senyawa: magnesium oksida
Campuran: larutan barium hidroksida, larutan asam sulfat, larutan barium sulfat
3. Contoh perubahan fisika yaitu es mencair. Contoh perubahan kimia adalah menanak
beras menjadi nasi, perkaratan besi, dan daun yang hijau menjadi kuning jika terkena
sinar matahari
4. Variabel bebasnya adalah konsentrasi. Variabel terikatnya adalah waktu pelaruta.
Variabel tetapnya adalah jumlah zat, bentuk zat, dan jumlah pelarut.
5. Bahan kimia yang beracun adalah etil eter. Bahan kimia yang mudah meledak adalah
asam asetat dan aluminium klorida. Bahan kimia yang mudah terbakar adalah asam
sulfat dan kalium perklirat.
23
Modul Kimia
DAFTAR PUSTAKA
24
Modul Kimia
GLOSARIUM
Sifat ekstensif: sifat yang bergantung pada jumlah materi.
Sifat intensif: sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi.
Sifat fisis: sifat yang dapat diamati tanpa harus mengubah susunan materi.
Sifat kimia: sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan suatu materi
menjadi materi lain.
Unsur: zat murni yang terdiri dari satu jenis atom dan tidak bisa lagi diuraikan ke
bentuk sederhana melalui reaksi kimia.
Senyawa: zat yang terdiri dari minimal dua atom yang berbeda dan dapat
diuraikan menjadi bentuk yang sederhana melalui reaksi kimia.
Campuran: gabungan dua atau lebih zat murni tanpa melalui reaksi kimia.
Perubahan fisika: perubahan yang tidak menghasilkan materi baru.
Perubahan kimia: perubahan yang menghasilkan materi baru.
Metode ilmiah: langkah-langkah sistematis yang dilakukan para ilmuwan untuk
menyelesaikan permasalahan atau menemukan ilmu pengetahuan.
25
Modul Kimia
26