MASTEKTOMI
RS KEN SARAS
Disusun oleh:
NAMA : FARA DILA SANTI
NIM : P17420613055
MASTEKTOMI
DIAGNOS
NOC NIC
A KEP.
Cemas Setelah dilakukan Anxiety reduction :
berhubunga asuhan · Tenangkan pasien
n keperawatan · Jelaskan seluruh prosedurt tindakan kepada pasien
dengan peru selama..... pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat
bahan status menunjukan anxi melakukan tindakan
kesehatan ety · Berusaha memahami keadaan pasien
control dengan · Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan
kriteria hasil: tindakan
1. Pasien · Mendampingi pasien untuk mengurangi
kooperatif kecemasan dan meningkatkan kenyamanan
2. Mampu · Dorong pasien untuk menyampaikan tentang isi
mengidentifikas perasaannya
ikan cemas · Kaji tingkat kecemasan
dengan bahasa · Dengarkan dengan penuh perhatian
tubuh yang · Ciptakan hubungan saling percaya
tenang · Bantu pasien menjelaskan keadaan yang bisa
3. Vital sign menimbulkan kecemasan
dbn · Bantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang
membuat cemas
· Ajarkan pasien teknik relaksasi
· Berikan obat obat yang mengurangi cemas
Kurang Setelah Teaching : Dissease Process
pengetahuan dilakukanasuhan - Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga
tentang keperawatan tentang proses penyakit
penyakit, selama......, - Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan
perawatan,p pengetahuan klien gejala serta penyebabnya
engobatan meningkat - Sediakan informasi tentang kondisi klien
kurang dengan kriteria - Berikan informasi tentang perkembangan klien
paparan hasil - Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
terhadap 4. Klien diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa
informasi mampu yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit
menjelaskan - Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau
kembali apa terapi
yang dijelaskan - Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi
5. Klien - Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari
kooperative penyakit
saat dilakukan - Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
tindakan - Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala
yang muncul pada petugas kesehatan
Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi bedah dan
berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Aktivitas keperawatan yang
dilakukan selama tahap intra operatif meliputi 4 hal, yaitu:
a. Safety Management (Pengaturan posisi pasien)
Faktor penting yang harus diperhatikan ketika mengatur posisi di ruang operasi
adalah: daerah operasi, usia, berat badan pasien, tipe anastesidan nyeri. Posisi
yang diberikan tidak boleh mengganggu sirkulasi, respirasi, tidak melakukan
penekanan yang berlebihan pada kulit dan tidak menutupi daerah atau medan
operasi.
- Kesejajaran fungsional maksudnya adalah memberikan posisi yang tepat
selama operasi. Operasi yang berbeda akan membutuhkan posisi yang berbeda
pula, supine
- Pemajanan area pembedahan maksudnya adalah daerah mana yang akan
dilakukan tindakan pembedahan. Dengan pengetahuan tentang hal ini perawat
dapat mempersiapkan daerah operasi dengan teknik drapping
- Mempertahankan posisi sepanjang prosedur operasi dengan tujuan untuk
mempermudah proses pembedahan juga sebagai bentuk jaminan keselamatan
pasien dengan memberikan posisi fisiologis dan mencegah terjadinya injury.
- Memasang alat grounding ke pasien
- Memberikan dukungan fisik dan psikologis pada klien untuk menenagkan
pasien selama operasi sehingga pasien kooperatif.
- Memastikan bahwa semua peralatan yang dibutuhkan telah siap seperti :
cairan infus, oksigen, jumlah spongs, jarum dan instrumen tepat.
b. Monitoring Fisiologis
- Melakukan balance cairan
- Memantau kondisi cardiopulmonal meliputi fungsi pernafasan, nadi, tekanan
darah, frekuensi denyut jantung, saturasi oksigen, perdarahan dll.
- Pemantauan terhadap perubahan vital sign
c. Monitoring Psikologis
- Memberikan dukungan emosional pada pasien
- Berdiri di dekat klien dan memberikan sentuhan selama prosedur induksi
- Mengkaji status emosional klien
- Mengkomunikasikan status emosional klien kepada tim kesehatan (jika ada
perubahan)
d. Pengaturan dan koordinasi Nursing Care
- Memanage keamanan fisik pasien
- Mempertahankan prinsip dan teknik asepsis
Obat-obat anestesi (Smeltzer, 2002):
1. Obat-obat premedikasi: SA 0,001-0,002 mg/KgBB, Midazolam 0,1-0,2
mg/KgBB, Fentanyl 1-2 mcg/KgBB, Pethidin 1 mg/KgBB
2. Obat antiemetik: Ondansetron 4mg/2mL, Sotatic 10mg/2 mL
3. Obat induksi: Propofol 1,5-2,5 mg/Kg/BB
4. Obat musculorelaksan: Recorium bromide 0,5-1 mg/Kg/BB, Sucynil Colin 1
mg/KgBB, Roculax 0,5-1 mg/KgBB
5. Obat emergency: Adrenalin injeksi, Epidrin injeksi, Dexamethason injeksi,
Aminophilin injeksi
6. Obat analgetik: Ketorolac 30 mg/ 1 mL, Torasix 30mg/1 mL
7. Obat antidotum: Prostigmin dan narkan
8. Cairan yang diperlukan: Kristaloid seperto ringer laktat, aquadest 25 CC untuk
larutan obat, assering. Koloid seperti fimahest atau gelofusion
Dini :
- pendarahan,
- lesi n. Thoracalis longus wing scapula
- Lesi n. Thoracalis dorsalis.
Lambat :
- infeksi
- nekrosis flap
- wound dehiscence
- seroma
- edema lengan
- kontrakturkekakuan sendi bahu
Mortalitas
hampir tidak ada
Diagnosa Keperawatan
Cemas berhubungan dengan krisis situasional
Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
DIAGNOSA
NOC NIC
KEP.
Pola nafas tidak Setelah dilakukan Airway and breathing management :
efektif asuhan 1.Monitor ventilasi (jalan dan suara nafas)
berhubungan keperawatan 2.Lakukan management ventilasi dengan head tilt
dengan penurunan selama..... pasien chin leaf / jaw trust positioning
tekanan inspirasi menunjukan respi 3.Pasang alat bantu nafas : mouth airway/orofaringeal
dan ekspirasi ration tube, ET, LMA
karena pemberian control dengan 4.Monitor keakuratan fungsi ET, LMA
agent anastesi. kriteria hasil: 5.Lakukan assisted respiration
a. Jalan nafas 6.Monitor vital sign dan saturasi O2 secara periodik
adequat
b. Suara nafas
vesikuler
c. Saturasi O2
dbn
Resiko infeksi Setelah Infection control management
berhubungan dilakukanasuhan 7. Kendalikan prosedur masuk kamar operasi untuk
dengan keperawatan pasien maupun petugas
pembedahan, selama......, 8. Batasi jumlah personil di kamar operasi
prosedur invasif menunjukkan 9. Kendalikan sterilitas ruangan dan peralatan yang
dan truma infection dipakai
jaringan. protection, 10. Lakukan cuci tangan bedah, pemakaian jas
enviroment, host operasi, pemakaian sarung tangan dan duk operasi
and agent control sesuai prosedur.
dengan kriteria 11. Terapkan prosedur septik aseptik.
hasil 12. Lakukan penutupan luka sesuai prosedur
a. Terkendalinya 13. Kolaborasi pemberian antibiotik
infection 14. Environment kontrol
control
b. Luka dan
keadaan
sekitar bersih
Diagnosa
- Resiko aspirasi berhubungan dengan status kesadaran, reflek menelan belum
optimal karena pemakaian obat anastesi
- Resiko cidera berhubungan dengan tingkat kesadaran pasien
Intervensi (Juall, 2003)
DIAGNOSA
NOC NIC
KEP.
Resiko Setelah Aspiration Precaution :
aspirasi dilakukanasuhan o Monitor tingkat kesadaran dan reflek menelan
berhubungan keperawatan o Monitor status airway dan bebaskan airway
dengan status selama......, o Lakukan suctioning jika perlu
kesadaran, menunjukkan o Posisikan supinasi atau posisi SIM pada operasi
reflek control dengan jalan nafas
menelan kriteria hasil
belum optimal a. Airway
karena terkontrol dan
pemakaian adequat
obat anastesi b. Reflek
menelan
efektif