Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

GEOLOGI EKSPLORASI

TUGAS PENGGANTI MATA KULIAH

OLEH :

HEBER BAKKA SUBA

F 121 17 025

PALU
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Eksplorasi adalah kata yang sudah tidak asing lagi bagi


kegiatan pertambangan. Istilah eksplorasi memiliki kaitan yang sangat erat jika
dikaitkan dengan kegiatan pertambangan. Eksplorasi merupakan suatu bentuk
kegiatan penggalian informasi atau kumpulan data-data yang dilakukan dengan
tujuan mengumpulkan beberapa data maupun informasi-informasi yang nantinya
akan diteliti atau diinformasikan kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Eksplorasi dilakukan untuk mengatahui kondisi geology, sebaran, bentuk


bahan galian serta estimasi jumlah sumber daya bahan galian tersebut untuk
menentukan ke tahap penambangan. Menurut Peters, 1978 dalam Koesomadinata,
2000 tahapan eksplorasi modern adalah suatu strategi eksplorasi modern meliputi
2 tahapan eksplorasi dengan sub-tahapannya, dimana pada setiap tahapan
memberikan kesempatan untuk pengambilan keputusan serta penyempurnaan
model eksplorasi serta petunjuk geologi yang lebih relevan.

Menurut Thomas Kunh, 1962 dalam Koesoemadinata, 2000 dalam bukunya


The structure of scientific revolution memberi pengertian bahwa  jika seseorang
akan mencari sesuatu sadar/tidak sadar dia harus sudah mempunyai model yang
dicarinya. Begitu juga bagi seorang geolog, harus sudah mempunyai bayangan
model dan konsep dari eksplorasi. Selain itu juga harus mengetahui sistem yang
efektif untuk melakukan kegiatan eksplorasi di suatu daerah yang dicari. Yang
terakhir menentukan metoda untuk mencari dan melacak cebakan mineral, gejala
– gejala geologi, dan sebagainya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tahapan Eksplorasi Geologi Secara Umum

Tahapan ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:

1. Tahapan Rancangan Eksplorasi (Exploration Design Stage)


Rancangan eksplorasi ini antara lain menyangkut tentang review literatur ,
geologi regional, citra landsat, interpretasi foto udara. Selain itu juga mencakup
tentang model eksplorasi sebagai hipotesa kerja penentuan strategi dan pemilihan
metoda eksplorasi.
2. Tahapan Eksplorasi Tinjau – Tingkat Strategis (Reconnaissance
Exploration Stage – Strategic Phase)
Pada tahap ini dibagi menjadi 3 tahajp antara lain :
- Penilaian Regional (Regional Apprasisal)
Penilaian regional ini berdasarkan data dan studi pustaka yang ada.
- Peninjauan Daerah (Area Reconnaissance)
Peninjauan daerah ini dilakukan dengan melakukan survei daerah. Survei
ini dapat menggunakan survei udara seperti surveidan analisa foto udara,
survei dan analisa aeromagnetic. Sedangkan survei darat berupa lintasan –
lintasan dengan metoda geologi atau non geologi, pengambilan batuan
perconto di sungai (stream sampling), dan sebagainya. Tahapan ini
menghasilkan daerah – daerah prospek dengan peta skala 1 : 100.000 –
200.000.
- Pemilihan Sasaran (Target Selection)
Tahap ini merupakan akhir dari semua tahapan eksplorasi tinjau – tingkat
strategis. Tahap ini menindaklanjuti tahap peninjauan daerah dengan sitem
metoda geologi berupa : prospeksi batuan di sungai seperti float mapping
and sampling, stream sediment sampling, dan rock sampling. Kadangkala
bersamaan dengan pembuatan paritan, pemboran dangkal dan metoda
geofisika seperti survei magnetic, gravitasi, seismik dan reflaksi seseuai
dengan petunjuk geologi.
3. Tahapan Eksplorasi Rinci – Tingkat Taktis (Detail Exploration Stage –
Tactical Phase)
Tahapan ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :
- Penyelidikan Permukaan Rinci (Detail Surface Investigation)

Tahap ini berupa penciutan daerah prospek dengan peta skala 1:5000 –
1:1000. Kegiatan pada tahap ini antara lain berupa pemetaan geologi rinci ,
surve geokimia rinci, pembuatan paritan dan sumur uji dan survei
geofisika rinci dan pengambilan beberapa contoh batuan hasil pemboran.

- Penyelidikan Bawah permukaan Rinci (Detail Subsurface


Investigation)

Pada tahap ini berupa pembuatan terowongan eksplorasi, pengeboran core


– logging yang lebih rapat, pengukuran geophysical logging, penentuan
cadangan pendahuluan dan pengambilan contoh secara sistimatis
- Penemuan / Bukan Penemuan (Discovery / Nondiscovery)
Pada tahap ini faktor – faktor teknik penambangan, teknik ekstraksi
metalurgi, kebutuhan energi dalam penambangan serta penilaian ekonomis
(feasibility studies) dilakukan agar dapat diketahui suatu prospek dapat
ditambang atau tidak.
4. Tahapan Evaluasi dan Pra Produksi ( Evaluation and Preproduction
Stage)
Tahap ini merupakan tahap akhir sebelum dilakukan penambangan suatu daerah.
Tahap ini berupa evaluasi keseluruhan dari kegiatan produksi. Selain itu tahap ini
juga merancang kegiatan penunjang selama pertambangan seperti pembuatan
jala, pembuatan kantor dan mess pekerja, pembuatan pelabuhan dan pabrik
metalurgi.

2.2 Tahapan Eksplorasi Minyak dan Gas


Untuk membawa minyak dan gas bumi sampai ke permukaan dibutuhkan proses
yang mahal. Industri migas bumi membagi menjadi dua tahap yaitu, tahap
eksplorasi dan tahap produksi. Kegiatan eksplorasi dimaksudkan untuk
menemukan cadangan migas sedangkan produksi bertujuan untuk mengangkatnya
ke permukaan. Kegiatan ekplorasi ini terdiri dari beberapa tahap meliputi :

1. Studi geologi

studi geologi dilakukan untuk memahami struktur susunan batu dibagian bawah,
dari hasil studi ini dapat diketahui lebih lanjut dengan menggunakan studi
geofisika.

2. Studi Geofisika

studi geofisika bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari
permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer dibawahnya. Proses ini
berlangsung selama enam bulan hingga satu setengah tahun tergantung dari luasan
area dan yang dituju.

3. Survei Seismik

merupakan metode yang paling banyak dilakukan untuk mengetahui sifat fisik
batuan. Melalui kegiatan seismik keadaan dibawah tanah dapat direkonstruksi
menjadi gambar 2D maupun 3D. Kegiatannya berlangsung dari satu hingga empat
tahun tergantung dari lokasi dan tipe reservoir. Berdasarkan hasil intepretasi
gambar jika ditemukan lapisan yang berpotensi menyimpan cadangan migas,
maka selanjutnya kegiatan pengeboran ekplorasi. Data seismik yang akurat belum
menjamin terdapatnya cadangan migas, data tersebut harus dibuktikan dengan
pengeboran semakin dalam lapisan di bor maka semakin besar biaya yang
dikeluarkan. Pengeboran merupakan bagian terpenting dalam ekplorasi atau
produksi. Lama waktu pengeboran satu sumur satu hingga empat bulan.

4. Pengeboran Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi mengandung risiko dan ketidakpastian yang sangat tinggi,


oleh sebab itu idbutuhkan modal yang sangat besar, tekonologi yang canggih dan
sumber daya manusia yang berpengalaman . Risiko terburuk dari kegiatan
eksplorasi adalah dry hole atau tidak ditemukannya cadangan migas. Tetapi
keduanya tidak dapat ditemukan tanpa melalui kegiatan ekplorasi. Jika kegiatan
ekplorasi berhasil kegiatan dapat dilanjutkan degan tahap pengembangan atau
produksi. Kegiatan ini mencakup kegiatan sumur, pengembangan serta
pembangunan fasilitas produksi. Kegiatan produksi mengangkat minyak dan gas
bumi ke permukaan. Aliran migas akan masuk ke dalam sumur lalu dinaikan ke
permukaan melalui tubing. Minyak dan gas bumi kemudia dialirkan ke sumur lalu
naik ke permukaan melalui pipa salur setalah itu dinaikkan kembali ke separator
yang akan memisahkan keduanya dari material yang tidak dibutuhkan hingga
akhirnya minyak dan gas bumi saling dipisahkan. Proses ini biasanya memakan
waktu enam bulan hingga tiga tahun. Minyak dialirkan melalui tangki pengumpul
sementara gas dialirkan melalui pipa kepada konsumen. Proses pengangkatan ini
dapat memanfaatkan tekanan alami atau menggunakan metode pengangkatan
buatan. Pada kontrak kerjasama yang dianut Indonesia semua biaya yang timbul
dari kegiatan produksi maupun ekplorasi sepenuhnya ditanggung kontraktor dan
nantinya akan dikembalikan  saat lapangan sudah menghasilkan dalam bentuk
hasil produksi minyak dan gas bumi. Kegiatan ekplorasi dan produksi migas
memakan waktu dan proses yang lama kurang lebih sepuluh tahun. Minyak dan
gas bumi yang saat ini kita nikmati merupakan hasil dari ekplorasi  dan produksi
selama puluhan tahun. Semua dilakukan untuk menjamin ketersediaan minyak
dan gas bumi bagi masa depan.
REFERENSI

Koesoemadinata,R.P. 2000.Geologi Eksplorasi. Bandung : ITB

Yulhendra, Dedy.2014 Eksplorasi Tambang.Buku Ajar.Padang:FT UNP

Hartman, L. Howard.1987.Introductry Mining Engineering.Tucalosa: Albana.

https://oilandgasmanagement.net/portfolio/eksplorasi-dan-produksi-migas/,16-03-
2020.

Anda mungkin juga menyukai