Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ASUHAN KEPEAWATAN KARDIOVASKULAR PADA


IBU HAMIL

DISUSUN OLEH:
1. TIFKI ANDRIANI (131STYC19)
2. NOVI HARDI ISMAIL1(32STYC19)
3. HILMI ASYASI (133STYC19)
4. ZUHRUL CHAIRY (137STYC19)
5. HAERUM (138STYC19)
6. M.ANDI ASHAR (139STYC19)
7. ADE FITRIANA ANHAR(140STYC19)
8. MUHSIN (141STYC19)
9. SILA JANNATUL AIN(142STYC19)
10. SURIATI (143STYC19)
11. JUSRI BULDAYATI (144STYC19)
12. NOVINAH (145STYC19)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWTAN JENJANG S1
MATARAM
2020

1
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1.  Latar Belakang............................................................................................4
1.2.  Permasalahan..............................................................................................5
1.3.  Tujuan..........................................................................................................5
2.    Dapat memahami tentang konsep asuhan keperawatan pasien dengan
penyakit jantung pada ibu hamil............................................................................5
1.4.  Manfaat........................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................6
2.1.  Pengertian....................................................................................................6
2.3.  Tanda dan gejala.........................................................................................8
2.4 Patofisiologi....................................................................................................9
2.5  Pemeriksaan penunjang.............................................................................10
2.6  Penatalaksanaan.........................................................................................12
2.7    Komplikasi................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................14
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................14
3.1. Pengkajian..................................................................................................14
3.2. Diagnosa Keperawatan..............................................................................19
3.3.  Intervensi keperawatan.............................................................................20
BAB IV...............................................................................................................25
PENUTUP..........................................................................................................25
4.1. Kesimpulan.................................................................................................25
4.2         Saran....................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................27

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa sementara dalam kehidupan
wanita, tetapi kehamilan dengan penyakit jantung dapat
menimbulkan perubahan yang mempunyai akibat yang nyata.
Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada system
kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler dapat dijumpai pada
wanita hamil atau tidak hamil. Jelaslah bahwa wanita dengan
penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh
timbal balik yang dapat mengurangi kesempatan hidup wanita
tersebut.

     Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang


mengalami kehamilan termasuk system kardiovaskuler akan
memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan dari gejala
penyakit jantung. Kehamilan dapat mengubah fungsi serta
fisiologis kardiovaskuler sehingga dapat mempengaruhi tindakan
maupun prognosis terhadap jantungnya. Oleh karena kelainan
jantung dapat mempengaruhi kehamilan, maka perlu
dipertimbangkan tindakan apa yang harus diambil serta nasihat
apa yang perlu diberikan pada masa kehamilan. Untuk hal
tersebut perlu dipertimbangkan akibat keadaan dan pengobatan
jantung si ibu terhadap keadaan fetus yang akan dilahirkan.
Akhirnya setiap dokter yang merawat wanita dengan penyakit
jantung mempunyai tanggung jawab pemeliharaan baik waktu
hamil maupun tidak hamil, pendidikan tentang fertilitas, daya
reproduksi, anjuran tentang hamil ataupun kelanjutan
kehamilannya yang telah terjadi, serta diskusi tentang
kemungkinan pemberian kontrasepsi ataupun tindakan sterilisasi.

3
1.2.  Permasalahan
Permasalahan yang timbul sehingga disusunnya asuhan
keperawatan ini adalah bagaimana seharusnya tindakan asuhan
keperawatan pada kasus penyakit jantung pada ibu hamil ?

1.3.  Tujuan
a.  Tujuan umum

Untuk memenuhi kegiatan belajar mengajar mata kuliah


keperawatan maternitas I

b. Tujuan khusus

1.    Memperoleh gambaran mengenai penyakit jantung pada


ibu hamil

2.    Dapat memahami tentang konsep asuhan keperawatan pasien dengan


penyakit jantung pada ibu hamil

1.4.  Manfaat
Manfaat dari penyusunan asuhan keperawatan ini, yaitu :

a.         Kegunaan ilmiah

1.    Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa

2.    Sebagai salah satu tugas akademik

b.         Kegunaaan praktis

Bermanfaat bagi tenaga perawat dalam penerapan asuhan


keperawatan pada klien dengan penyakit jantung pada ibu
hamil.

BAB II

PEMBAHASAN

4
2.1.  Pengertian
Keperluan janin yang sedang tumbuh akan oksigen akan zat-zat
makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan yang harus
dipenuhi melalui darah ibu untuk itu banyaknya darah yang
beredar bertambah sehingga jantung harus bekerja lebih keras oleh
karena itu dalam kehamilan selalu terjadi pada system
kardiovaskuler yang biasanya masih dalam batas-batas fisiologis
perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh :

a.          Hipervolumia: dimulai sejak kehamilan 28 minggu dan


mencapai puncak pada 28-32 minggu lalu menetap

b.          Jantung dan diafragma terdorong keatas oleh


pembesaran rahim

1. Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung saat-saat yang berbahaya


bagi penderita jantung aalah

a.          Pada kehamilan 32-36 minggu dimana volume darah mencapai


puncaknya

b.          Pada kala II wanita menggerakkan tenaganya untuk mengedan


dan memerlukan    tenaga jantung yang erat

c.          Pada postpartum, dimana darah dari ruang internilus plasenta


yang sudah lahir, sekarang masuk dalam sirkulasi darah ibu.

d.         Pada masa nifas, karena kemungkinan adanya infeksi

2. Pengaruh penyakit jantung terhaap kehamilan

a.       Dapat terjadi abortus

b.      Prematuritas : lahir tidak cukup bulan

c.       Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan


rendah

d.      Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati

5
e.       Kematian janin dalam lahir (kjol)

3. Klarifikasi penyakit jantung dalam kehamilan

Kelas I :

a.     Tanpa pembatasan gerakan fisik

b.     Tanpa gejala pada kegiatan biasa

Kelas II :

a.     Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya

b.     Waktu istirahat tidak ada keluhan

c.      Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insulfiensi

d.     Gejala adalahlelah, palpitasi, seska nafas dan nyeri dada


(angin pectoris)

Kelas III :

a.    Kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufsiensi jantung


apalagi kerja fisik kira-kira 80% penderita adalahkelas I dan II dan
kehamilan dapat meningkatkan kelas tersebut menjadi III atau IV
factor-faktor yang dapat pula mempengaruhi adalahumur, anemia
adanya aritmia jantung dan hipertropiventrikuler dan erhan sakit
jantung

2.2.  Etiologi

Menurut data statistik jumlah Ibu berpenyakit jantung yang


mendapatkan kehamilan berkisar antara 1-4%. Penyakit jantung
yang paling banyak dijumpai pada kehamilan biasanya

6
dikarenakan penyakit hipertensi, tirotoksikosis (keracunan kelenjar
gondok), dan anemia.

     Pada usia kehamilan 32-36 minggu volume darah ibu hamil


akan mencapai puncaknya. Hal ini ditandai dengan terjadinya
pembengkakan pada kaki maupun tangan ibu hamil. Di saat
inilah kelainan jantung yang diderita oleh ibu hamil menjadi
lebih berat. Selain pada kehamilan, penyakit jantung ini juga
terasa berat pada saat persalinan maupun setelah persalinan
dimana darah dari ruang plasenta bayi (yang telah lahir) mulai
kembali masuk kesirkulasi darah ibu hamil, dan mamberatkan
kerja jantung

2.3.  Tanda dan gejala


1.    ORTHOPNEA / dispnea progresif

2.    Batuk malam hari

3.    Hemaptisis

4.    Sinkop

5.    Nyeri dada

6.    Riwayat keluarga

2.4 Patofisiologi
Terjadi hiporvolemia dalam kehamilan, yang sudah dimulai
sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada usia
32-36 minggu uterus yang semakin besar mendorong diafragma ke

7
atas, kiri dan depan sehingga pembuluh-pembuluh dasar besar
dekat jantung mengalami lekukan dan putaran, kemudian 12-24
jam pascapersalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat
imbibisi cairan dari ekstravaskuler ke dalam pembuluh darah,
kemudian diikuti periode diuresis pascapersalinan yang
menyebabkan hemokonsentrasi. Jadi penyakit jantung akan
menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan melahirkan,
bahkan dapat terjadi gagal jantung.

Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan


zat-zat makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan,
yang harus dipenuhi melalui darah ibu. Untuk itu banyaknya darah
yang beredar bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih
berat. Karena itu dalam kehamilan selalu terjadi perubahan dalam
system kardiovaskuler yang baisanya masih dalam batas-batas
fisiologik. Perubahan-perubahan itu terutama disebabkan karena :

1.  Hidrenia (Hipervolemia), dimulai sejak umur kehamilan 10


minggu dan puncaknya pada UK 32-36 minggu

2.  Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong


diafragma ke atas, ke kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-
pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan
putaran.

Volume plasma bertambah juga sebesar 22 %. Besar dan


saat terjadinya peningkatan volume plasma berbeda dengan
peningkatan volume sel darah merah ; hal ini mengakibatkan
terjadinya anemia delusional (pencairan darah).
12-24 jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma
akibat imbibisi cairan dari ekstra vascular ke dalam pembuluah
darah, kemudian di ikuti periode deuresis pasca persalinan yang
mengakibatkan hemokonsentrasi (penurunan volume plasa). 2

8
minggu pasca persalinan merupakan penyesuaian nilai volume
plasma seperti sebelum hamil.

Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri, tetapi


jantung yang sakit tidak. Oleh karena itu dalam kehamilan
frekuensi denyut jantung meningkat dan nadi rata-rata
88x/menit dalam kehamilan 34-36 minggu. Dalam kehamilan
lanjut prekordium mengalami pergeseran ke kiri dan sering
terdengar bising sistolik di daerah apeks dan katup pulmonal.
Penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang
hamil dan melahirkan, bahkan dapat terjadi
decompensasicordis.

2.5  Pemeriksaan penunjang
1.    EKG

Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q.


patologis

2.    Enzim Jantung.

CPKMB, LDH, AST

3.    Elektrolit.

Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan


kontraktilitas, missalhipokalemi, hiperkalemi

4.    Sel darah putih

Leukosit ( 10.000 – 20.000 ) biasanya tampak pada hari ke-2


setelah IMA berhubungan dengan proses inflamasi

5.    Kecepatan sedimentasi

Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI , menunjukkan


inflamasi.

9
6.    Kimia

Mungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi


organ akut atau kronis

7.    GDA

Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau


kronis.

8.    Kolesterol atau Trigliserida serum

Meningkat, menunjukkan arteriosclerosis sebagai penyebab AMI.

9.    Foto dada

Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga


GJK atau  aneurismaventrikuler.

10.  Ekokardiogram

Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau


dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.

11.  Pemeriksaan pencitraan nuklir

a. Talium : mengevaluasi aliran darah miocardia dan status sel


miocardiamissal lokasi atau luasnya IMA

b. Technetium : terkumpul dalam sel iskemi di sekitar area nekrotik

12.  Pencitraan darah jantung (MUGA)

Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus dan umum, gerakan


dinding regional dan fraksi ejeksi (aliran darah)

13.  Angiografi koroner

Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner.


Biasanya dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan
serambi dan mengkaji fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi). Prosedur

10
tidak selalu dilakukan pad fase AMI kecuali mendekati bedah
jantung angioplasty atau emergensi.

14.  Digital subtraksionangiografi (PSA)

Teknik yang digunakan untuk menggambarkan

15.  NuklearMagneticResonance (NMR)

Memungkinkan visualisasi aliran darah, serambi jantung atau katup


ventrikel, lesivaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark
dan bekuan darah.

16.  Tes stress olah raga

Menentukan respon kardiovaskuler terhadap aktifitas atau sering


dilakukan sehubungan dengan pencitraan talium pada fase
penyembuhan.

2.6  Penatalaksanaan
1.    Rawat ICCU, puasa 8 jam

2.    Tirah baring, posisi semi fowler.

3.    Monitor EKG

4.    Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit

5.    Oksigen  2 – 4 lt/menit

6.    Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg

7.    Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg

8.    Bowelcare  : laksadin

9.    Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infus

10.  Diet rendah kalori dan mudah dicerna

11
11.  Psikoterapi untuk mengurangi cemas

2.7    Komplikasi
1. Anemia

2. IntrauterineGrowthRestriction

3. Prematur yang tidak wajar (PretermLabor)

4. PrematureRuptureof Membranes5. Gestational Diabetes

6. Tekanan darah tinggi atau PregnancyInducedHypertension

7. PlacentaPrevia

8. Hidroamnios

9. Penyakit Rhesus

10. Kehamilan Post-Term

11. Kehamilan ganda

12. Kehamilan ektopik

13. Keguguran

14. Kelahiran mati

15. Pendarahan pasca melahirkan

12
BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. Pengkajian
A.  Pengkajian Primer

1.  Airways

-         Sumbatan atau penumpukan secret

-         Wheezing atau krekles

2.  Breathing

-         Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat

-         RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler  dangkal

13
-         Ronchi, krekles

-         Ekspansi dada tidak penuh

-         Penggunaan otot bantu nafas

3.  Circulation

-         Nadi lemah , tidak teratur

-         Takikardi

-         TD meningkat / menurun

-         Edema

-         Gelisah

-         Akral dingin

-         Kulit pucat, sianosis

-         Output urine menurun

B.   Pengkajian Sekunder

1.  Aktifitas

Gejala :

-         Kelemahan

-         Kelelahan

-         Tidak dapat tidur

-         Pola hidup menetap

-         Jadwal olah raga tidak teratur

Tanda :

-         Takikardi

14
-         Dispnea pada istirahat atau aaktifitas

2.  Sirkulasi

Gejala : riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah


tekanan darah, diabetes mellitus.

Tanda :

- Tekanan darah

Dapat normal / naik / turun

Perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri

- Nadi

Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat kualitasnya
dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratus (disritmia)

- Bunyi jantung

Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal


jantung atau penurunan kontraktilits atau komplain ventrikel

-  Murmur

Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung

-      Friksi ; dicurigai Perikarditis

-      Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur

-      Edema

Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema


umum,krekles mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel

- Warna

Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa atau bibir

15
3.  Integritas ego

Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati,


perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan,
khawatir tentang keuangan , kerja , keluarga

Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata,


gelisah, marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri, koma
nyeri

4.  Eliminasi

Tanda : normal, bunyi usus menurun.

5.  Makanan atau cairan

Gejala :          mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau


terbakar

Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah,


perubahan berat badan

6.  Hygiene

Gejala atau tanda : lesulitan melakukan tugas perawatan

7.  Neurosensori

Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk


atau istrahat )

16
Tanda : perubahan mental, kelemahan

8.  Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala :

-      Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak


berhubungan dengan aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau
nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral)

-          Lokasi    :

Tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat menyebar


ke tangan, ranhang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti
epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.

-          Kualitas    :

      “Crushing  ”, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti


dapat dilihat .

-          Intensitas :

Biasanya 10(pada skala 1 -10), mungkin pengalaman nyeri paling


buruk yang pernah dialami. 

-          Catatan    : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca


operasi, diabetes mellitus , hipertensi, lansia 

9.  Pernafasan:

Gejala :

-         dispnea tanpa atau dengan kerja

-         dispneanocturnal

17
-         batuk dengan atau tanpa produksi sputum

-         riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.

Tanda :

-         peningkatan frekuensi pernafasan

-         nafas sesak / kuat

-         pucat, sianosis

-         bunyi nafas ( bersih, krekles, mengi ), sputum

10.  Interkasisocial

Gejala :

-         Stress

-         Kesulitan koping dengan stressor yang ada missal : penyakit,


perawatan di RS

Tanda :

-         Kesulitan istirahat dengan tenang

-         Respon terlalu emosi ( marah terus-menerus, takut )

-         Menarik diri

           

3.2. Diagnosa Keperawatan


1.    resiko penurunan curah jantung b.d peningkatan volume sirkulasi,
distritmia, perubahan kontraktilitas, miokard dan perubahan
inotropik pada jantung

18
2.    Kelebihan volume cairan b.dresiko tinggi terhadap factorresiko
meliputi peningkatan volume sirkulasi, perubahan pada fungsi
ginjal, ketidakteraturan diet

3.    perfusib.d perubahan resiko tinggi terhadap utero plasenta.


Factorresiko meliputi perubahan pada volume sirkulasi, pirao
kanan ke kiri

4.   Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap


sumbatan arteri

5.   Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran


darah ke alveoli atau kegagalan utama paru, perubahan membran . 

6.    Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum

7.    cemas berhubungan dengan ancaman aktual terhadap


integritas biologis

3.3.  Intervensi keperawatan


Dx.1    resiko penurunan curah jantung b.d peningkatan volume
sirkulasi,distritmia, perubahan kontarktilitasmiokard,dan
perubahan inotropik pada jantung.

Tujuan          :  Klien dapat mempertahankan curah jantung yang adekuat  

Kriteria Hasil: -  Mengidentifikasi perilaku untuk meminimalkan stressor dan


memaksimalkan fungsi

-  Mentoleransi tekanan dari peningkatan volume darah sesuai


indikasi sampai dengan nadi dalam batas yang tepat secara
individu

-  Mendemonstrasikan sirkulasi plasenta yang adekuat

19
INTERVENSI RASIONAL
      Pantau TTV klien        Permulaan tahap dekompensasi
karena toleran terhadap beban sirkulasi,
infeksi atau ansietas dapat terlihat
pertama-tama dari perubahan yang
membahayakan pada pola tanda vital,
berkenaan dengan peningkatan suhu,
nadi, pernapasan, dan TD.

       Meminimalkan stress jantung dan


menghemat energy, klien kelas IV
memerlukan tirah baring selama
      Berikan informasi tentang
kehamilan
perlunya istirahat yang adekuat
       Klien dengan prolaps katup mitral
dapat terjadi aritmia terlihat pada nyeri
dada dan palpitasi, pembatasan kafein
      Selidiki adanya keluhan nyeri dapat menurunkan ferkuensi terjadinya
dada dan palpitasi, anjurkan
pembatasan kafein dengan cepat

20
Dx.2    Kelebihan volume cairan b.dresiko tinggi terhadap factorresiko
meliputi peningkatan volume sirkulasi, perubahan pada fungsi
ginjal, ketidakteraturan diet

            Tujuan             :Volume cairan seimbang

            Kriteria Hasil   : -  Menunjukkan keseimbangan cairan yang


stabil

-     Penambahan berat badan tepat

INTERVENSI RASIONAL
      Kaji factor-faktor diet yang dapat      Diet yang tidak tepat khususnya
mempercepat retensi cairan berlebihan, defisiensi protein dan kelebihan
berikan informasi sesuai kebutuhan natrium, memperberat retensi cairan

      Batuk tidak berhubungan dengan


masalah pernapasan dapat
      Selidiki batuk yang tidak jelas
menandakan terjadinya gejala

      Membantu menghilangkan
      Kolaborasi berikan diuretic : (klorotiazid, tahanan cairan berlebihan pada
hidroklotiazid) tindakan konservatif dari istirahat dan
penurunan masukan natrium

21
Dx.3    perfusib.d perubahan resiko tinggi terhadap utero plasenta.
Factorresiko meliputi perubahan pada volume sirkulasi, pirao
kanan ke kiri

Tujuan : perfusi tidak terjadi

Kriteria Hasil :  -  menunjukkan TD, GDA dan hitung sel darah


putih

-     Mendemonstrasikan perfusi Plasenta adekuat sesuai indikasi

INTERVENSI RASIONAL
      Perhatikan factor-faktor individu      Adanya masalah jantung sebelumnya
dan status sebelum hamil dipengaruhi oleh peningkatan kebutuhan
sirkulasi selama kehamilan dapat
mengakibatkan kerusakan oksigenisasi
jaringan

      Takikardi (frekuensi jantung lebih


besar) pada istirahat, peningkatan TD,
dan perubahan perilaku pada mendekati
      Kaji TD, dan nadi
kegagalan jantung awal atau hipoksia

22
      Memudahkan frekuensi pernapasan
dengan menurunkan tekanan dari
pembesaran uterus pada diafragma dan
membantu meningkatkan diameter
vertikel untuk ekspansi paru

      Berikan informasi tentang


penggunaan posisi tegak yang
diubah selama tidur dan istirahat

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
     Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian
maternal. Karena setiap kehamilan mempengaruhi system
kardiovaskuler ibu. Jantung normal dapat mengompensasikan
peningkatan beban kerja sehingga kehamilan dan kelahiran bayi
ditoleransi dengan baik. Selain itu, jantung yang normal dapat
menyesuiakan diri terhadap segala perubahan system jantung dan
pembuluh darah  yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan
diafragma oleh besarnya janin yang dikandungnya sehinggadapat
mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga terjadi

23
perubahan dari kerja jantung. Namun apabila hal ini tidak
ditoleransi dengan baik, kegagalan jantung dapat terjadi.

     Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan janin dalam rahim. Etiologi kelainan jantung
dapat berupan kelainan jantung primer dan sekunder.
Mengetahui tanda dan gejala yang memicu terjadinya penyakit
jantungpada ibu hamil sangatlah penting dalam menentukan
asuhan dan diagnosayang tepat dalam menanggulangi penyakit
jantung. Selain itu,pemeriksaan penunjang lewat
ekokardiografi, juga penting untuk mengetahui kelainan
iramadan gangguan konduksi, adanya kardiomegali, tanda
penyakit pericardium, iskemia atau infark, bisa ditemukan
tanda-tanda aritmia. Pemeriksaan radiologi untuk mengetahui
dehidrasi dalam kehamilan namun jika memang diperlukan
dapat dilakukan dengan memberikan pelindung diabdomen
dan pelvis. Intervensi keperawatan dapat dilakukan dengan
cara mandiri dan kolaborasi, hal ini penting dilakukan guna
meningkatkan kesehatan pasien. Penanganan yang tepat dapat
mengurangi kecemasan dan mempermudah penyembuhan
pasien.

4.2         Saran
  Dalam menanggulangi penyakit jantung pada ibu hamil ,
keterampilan interpersonal, intelektual teknikal, sangat penting
dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat. Selain
itu, keaman dan kenyamanan fisik serta psikologis dari pasien
harus dilindungi dengan baik guna mengurangi tingkat kecemasan
dari pasien serta meminimalkan stressor dan memaksimalkan
fingsi jantung.

24
DAFTAR PUSTAKA

Carolyn M. Hudak. CriticalCareNursing : A
HolisticApproach. Edisi VII. Volume II.
  Alih Bahasa : Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC ; 1997

Susan Martin Tucker. PatientCareStandarts. Volume 2. Jakarta :


EGC ; 1998
Long, B.C. Essentialofmedical – surgicalnursing : A
nursingprocessapproach.
Volume 2. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK
Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)

25
Smeltzer, S.C. & Bare,
B.G. BrunnerandSuddarth’stextbookofmedical – surgical nursing.
8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A.  Jakarta: EGC; 2000 (Buku
asli diterbitkan tahun 1996)

Corwin, E.J. Handbookofpathophysiology. Alih bahasa : Pendit,


B.U. Jakarta: EGC;  2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)

26

Anda mungkin juga menyukai