Anda di halaman 1dari 5

NAMA : GANDI KURNIAWAN

NPM : 18.1.03.01.0029

KELAS : 3A

REVIEW ENERGI PANAS BUMI DAN PEMANFAATANNYA

 Pengertian panas bumi (Geothermal)

Kata panas bumi atau geothermal(bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani "geo" yang
berarti bumi dan "therme" yang berarti panas. Dengan kata lain, energi panas bumi mengacu
pada energi yang dihasilkan oleh panas yang tersimpan di inti bumi. Sebagai sumber energi
yang langsung berasal dari alam dan sifatnya terbarukan, penggunaanya tidak memberi
dampak buruk kepada lingkungan dan manusia.

Suhu di pusat Bumi diperkirakan mencapai 5400 °C. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun
2003 tentang Panas Bumi. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di
dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.

Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, tetapi terbatas hanya pada
dekat area perbatasan lapisan tektonik.

 Sumber energi panas bumi


Energi panas bumi berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi
sejak planet ini diciptakan. Lempeng tektonik merupakan pengalir panas dari inti bumi
sehingga banyak sekali geothermal yang dapat didirikan pada zona lempeng tektonik.
Pada di zona ini juga terbentuk gunung api yang berkontribusi pada reservoir panas
menempati batuan vulkanik.
Di permukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap
panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma yang menerima
panas dari inti bumi.
Uap dan juga air panas bertekanan akan berusaha keluar. Gejala panas bumi pada
umumnya tampak dipermukaan bumi berupa mata air panas, fumarola, geyser dan
sulfatora. Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan teknan tinggi dapat
diambil dari dalam bumi dan dialirkan kegenerator turbo yang selanjunya menghasilkan
tenaga listrik.

 Prinsip kerja Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi


Secara sederhana cara kerja PLTP sebagai berikut :
1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang kemudian
masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media pengumpul uap. Steam
Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi sebagai
pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure) di dalam
Steam Receiving maka uap akan dibuang melalui Vent Structure.Vent Structure
berfungsi untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan sebagai katup
pengaman yang akan membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone
Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda asing
seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor
dll).
3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture
yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk ke
dalam Turbin.
4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor
yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-sudu
Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan generatkut
berputar saat turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi Kinetik
menjadi Energi Mekanik.
5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor
dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).
7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap oleh First
Ejector kemudian masuk ke Intercondensor sebagai media pendingin dan
penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi oleh Second
Ejector masuk ke dalam Aftercondensor sebagai media pendingin dan kemudian
dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water Pump
masuk ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling Tower
uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media pendingin.
9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling System
juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
10. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk kepentingan
Reinjection Pump.
11. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling Tower.

 Kelebihan energi panas bumi (Geothermal)


1. Sifatnya yang bersih, bahkan terbersih jika dibandingkan minyak bumi, batubara,
dan nuklir.
2. Hampir tidak menimbulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.
3. Menghasilkan listrik sekitar 90%, lebih besar jika dibandingkan pembangkit
listrik berbahan bakar fosil yaitu sekitar 65-75 %.
4. Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
5. Emisi yang ditimbulkan sangat kecil.
6. Energi yang dihasilkannya berkesinambungan mengingat panas yang
dimanfaatkan jauh lebih kecil daripada sumber panasnya.
7. Pembangkit yang memanfaatkan energi geothermal bisa beroperasi tanpa
terpengaruh waktu dan iklim, sehingga bisa berfungsi untuk memenuhi beban
dasar listrik.

 Kekurangan energi panas bumi (Geothermal)


1. Pada suhu relatif rendah, sesuai hukum termodinamika, efisiensi sistem menurun.
2. Pembangunan pembangkit listrik geothermal juga mempengaruhi kestabilan tanah
di area sekitarnya.
3. Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi geothermal dengan tipe dry steam
dan flash steam melepaskan emisi karbon dioksida, nitrit oksida, dan sulfur meski
dalam jumlah yang sangat kecil.
4. Air yang bersumber dari geothermal juga akan berbahaya bagi mahluk hidup jika
dibuang ke sungai karena mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri,
arsenik, antimony dan sebagainya.
5. Tidak bisa membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di sembarang lahan
kosong di suatu tempat.
6. Jenis bebatuannya harus mudah untuk dibor ke dalam.
7. Biaya instalasi awalnya yang sangat mahal.
8. Air/cairan yang bersumber dari geothermal bisa bersifat korosif.

 Dampak dari Geothermal Terhadap Lingkungan


Fluida yang di tarik dari dalam bumi membawa campuran beberapa gas,
diantaranya karbondioksida (CO2), hidrogensulfida (H2S), metana (CH4), dan amonia
(NH3). Pencemar-pencemar ini jika lepas ikut memiliki andil pada pemanasan global,
hujan asam, dan bau yang tidak sedap serta beracun. Pembangkit listrik tenaga panas
bumi yang ada saat ini mengeluarkan rata-rata 40 kg CO 2 per megawatt-jam (MWh),
hanya sebagian kecil dari emisi pembangkit berbahan bakar fosil konvensional.
Pembangkit yang berada pada lokasi dengan tingkat asam tinggi dan memiliki bahan
kimia yang mudah menguap, biasanya dilengkapi dengan sistem kontrol emisi untuk
mengurangi gas buangannya. Pembangkit listrik tenaga panas bumi secara teoritis dapat
menyuntikkan kembali gas-gas ini ke dalam bumi sebagai bentuk penangkapan dan
penyimpanan karbon.
Pembangun pembangkit dapat juga merusak stabilitas tanah. Hal ini terjadi ketika
air diinjeksikan ke lapisan batuan kering ketika disana tidak ada air sebelumnya.Uap
kering dan uap dalam skala kecil juga membebaskan dalam level rendah gas karbon
dioksida.
 Kesimpulan
1. Prinsip kerja pltp adalah menginjeksikan air kedalam sumber pana bumi, lalu uap
panas yang naik di pisahkan oleh separator kemudian uap kering akan menuju
turbin dan selanjutnya menjalankan generator untuk di gunakan sebagai
pembangkit listrik.

2. Eksploitasi panas bumi dapat berdampak buruk terhadap lingkungan bila proses
yang di lakukan tidak sesuai prosedur yang seharusnya dan tidak berjalan dengan
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai