Tes Intravena
Tes Intravena
Terapi Intravena
penyedianaan nutrien jika tidak ada pemberian dengan cara lain (Smeltzer &
Bare, 2001).
jenis vitamin yang mudah larut melalui intravena serta untuk memberikan
2. Tujuan
hipertonik jika kandungan elektrolit totalnya kurang dari 375 mEq/L. Perawat
2) Ringer laktat
3) Nacl 0,2%
Contohnya:
5) Nacl 3% dan 5%
6) Larutan hiperalimentasi
vena pasien. Kateter terdiri dari ukuran 16-24 dengan variasi panjang dari 25
sampai
(Dougherty, 2008).
tempat pemasangan infus yaitu: vena metacarpal, dan vena sefalilika. Secara
anatomis vena sefalika terdiri dari ukuran lumen dindingnya besar, elastisitas,
lapisan venanya terbentuk dari sel endhothelium yang di perkuat oleh jaringan
fibrus dan di batasi oleh selapis tunggal sel epitel gepeng. Sedangkan vena
intravena (abocath) harus di ganti paling sedikit setiap 24 jam, ganti lokasi
vena yang di tusuk jarum intravena setiap 48 jam. Penelitian yang di lakukan
oleh masiayati (2000) dengan judul “Waktu Yang Efektif Untuk Pemasangan
Infus Agar Tidak Flebitis”, didapatkan angka paling besar dalam waktu
Menurut Tietjen, dkk (2004) mengatakan ada beberapa hal yang perlu
a. Rotasi rutin tempat kanula harus dilakukan setiap 72-96 jam dapt
mengurangi flebitis dan infeksi lokal ( teflon atau polikateter lebih baik
dari pada jarum logam karena tidak menembus vena saat rotasi).
b. Pada pemakaian jangka pendek(<48 jam), jarum lurus atau batterfly kurang
mengakibatkan iritasi karena terbuat dari plastik dan juga infeksi lebih
rendah.
jam asal kering (jika basah, lembab, atau lepas segera di lakukan
penggantian)
f. Set infus harus di ganti jika terjadi kerusakan atau secara rutin setiap 3X24
jam (apabila saluran baru disambungkan, udap pusat jarum atau kateter
1. Cuci tangan.
2. Dekatkan alat
3. Jelaskan pada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan
5. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
7. Pasang alas
18. Pasang label pemasangan tidakan yang berisi: nama pelaksana, tanggal
21. Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi keperawatan.
9. Komplikasi
septikemia.