KASUS HIPERTENSI
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Nama : Tn. B
2. Umur : 60 Th
3. Agama : Islam
4. Suku Bangsa : Betawi
5. Alamat : Jakarta Timur
6. Pekerjaan: IRT
7. Pendidikan : SLTA
8. Penghasilan :-
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga : ± 4.000.000.00
10. Aktivitas reakreasi Keluarga
Melakukan aktivitas menonton Film di akhir pekan bersama keluarga.
Total = 8.64 m2
2. Karakteristik tetangga dan Komunitas
Hubungan antar tetangga Tn.M baik, saling membantu, bila ada tetangga yang
membangun rumah dikerjakan saling gotong-royong.
3. Mobilitas Keluarga
Keluarga Tn. M selama ini sebagai penduduk asli perum. Villa, Jakarta Timur
dan tidak pernah pindah rumah.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Ny. S mengatakan mulai bekerja pukul 06.00 – 18.00 WIB yaitu membuka toko
pracangan di rumah dan pada malam hari digunakan untuk berkumpul bersama
seluruh keluarganya, Ny. S mengikuti pengajian tiap hari minggu.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga 3 orang suami, istri dan anak. Sedangkan ibu (Ny S)
yang selalu mengantarkan klien (Tn B) periksa ke Rumah sakit atau petugas
kesehatan.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa indonesia, dan mendapat
informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya didapat dari televisi
dan radio.
2. Struktur Kesehatn Keluarga
Menurut Tn J, Tn B yang sakit dan anggota kelurga lainnya dalam keadaan sehat.
3. Struktur Peran
Formal
Tn M sebagai KK, Ny S sebagai istri, Tn. B sebagai anak
Informal
Tn M sebagai pencari nafkah dengan menerima pensiunan dengan dibantu
Tn. B dengan membuka toko pracangan di rumah.
4. Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit
ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Rumah Sakit atau petugas
kesehatan.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung dibawa
ke Rumah sakit atau petugas kesehatan.
2. Fungsi Sosialisasi
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, setiap akhir pekan selalu meluangkan
waktu untuk sekedar makan bersama dengan keluarga besar, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang ada.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan sayur
dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota kelaurga yang sakit, keluarga
merawat dan memeriksakannya ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan Tn B sering mengeluh pusing karena penyakit darah tinggi
dan takut tensinya naik.
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila Tn B sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit
Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Tn B, masih memberikan makanan yang sama dengan anggota
keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang
lama, namun selalu melakukan kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan.
Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 2 hari sekali dan lantai
kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan di RS
bila sakit dan Tn B melakukan periksa sejak menderita Hipertensi.
4. Funsi Reproduksi
Jumlah ana 1 orang, anak pertama masih Sekolah Dasar kelas IV. Dan Ny K
menggunakan KB hormonal.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan
biaya untuk berobat.
F. Stress Dan Kopping Keluarga
1. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Stressor jangka pendek
Tn. B mengatakan sering mengeluh pusing
Stressor jangka panjang
Tn. B khawatir tensinya bertambah tinggi dan stroknya makin parah
2. Kemampuan Keluarga Berrespon Terhadap Stressor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau
petugas kesehatan
3. Strategi Kopping yang Digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tn B bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat
G. Pemeriksaan Fisik
Tn S
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda – Tanda Vital\
TD : 190/100 mmHg
N : 70x/mnt
RR : 26x/mnt
BB :58 kg dan
TB : 154 cm.
3. Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat
4. Mata :Conjungtiva merah muda, sklera putih, terdapat gambaran tipis
pembululuh darah
5. Hidung: Pernafasan spontan
6. Mulut : bibir lemba, tidak ada stomatitis, terdapat caries bibir,
7. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena
jugularis
8. Dada : tidak ada tarikan intercostae, vokal fremitus dada kanan dan kiri sama.
Suara paru sonor pada semua lapang paru, suara jantung pekak, suara nafas
vesikuler, S1 S2 tunggal.
9. Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara
perut timpani.
10. Ekstrimitas : Tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian
atas maupun ekstrimitas bagian bawah.
H. Harapan Keluarga
keluarga berharap pada petugas kesewhatan agar selalu meningkatkan mutu
pelayanan
dan membantu masalah Tn “B”
II. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Resiko Perubahan perfusi jaringan serebral b.d Gangguan Sirkulasi
2. Ganguan Rasa nyaman (nyeri) b.d peningkatan tekanan vaskuler cerebral
DS:
Tn “B” mengatakan sering mengeluh sakit kepala dan dada berdebar
Tn “B” mengatakan nyeri skala 5
Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat
- Makanan Tn”S” sama dengan keluarga yang lain
- Pola tidur Tn”S” tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
- Kontrol secara teratur
DO :
Tn “B” terlihat sering memegangi kepala bagiab belakang
Wajah Tn”S” kadang-kadang terlihat menyeringai
TD : 190/100 mmHg
N : 92x/mnt
RR: 26 x/mnt
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah :
DS :
Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi
Ny. S mengatakan, Tn. B sering mengonsumsi garam yang berlebih
DO :
Ny. S dan keluarga kurang dapat mengingat
Ny. S dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika ditanyai mengenai
penyakit hipertensi