MATERI VI

11. PENCABUTAN SURAT GUGAT

PENCABUTAN GUGATAN ADALAH UPAYA DARI PENGGUGAT UNTUK MENGAKHIRI
PEMERIKSAAN PERKARANYA DENGAN MENGAJUKAN PERMOHONAN MENCABUT
PERKARANYA KEPADA HAKIM.

APAKAH PENCABUTAN SURAT GUGAT DIPERBOLEHKAN ?

APABILA BOLEH APAKAH ADA ATURANNYA DI HIR ATAU RBg ?
- HIR DAN RBg TIDAK MENGATUR TENTANG PENCABUTAN SURAT GUGAT,
NAMUN KARENA HAKIM SIFATNYA AKTIF, MAKA HAKIM DAPAT MENEMUKAN
HUKUMNYA DI RV PASAL 271 DAN PASAL 272
- DALAM PRAKTEK, PENCABUTAN SURAT GUGAT DIIJINKAN DENGAN MEKANISME SBB :
a. PENCABUTAN SEBELUM ADANYA JAWABAN TERGUGAT
PENCAUTAN YANG DILAKUKAN SEBELUM TERGUGAT MENYAMPAIKAN JAWABAN TIDAK
MEMPERSYARATKAN PERSETUJUAN TERGUGAT.
PENCABUTAN SEBELUM ADANYA JAWABAN DARI TERGUGAT DAPAT TERJADI DALAM
BEBERAPA KEADAAN :
= PENGGUGAT MENCABUT GUGATANNYA SEBELUM DITETAPKANNYA / DITUNJUK
HAKIM / HAKIM MAJELIS UNTUK MEMERIKSA PERKARANYA.
PENCABUTAN DAPAT DILAKUKAN OLEH PENGGUGAT BAIK SECARA LISAN MAUPUN
TERTULIS KEPADA KETUA PENGADILAN, SELANJUTNYA KETUA PENGADILAN
MENGELUARKAN “ PENETAPAN PENCABUTAN PERKARA “
= PENGGUGAT MENCABUT GUGATANNYA SETELAH DITETAPKAN / DITUNJUK HAKIM /
HAKIM MAJELIS NAMUN BELUM DITETAPKAN HARI SIDANG
= PENGGUGAT MENCABUT GUGATANNYA SETELAH DITETAPKAN / DITUNJUK HAKIM /
HAKIM MAJELIS NAMUN BELUM DITETAPKAN HARI SIDANG, MAKA
PENCABUTAN DILAKUKAN DENGAN CARA PENGGUGAT MENGHADAP LANGSUNG KE PADA
KETUA MAJELIS HAKIM YANG AKAN MEMERIKSA PERKARA BAIK SECARA LISAN MAUPUN
SECARA TERTULIS. SELANJUTNYA KETUA MAJELIS HAKIM MENGELUARKAN “ PENETAPAN
PENCABUTAN PERKARA “

= PENGGUGAT MENCABUT GUGATANNYA SETELAH DITETAPKAN / DITUNJUK HAKIM / HAKIM

MAJELIS DAN KETUA MAJELIS HAKIM SUDAH MENETAPKAN HARI SIDANG, NAMUN BELUM
DILAKUKAN PEMANGGILAN PARA PIHAK, MAKA
PENCABUTANNYA CUKUP DILAKUKAN DENGAN PENETAPAN KETUA MAJELIS DAN TIDAK
PERLU DIADAKAN PEMANGGILAN PARA PIHAK.
= PENGGUGAT MENCABUT GUGATANNYA SETELAH DITETAPKAN / DITUNJUK HAKIM / MAJELIS
HAKIM, SUDAH DITETAPKAN HARI SIDANG DAN SUDAH DIADAKAN PEMANGGILAN KEPADA
PARA PIHAK, MAKA
PENCABUTAN HARUS DILAKUKAN DALAM PERSIDANGAN KARENA PARA PIHAK TELAH
DIPANGGIL SECARA RESMI OLEH PENGADILAN.
HAKIM / MAJELIS HAKIM MENGELUARKAN “ PENETAPAN PENCABUTAN PERKARA “ DI
DALAM PERSIDANGAN.
= PENGGUGAT MENCABUT GUGATANNYA SETELAH GUGATAN DIBACAKAN, NAMUN
TERGUGAT BELUM MENYAMPAIKAN JAWABANNYA, MAKA
ATAS PENCABUTAN TERSEBUT HAKIM / MAJELIS HAKIM MENGELUARKAN “ PENETAPAN
PENCABUTAN PERKARA “ TANPA MEMINTA PERSETUJUAN TERGUGAT
b. PENCABUTAN SETELAH ADANYA JAWABAN DARI TERGUGAT
PENCABUTAN SURAT GUGAT DILAKUKAN PENGGUGAT SETELAH TERGUGAT MENYAMPAIKAN
JAWABAN INI HARUS ADA PERSETUJUAN DARI TERGUGAT TERLEBIH DAHULU.
MEKANISME PENCABUTAN SBB :
= PERMOHONAN PENCABUTAN GUGATAN DISAMPAIKAN PENGGUGAT DALAM PERSIDANGAN
YANG DIHADIRI OLEH TERGUGAT DAN / ATAU KUASANYA
= HAKIM MENANYAKAN KEPADA TERGUGAT PERSETUJUANNYA TERHADAP PERMOHONAN
PENCABUTAN
= APABILA TERGUGAT MENYETUJUI, MAKA MAJELIS HAKIM MENGELUARKAN “ PENETAPAN
PENCABUTAN PERKARA, SEBALIKNYA APABILA TERGUGAT TIDAK MENYETUJUI, MAKA
PEMERIKSAAN PERKARA DILANJUTKAN.
12. PERUBAHAN GUGATAN
= APAKAH PERUBAHAN SURAT GUGAT DIPERBOLEHKAN
= HIR TIDAK MENGATUR TENTANG PERUBAHAN SURAT GUGAT, LEMBAGA PERUBAHAN SURAT
GUGAT INI DIKENAL DI RV ( HK ACR GOL EROPA --- INGAT SEJARAH HIR )
= MENGUBAH GUGATAN, BERARTI :
- DIUBAH SEELURUHNYA, ARTINYA GUGATAN ITU DIUBAH SELURUHNYA BAIK
FUNDAMENTUM PETENDI ( POSITA ) MAUPUN PETITUM.
- DIPERBAIKI, ARTINYA BAGIAN-BAGIAN TERTENTU DARI GUGATAN DIPERBAIKI
- DIKURANGI, ARTINYA ADA BAGIAN-BAGIAN TERTENTU DARI FUNDAMENTUM PETENDI /
POSITA ATAU PETITUM YANG DIKURANGI.
- DITAMBAH, ARTINYA BAGIAN DARI FUNDAMENTUM PETENDI / POSITA ATAU PETITUM
ITU DITAMBAH
= MENURUT PASAL 127 RV PERUBAHAN GUGATAN DIPERBOLEHKAN SEPANJANG
PEMERIKSAAN, ASAL TIDAK MENGUBAH ATAU MENAMBAH “ ONDERWERP VAN DEN EIS “
( PETITUM )
= PERUBAHAN SURAT GUGAT DIPERBOLEHKAN APABILA TUNTUTAN YANG DIMOHONKAN
PERUBAHAN ITU TETAP BERDASARKAN PADA HUBUNGAN HUKUM YANG MENJADI DASAR
TUNTUTAN SEMULA, SEHINGGA PERUBAHAN ITU TIDAK MERUBAH KEJADIAN MATERIIL
YANG MENJADI DASAR GUGATAN
= MENURUT SEMA : HAKIM PENGADILAN NEGERI DAPAT MENGIJINKAN PENGGUGAT UNTUK
MERUBAH GUGATANNYA DENGAN KETENTUAN BAHWA PERUBAHAN ITU TIDAK
MENYIMPANG DARI KEJADIAN MATERIIL YANG MENJADI DASAR GUGATAN DAN TIDAK
MERUGIKAN PIHAK TERGUGAT.
= PERUBAHAN GUGAT TIDAK DIBENARKAN APABILA DIMOHONKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN HAMPIR SELESAI, DAN KEDUA BELAH PIHAK SEBELUM ITU SUDAH MOHON
PUTUSAN
13. PENGGABUNGAN GUGATAN
= PADA UMUMNYA SETIAP GUGATAN HARUS BERDIRI SENDIRI, NAMUN DALAM PRAKTEK BISA
TERJADI PENGGABUNGAN BEBERAPA GUGATAN.
= PENGGABUNGAN INI DISYARATKAN ADANYA KONEKSITAS ( HUBUNGAN YANG ERAT ANTARA
PERKARA YANG SATU DENGAN YANG LAIN ).
= PENGGABUNGAN GUGATAN ADA DUA MACAM :
a. PENGGABUNGAN YANG DISEBUT “ PERBARENGAN “ ( CONCURSUS )
CONCURSUS INI DAPAT TERJADI APABILA SESEORANG MEMPUNYAI BEBERAPA
TUNTUTAN YANG MENUJU KEPADA SATU AKIBAT HUKUM, ARTINYA APABILA SATU
TUNTUTAN DIPENUHI TUNTUTAN YANG LAIN IKUT PULA TERPENUHI.

b. PENGGABUNGAN YANG DISEBUT “ PENGUMPULAN “ ( CUMULATIE )

PENGGABUNGAN DAPAT TERJADI APABILA :
- BEBERAPA PENGGUGAT LAWAN SEORANG TERGUGAT
 - SEORANG PENGGUGAT MELAWAN BEBERAPA TERGUGAT
- BEBERAPA PENGGUGAT MELAWAN BEBERAPA TERGUGAT
PENGGABUNGAN TERSEBUT DISEBUT PENGGABUNGAN SUBYEKTIF ( YANG DIGABUNG SUBYEK
HUKUMNYA ), SEDANGKAN APABILA YANG DIGABUNG ITU TUNTUTANNYA ( LEBIH DARI SATU
TUNTUTAN DALAM SATU PERKARA, ASAL ADA KONEKSITAS ) DISEBUT PENGGABUNGAN
OBYEKTIF
= PENGGABUNGAN TIDAK DIATUR DALAM HIR
= ADA TIGA HAL KUMULASI OBYEKTIF TIDAK DIPERBOLEHKAN :
- SATU TUNTUTAN DIPERLUKAN ACARA KHUSUS, SEDANGKAN GUGATAN YANG LAIN
DIPERLUKAN ACARA BIASA.
- APABILA HAKIM TIDAK BERWENANG UNTUK MEMERIKSA SALAH SATU GUGATAN DENGAN
TUNTUTAN LAIN
- TUNTUTAN TENTANG BEZIT TIDAK BOLEH DIAJUKAN BERSAMA-SAMA DENGAN TUNTUTAN
TENTANG EIGENDOM DALAM SATU GUGATAN