Anda di halaman 1dari 3

Mengenai agama Rousseau berpendapat, bahwa agama adalah urusan pribadi.

Agama tidak
boleh mengasingkan orang dari hidup bermasyara. kat. Kesalahan agama Kristen jalah bahwa
agama ini mematahkan kesatu. an masyarakat. Akan tetapi agama memang diperlukan oleh
masyarakat. Akibat keadaan ini ialah, bahwa masyarakat membebankan kebenaran- kebenaran
keagamaan, yang pengakuannya secara lahir perlu bagi hidup kemasyarakatan, kepada para
anggotanya sebagai suatu undang-undang, yaitu tentang adanya Allah serta
penyelenggaraanNya terhadap dunia, ten- tang penghukuman di akhirat, dsb. Pengakuan
secara lahirlah terhadap agama memang perlu bagi masyarakat, tetapi pengakuan batiniah
tidak boleh dituntut oleh negara. Pandangan

Pandangan Rousseau mengenai pendidikan berhubungan erat dengan ajarannya tentang


negara dan masyarakat. Menurut dia, pendidikan ber- tugas untuk membebaskan anak dari
pengaruh kebudayaan dan untuk memberi kesempatan kepada anak memperkembangkan
kebaikannya sen- diri yang alamiah. Dapat dikatakan, bahwa sifat pendidikan adalah nega- tif.
Segala sesuatu yang dapat merugikan perkembangan anak yang alamiah harus dijauhkan
daripada anak. Di dalam pendidikan tidak boleh ada pe- ngertian "kekuasaan" yang memberi
perintah dan yang harus ditaati. Anak harus diserahkan kepada dirinya sendiri. Hanya dengan
cara demi- kian ada jaminan bagi pembentukan yang diinginkan. Juga pendidikan agama yang
secara positif tidak boleh diadakan. Anak harus memilih sen- diri keyakinan apa yang akan
diikutinya. Sebenarnya tidak begitu jelas apakah Rousseau lebih menginginkan suatu keadaan
alamiah atau hidup bermasyarakat yang ideal. Pengaruhnya besar sekali di Perancis. Cita-
citanya mempesona banyak orang. "Kembali ke alam, hiduplah sederhana, bersungguh-
sungguh dan menurut alam". Dapat dikatakan, bahwa Pencerahan di Perancis memberikan
seniata rohani kepada revolusi Perancis.62.

Perbedaan antara perjanjian kemasyarakatan dan perjanjian- perjanji- an biasa ialah demikian,
bahwa di dalam perjanjian kemasyarakatan itu orang menanggalkan kehendak sendiri,
kepentingan sendiri dan hak-hak khususnya, sedang di dalam perjanjian-perjanjian yang biasa
hak per- orangan justru ditetapkan, diteguhkan. Di dalam perjanjian kemasyarakat- an para
orang yang membuat perjanjian menyerahkan hak-hak mereka sepenuhnya kepada
masyarakat, yang dilahirkan karena perjanjian itu. Me- reka tanpa syarat menundukkan diri
kepada kuasa bersama yang adil. Kekuasaan yang menetapkan undang-undang di dalam
negara diben- tuk dari penguasa dan rakyat, yang bersama-sama mewakili "kehendak umum".
Rousseau tidak menghendaki adanya badan perwakilan rakyat atau parlemen, karena
kehendak parlemen tidak mengungkapkan "kehen- dak umum", mungkin mendekati
pengungkapan "kehendak semua orang", sebab kehendak itu adalah keputusan suara yang
terbanyak. Yang berdaulat tetap rakyat sebagai keseluruhan. Mungkin cita-cita Rousseau ini
lebih tepat diwujudkan dalam negara-negara kecil, seperti Republik Geneve (atau kerajaan
Monaco pada zaman sekarang ini). Di samping kekuasaan yang menetapkan undang-undang
ada kekua- saan yang melaksanakan undang-undang, yaitu pemerintah, yang mewu- judkan
mata rantai yang menghubungkan kehendak umum dan kehendak perorangan yang
menerapkan undang-undang kepada perorangan. Kekua- saan ini tidak lepas dari kekuasaan
yang menetapkan undang-undang. asb) timbul karena penetapan bangsa yang memiliki
pemerintahan itu. Pemegang kuasa mendapat kuasanya dari rakyat, yang dapat memecatnya
menurut kehendak sendiri. Bentuk pemerintahan yang bermacam-macam (demokrasi,
monarkhi, 61

persekutuan di mana kebebasan dan kesamaan, yang dinikmati orang pada zaman alamiah,
tetap dipertahankan, sejauh hidup bermasyarakat me- mungkinkannya. Dalam keadaan
alamiah orang hidup dalam kebebasan, tidak saling Kemudian berakhirlah keadaan bahagia itu.
Hal ini disebabkan oleh keadaan-keadaan yang bersifat kebetulan saja, yaitu: tahun yang
gersang. musim dingin yang berlebih-lebihan, musim panas yang terlalu kering, dan lain-
lainnya. Semuanya itu memaksa orang untuk saling berhubungan, Semula hubungan itu masih
bersifat sementara, umpamanya untuk bersa- ma-sama berburu atau menangkap ikan, akan
tetapi kemudian hubungan itu menjadi tetap, karena adanya bencana banjir, gempa bumi, dan
lain- lainnya. Dalam keadaan yang demikian mereka merasa memerlukan adanya kerja sama
yang tetap. Keadaan baru ini menimbulkan persoalan baru, karena timbulnya per- saingan,
percekcokan, dan lain-lainnya. Oleh karena itu dianggap perlu un- tuk menciptakan aturan-
aturan guna melindungi milik pribadi. Maka pada saat inilah timbul hak milik pribadi. Sekalipun
dapat dikatakan, bahwa ditiadakannya keadaan alamiah itu ada segi-seginya yang baik, yaitu
tindak sewenang-wenang diganti dengan hukum, namun di dalam hukum itu masih terkandung
juga tindakan sewenang-wenang. Mulia sekali tentunya seandainya di dalam hidup ber-
masyarakat yang telah ada ini hukum dan kebudayaan dibersihkan dari kesalahan-kesalahan
yang melekatinya, tetapi hal itu tidak terjadi, Di dalam bukunya "Contract Social" cita-citanya
diuraikan lebih lan- jut. Rousseau bukan menginginkan supaya masyarakat yang telah ada
ditiadakan, Ia menerima bahwa hidup bermasyarakat adalah perlu sekali Sekarang orang tidak
mungkin lagi hidup tanpa pertolongan orang lain Akan tetapi keuntungan-keuntungan yang
terdapat dalam keadaan alaminh itu harus sedapat mungkin tetap dipelihara. Harus ditemukan
suatu bentw karena hidup orang hanya tergantung kepada barang-barang, bukan n, 60

Orang kedua yang kita bicarakan adalah JEAN JACQUES ROUS- SEAU(1712-1778), yang
telah memberikan penutupan yang sistematis bagi sita-sita Pencerahan di Perancis.
Sebenarnya ia menentang Pencerahan, vang menurut dia, menyebarkan kesenian dan ilmu
pengetahuan yang umum, tanpa disertai penilaian yang baik, dengan terlalu percaya kepada
pembaharuan umat manusia melalui pengetahuan dan keadaban. Sebenar- nya Rousseau
adalah seorang filsuf yang bukan menekankan kepada akal, melainkan kepada perasaan dan
subyektivitas. Akan tetapi di dalam meng- bambakan diri kepada perasaan itu akalnya yang
tajam dipergunakan. Rousseau menunjuk kepada nilai batin dan perasaan serta mening- gikan
arti kepribadian manusia. Sebenarnya sukar sekali untuk menilai teori-teori yang dikemukakan
Rousseau, sebab ajarannya tidak tampak sebagai satu totalitas, ada banyak hal yang saling
bertentangan. Menurut Rousseau, kebudayaan bertentangan dengan alam, sebab kebudayaan
merusak manusia. (Yang dimaksud ialah kebudayaan yang berlebih-lebihan tanpa
terkendalikan dan yang serba semu, seperti yang tampak di Perancis pada abad ke-18 itu).
Manusia alamiah yang masih "biadab" lebih tinggi martabatnya dibanding dengan orang
Perancis yang "beradab" itu. Bangsa Skit dan bangsa Jerman kuna lebih baik daripada bangsa
Eropa sekarang. Kesusilaan Sparta lebih tinggi daripada Athena, dsb. Banyaknya
kesengsaraan yang diderita orang waktu itu dipandang sebagai hukuman sorga atas umat
manusia, karena usaha mereka untuk membebaskan diri dari keadaan alamiah yang bahagia
itu. Manusia alamiah, yaitu manusia yang dilahirkan dari kandungan alam, adalah manusia
yang baik, yang senantiasa berbuat sesuai dengan asas-asas yang tetap, yang tidak berubah.
Tetapi manusia seperti yang telah 59

Anda mungkin juga menyukai