BAHASA INDONESIA
DI KOTA KENDARI
RAHMAYANI
B1A121171
Penulis
RAHMAY
ANI
DAFTAR ISI
SAMPUL ………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................
Teori Para Ahli
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................
2.1 Pengertian Narkoba
2.2 Jenis-Jenis Narkoba
2.3 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda
2.4 Dampak Negatif Pada Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda
2.5 Penerapan Pola Hidup Sehat Yang Baik Dan Benar Pada Generasi Muda
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
Narkoba merupakan istilah yang sering dipakai untuk narkotika dan obat berabaya. Narkoba
merupakan sebutan bagi bahan yang tergolong narkotika, alcohol, psikotropika, da zat adiktif
lainnya. Disamping lazim dinamakan narkoba, bahan-bahan serupa biasa juga disebut dengan
nama lain, seperti NAZA (Narkotika, Alkohol, Zat Adiktif lainnya) dan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) (WITARSA, 2006).
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika, zat yang dimaksud
dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, (REDAKSI ASA MANDIRI, 2007).
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1997, yang dimaksud dengan Psikotropika
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku, (REDAKSI PENERBIT ASA MANDIRI, 2007).
Sedangkan yang dimaksud dengan Bahan/Zat Adiktif lainnya adalah bahan lain bukan
narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan. Minuman
alcohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang
mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat
dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses
dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengencaran minuman yang
mengandung etanol, (DARMONO, 2006).
BAB III
PEMBAHASAN
1. Morfin
Berasal dari kata “morpheus” yang berarti “dewa mimpi”, morfin adalah alkaloid
analgesik kuat yang ditemukan pada tanaman opium. Jenis Narkoba ini bekerja langsung
pada sistem saraf pusat, sebagai penghilang rasa sakit. Beberapa efek buruk yang timbul dari
pemakaian narkoba jenis morfin adalah:
Menurunkan kesadaran
Menimbulkan euforia atau rasa bahagia luar biasa
Kebingungan
Berkeringat
Pingsan
Jantung berdebar-debar
Gelisah
Perubahan suasana hati
Mulut kering
Kejang lambung
Produksi air seni berkurang
Gangguan menstruasi dan impotensi.
2. Heroin (putaw)
Narkoba jenis ini dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Namun, reaksi yang
ditimbulkan heroin bisa lebih kuat dari morfin, sehingga zat ini sangat mudah menembus ke
otak. Efek buruk yang ditimbulkannya adalah:
Kelemahan otot.
Pupil mengecil.
Suka menyendiri.
Sering berperilaku buruk, seperti berbohong dan menipu.
Sering tidur.
3. Ganja (Kanabis/Marijuana)
Ganja, yang bernama lain Cannabis sativa syn. Cannabis Indica, adalah tumbuhan budidaya
yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika pada bijinya. Narkoba jenis ini dapat
membuat pemakainya mengalami euforia, yaitu rasa senang berkepanjangan tanpa sebab.
Sebenarnya, tanaman ganja telah dikenal manusia sejak lama. Seratnya biasa digunakan sebagai
bahan pembuat kantung, dan bijinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak. Namun
belakangan, negara-negara beriklim dingin pun mulai banyak membudidayakan tanaman dini
dengan cara mengembangkannya di rumah kaca. Adapun bahaya Narkoba jenis ganja bagi tubuh
adalah:
Sering berfantasi.
Euforia.
4. Kokain
Kokain adalah jenis narkoba yang berasal dari tanaman Erythroxylon coca, dari Amerika
Selatan. Daun tanaman ini biasanya dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu
dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Sementara efek buruk lainnya bagi tubuh adalah:
Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna.
Sering merasa gelisah.
Menurunnya berat badan.
Timbul masalah pada kulit.
Mengalami gangguan pernapasan.
Sering kejang-kejang.
Sering mengeluarkan dahak.
Mengalami emfisema (kerusakan pada paru-paru).
Menurunnya selera makan.
Paranoid
Gangguan penglihatan.
Sering mengalami kebingungan.
5. LSD (Lysergic Acid)
LSD adalah jenis narkoba yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran
kertas kecil, kapsul, atau pil. Efek buruknya bagi kesehatan adalah:
Mengalami demam.
6. Opium (Opiat)
Opium adalah jenis narkoba yang berbentuk bubuk. Narkoba jenis ini dihasilkan dari
tanaman bernama papaver somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan
untuk menghilangkan rasa sakit. Efek buruk opium bagi kesehatan adalah :
- Hiperaktif.
- Birahi meningkat.
1. Faktor Lingkungan yaitu Faktor lingkungan dari teman sebaya merupakan faktor
risiko tertinggi penyalahgunaan narkoba pada remaja. “Ikut teman” atau “agar
diterima di pergaulan” dapat memicu remaja untuk mulai mencoba narkoba hingga
menjadi kecanduan. Selain teman, anggota keluarga juga bisa menjadi faktor
lingkungan yang membuat remaja kecanduan narkoba, terutama jika kondisi rumah
tidak kondusif, misalnya karena tidak bisa menghadapi toxic parents atau kurang
mendapat perhatian dari orang tua dan saudara.
2. Faktor Psikologis yaitu remaja yang mengalami stres berat, gangguan perilaku, atau
masalah psikologis, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Bagi mereka,
mengonsumsi narkoba bisa menjadi salah satu cara atau bahkan solusi untuk
mengatasi berbagai masalah yang sedang mereka alami.
3. Faktor Genetik yaitu Faktor keturunan juga menjadi salah satu faktor risiko
penyalahgunaan narkoba pada remaja. Seorang remaja berisiko besar menjadi
pecandu narkoba jika ia memiliki orang tua atau saudara kandung yang juga
mengalami kecanduan narkoba atau alkohol.
4. Rasa Ingin Tau yaitu rasa ingin tahu juga bisa membuat remaja penasran untuk
mencoba narkoba hingga akhirnya menjadi pecandu. Penelitian menunjukkan bahwa
mencoba narkoba pada usia muda akan meningkatkan risiko menjadi pecandu di
kemudian hari.
Mata merah dan pupil mata yang mengecil atau membesar perubahan pola makan
atau pola tidur.
Penurunan atau peningkatan berat badan yang drastis dalam waktu singkat
Sering kelelahan atau justru sangat bertenaga dan tidak bisa diam
Sulit atau tidak bisa tidur
Sering mimisan
Tidak hanya gejala psikologis di atas, seorang remaja yang kecanduan narkoba juga sering kali
berperilaku buruk, seperti mencuri atau menjual barang-barang hanya unutuk membeli narkoba,
kerap terlibat dalam perkelahian dengan teman, atau sering berselisih dengan keluarga dan guru.
4. Obat Halusinogen
Obat halusinogen terkadang juga disebut sebagai obat psikedelik. Contoh narkoba yang
termasuk dalam golongan obat halusinogen adalah magic mushroom, LSD, ketamine, ekstasi,
dan ganja.Narkoba jens ini dapat menimbulkan halusinasi, perubahan suasana hati, mual, pusing,
dan muntah-muntah.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan:
1) Bahwa terjadinya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh
dua faktor yakni : faktor internal dan eksternal. Tetapi pada akhirnya narkoba hanya
menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan pendidik,
tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda. Agar
mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.
2) Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan agama
sudah saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau say “No To Drugs”.
Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan
mandiri. Jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat
kenikmatan sesaat yang dapat mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental
dengan mencoba coba sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin
mendapat kenikmatan sesaat yang dapat mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan
mental dengan mencoba coba menggunakan narkoba.
3.2 Saran
1) Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan
karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan
kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah
ini.
2) Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan
kegiatan kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti
berolahraga, maupun mengikuti kegiatan berorhganisasi yang dapat mengembangkan
kreativitas kita.
3) Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua,
dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan
membahagiakan mereka tampa kita sadari kita telah membuka pintu-pintu kemudahan
dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan dating
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-narkoba/
http://macam-makalah.blogspot.com/2016/03/makalah-gaya-hidup-sehat.html#.XsVPfDlS_IU