Dosen Pembimbing :
Yuliati Amperaningsih,. SKM., M.Kes
Pembimbing Lapangan :
DISUSUN OLEH :
ROBY DIANSYAH
2014401088
TINGKAT 2 REGULER 2
- Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, kaji personal hygiene individu, mulai dari ektrimitas
atas sampai bawah.
1. Rambut. Amati kondisi rambut, (warna, tekstur, kuantitas), apakah tampak
kusam? Apakah ditemukan kerontokan?
2. Kepala. Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala. Perhatikan adanya
ketombe, kebotakan, atau tanda-tanda kemerahan.
3. Mata. Amati adanya tanda-tanda ikhterus, konjungtiva anemis, secret pada
kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
4. Hidung. Amati kondisi kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis,
pendarahan pada hidung, tanda-tanda flu yang tidak kunjung sembuh,
tanda-tanda alergi atau perubahan pada daya penciuman
5. Mulut. Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembabanya. Perhatikan
adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-
pecah, kebersihan mulut
6. Gigi. Amati kondisi dan kebersihan gigi, prhatikan adanya tanda-tanda
karrang gigi, karies, gigi pecah-peca, tidak lengkap atau gigi palsu
7. Telinga. Amati kondisi kebersihan telinga. Peratikan adanya serumen atau
kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan daya pendengaran
8. Kulit. Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembaban) dan
kebersihannya. Perhatikan adanya preubahan warna kulit, stria, kulit
keriput, lesi atau pruritus. Daki kusam berminyak
9. Kuku tangan dan kaki. Amati bentuk dan kebersihan kuku, panjang kuku,
perhatikan adanya kelainan atau luka
10. Genitalia. Amati kondisi dan kebersihan genitalia berikut area perineum.
Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis/ pada laki-laki, perhatikan
kondisi skrotum dan testisnya
11. Personal hygiene secara umum. Amati kondisi dan kebersihan kulit secara
umum. Perhatikan adanya kelainan pada kulit atau bentuk tubuh
- Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan urin rutin
3. Pemeriksaan kimia darah
4. Pemeriksaan serologi
Tindakan:
Observasi
1. Identifikasi
penyebab
gangguan
integritas kulit
(mis. Perubahan
sirkulasi,
perubahan status
nutrisi,
penutunan
kelembaban,
suhu lingkungan
ekstrem,
penurunan
mobilitas)
Terapeutik
1. Ubah posisi tiap
2 jam jika tirah
baring
2. Lakukan
pemijatan pada
area penonjolan
tulang, jika
perlu
3. Bersikan
paruneal dengan
air hangat,
terutama selama
periode diare
4. Gunakan produk
berbahan
petroleum atau
minyka pada
kulit kering
5. Gunakan produk
berbahan
ringan/alami
dan hipoalergik
pada kulit
sensitive
6. Hindari produk
berbahan dasar
alcohol pada
kulit kering
Edukasi
1. Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis.
Lotion, serum)
2. Anjurkan
minum air yang
cukup
3. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan
meningkatkan
asupan buah dan
sayur
5. Anjurkan
menghindari
terpapar suhu
ekstrem
6. Anjurkan
menggunakan
tabir surya SPF
minimal 30 saat
berada di luar
rumah
7. Anjurkan mandi
dan
menggunkan
sabun
secukupnya
Gangguan citra tubuh Setelah diberikan Intervensi Utama:
b.d gangguan asuhan keperawatan 1. Promosi Citra
psikososial 3x24 jam gangguan Tubuh
citra tubuh klien efektif 2. Promosi
dengan kriteria: Koping
1. Menunjukkan Intervensi
DS: bagian tubuh Pendukung:
1. Mengungkapka berlebihaan 1. Dukungan
n menurun Penampilan
kecacatan/kehil 2. Verbalisasi Peran
angan bagian perasaan 2. Edukasi
tubuh negative tentang Perawatan Diri
2. Tidak mau perubahan tubuh
mengungkapka menurun Promosi Citra Tubuh
n 3. Verbalisasi Definisi:
kecacatan/kehil kekhawatiran Meningkatkan
angan bagian pada perbaikan perubahan
tubuh penolakan/reaks persepsi terhadap fisik
3. Mengungkapka i orang lain pasien
n perasaan menurun
negative 4. Verbalisasi Tindakan:
tentang kehilangan Observasi
perubahan bagian tubuh 1. Identifikasi
tubuh membaik harapan citra
4. Mengungkapka 5. Menyembunyik tubuh
n kekhawatiran an bagian tubuh berdasarkan
pada berlebihan tahap
penolakan/reak menurun perkembangan
si orang lain 6. Melihat bagian 2. Identifikasi
5. Mengungkapka tubuh membaik budaya, agama,
n perubahan 7. Respon jenis kelamin,
gaya hidup nonverbal pada dan umur terkait
perubahan tubuh citra tubuh
DO: 1. Kehilangan membaik 3. Identifikasi
bagian tubuh 8. Hubungan perubahan citra
2. Fungsi atau social membaik tubuh yang
struktur tubuh 9. Focus pada mengakibatkan
berubah/hilang penampilan isolasi social
3. Menyembunyi masa lalu 4. Monitor
kan/menunjukk menurun frekuensi
an bagian pernyataan
tubuh secara kritik terhadap
berlebihan diri sendiri
4. Menghindari 5. Monitor apakah
melihat pasien bisa
dan/atau melihat bagian
menyentuh tubuh yang
bagian tubuh berubah
5. Focus Terapeutik
berlebihan 1. Diskusikan
pada perubahan tubuh
perubahan dan fungsinya
tubuh 2. Diskusikan
6. Respon perbedaan
nonverbal pada penampilan fisik
perubahan dan terhadap harga
persepsi tubuh diri
7. Focus pada 3. Diskusikan
penampilan perubahan
dan kekuatan akibat pubertas,
masa lalu kehamilan dan
8. Hubungan penuaan
social berubah 4. Diskusikan
kondisi stress
yang
mempengaruhi
citra tubuh (mis.
Luka, penyakit,
pembedahan)
5. Diskusikan cara
mengembangka
n harapan citra
tubuh secara
realistis
6. Diskusikan
persepsi pasien
dan keluarga
tentang
perubahan citra
tubuh
Edukasi
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
perawatan
perubahan citra
tubuh
2. Anjurkan
mengungkapkan
gambaran diri
terhadap citra
tubuh
3. Anjurkan
menggunakan
alat bantu (mis.
Pakaian, wig,
kosmetik)
4. Anjurkan
mengikuti
kelompok
pendukung (mis.
Kelompok
sebaya)
5. Latih fungsi
tubuh yang
dimiliki
6. Latih
peningkatan
penampilan diri
(mis.
Berdandan)
7. Latih
pengungkapan
kemampuan diri
kepada orang
lain maupun
kelompok
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan,
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,
Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan