Anda di halaman 1dari 14

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK

Dibuat oleh :
Doni Bramantyo (20360007)

MAGISTER TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA
JANUARI 2022
PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK

DATA UMUM PROYEK


Sebuah proyek terdiri dari 14 kegiatan dengan ketergantungan antar kegiatan dan durasi kegiatan seperti
tercantum di bawah ini.

No Kegiatan Tergantung Pada


Durasi Normal Durasi Minimal Biaya Tambah Jika anda menggunakan durasi normal maka
(minggu) (minggu) (Juta Rp/minggu) durasi proyek adalah 51 minggu, padahal di
1 A - 8 4 2
2 B A 4 3 3
dalam kontrak disebutkan bahwa durasi proyek
3 C B 12 8 2,5 hanya 40 minggu. Perjanjian kontrak
4 D C 8 5 3 memasukkan sebuah klausul denda/insentif yang
5 E B 6 5 4,5
besarnya adalah Rp 2,5 juta per minggu
6 F E,G 7 4 2,5
7 G A 11 6 3 keterlambatan/percepatan.
8 H D,E 5 3 5,5 Rekapitulasi nilai kontrak sebagai berikut :
9 I H 10 5 1,5
Biaya Langsung Rp. 1.100.000.000,00
10 J H 8 6 3
11 K F 10 4 3,25 Overhead Costs Rp. 200.000.000,00
12 L J 4 3 3 Laba Rp. 200.000.000,00
13 M I,J 4 3 1 Biaya Total Rp. 1.500.000.000,00
14 N K 7 4 3

Perlu pula diketahui bahwa kontraktor sudah memiliki Sertifikas ISO. Manajer Proyek yang mengelola proyek ini adalah
seorang risk averse dengan pengalaman kerja 10 (sepuluh) tahun. Kontraktor sedang dilanda krisis keuangan padahal
sekaligus sedang pula merencanakan untuk diversifikasi usaha di bidang perhotelan dan mall (property business).
Buatlah analisis pengambilan keputusan (jika diperlukan dapat ditambahkan asumsi lain yang logis!)
Note : Data dari soal durasi proyek normal 55 Minggu, setelah dicek
menggunakan metode PDM durasi adalah 51 Minggu, maka saya ubah soal
menjadi 51 Minggu
PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
DIAGRAM PDM PROYEK

0 0 0 8 8 12 12 24 24 32
START A B C D
0 0 0 8 8 12 12 24 24 32
- 0 1 8 2 4 3 12 4 8

12 18 32 37 37 47 47 51 51 51
E H I M FINISH
21 27 32 37 37 47 47 51 51 51
5 6 8 5 9 10 13 4 - 0
ES EF
ID
LS LF
NO D 37 45 45 49
J L
39 47 47 51
Jalur Kritis 10 8 12 4

8 19 19 26 26 36 36 43
G F K N
16 27 27 34 34 44 44 51
7 11 6 7 11 10 14 7

Berdasarkan Diagram PDM tersebut diatas, durasi proyek


secara normal akan diselesaikan selama 51 Minggu, dengan
lintasan kritis pada pekerjaan A, B, C, D, H, I dan M.
Dari kondisi schedule normal pekerjaan melewati dari
ketentuan durasi waktu dalam kontrak dimana proyek harus
diselesaikan selama 40 Minggu.
PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
KEGIATAN PEMAMPATAN PROYEK

Berikut adalah kegiatan pemampatan durasi pekerjaan yang direncanakan oleh kontrakor untuk
dapat mempercepat masing-masing item pekerjaan dan rencana tambahan biaya apabila pekerjaan
tersebut dipercepat dari durasi normal, antara lain :

1. Pekerjaan A durasi menjadi 4 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 2 Juta Per Minggu
2. Pekerjaan B durasi menjadi 3 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 3 Juta Per Minggu
3. Pekerjaan C durasi menjadi 8 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 2.5 Juta Per Minggu
4. Pekerjaan D durasi menjadi 3 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 3 Juta Per Minggu
5. Pekerjaan E durasi menjadi 5 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 4,5 Juta Per Minggu
6. Pekerjaan F durasi menjadi 4 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 2,5 Juta Per Minggu
7. Pekerjaan G durasi menjadi 6 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 3 Juta Per Minggu
8. Pekerjaan H durasi menjadi 3 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 5,5 Juta Per Minggu
9. Pekerjaan I durasi menjadi 5 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 1,5 Juta Per Minggu
10. Pekerjaan J durasi menjadi 6 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 3 Juta Per Minggu
11. Pekerjaan K durasi menjadi 4 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 3,25 Juta Per Minggu
12. Pekerjaan L durasi menjadi 3 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 3 Juta Per Minggu
13. Pekerjaan M durasi menjadi 3 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 1 Juta Per Minggu
14. Pekerjaan N durasi menjadi 4 Minggu dengan biaya tambah sebesar Rp 3 Juta Per Minggu
PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
ANALISA 1

Berikut adalah alternatif tanpa adanya pemampatan dengan menggunakan durasi pekerjaan
normal, dan durasi proyek menjadi 51 minggu, maka rekapitulasi pembiayaan pekerjaan menjadi :

Biaya Langsung = Rp. 1.100.000.000,00


Overhead Costs (Rp 5 Juta / minggu x 51) = Rp. 255.000.000,00
Denda Keterlambatan = Rp. 27.500.000,00 +

Total = Rp. 1.382.500.000,00

KONTRAK = RP. 1.500.000.000,00


BIAYA = RP. 1.382.500.000,00 -

Laba Kontraktor = Rp. 117.500.000,00


PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
ANALISA 2
Berikut adalah alternatif pemampatan pada pekerjaan M, durasi pekerjaan berkurang menjadi 50
Minggu dan masih tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak, Jalur kritis pekerjaan juga tidak
berubah dari jadwal semula. Pekerjaan M dimampatkan terlebih dahulu karena biayanya lebih murah
diantara pakerjaan pada jalur kritis lainnya
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 8 8 12 12 24 24 32
START A B C D
0 0 0 8 8 12 12 24 24 32
- 0 1 8 2 4 3 12 4 8

8 8 0 0 0 0 0 0
12 18 32 37 37 47 47 50 50 50
E H I M FINISH
20 26 32 37 37 47 47 50 50 50
5 6 8 5 9 10 13 3 - 0
ES EF
ID
LS LF 2 2 2 2
NO D 37 45 45 49
J L
39 47 47 51
Jalur Kritis 10 8 12 4
Pemampatan
7 7 7 7 7 7 7 7
8 19 19 26 26 36 36 43
G F K N
15 26 26 33 33 43 43 50
7 11 6 7 11 10 14 7

Berikut adalah rekapitulasi pembiayaan proyek untuk analisa ini :

Biaya Langsung = Rp. 1.100.000.000,00 KONTRAK = RP. 1.500.000.000,00


Overhead Costs (Rp 5 Juta / minggu x 50) = Rp. 250.000.000,00 BIAYA = RP. 1.376.000.000,00 -
Denda Keterlambatan = Rp. 25.000.000,00
Biaya Pemampatan = Rp. 1.000.000,00 + Laba Kontraktor = Rp. 124.000.000,00

Total = Rp. 1.376.000.000,00


PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
ANALISA 3
Berikut adalah alternatif pemampatan pada pekerjaan A, durasi pekerjaan berkurang menjadi 46 Minggu
dan masih tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak, Jalur kritis pekerjaan juga tidak berubah
dari jadwal semula. Pekerjaan A dimampatkan terlebih dahulu karena biayanya lebih murah diantara
pakerjaan pada jalur kritis lainnya
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 4 4 8 8 20 20 28
START A B C D
0 0 0 4 4 8 8 20 20 28
- 0 1 4 2 4 3 12 4 8

8 8 0 0 0 0 0 0
8 14 28 33 33 43 43 46 46 46
E H I M FINISH
16 22 28 33 33 43 43 46 46 46
5 6 8 5 9 10 13 3 - 0
ES EF
ID
LS LF 2 2 6 6
NO D 33 41 41 45
J L
35 43 47 51
Jalur Kritis 10 8 12 4
Pemampatan
7 7 7 7 7 7 7 7
4 15 15 22 22 32 32 39
G F K N
11 22 22 29 29 39 39 46
7 11 6 7 11 10 14 7

Berikut adalah rekapitulasi pembiayaan proyek untuk analisa ini :

Biaya Langsung = Rp. 1.100.000.000,00 KONTRAK = RP. 1.500.000.000,00


Overhead Costs (Rp 5 Juta / minggu x 46) = Rp. 230.000.000,00 BIAYA = RP. 1.354.000.000,00 -
Denda Keterlambatan = Rp. 15.000.000,00
Biaya Pemampatan = Rp. 9.000.000,00 + Laba Kontraktor = Rp. 146.000.000,00

Total = Rp. 1.354.000.000,00


PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
ANALISA 4
Berikut adalah alternatif pemampatan pada pekerjaan C, durasi pekerjaan berkurang menjadi 42 Minggu
dan masih tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak, Jalur kritis pekerjaan juga tidak berubah
dari jadwal semula. Pekerjaan C dimampatkan terlebih dahulu karena biayanya lebih murah setelah itu
adalah pekerjaan I, akan tetapi pekerjaan I harus dimampatkan bersamaan dengan pekerjaan J
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 4 4 8 8 16 16 24
START A B C D
0 0 0 4 4 8 8 16 16 24
- 0 1 4 2 4 3 8 4 8

4 4 0 0 0 0 0 0
8 14 24 29 29 39 39 42 42 42
E H I M FINISH
12 18 24 29 29 39 39 42 42 42
5 6 8 5 9 10 13 3 - 0
ES EF
ID
LS LF 2 2 10 10
NO D 29 37 37 41
J L
31 39 47 51
Jalur Kritis 10 8 12 4
Pemampatan
3 3 3 3 3 3 3 3
4 15 15 22 22 32 32 39
G F K N
7 18 18 25 25 35 35 42
7 11 6 7 11 10 14 7

Berikut adalah rekapitulasi pembiayaan proyek untuk analisa ini :

Biaya Langsung = Rp. 1.100.000.000,00 KONTRAK = RP. 1.500.000.000,00


Overhead Costs (Rp 5 Juta / minggu x 42) = Rp. 210.000.000,00 BIAYA = RP. 1.334.000.000,00 -
Denda Keterlambatan = Rp. 5.000.000,00
Biaya Pemampatan = Rp. 19.000.000,00 + Laba Kontraktor = Rp. 166.000.000,00

Total = Rp. 1.334.000.000,00


PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
ANALISA 5
Berikut adalah alternatif pemampatan pada pekerjaan B, durasi pekerjaan berkurang menjadi 41 Minggu
dan masih tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak, Jalur kritis pekerjaan juga tidak berubah
dari jadwal semula. Pekerjaan B dimampatkan terlebih dahulu karena biayanya lebih murah setelah itu
adalah pekerjaan D, akan tetapi pekerjaan D harus dimampatkan bersamaan dengan pekerjaan E

0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 4 4 7 7 15 15 23
START A B C D
0 0 0 4 4 7 7 15 15 23
- 0 1 4 2 3 3 8 4 8

4 4 0 0 0 0 0 0
7 13 23 28 28 38 38 41 41 41
E H I M FINISH
11 17 23 28 28 38 38 41 41 41
5 6 8 5 9 10 13 3 - 0
ES EF
ID
LS LF 2 2 11 11
NO D 28 36 36 40
J L
30 38 47 51
Jalur Kritis 10 8 12 4
Pemampatan
2 2 2 2 2 2 2 2
4 15 15 22 22 32 32 39
G F K N
6 17 17 24 24 34 34 41
7 11 6 7 11 10 14 7

Berikut adalah rekapitulasi pembiayaan proyek untuk analisa ini :

Biaya Langsung = Rp. 1.100.000.000,00 KONTRAK = RP. 1.500.000.000,00


Overhead Costs (Rp 5 Juta / minggu x 41) = Rp. 205.000.000,00 BIAYA = RP. 1.329.500.000,00 -
Denda Keterlambatan = Rp. 2.500.000,00
Biaya Pemampatan = Rp. 22.000.000,00 + Laba Kontraktor = Rp. 170.500.000,00

Total = Rp. 1.329.500.000,00


PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
ANALISA 6
Berikut adalah alternatif pemampatan pada pekerjaan I dan J, durasi pekerjaan berkurang menjadi 40
Minggu dan sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak, Jalur kritis pekerjaan juga tidak berubah dari
jadwal semula. Pekerjaan I dan J dimampatkan terlebih dahulu karena biayanya lebih murah setelah itu
adalah pekerjaan D, akan tetapi pekerjaan D harus dimampatkan bersamaan dengan pekerjaan E

0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 4 4 7 7 15 15 23
START A B C D
0 0 0 4 4 7 7 15 15 23
- 0 1 4 2 3 3 8 4 8

3 3 0 0 0 0 0 0
7 13 23 28 28 37 37 40 40 40
E H I M FINISH
10 16 23 28 28 37 37 40 40 40
5 6 8 5 9 9 13 3 - 0
ES EF
ID
LS LF 2 2 12 12
NO D 28 35 35 39
J L
30 37 47 51
Jalur Kritis 10 7 12 4
Pemampatan
1 1 1 1 1 1 1 1
4 15 15 22 22 32 32 39
G F K N
5 16 16 23 23 33 33 40
7 11 6 7 11 10 14 7

Berikut adalah rekapitulasi pembiayaan proyek untuk analisa ini :

Biaya Langsung = Rp. 1.100.000.000,00 KONTRAK = RP. 1.500.000.000,00


Overhead Costs (Rp 5 Juta / minggu x 40) = Rp. 200.000.000,00 BIAYA = RP. 1.326.500.000,00 -
Denda Keterlambatan = -
Biaya Pemampatan = Rp. 26.500.000,00 + Laba Kontraktor = Rp. 173.500.000,00

Total = Rp. 1.326.500.000,00


PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
ANALISA 7
Berikut adalah alternatif pemampatan pada pekerjaan H, durasi pekerjaan berkurang menjadi 39 Minggu
dan lebih cepat dari durasi pekerjaan dalam kontrak, Jalur kritis pekerjaan berubah dari jadwal semula.

0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 4 4 7 7 15 15 23
START A B C D
0 0 0 4 4 7 7 15 15 23
- 0 1 4 2 3 3 8 4 8

2 2 0 0 0 0 0 0
7 13 23 27 27 36 36 39 39 39
E H I M FINISH
9 15 23 27 27 36 36 39 39 39
5 6 8 4 9 9 13 3 - 0
ES EF
ID
LS LF 2 2 13 13
NO D 27 34 34 38
J L
29 36 47 51
Jalur Kritis 10 7 12 4
Pemampatan
0 0 0 0 0 0 0 0
4 15 15 22 22 32 32 39
G F K N
4 15 15 22 22 32 32 39
7 11 6 7 11 10 14 7

Berikut adalah rekapitulasi pembiayaan proyek untuk analisa ini :

Biaya Langsung = Rp. 1.100.000.000,00 KONTRAK = RP. 1.500.000.000,00


Overhead Costs (Rp 5 Juta / minggu x 39) = Rp. 195.000.000,00 BIAYA = RP. 1.327.500.000,00 -
Intensiv Percepatan = - Rp. 2.500.000,00
Biaya Pemampatan = Rp. 35.000.000,00 + Laba Kontraktor = Rp. 172.500.000,00

Total = Rp. 1.327.500.000,00


PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
HASIL ANALISA

Dari beberapa analisa yang disampaikan dalam analisa di halaman sebelumnya terdapat beberapa analisa, antara
lain :
1. Menjalankan proyek sesuai jadwal awal tanpa adanya strategi pemampatan, dimana proyek berjalan selama
51 Minggu dan tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak yaitu selama 40 Minggu dan akan tetapi
tetap mendapatkan laba sebesar Rp 117.500.000,-
2. Menjalankan proyek dengan memampatkan pekerjaan M, dimana proyek berjalan selama 50 Minggu dan
tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak yaitu selama 40 Minggu dan akan tetapi tetap
mendapatkan laba sebesar Rp 124.000.000,-
3. Menjalankan proyek dengan memampatkan pekerjaan M dan A, dimana proyek berjalan selama 46 Minggu
dan tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak yaitu selama 40 Minggu dan akan tetapi tetap
mendapatkan laba sebesar Rp 146.000.000,-
4. Menjalankan proyek dengan memampatkan pekerjaan M, A dan C, dimana proyek berjalan selama 42 Minggu
dan tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak yaitu selama 40 Minggu dan akan tetapi tetap
mendapatkan laba sebesar Rp 166.000.000,-
5. Menjalankan proyek dengan memampatkan pekerjaan M, A, C dan B dimana proyek berjalan selama 41
Minggu dan tidak sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak yaitu selama 40 Minggu dan akan tetapi
tetap mendapatkan laba sebesar Rp 170.500.000,-
6. Menjalankan proyek dengan memampatkan pekerjaan M, A, C, B, I dan J dimana proyek berjalan selama 40
Minggu dan sesuai dengan durasi pekerjaan dalam kontrak yaitu selama 40 Minggu dan akan tetapi tetap
mendapatkan laba sebesar Rp 173.500.000,-
7. Menjalankan proyek dengan memampatkan pekerjaan M, A, C, B, I, J dan H dimana proyek berjalan selama 39
Minggu dan lebih cepat dari kontrak dan akan tetapi tetap mendapatkan laba sebesar Rp 175.500.000,-
PERENCANAAN PENJADWALAN PENGENDALIAN PROYEK
KESIMPULAN

Dari beberapa analisa yang disampaikan dari beberapa pertimbangan antara lain Kontraktor sudah
memiliki ISO yang mewajibkan dapat menjalankan kontrak sesuai dengan kesepakatan maka dipilihlah analisa
yang sesuai dengan durasi Kontrak, dan melihat perusahaan mempunyai rencana diversifikasi usaha dalam bidang
usaha property maka labah perusahaan diharapkan dapat lebih tinggi dari yang direncanakan, sehingga analisa 8
yaitu menggunakan pemampatan pada pekerjaan M, A, C, B, I, J dan H akan di laksanakan.

Dan pelaksanaan pemanfaatan pekerjaan hanya pada pekerjaan yang merupakan lintasan kritis saja,
dan karena analisis bersifat konservatif dan risk averse maka menghindari penambahan free float pada pekerjaan
– pekerjaan yang direncanakan, untuk mengurangi resiko ketidakpastian dalam proyek.

Dengan lebih cepatnya pelaksanaan pekerjaan dari durasi dalam kontrak, tentunya dapat menambah
kepercayaan konsumen nantinya mengingat perusahaan mempunyai rencana diversifikasi usaha dalam bidang
property.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai