Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

BAB V
PENGUJIAN KEMAMPUKERASAN

5.1 Tujuan Pengujian


1. Mengetahui kemampukerasan suatu bahan.
2. Mengetahui pengaruh suhu pemanasan terhadap kemampukerasan bahan
3. Mengetahui pengaruh waktu penahanan terhadap kemampukerasan bahan
4. Mengetahui cara menentukan kemampukerasan bahan

5.2 Sifat Kemampukerasan (Hardenability) Baja


Sifat kemampukerasan adalah suatu ukuran yang menyatakan kemampuan
baja untuk dapat dikeraskan hingga kekerasan maksimal. Hardenability juga
merupakan sifat suatu material untuk dapat dikeraskan baik untuk memperoleh
kekerasan maksimum yang dapat dicapai, selain itu juga menentukan distribusi
kekerasan yang ditimbulkan setelah proses quenching, yaitu proses apabila kia
menginginkan fasa yang terbentuk adalah martensite maka kita harus mendinginkan
materialtersebut dengan cepat setelah dipanaskan sampai suhu austenite. Tetapi perlu
diingat pula bahwa pendinginan yang terlalu cepat juga harus dihindari, karena dapat
menyebabkan permukaan baja retak.

5.3 Pelaksanaan Pengujian


5.3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
a. Spesifikasi Alat yang Digunakan
1. Bejana Pendingin (Jominy)
Digunakan untuk mendinginkan benda uji dengan menyemprotkan air
pada salah satu ujung benda uji.

Gambar 5.1 Bejana Pendingin


Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin FT UB

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 74
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

2. Dapur listrik
Digunakan untuk memberikan perlakuan panas (heat treatment) pada
benda uji.Seperti ditunjukkan pada gambar 2.3
3. Kertas Gosok
Digunakan untuk menghilangkan kotoran dan terak pada benda uji.
Seperti ditunjukkan pada gambar 2.6
4. Tang Penjepit
Digunakan untuk memindahkan benda uji setelah pemanasan dalam
dapur listrik. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.4
5. Centrifugal Sand Paper Machine
Digunakan untuk menghaluskan benda kerja. Seperti ditunjukkan
pada gambar 2.2
6. Rockwell Type Hardness Tester
Digunakan untuk mengukur kekerasan pada spesimen. Seperti
ditunjukkan pada gambar 2.1
7. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu holding. Seperti ditunjukkan
pada gambar 2.5
8. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada
gambar 2.7
9. Penggaris
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada
gambar 2.8
10. Spidol
Digunakan untuk menandai spesimen. Seperti ditunjukkan pada gambar 4.2

b. Komposisi Kimia Spesimen


Bahan yang digunakan adalah baja Assab 760 dengan komposisi sebagai
berikut.
- Bahan : Baja Assab 760
- Komposisi :C = 0,50 %
Mn = 0,50 %
Si = 0,25 %

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 75
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

c. Pergeseran Titik Eutectoid


Pergeseran titik eutectoid dipengaruhi oleh unsur paduannya. Sehingga kita
bisa menggambarkan dimana titik pergeserannya. Tabel dibawah ini merupakan
komposisinya

Tabel 5.1
Pergeseran Titik Eutectoid
No Logam Komposisi Suhu Eutectoid %C
1 Mn 0.5 % 725 0.74
2 Si 0.25 % 730 0.72
Sumber: Dokumentasi Pribadi(2017)

Temperatur eutectoid
Tc = (725.0,74) + (730.0,72) = 727,47 oC
0,74 + 0,72
Kadar eutectoid
% C = (725.0,74) + (730.0,72) = 0,729 %
725 + 730

Keterangan :
Fe-Fe
Pergeseran Titik Eutectoid

Gambar 5.5 Pergeseran Titik Eutectoid


Sumber: Dokumentasi Pribadi (2017)

d. Bentuk dan Dimensi Spesimen


(Terlampir)

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 76
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

5.3.2 Prosedur Pengujian


1. Spesimen dipanaskan dan di-holding dengan suhu dan waktu tertentu.
2. Spesimen dipindahkan dari dapur listrik ke bejana pendingin untuk proses
pendinginan. Pendinginan dimulai dari salah satu ujung batang.
3. Setelah pendinginan selesai, specimen dibersihkan dengan kertas gosok.
4. Haluskan permukaan benda kerja menggunakan centrifugal sand paper machine
sampai betul-betul rata dan halus dan siap diuji.
5. Spesimen dibagi menjadi 10 bagian dengan jarak-jarak
2;4;6;8;10;15;20;30;40;60 mm dari ujung yang disemprot dan ditandai
menggunakan spidol.
6. Kekerasan spesimen diukur dengan Rockwell Type Hardness Tester pada jarak-
jarak tersebut.
7. Siapkan perangkat uji kekerasan Rockwell C pada Universal Hardness Tester:
a. Memasang bandul beban (1471 N).
b. Memasang indentor intan.
c. Memasang benda kerja pada landasan
d. Atur tuas pada posisi Unloading.
8. Putar turn whell searah jarum jam secara perlahan hingga benda kerja
menyentuh indentor tanpa mengalami impact, sampai jarum besar berputar
sebanyak tiga kali pada skala C dan jarum kecil bergerak dari titik hitam menuju
pada titik merah.
9. Dorong tuas pembebanan ke arah loading secara perlahan-lahan. Tunggu hingga
jarum besar pada skala berhenti dengan sendirinya.
10. Tunggu selama 10 detik dari saat berhentinya jarum, kemudian gerakkan tuas ke
unloading secara perlahan-lahan sampai maksimal. Dengan naiknya tuas, jarum
ikut berputar searah putaran jarum jam sampai akhirnya berhenti.
11. Baca harga kekerasan HR pada saat jarum telah berhenti. Bacalah pada skala C
yang berwarna hitam.
12. Ulangi langkah 8-12 sampai didapat nilai kekerasan dari 10 bagian spesimen
sesuai dengan jarak yang ditentukan.

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 77
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

5.4 Pengolahan Data


5.4.1 Data Kelompok
A. Spesimen Tanpa Perlakuan

Tabel 5.2
Data Spesimen Tanpa Perlakuan
Xi Yi
No Ln Yi Xi2 Xi Ln Yi
(mm) (HRC)
1 2 15,8 2,760 4 5,520
2 4 12,3 2,510 16 10,038
3 6 14,8 2,695 36 16,168
4 8 15,1 2,715 64 21,718
5 10 11,6 2,451 100 24,510
6 15 12,8 2,549 225 38,242
7 20 14,6 2,681 400 53,620
8 30 15,9 2,766 900 82,990
9 40 13,7 2,617 1600 104,696
10 60 13,2 2,580 3600 154,813
195 139,8 26,324 6945 512,314
Sumber : Dokumentasi pribadi (2017)

Contoh Perhitungan
Persamaan:
Xi Ln Yi a Xi2 b Xi = 0
-6945 a - 195 b = - 512,134

Ln Yi a Xi nb = 0
- 195 a - 10 b = - 26,324

Eliminasi
-6945 a - 195 b = -512,134
-6945a - 356,153 b = -937,5393846 -
b = 2,639
a = -0,00036

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 78
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

Tabel 5.3
Data Tanpa Perlakuan
Xi
No Yi = eax + b
(mm)
1 2 13,98801
2 4 13,97794
3 6 13,96788
4 8 13,95783
5 10 13,94778
6 15 13,9227
7 20 13,89766
8 30 13,84772
9 40 13,79796
10 60 13,69898
195 139,0045
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)

Perhitungan
1. Ln Yn = aXn + b
Ln Y1 = aX1+ b
Ln Y1 = -0,00036 (2) + (2,639)
Ln Y1 = 2,63828
Y1 = 13,98912161
2. Ln Yn = aXn + b
Ln Y2 = aX2+ b
Ln Y2 = -0,00036 (4) + (2,639)
Ln Y2 = 2,63756
Y2 = 13,97905307
3. Ln Yn = aXn + b
Ln Y3 = aX2+ b
Ln Y3 = -0,00036 (6) + (2,639)
Ln Y3 = 2,63684
Y3 = 13,96899178
4. Ln Yn = aXn + b
Ln Y4 = aX2+ b
Ln Y4 = -0,00036 (8) + (2,639)
Ln Y4 = 2,63612
Y4 = 13,95893772

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 79
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

5. Ln Yn = aXn + b
Ln Y5 = aX2+ b
Ln Y5 = -0,00036 (10) + (2,639)
Ln Y5 = 2,6354
Y5 = 13,9488909
6. Ln Yn = aXn + b
Ln Y6 = aX2+ b
Ln Y6 = -0,00036 (15) + (2,639)
Ln Y6 = 2,6336
Y6 = 13,92380548
7. Ln Yn = aXn + b
Ln Y7 = aX2+ b
Ln Y7 = -0,00036 (20) + (2,639)
Ln Y7 = 2,6318
Y7 = 13,89876518
8. Ln Yn = aXn + b
Ln Y8 = aX2+ b
Ln Y8 = -0,00036 (30) + (2,639)
Ln Y8 = 2,6282
Y8 = 13,84881958
9. Ln Yn = aXn + b
Ln Y9 = aX2+ b
Ln Y9 = -0,00036 (40) + (2,639)
Ln Y9 = 2,6246
Y9 = 13,79905346
10. Ln Yn = aXn + b
Ln Y10= aX2+ b
Ln Y10= -0,00036 (60) + (2,639)
Ln Y10= 2,6174
Y10 = 13,70005709

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 80
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

Jumlah Kuadran Deviasinya


= [ ln Y1 ( ax1 + b ) ]2 + [ ln Y2 ( ax2 + b ) ]2 + + [ ln Y10 ( ax10 + b)]2
= 0,014818178 + 0,01637395 + 0,003339358 + 0,00617399 + 0,03400148 +
0,007082035 + 0,002422759 + 0,019076888 + 5,19E-05 + 0,001382588
= 0,104723128

B. Spesimen dengan Perlakuan 9C Pemanasan 8000 C dan Holding 60 Menit dengan


Media Pendinginan Oli

Tabel 5.4
Data Spesimen dengan perlakuan
Xi Yi
No Ln Yi Xi2 Xi Ln Yi
(mm) (HRC)
1 2 42,5 3,750 4 7.499
2 4 38,3 3,645 16 14.582
3 6 33,5 3,570 36 21.417
4 8 30,5 3,418 64 27.342
5 10 25,1 3,273 100 32.229
6 15 21,9 3,086 225 46.297
7 20 18,8 2,934 400 58.677
8 30 14,3 2,660 900 79.808
9 40 8,3 2,104 1600 84.165
10 60 3,5 1,253 3600 75.166
195 238,6 29,643 6945 447.182
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)
Contoh Perhitungan
Persamaan:
Xi Ln Yi a Xi2 b Xi = 0
-6945 a - 195 b = - 447.182

Ln Yi a Xi nb = 0
-195 a - 10 b = - 29,642
Eliminasi
-6945 a - 195 b = - 447.182
-6945 a 356,153 b = - 29,642-
b = 3,776
a = -0,0416

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 81
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

Tabel 5.5
Data Dengan Perlakuan
Xi
No Yi = e ax + b
(mm)
1 2 40.15266579
2 4 36.94725439
3 6 33.99773291
4 8 31.28367349
5 10 28.78627907
6 15 23.38056482
7 20 18.98997817
8 30 12.52747082
9 40 8.264228831
10 60 3.596501141
195 237.9263494
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)

Perhitungan
1. Ln Yn = aXn + b
Ln Y1 = aX1+ b
Ln Y1 = - 0,0416 (2) + (3,776)
Ln Y1 = 3.750
Y1 = 40.15266579
2. Ln Yn = aXn + b
Ln Y2 = aX2+ b
Ln Y2 = - 0,0416 (4) + (3,776)
Ln Y2 = 3.645
Y2 = 36.94725439
3. Ln Yn = aXn + b
Ln Y3 = aX2+ b
Ln Y3 = - 0,0416 (6) + (3,776)
Ln Y3 = 3.570
Y3 = 33.99773291
4. Ln Yn = aXn + b
Ln Y4 = aX2+ b

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 82
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

Ln Y4 = - 0,0416 (8) + (3,776)


Ln Y4 = 3.418
Y4 = 31.28367349
5. Ln Yn = aXn + b
Ln Y5 = aX2+ b
Ln Y5 = - 0,0416 (10) + (3,776)
Ln Y5 = 3.223
Y5 = 28.78627907
6. Ln Yn = aXn + b
Ln Y6 = aX2+ b
Ln Y6 = - 0,0416 (15) + (3,776)
Ln Y6 = 3.086
Y6 = 23.38056482
7. Ln Yn = aXn + b
Ln Y7 = aX2+ b
Ln Y7 = - 0,0416 (20) + (3,776)
Ln Y7 = 2.934
Y7 = 18.98997817
8. Ln Yn = aXn + b
Ln Y8 = aX2+ b
Ln Y8 = - 0,0416 (30) + (3,776)
Ln Y8 = 2.660
Y8 = 12.52747082
9. Ln Yn = aXn + b
Ln Y9 = aX2+ b
Ln Y9 = - 0,0416 (40) + (3,776)
Ln Y9 = 2.104
Y9 = 8.264228831
10. Ln Yn = aXn + b
Ln Y10 = aX2+ b
Ln Y10 = - 0,0416 (60) + (3,776)
Ln Y10 = 1.253
Y10 = 3.596501141

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 83
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

Jumlah Kuadran Deviasinya


= [ ln Y1 ( ax1 + b ) ]2 + [ ln Y2 ( ax2 + b ) ]2 + + [ ln Y10 ( ax10 + b)]2
= 0.003215352 + 0.001285215 + 0.00186043 + 0.00064889 + 0.018805228 +
0.004292001 + 0.000102883 + 0.017492585 + 6.18715E-05 +
0.000741856
= 0.048506311

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 84
5.5 Pembahasan
Kelompok 07

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017
Gambar 5.6 Hubungan kekerasan jarak untuk specimen spesimen tanpa perlakuan dan spesimen perlakuan
panas
temperatment.

85
Pengujian Kemampukerasan
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

Sifat kemampukerasan adalah suatu ukuran yang menyatakan


kemampuan baja untuk dapat dikeraskan hingga kekerasan maksimal.
Hardenability juga merupakan sifat suatu material untuk dapat dikeraskan baik
untuk memperoleh kekerasan maksimum yang dapat dicapai, selain itu juga
menentukan distribusi kekerasan yang ditimbulkan setelah proses quenching,
yaitu proses apabila kita menginginkan fasa yang terbentuk adalah martensite
maka kita harus mendinginkan material tersebut dengan cepat setelah
dipanaskan sampai suhu austenite. Tetapi perlu diingat pula bahwa pendinginan
yang terlalu cepat juga harus dihindari, karena dapat menyebabkan permukaan
baja retak.
Pada pengujian Kemampukerasan ini menggunakan perlakuan 9C dengan
cara dipanaskan sampai suhu 800C, lalu di holding selama 60 menit kemudian
dilakukan pengujian dengan Metode Jominy.
Pada Pengujian ini dilihat dari spesimennya, nilai kekerasan spesimen
tanpa perlakuan jika dibandingkan dengan jarak penyemprotan relatif konstan.
Sedangkan nilai kekerasan pada spesimen dengan perlakuan berbanding terbalik
dengan jarak penyemprotannya. Semakin jauh jarak penyemprotan, semakin
rendah juga nilai kekerasannya. Berdasarkan dasar teori yang telah dipelajari,
spesimen dengan perlakuan 9C pemanasan sampai suhu 800C, lalu di holding
selama 60 menit dan dilakukan pengujian dengan metode Jominy menyebabkan
homogenitas butiran yang rendah dibandingkan dengan spesimen tanpa
perlakuan. Hal ini disebabkan karena spesimen dengan perlakuan telah
mengalami pendinginan cepat dan media pendingin yang memiliki viskositas
rendah, membuat terbentuknya lebih banyak fase martensite yang memiliki
ukuran butir lebih kecil dibandingkan spesimen tanpa perlakuan. Sehingga
spesimen dengan perlakuan memiliki kekerasan lebih tinggi pada salah satu
ujung tetapi memiliki kekerasan yang rendah pada ujung lainnya akibat
pendinginan yang lambat.
Pada titik pertama nilai kekerasan pada spesimen tanpa perlakukan
adalah 16 dan nilai kekerasan pada titik paling jauh dari penyemprotan adalah
13. Nilai kekerasan tersebut menunjukan relative konstan. Sedangkan titik
pertama nilai kekerasan pada spesimen dengan menggunakan perlakuan adalah
42.50 dan nilai kekerasan pada titik paling jauh dari penyemprotan adalah 3.50.
Nilai kekerasan tersebut menunjukan penurunan, hal ini disebabkan oleh jarak

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 86
Kelompok 07 Pengujian Kemampukerasan

pada spesimen yang dekat dengan penyemprotan sampai yang paling jauh dan
disebabkan karena spesimen dengan perlakuan telah mengalami pendinginan
cepat dari media pendingin jadi jarak spesimen yang lebih dekat dengan
penyemprotan akan mengalami pembentukan fase martensite lebih banyak yang
menyebabkan spesimen akan lebih keras karena martensit adalah struktur
terkeras.

5.6 Kesimpulan dan Saran


5.6.1 Kesimpulan
Berdasarkan teori yang ada serta data dari hasil pengujian jominy, maka dapat
diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
a. Sifat kemampukerasan adalah suatu ukuran yang menyatakan kemampuan baja
untuk dapat dikeraskan hingga kekerasan maksimal. Sedangkan pengujian
kemampukerasan bertujuan untuk menunjukkan adanya perbedaan nilai kekerasan
data tiap titik yang ditinjau dari laju pendinginan.
b. Nilai kekerasan pada spesimen tanpa perlakuan relatif konstan dibandingan
dengan spesimen dengan perlakuan yang menunjukkan penurunan nilai
kekerasan, karena dipengaruhi jarak penyemprotan.
c. Hasil yang kami peroleh sudah sesuai dengan dasar teori, yaitu semakin jauh jarak
penyemprotan, maka nilai kekerasannya akan semakin menurun.
d. Konduktivitas termal specimen mempengaruhi persebaran kekerasan pada
material, dengan konduktivitas termal yang bagus maka akan menghasilkan
persebaran panas yang bagus.

5.6.2 Saran
1. Untuk laboratorium, lebih merawat alat-alat yang ada di laboratorium, mengganti
barang-barang yang telah usang dengan yang baru.
2. Untuk asisten, sebaiknya menambah jadwal asistensi diluar jam kerja lab,
selebihnya sudah baik tetap dipertahankan untuk kedepannya.
3. Untuk sistem praktikum, sebaiknya praktikum dilaksanakan diluar jam kuliah
karena waktu berpapasan dengan kuliah yang akhirnya meninggalkan kelas.
4. Untuk praktikan, sebaiknya jadwal asistensi lebih di atur agar tidak terlambat
ketika deadline

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Genap 2016/2017 87

Anda mungkin juga menyukai