Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI GEREJA METHODIST INDONESIA


BANDAR BARU – SIBOLANGIT

Hari/ Tanggal : Senin, 27 September 2021


Pukul : 09.50
Nama/NIM : Virton Sihite/1810051
Semester : VII (tujuh)
Mata Kuliah : Disiplin GMI
Dosen Pengampu : DR. Richard M. Daulay, MA, M.Th

I. Soal & Jawaban 1-3


1. Mengapa GMI menggunakan kata Disiplin, dan bukan Tata Gereja (seperti umumnya Gereja-g
ereja lain).

Jawab: Dalam Disiplin GMI tahun 2007 dikatakan pada 1 Korintus 14:40 Rasul Paulus mengatakan: "Teta
pi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur." Perkataan tersebut memiliki makna hid
up teratur sebagai sebuah keluarga, jemaat, atau komunitas lainnya. Keteraturan dimaksud mempunyai
tujuan yang jelas untuk membentuk kehidupan yang harmonis sebagai sebuah persekutuan. Gereja Met
hodist Indonesia adalah sebuah organisasi rohani yang di dalamnya adalah persekutuan orang-orang per
caya kepada tritunggal. Dalam persekutuan ini gereja terpanggil melakukan tugasnya pada tri tugas pang
gilan gereja di tengah-tengah dunia yaitu Marturia, Diakonia, dan Koinonia. Dalam rangka mencapai tuga
s panggilan tersebut, Gereja Methodist Indonesia melalui Konperensi Agung telah menetapkan pedoma
n atau peraturan yang disebut dengan DISIPLIN.
Disiplin. Karena apa? Karena pada awalnya gerakan Methodist bukanlah gerakan untuk membentuk seb
uah Gereja baru, melainkan merupakan gerakan untuk mendisiplinkan (memuridkan) orang- orang Krist
en di Inggris (kemudian di Amerika) agar mereka hidup sebagai murid-murid Yesus Kristus, yang menuru
ti prinsip-prinsip Kekristenan. Itulah sebabnya Gereja Methodist menggunakan kata Disiplin sebagai "pe
doman hidup" yang berisi petunjuk-petunjuk hidup kerohanian, termasuk prinsip-prinsip berorganisasi. J
adi, Disiplin bukan hanya berisi Tata Gereja dan atau Tata Dasar/Tata Rumah Tangga, seperti dikenal dal
am Gereja-gereja tetangga.

3. Jelaskan perbedaan antara “calling pastor” dengan “sending pastor”. Manurut anda siste
m apa yang paling cocok untuk GMI sekarang dan yang akan datang.
Jawab: Jawab: Calling pastor adalah dimana jemaat yg menentukan siapa yg menjadi pelayan di gereja
mereka, sdgkan sending pastor adlh institusi/pimpinan yg berhak mengirim seorg pelayan ditengah-teng
ah gereja yg akan dilayani. Menurut saya, sending pastor yg masih cocok utk GMI skrg & masa depan, se
bab kelebihan sending pastor adlh tdk pernah mengalami kekosongan ketika ada pemutasian. Sedangka
n calling pastor bisa terjadi kekosongan pelayan sebab yg diminta jemaat terbatas stocknya. Dan sending
pastor juga bisa mengajarkan jemaat untuk menerima seorang pimpinan jemaat bagaimanapun keadaan
nya tidak memilih milih seorang pimpinan. Jadi siapapun yang ditempatkan di suatu gereja itu harus dite
rima. Dan bisa saling bekerja sama untuk memajukan gereja tersebut. Dan jemaat juga tidak berhak me
milih-milih siapa yang akan menjadi pimpinan jemaatnya. Karena terkadang jemaat memlih seorang pim
pinan jemaat karena memunyai suatu kelebihan sehingga mereka meminta pimpinan jemaat itu. jadi ba
gaimana seorang pemimpin yang kelebihannya tidak dilihat mata, pasti jemaat tidak mau memintanya. J
adi menurut saya sending pastor cocok untuk sistem GMI karena dimana jemaat dan pimpinan jemaat h
arus bisa saling bekerja sama walaupun mempunyai kekurangan masing-masing dan bisa saling melengk
api untuk memajukan gereja tersebut.

5. Di GMI sekarang jumlah pendeta sudah hampir dua kali lipat dari jumlah Konferensi Resort, sehingg
a terjadi “moratorium” (Wilayah 2), dan juga dipersulit dan diperpanjang proses menuju kependetaa
n dll. Menurut anda bagaimana solusinya?
Jawab: Kependetaan saat di era perubahan ini sangat-sangat banyak bahakn kekurang lowongan untuk
melayani di gereja-gereja, seperti gereja loka dan gereja induk, Solusi saya agar menjadi Pendeta GMI ad
alah dengan cara membangun Pos pelayanan pribadi, minimal memmpunyai anggota sedikitnya 5 KK, d
an saya percaya kepada Tuhan jika suda di panggil Tuhan untuk melayani pasti bisa menjadi pelayan Tuh
an di Gereja Methodist khususnya menjadi pendeta gereja lokal dan tak kurang suatu apapun jika keingi
nan hati dan ketulusan hati dalam melayani gereja atau tubuh Kristus daalam segi Diakonia, Marturia da
n Koinonia, untuk menjadi pendeta di gereja Methodist.

Anda mungkin juga menyukai