Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF FIKIH MI

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pembelajaran Fikih
MI”

Dosen pembimbing

Roziqotun Nadhiroh, M.Pd.I

Disusun oleh:

Fitria Nur Rahmah

Siti Wahyuni

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTTAHUL ’ULA(STAIM )
NGLAWAK KERTOSONO
TAHUN 2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penilaian Formatif Dan Sumatif Fikih MI” ini dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yag telah membawa kita ke zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap dapat lebih memahami
secara mendalam tentang standart pendidikan dasar dan menengah. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata
kuliah Pembelajaran Fikih MI, Ibu Roziqotun Nadhiroh, M.Pd.I Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kami. Amiin.

Penulis

2
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan masalah............................................................................... 1

C. Tujuan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Hasil Belajar.................................................... 2

B. Jenis Jenis Penilaian Hasil Belajar Fikih MI .................................... 2

C. Fungsi Penilaian Hasil Belajar Fikih MI ..........................................6

D. Tujuan Penilaian Hasil Belajar Fikih MI.........................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan........................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi
pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggungjawab guru
dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakannya,
termasuk didalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru
yang salah satu indikatornya adalah melalui evaluasi pembelajaran hal ini
menunjukan bahwa penilaian dan evaluasi pembelajaran sangat mempengaruhi
proses pembelajaran dalam satu matapelajaran tertentu kususnya matapelajaran
fiqih MI. Oleh sebab itulah kami dalam penyusunan makalah ini mengambil tema
tentang penilaian pembelajaran dengan harapan bisa lebih memahami fungsi,
tujuan serta model-model dan jenis-jenisnya sehingga nanti ketika menjadi guru
sudah sudah fam betul tentang hal itu.

B.Rumusan msalah
a.Bagaimana pengertian penilaian?
b. Apa saja jenis jenis penilaian ?
c.Bagaimana fungsi penilaian ?
d.Bagaimana tujuan penilaian ?

C.Tujuan
a.Untuk lebih memahami pengertian penilaian
b.Untuk lebih memahami jenis jenis penilaian
c.Untuk lebih memahami fungsi penilaian
d.Untuk lebih memahami tujuan penlaian

4
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Penilaian
1.Pengertian penilaian
Pada dasarnya, sebelum melaksanakan penilaian terlebih dahulu harus
melaksanakan suatu pengukuran, yaitu membandingkan sesuatu dengan  satu
ukuran. Pengukuran  ini bersifat kuantitatif. Kaitanya dengan pembelajaran berarti
mengukur pemahaman terhadap materi yang telah diberikan dalam bentuk suatu
tes. Hasilnya nanti berupa angka. Contoh: Andi mendapat 90 dari hasil ulangan
harian pelajaran fiqih. Setelah diketahui bahwa andi mendapat 90 pada ulangan
harian pelajaran fiqih, selanjutnya barulah bisa melaksanakan penilaian. mendapat
angka 90 berarti nilai andi baik. Jadi, penilaian merupakan suatu pengambilan
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat
kualitatif.[1] 
2.Jenis-Jenis Penilaian Hasil Belajar
Dilihat dari pengertiannya, penilaian pembelajaran pada dasarnya adalah
suatu program yang mempunyai arti dapat digunakan dalam pembelajaran untuk
menilai hasil belajar bagi peserta didik. Adapun jenis-jenis penilaian sebagai
berikut:
a.Penilaian Formatif

Penilaian formatif adalah aktivitas guru dan siswa yang dimaksudkan untuk
memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung. Penilaian
ini akan memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program pembelajaran,
mengetahui dan mengurangi kesalahan yang memerlukan perbaikan

Hasil penilaian formatif ini bermanfaat bagi guru dan siswa. Manfaat bagi
guru yaitu guru akan mengetahui sejauh mana bahan pelajaran dikuasai dan dapat
memperkirakan hasil penilaian sumatif. Jika guru mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam menguasai materi pelajaran, maka guru dapat membuat keputusan,

[1] 

5
apakah suatu materi pembelajaran perlu diulang atau tidak. Jika harus diulang,
guru juga harus memikirkan strategi pembelajaran yang akan ditempuh.

Penilaian formatif merupakan penilaian hasil belajar dari kesatuan-


kesatuan kecil materi pelajaran. Beberapa hasil penilaian formatif dapat
dipergunakan sebagai bahan untuk memperkirakan penilaian sumatif. Manfaat
bagi siswa yaitu mengetahui susunan tingkat bahan pelajaran, mengetahui butir-
butir soal yang sudah dikuasai, dan butir-butir soal yang belum dikuasai. Hal ini
merupakan umpan balik yang sangat berguna bagi siswa, sehingga dapat diketahui
bagian-bagian yang harus dipelajari kembali secara individual.

b.Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif adalah suatu aktivitas penilaian yang menghasilkan nilai


atau angka yang kemudian digunakan sebagai keputusan pada kinerja siswa9.
Kegiatan penilaian ini dikakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh
materi pelajaran telah selesai. Penilaian sumatif digunakan untuk menentukan
klasifikasi penghargaan pada akhir kursus atau program. Penilaian sumatif
dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan siswa secara sistematis.

Penilaian sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi siswa, dan


diarahkan pada pelaporan di akhir suatu program studi. Penilaian sumatif tidak
memberikan dampak secara langsung pada pembelajaran, meskipun sering kali
mempengaruhi keputusan yang mungkin memiliki konsekuensi bagi siswa dalam
belajar. Fungsi penilaian sumatif yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman
siswa, sebagai sarana memberikan umpan balik kepada siswa, untuk memberikan
umpan balik kepada staf akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran,
akuntabilitas dan standar pemantauanstaf akademik, dan sebagai sarana untuk
memotivasi siswa.

c.Penilaian Diagnostik
Penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta
faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan

6
belajar, pengajaran remidial (remidial teaching), menemukan kasus-kasus, dll.
Soal-soal tentunya disusun dapat ditemukan jenis-jenis kesulitan belajar yang
dihadapi oleh para siswa.
d.Penilaian Selektif
Penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan
masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
e.Penilaian Penempatan
Penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang
diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan kata
lain, penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program
baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa
B.Fungsi Penilaian
1.Fungsi penilaian
Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut:
a.Fungsi formatif yaitu untuk memberika umpan balik (feedback) kepada guru
sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program
remedial bagi peserta didik.
b.Fungsi sumatif yaitu untuk menentukan nilai (angka) kemajuan/hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan kenaikan kelas, dan
penentuan lulus-tidaknya peserta didik.
c.Fungsi diagnostik yaitu untuk memahami latar belakang (psikologis, fisik, dan
lingkungan) peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat
digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-kesulitan tertentu.
d.Fungsi penempatan yaitu untuk menempatkan peserta didik dalam situasi yang
tepat (misalnya dalam penentuan program spesialisasi) sesaui dengan tingkat
kemampuan peserta didik.[3]

 
C.Tujuan Penilaian Formatif Dan Sumatif

[3]

7
Test formatif dan sumatif adalah merupakan bagian dari pada sekian
banyak bentuk penilaian. Jadi dengan demikian tujuan test formatif dan tujuan test
sumatif adalah identik dengan tujuan penilaian pada umumnya. Mengingat test
formatif dan sumatif adalah merupakan kegiatan penilaian pada kegiatan proses
belajar mengajar yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu.
Pada prinsipnya kegiatan penilaian yang dimaksudkan untuk
mengetahui hasil belajar murid selama mereka mengikuti program pengajaran,
yang diberikan dan untuk memperbaiki hasil belajar serta perbaikan kegiatan
proses belajar mengajar.
Oleh karena itu kegiatan penilaian itu mempunyai tujuan sebagai
berikut:
-          Untuk memberikan dorongan utau motivasi belajar pada murid.
-          Untuk memberikan dorongan utau motivasi belajar dengan cara lain.
-          Dipergunakan sebagai kebutuhan bimbingan dengan penyuluhan.
-          Sebagai bahan unutk memperbaiki pengajaran.6
Jadi jelasnya bahwa tujuan dari kegiatan penilaian adalah untuk
mengetahui kegiatan dan kelemahan murid dalam mempelajari suatu pelajaran
dalam rangka mengatasi ksulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Dari data yang diperoleh juga dipergunakan sebagai data informasi untuk
kegiatan proses belajar mengajar apakah cukup baik atau masih perlu
perbaikan .Apabila masih perlu perbaikan, dari segi apa yang kurang baik
Harus ditelaah semuanya , apakah karena pemakain metode , alat
perlengkapan mengajar , gurukah yang kurang menguasai bahan atau murid yang
malas belajar , atau mungkin bahan yang di tuangkan dalam kurikulum terlalu
tinggi sehingga tidak dapat di jangkau oleh pikiran anak didik sehingga , tujuan
yang diharapkan tidak tercapai.
Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka tujuan penilaian adalah untuk
mengetahui perkembangan dan kemajuan hasil belajar siswa setelah mengikuti
program pengajaran yang disajikan, serta mengumpulkan data dan informasi

8
dalam rangka usaha kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan dalam kurikulum.
1. Tujuan Penilaian formatif
adapun tujuan penilaian formatif atau test formatif adalah:
Untuk mengetahui hingga dimana penguasaan murid tentang bahan yang
diajarkan dalam suatu program satuan pelajaran, apakah sudah selesai dengan
tujuan intruksional yang digariskan.7
2. Tujuan Penilaian Sumatif
Adapun tujuan penilaian sumatif atau test sumatif adalah:
Untuk menetukan angka kemajuan / hasil belajar masing-masing murid
antara lain unutk pemberian laporan kepada orang tua, penetuan kenaikan kelas
dan penetuan lulus tidaknya murid.8
Jadi dengan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa penelitian formatif
adalah penilaian hasil belajar jangka pendek. Yaitu evluasi hasil belajar pada
setiap berakhirnya satu astuan pelajaran yang hasilnya dapat digunakan sebagai
bahan informasi perbaikan proses belajar mengajar atau untuk menyempurnakan
program satuan pelajaran tersebut, sedangkan evluasi sumatif adalah merupakan
penilaian hasil belajar jangka panjang, yaitu penilaian hasil belajar yang
dilaksanakan yang dilaksanakan pada hasil catur wulan atau akhir tahun ajaran
dari keseluruhan progrm yang hasilnya adalah sebagai laporan kepada orang tua,
pedoman kenaikan kelas dan pedoman lulus tidaknya murid.

BAB III
KESIMPULAN

9
Penilaian dan evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran sangatlah penting,
karena penilaian dan evaluasi tersebut sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana
tujuan-tujuan pembelajaran tercapai dan juga alat yang digunakan untuk
mengambil keputusan-keputusan tertentu.
Pada saat ini tenaga pendidik wajib mengetahui penilaian dan evaluasi
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Ralph Tyler yaitu, evaluasi
pembelajaran merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana tujuan pembelajaran sudah tercapai. Dan juga Evaluasi pembelajaran
harus dilakukan secara sistematis dan continue agar dapat menggambarkan
kemampuan para siswa yang dievaluasi.
Mengadakan evaluasi berarti menajalankan pengukuran dan penilaian.
karena di dalam evaluasi itu sendiri ada pengukuran dan penilaian.
Pengukuran bersifat kuantitatif yaitu hasilnya berupa angka dan penilaian
bersifat kualitatif yaitu hasilnya berupa baik buruk dan sebagainya. Contoh: Andi
mendapat 90 dari hasil ulangan harian pelajaran fiqih. Setelah diketahui bahwa
andi mendapat 90 pada ulangan harian pelajaran fiqih, selanjutnya barulah bisa
melaksanakan penilaian. mendapat angka 90 berarti nilai andi baik.
Penilaian dan evaluasi pembelajaran memiliki banyak fungsi bagi tenaga
pendidik, sekolah maupun siswa dan orang tua. Untuk tenaga pendidik sebagai
alat untuk mengetahui sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran dan
mengambil keputusan-keputusan apakah metode yang digunakan untuk mengajar
itu cocok atau tidak. Bagi sekolah sebagai alat untuk mengukur hasil pendidikan,
untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah, untik membuat keputusan
pada peserta didik, untuk mengadakan perbaikan kurikulum. Dan bagi siswa
untuk mengetahui kemampuan dan hsil belajar, untuk memperbaiki cara belajar,
untuk menumbuhkan motivasi belajar. Bagi orang tua, untuk mengetahui hasil
belajar anaknya, meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan pada
anaknya dalam usaha belajar, untuk mengarahkan pemilihan jurusan atau jenis
sekolah bagi anaknya.
Penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk pelajaran fiqih MI dalam
pelaksanaanya bisa menggunakan berbagai model dan jenis untuk mempelancar

10
dan memaksimalkannya  seperti apa yang dipaparkan di atas, yaitu model tyler,
model evaluasi sumatif dan formatif dan lain sebagainya.
 

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi, Arikunto. 2010.  Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.  Jakarta: Bumi


Aksara. Hlm. 3
Zainal, Arifin, 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.Hlm. 16-17
Ngalim, Purwanto. 2006.  Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT  Remaja Rosdakarya. Hlm. 5-7
Nana,  Sudjana. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Hlm.  4
Anas, Sudijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. Hlm 16-17

11

Anda mungkin juga menyukai