Abstrak – penulisan judul dengan bahasa Inggris maksimal 12 kata dan ukuran font 16 point. Abstrak
dituliskan di sini dengan paragraf tunggal. Abstrak mencakup dari pendahuluan, metode dan hasil yang dicapai.
Abstrak meliputi alasan pemilihan topik atau pentingnya topik penelitian, metode penelitian dan ringkasan hasil
tanpa ada acuan pada daftar pustaka harus menggambarkan penelitian yang dilakukan secara ekplisit dengan
kalimat yang lugas dan jelas. Abstrak harus diakhiri dengan komentar tentang pentingnya hasil atau kesimpulan
singkat. Maksimal 200 kata berbahasa Indonesia Times New Roman 10 point.
Kata Kunci — tuliskan 3 sampai 5 kata menurut urutan alfabet dan dipisahkan dengan tanda koma
dalam penelitian ini adalah data diperoleh dari 73,5 390 48,5 1890
percobaan alat. 73 420 48 1920
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 72,5 450 47,5 1950
pendekatan kuantitatif. Mengapa digunakannya 72 480 47 1980
pendekatan ini dikarenakan data yang akan 71,5 510 46,5 2010
dianalisis nantinya dalam penelitian ini 71 540 46 2040
berbentuk angka yang sifatnya dapat 70,5 570 45,5 2070
diukur, rasional dan sistematik. 70 600 45 2100
Pengujian yang dilakukan adalah : 69,5 630 44,5 2130
1. Menimbang Kalorimeter kosong serta 69 660 44 2160
pengaduknya. 68,5 690 43,5 2190
2. Mengisi Kalorimeter dengan bahan uji sekitar 68 720 43 2220
setengah bagian,lalu ditimbang. 67,5 750 42,5 2250
3. Panasi hingga bahan uji bersuhu sekitar 80°C. 67 780 42 2280
66,5 810 41,5 2310
4. Mengaduk isi kalorimeter secara perlahan-
66 840 41 2340
lahan dan kontinu, mencatat penurunan suhunya
65,5 870 40,5 2370
setiap selang waktu 30 detik.
65 900 40 2400
5. Mencatat suhu akhir dimana tidak terjadi lagi
64,5 930 39,5 2430
penurunan suhu untuk beberapa saat.
64 960 39 2460
63,5 990 38,5 2490
2.1 Gambar dan tabel 63 1020 38 2520
62,5 1050 37,5 2550
62 1080 37 2580
61,5 1110 36,5 2610
61 1140 36 2640
60,5 1170 35,5 2670
6
0 1200 35 2700
Tabel 4. 1. Data Oli Bekas Merk Idemitsu Tabel 4. 2. Data OliBekas Merk Ultratec
IDEMITSU ULTRATEC
S S
T (Suhu) S (Waktu) T (Suhu) T
(Waktu) (Wakt T (Suhu) S (Waktu)
(Suhu)
80 0 55 1500 u)
79,5 30 54,5 1530 80 0 37,5 1500
79 60 54 1560 78 30 37,25 1530
78,5 90 53,5 1590 76 60 37 1560
78 120 53 1620 74 90 36,75 1590
77,5 150 52,5 1650 72 120 36,5 1620
77 180 52 1680 70 150 36,25 1650
76,5 210 51,5 1710 68,5 180 36 1680
76 240 51 1740 66,5 210 35,875 1710
75,5 270 50,5 1770 64,5 240 35,75 1740
75 300 50 1800 62,5 270 35,625 1770
74,5 330 49,5 1830 60,5 300 35,5 1800
74 360 49 1860 59 330 35,375 1830
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 23 Juli 2022 p-ISSN: 2580-3336
Tabel 4. 4. Data Minyak Jelantah Merk Sania Tabel 4. 5. Data Minyak Jelantah Merk Fortune
Sania Fortune
S S T
T S (Waktu) T (Suhu)
(Wakt T (Suhu) S (Waktu) (Waktu) (Suhu)
(Suhu)
u) 0 80 2100 39
80 0 38,75 1470 30 77 2130 38,875
77,5 30 38,5 1500 60 74 2160 38,75
75 60 38,25 1530 90 71 2190 38,625
73 90 38 1560 120 69 2220 38,5
71 120 37,75 1590 150 68 2250 38,375
69 150 37,5 1620 180 67 2280 38,25
67 180 37,25 1650 210 66 2310 38,125
65 210 37 1680 240 65 2340 38
64 240 36,75 1710 270 64 2370 37,875
63 270 36,5 1740 300 63 2400 37,75
62 300 36,25 1770 330 62 2430 37,625
61 330 36 1800 360 61 2460 37,5
60 360 35,875 1830 390 60 2490 37,375
59 390 35,75 1860 420 59 2520 37,25
58 420 35,625 1890 450 58,5 2550 37,125
57 450 35,5 1920 480 58 2580 37
56 480 35,375 1950 510 57,5 2610 36,875
55 510 35,25 1980 540 57 2640 36,75
54 540 35,125 2010 570 56,5 2670 36,625
53 570 35 2040 600 56 2700 36,5
52 600 34,875 2070 630 55,5 2730 36,375
51,5 630 34,75 2100 660 55 2760 36,25
51 660 34,625 2130 690 54,5 2790 36,125
50,5 690 34,5 2160 720 54 2820 36
50 720 34,375 2190 750 53,5 2850 35,875
49,5 750 34,25 2220 780 53 2880 35,75
49 780 34,125 2250 810 52,5 2910 35,625
48,5 810 34 2280 840 52 2940 35,5
48 840 33,875 2310 870 51,5 2970 35,375
47,5 870 33,75 2340 900 51 3000 35,25
47 900 33,625 2370 930 50,5 3030 35,125
46,5 930 33,5 2400 960 50 3060 35
46 960 33,375 2430 990 49,5 3090 34,875
45,5 990 33,25 2460 1020 49 3120 34,75
45 1020 33,125 2490 1050 48,5 3150 34,625
44,5 1050 33 2520 1080 48 3180 34,5
44 1080 32,875 2550 1110 47,5 3210 34,375
43,5 1110 32,75 2580 1140 47 3240 34,25
43 1140 32,625 2610 1170 46,75 3270 34,125
42,5 1170 32,5 2640 1200 46,5 3300 34
42 1200 32,375 2670 1230 46,25 3330 33,875
41,5 1230 32,25 2700 1260 46 3360 33,75
41 1260 32,125 2730 1290 45,75 3390 33,625
40,5 1290 32 2760 1320 45,5 3420 33,5
40 1320 31,875 2790 1350 45,25 3450 33,375
39,75 1350 31,75 2820 1380 45 3480 33,25
39,5 1380 31,625 2850 1410 44,75 3510 33,125
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 23 Juli 2022 p-ISSN: 2580-3336
2640 38,5 5370 30,0625 yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di
2670 38,375 5400 30 antara benda atau material. Dalam proses
2700 38,25 perpindahan energi tersebut tentu ada kecepatan
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, perpindahan panas yang terjadi, atau yang lebih
2022 dikenal dengan laju perpindahan panas. Maka ilmu
perpindahan panas juga merupakan ilmu untuk
Oli Bekas Minyak Jelantah meramalkan laju perpindahan panas yang terjadi
Pengujian 1 2880 sec 3000 sec pada kondisi-kondisi tertentu. Perpindahan kalor
Pengujian 2 2880 sec 4260 sec dapat didefinisikan sebagai suatu proses
Pengujian 3 4440 sec 5400 sec berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu daerah
Rata-rata 3400 sec 4220 sec ke daerah lain akibat adanya perbedaan temperatur
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, pada daerah tersebut. Ada tiga bentuk mekanisme
2022
perpindahan panas yang diketahui, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi.
2.2 Rumus Matematika
Menurut Ugie Alamsyah (2014), pengukuran 2. Perpindahan Kalor dengan Cara Konduksi
kalor reaksi selain kalor reaksi pembakaran dapat Perpindahan kalor secara konduksi adalah proses
dilakukan dengan menggunakan perpindahan kalor dimana kalor mengalir dari
kalorimeter pada tekanan tetap yaitu kalorimeter daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang
sederhana yang dibuat dari gelas sterofoam. Pada bertemperatur rendah dalam suatu medium (padat,
kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang cair atau gas) atau antara medium-medium yang
diserapi/dilepaskan larutan sedangkan kalor yang berlainan yang bersinggungan secara langsung
diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan. sehingga terjadi pertukaran energi dan momentum.
Gambar 2. 1 Perpindahan panas konduksi pada
𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = -(𝑞 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 + 𝑞 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟) dinding J.P. Holman,hal: 33)
Laju perpindahan panas yang terjadi pada
𝑞 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 𝐶 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 ∆𝑇
perpindahan panas konduksi adalah berbanding
dengan gradien suhu normal sesuai dengan
Dengan : persamaan berikut Persamaan Dasar Konduksi :
C Kalorimeter = Kapasitas Kalor Kalorimeter (j/°C)
atau (J/°K)
𝑞𝐾 = 𝑘𝐴 𝑑𝑇 𝑑𝑥 …………………….. (2.1)
∆T = perubahan suhu (°C atau °K)
Keterangan :
q = Laju Perpindahan Panas (kj / det,W)
Jika harga kapasitas kalor calorimeter sangat kecil
k = Konduktifitas Termal (W/m.°C)
maka dapat diabaikan sehingga perubahan kalor
A = Luas Penampang (m²)
dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu
dT = Perbedaan Temperatur ( °C, °F )
larutan dalam kalorimeter.
dX = Perbedaan Jarak (m / det)
ΔT = Perubahan Suhu ( °C, °F )
𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = -𝑞 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
dT/dx = gradient temperatur kearah perpindahan
𝑞 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑚 𝑥 𝑐 𝑥 ∆T
kalor.
Konstanta positif ”k” disebut konduktifitas atau
dengan : m = massa larutan dalam kalorimeter (g)
kehantaran termal benda itu, sedangkan tanda
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J/°C) atau
minus disisipkan agar memenuhi hokum kedua
(J/°K)
termodinamika, yaitu bahwa kalor mengalir
∆T = perubahan suhu (°C atau °K)
ketempat yang lebih rendah dalam skala
temperatur. (J.P. Holman, hal: 2)
Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada
tekanan tetap (DP=nol) sehingga perubahan kalor
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang terjadi dalam system = perubahan
Berdasarkan data yang sudah dipaparkan
entalpinya.
sebelumnya. Maka, peneliti berkesimpulan bahwa
H1 diterima yang artinya adanya pengaruh
𝐷𝐻 = 𝑞𝑝 perbedaan kalor antara oli bekas dan minyak
jelantah. Oli bekas mempunyai tingkat penurunan
2.3 Pengacuan Pustaka kalor yang lebih tinggi dibandingkan dengan
1. Perpindahan Kalor minyak jelantah dengan perbandingan 1:2,5.
Perpindahan panas merupakan ilmu untuk
meramalkan perpindahan energi dalam bentuk panas 4. SIMPULAN
Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952
UN PGRI Kediri, 23 Juli 2022 p-ISSN: 2580-3336
Penelitian ini meneliti tentanganalisis perubahan Koestoer, R. A. 2002. Perpindahan Kalor. Salemba
kalor yang dihasilkan dari bahan bakar oli bekas Teknika. Yogyakarta Sugiono. (2017). Metode
dan minyak jelantah. Data sampel oli bekas dan Penelitian Kuantitatif ,Kualitatif , dan R&D .
minyak jelantah yang digunakan dalam Bandung: Alfabeta.
penelitian ini sebanyak masing-masing
3 sampel. Analisis dilakukan dengan Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu
menggunakan program Microsoft Excel. Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil
pengujian yang telah dilakukan dengan Bungin. B. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta:
menggunakan Microsoft Excel dan pembahasan Kencana Predana Media Group. Sanusi. A. 2011.
pada bagian sebelumnya dapat diambil Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba
kesimpulan bahwa pengaruh kalor yang Empat.
dihasilkan
dari bahan bakar oli bekas dan minyak jelantah Handayani, T. U. M. 2015. PERBANDINGAN
terdapat perbedaan. Dengan penurunan pada oli KUALITAS BIODIESEL JELANTAH
bekas lebih cepat dibandingkan dengan minyak (MINYAK GORENG BEKAS)
jelantah dengan perbandingan 1:1,2. MENGGUNAKAN KATALIS KOH DENGAN
Naoh DAN SUMBANGSIHNYA PADA
5. SARAN MATERI LIMBAH DI KELAS X SMA/MA.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden
Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan
Fatah Palembang.
dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih
berkualitas lagi dengan adanya beberapa
Nuruddin, Abdul. W, dkk. 2020. STUDI
masukan mengenai beberapa hal diantaranya :
LITERATUR: PENGOLAHAN DAN
1. Penelitian ini hanya 3 sampel dari masing-
PEMANFAATAN LIMBAH B3 (OLI BEKAS).
masing bahan bakar oli bekas dan
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan
minyak jelantah. Peneliti selanjutnya mungkin
Pengabdian Masayarakat Vol. 5, No. 1 (2020),
dapat mempertimbangkan untuk memperluas
Hal. 108-112. Universitas PGRI Ronggolawe
sampel penelitian dari bahan bakar yang lain.
2. Peneliti selanjutnya disarankan menambah
variabel independen penelitian agar mampu
menjelaskan tentang pengaruh kalor dengan
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA