Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA SELATAN I
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA MAMPANG PRAPATAN
JL. RAYA PASAR MINGGU NO.1, JAKARTA SELATAN 12840
TELEPON (021) 7990016, 7990020; FAKSIMILE (021) 7991035, 7949575; LAMAN www.pajak.go.id
LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN KRING PAJAK (021) 1500200
SUREL pengaduan@pajak.go.id; informasi@pajak.go.id

Nomor : S-3701/WPJ.04/KP.07/2021 16 November 2021


Sifat : Sangat Segera
Lampiran : -
Hal : Pemberitahuan Koreksi terkait Laporan realisasi PPh pasal 21 Ditanggung
Pemerintah

Yth. Pimpinan Mike Pizza Asia


Jl.Kemang Selatan VIII No.51B RT 000 RW 000, Bangka
Mampang Prapatan, Kota Adm. Jakarta Selatan

Kami mengucapkan terima kasih atas pemenuhan kewajiban perpajakan yang telah
Saudara lakukan selama ini. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 9/PMK.03/2021 Tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona
Virus Disease 2019 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 149/PMK.03/2021, kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pasal 2 ayat (1) Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai wajib dipotong sesuai
ketentuan PPh Pasal 21 oleh Pemberi Kerja.
2. Pasal 2 ayat (2) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanggung Pemerintah atas
penghasilan yang diterima Pegawai dengan kriteria tertentu.
3. Pasal 2 ayat (3) Pegawai dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi:
a. menerima atau memperoleh penghasilan dari Pemberi Kerja yang:
1. memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha sebagaimana tercantum dalam Lampiran
huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
2. telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE; atau
3. telah mendapatkan izin Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan
Berikat, atau izin PDKB;
b. memiliki NPWP; dan
c. pada Masa Pajak yang bersangkutan menerima atau memperoleh Penghasilan Bruto
yang bersifat tetap dan teratur yang disetahunkan tidak lebih dari Rp 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah).
4. Pasal 4 ayat (1) Pemberi Kerja harus menyampaikan laporan realisasi PPh Pasal 21
ditanggung Pemerintah melalui saluran tertentu pada laman www.pajak.go.id dengan
menggunakan formulir sesuai contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf E yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
5. Pasal 4 ayat (4) Pemberi Kerja menyampaikan laporan realisasi PPh Pasal 21 ditanggung
Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir.
6. Pasal 19B ayat (4) Pemberi Kerja, Wajib Pajak, dan/atau Pemotong Pajak yang telah
menyampaikan laporan realisasi dan/atau laporan realisasi pembetulan pemanfaatan
insentif:
a. PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2);
b. PPh final ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3);
dan/atau
c. PPh final ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3).
dapat menyampaikan pembetulan laporan realisasi Masa Pajak Januari 2021 sampai dengan
Masa Pajak Juni 2021 paling lambat tanggal 30 November 2021.
7. Berdasarkan penelitian Laporan Realisasi Pemanfaatan Insentif yang telah Saudara
laporkan, diketahui pelaporan realisasi tidak sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan hal
tersebut, kami meminta Saudara untuk segera menyampaikan pembetulan laporan realisasi
paling lambat 30 November 2021.
Dalam hal Saudara memerlukan penjelasan/informasi lebih lanjut atau memberikan
klarifikasi disertai bukti pendukung dapat menghubungi :
Kepala Seksi Pengawasan III : Iskandar Zulkarnain
Account Representative : Novrani Anasthacia
Telepon : (021) 7990020-79191232 / 085810043417
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima
kasih.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak


Pratama Jakarta Mampang
Prapatan

Ditandatangani secara elektronik


Edison

Anda mungkin juga menyukai