Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN PENGELOLAAN

PROYEK STRATEGIS NASIONAL


(Studi Kasus Pada Pembangunan Bandara Yogyakarta International
Airport)

Oleh:

Doni Bramantyo
NIM: 20360007

MAGISTER TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA
November 2020

i
PERSETUJUAN SEMINAR JUDUL TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN PENGELOLAAN


PROYEK STRATEGIS NASIONAL
(Studi Kasus Pada Pembangunan Bandara Yogyakarta International
Airport)

Oleh: Doni Bramantyo (NIM: 20360007 )

Disetujui untuk melaksanakan Seminar Judul Tesis oleh:

Ketua Program MTS FT Universitas Janabadra :


Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto, S.T., M.T. (________________________)
Tanggal:

i
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Magister


Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta, dan terbuka untuk
umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti
aturan HAKI yang berlaku. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi
pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus
disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak
atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Program Magister
Teknik Sipil Fakultas Teknik

ii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN TESIS .................................................................................................... i


PEDOMAN PENGUNAAN TESIS ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
I.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 3
I.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
I.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 5


II.1 Proyek ............................................................................................. 5
II.2 Manajemen Proyek .......................................................................... 5
II.3 Keberhasilan Sebuah Proyek ........................................................... 5
II.4 Critical Success Factor (CSF’S) untuk Prooyek Konstruksi ........... 6
II.5 Kebaruan/novelty/novelties/orisinalitas ........................................ 12

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 13


III.1 Gambaran Umum Penelitian ......................................................... 13
III.2 Tahapan Penelitian......................................................................... 13
III.3 Data Penelitian ............................................................................... 15
III.4 Pengumpulan Data ......................................................................... 17
III.5 Pengolahan Data ............................................................................ 18
III.6 Metode Analisis Data .................................................................... 19
III.7 Bagan Alir Penelitian ..................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pandangan Makro dan Mikro dalam Lifecycle Project ..................... 11


Gambar 2. 2 Factor Affecting The Success of a Construction Project .................. 16
Gambar 2. 3 A New Framework For Determining Critical Success/failut factors . 16
Gambar 3. 1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 22
Gambar 3. 2 Bagan Alir Penelitian ........................................................................ 24

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kebaruan/novelty/novelties/orisinilitas .............................................. 17


Tabel 3.1. Strategi Penelitian Sesuai Rumusan Masalah………………….……...19
Tabel 3.2. Rekapitulasi Sumber Data Penelitian ................................................... 23

v
BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Berdasarkan visi pembangunan nasional 2015 - 2019, yaitu Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, strategi
pembangunan nasional dalam RPJMN 2015 -2019 telah dijabarkan dalam tiga
dimensi pembangunan, yaitu Dimensi Pembangunan Manusia dan Masyarakat,
Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, serta Dimensi Pemerataan dan
Kewilayahan, yang didukung oleh kondisi perlu terkait dengan aspek politik, hukum,
pertahanan dan keamanan. Selanjutnya, dalam RPJMN 2015-2019 dirumuskan
sembilan agenda prioritas atau disebut Nawacita (bapenas.go.id; 2019). Langkah
nyata pemerintah selanjutnya adalah dengan mewujudkan pembentukan Komite
Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) sesuai dengan Peraturan
Presiden (PERPRES) Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Percepatan
Penyediaan Infrastruktur Prioritas, yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Darmin Nasution. Dengan tidak menunggu waktu lama, KPPIP
menetapkan 30 proyek infrastruktur prioritas yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2015 tentang Percepatan Penyiapan Infrastruktur Prioritas (ppijepang.org; 2017).
Proyek Strategis Nasional adalah proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis untuk
peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah (bpkp.go.id;
2019).
Presiden RI secara resmi telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang
menyatakan bahwa Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport
merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang dimana pelaksanaannya harus
dipercepat, dan melalui Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2017 Tentang
Percepatan Pembangunan Dan Pengoperasian Bandar Udara Baru Di
Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, disebutkan pada

1
Pasal 8 dimana PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan pembangunan Bandar Udara
baru di Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara
bertahap dan mengoperasikan Bandar Udara Baru di Kabupaten Kulonprogo Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan April 2019.
Dalam menentukan keberhasilan sebuah proyek, pertama kali perlu dibuat review
yang komprehensif dari beberapa kriteria proyek yang berhasil untuk proyek
konstruksi secara general. Setelah didapatkan kriteria proyek sukses secara general,
dilakukan modifikasi framework untuk kriteria keberhasilan proyek (Chan et
al.2002). Proyek yang dianggap berhasil harus memenuhi lima persyaratan,
diantaranya adalah biaya, waktu, mutu keselataman kerja dan kepuasan dari masing-
masing entitas proyek (Ashley et al. 1987). Proyek yang dianggap sukses adalah
proyek yang diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan anggaran, harus mencapai
semua tujuan yang direncanakan, dan hasilnya harus diterima oleh pengguna jasa
(Pinto and Slevin, 1987).
Istilah Critical Success Factors (CSFs) pertama kali digunakan Rockart pada tahun
1982 dan didefinisikan sebagai faktor-faktor yang memprediksi keberhasilan proyek
(Sanvido et al. 1992). Studi yang cermat dari literatur sebelumnya menunjukkan
bahwa Critical Success Factors (CSFs) dapat dikelompokkan dalam lima kategori
utama, diantaranya adalah faktor sumber daya manusia, faktor yang berkaitan dengan
proyek, prosedur proyek, tindakan manajemen proyek, dan lingkungan eksternal
proyek (Chan et al.2004). sedangkan menurut Belassi and Tukel. 1996 Critical
Success / Failure Factors dalam sebuah proyek dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori, diantaranya adalah faktor yang berkaitan dengan proyek, faktor yang
berkaitan dengan Project Manager dengan anggota proyek, faktor yang berkaitan
dengan organisasi proyek dan faktor lingkungan eksternal proyek.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai faktor yang paling mempengaruhi
dalam keberhasilan Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport,
dimana disebutkan dalam bisnis.tempo.co, 2019 menurut Presiden Joko Widodo
pelaksanaan Bandara Yogyakarta International Airport termasuk dalam proyek
bandara tercepat dengan kualitas konstruksi dan desain terbaik di Indonesia, Adapun
Critical Success Factors berdasarkan kerangka konseptual baru untuk faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan proyek yang dikembangkan oleh Chan et al. 2004.

2
Dan empat faktor group yang menentukan Critical Success / Failure Factors yang
dikembangkan oleh Bellasi and Tukel. (1996). Dan beberapa faktor baru yang
dikembangkan oleh Nguyen et al. (2019).
Pengelolaan proyek-proyek strategis nasional membutuhkan tata kelola manajeman
program yang berbeda dengan pengelolaan proyek konvensional (Bachtiar Wahyu,
2018). Penelitian yang membahas mengenai kunci sukses telah banyak dilakukan
seperti oleh He et al. (2019) di China, oleh Nguyen et al. (2019) di Vietnam, dan
oleh Seng and Yusuf (2006) di Malaysia. Namun penelitian yang merupakan Proyek
Strategis Nasional dan Pembangunan Bandara International masih sangat jarang
dilakukan, dan dalam penelitian penulis akan menambahkan faktor baru berdasarkan
pengamatan lapangan dan studi literatur lainnya.
Berdasarkan pertimbangan latar belakang tersebut maka sangat penting dilakukan
penelitian tentang kunci sukses keberhasilan Pembangunan Proyek Strategis
Nasional dan Pembangunan Bandara Internasional.

I.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka perlu dirumuskan permasalahan yang
akan diteliti sebagai berikut :
1) Apa saja faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam Pembangunan Proyek
Strategis Nasional di Indonesia?
2) Berapa besar faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam Pembangunan
Proyek Strategis Nasional di Indonesia?
3) Bagaimana cara mengembangkan faktor yang mempengaruhi kesuksesan
dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia?
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
1) Dapat diketahui faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam Pembangunan
Proyek Strategis Nasional di Indonesia.
2) Dapat diketahui seberapa besar faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam
Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia .

3
3) Dapat diketahui cara mengembangkan faktor yang mempengaruhi kesuksesan
dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia.

I.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Dengan diketahui faktor yang mempengaruhi kesuksesan Pembangunan
Proyek Strategis Nasional maka dapat dilakukan evaluasi terhadap proyek
strategis nasional yang sudah berjalan, sedang berjalan dan akan berjalan agar
sukses pelaksanaanya
2) Dengan diketahui seberapa besar faktor yang mempengaruhi kesuksesan
Pembangunan Proyek Strategis Nasional maka dapat dilakukan evaluasi
terhadap peningkatan faktor - faktor terbesar dalam pelaksanaan proyek
strategis nasional yang sudah berjalan, sedang berjalan dan akan berjalan agar
sukses pelaksanaanya
3) Dengan diketahui cara mengembangkan faktor yang mempengaruhi
kesuksesan dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia
maka dapat ditingkatkan faktor tersebut dalam pelaksanaan proyek strategis
nasional yang sudah berjalan, sedang berjalan dan akan berjalan agar sukses
pelaksanaanya

4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Proyek
Proyek adalah sebuah organisasi sementara yang dibuat untuk tujuan menyampaikan
satu atau lebih produk bisnis sesuai dengan kasus bisnis yang disepakati (Managing
Succesfull Projects with Prince2. 2017). Proyek adalah upaya sementara yang
dilakukan untuk menciptakan produk, layanan, atau hasil yang unik (Larson And
Gray, 2011). Proyek dilakukan untuk memenuhi tujuan atau hasil dengan melalui
proses kegiatan didefinisikan sebagai tujuan yang akan diarahkan, posisi strategis
yang akan dicapai, tujuan yang akan dicapai, hasil yang akan diperoleh, produk yang
akan diproduksi, atau layanan yang akan dilakukan. Hasil kegiatan didefinisikan
sebagai produk, hasil, atau kemampuan yang unik dan dapat diverifikasi untuk
melakukan layanan yang harus diproduksi untuk menyelesaikan proses, fase, atau
proyek. Proses Kegiatan mungkin berwujud atau tidak berwujud (Project
Management Book of Knowledge Sixth Edition, 2017)

II.2 Manajemen Proyek


Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan (knowledges), keterampilan
(skills), alat (tools), dan teknik (techniques) dalam kegiatan-kegiatan proyek untuk
memenuhi persyaratan proyek (Project Management Book of Knowledge Sixth
Edition, 2017). Manajemen proyek memiliki karakteristik unik yang melibatkan
banyak sumber daya dan membutuhkan organisasi. Dalam proses penyelesaiannya
harus berpegang pada tiga kendala (triple constraint), yaitu: sesuai spesifikasi yang
ditetapkan, sesuai time schedule, dan sesuai anggaran yang ditetapkan. Manajemen
proyek bertujuan untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar
dengan sumber daya yang terbatas dapat diperoleh hasil maksimal dalam ketepatan,
kecepatan, dan keselamatan kerja yang komprehensif (Hansen and Anondho,
2019).

II.3 Keberhasilan Sebuah Proyek

Keberhasilan proyek adalah persepsi abstrak dan menetapkan apakah proyek tertentu
berhasil sangat subjektif dan sangat rumit (Chan et al., 2002). Contohnya Baccarini

5
(1999) menjelaskan bahwa sangatlah susah untuk mengukur keberhasilan sebuah
proyek apabila tidak adanya kesamaan konsep tentang apa itu sukses, dia juga
menekankan perbedaan dua konsep dari suksesnya proyek dan Manajemen Proyek
yang sukses diantaranya perbedaan itu antara lain, dimana pengertian tersebut
diterima secara luas dimana Manajemen Proyek yang sukses diperhitungkan dari tiga
kriteria, biaya, mutu dan waktu. Sedangkan proyek yang sukses lebih bergantung
pada banyak faktor lain yang ada selama tahap operasional, sedangkan menurut De
Wit (1988) pengertian dari Proyek yang sukses dapat dianggap proyek yang
memenuhi tujuan proyek secara umum, sementara Manajemen Proyek yang sukses
secara umum disebut sebagai status penyelesaian anggaran, kualitas danwaktu yang
telah ditentukan sebelumnya. Lim dan Mohamed (1999) mengklasifikasikan
perspektif keberhasilan proyek menjadi dua kategori: sudut pandang makro dan
mikro. Sudut pandang makro tentang kesuksesan proyek dimulai dari tahap
konseptual sampai dengan operasional atau produk telah digunakan. Sementara sudut
pandang mikro merupakan kesuksesan proyek yang dilihat pada tahap konstruksi dan
biasanya ini menyangkut pihak-pihak yang terlibat dalam tahap konstruksi. Pada
tahap konstruksi dapat dilihat bagaimana efektifnya fungsi manajemen proyek untuk
mencapai tujuan (Lim and Mohamed, 1999). Gambar berikut adalah pandangan
makro dan mikro dalam lifecycle project.

Gambar 2.1. Pandangan Makro dan Mikro dalam Lifecycle Project

Dalam pendapat lain, untuk menentukan keberhasilan proyek menurut Chan et al.,
2002 pertama kali perlu dibuat studi yang komprehensif dari beberapa kriteria proyek
yang berhasil untuk proyek konstruksi secara general. Setelah didapatkan kriteria

6
proyek sukses secara general, dilakukan modifikasi framework untuk kriteria
keberhasilan proyek

II.4 Critical Success Factors (CSF) Untuk Proyek Konstruksi


Kriteria adalah sekumpulan prinsip atau standar yang digunakan untuk penilaian
(Lim and Mohamed, 1999), agar dapat menyelesaikan proyek konstruksi dengan
baik, manager proyek harus dapat menjaga Critical Success Factor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan manajemen proyek (Nguyen, 2019). Faktor sukses
adalah elemen proyek yang akan menjadi masukan bagi manajer proyek yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemungkinan berhasilnya suatu proyek. Artinya
faktor sukses adalah variable independent yang akan menjadi masukan tercapainya
kriteria sukses yang diperoleh. Faktor sukses tidak berlaku sama untuk semua proyek
karena perbedaan ruang lingkup proyek dan pelaku. Implentasi proyek merupakan
hal yang rumit karena diperlukan pertimbangan aspek biaya, manusia dan variable
teknis (Cooke-Davis, 2002). Dari sudut pandang manajemen konstruksi, Critical
Success Factors (CSFs) adalah karakteristik, kondisi atau variable yang memiliki
dampak signifikan terhadap suksesnya proyek (Babu and Sudhakar, 2015)
Istilah Critical Success Factors (CSFs) pertama kali digunakan Rockart pada tahun
1982 dan didefinisikan sebagai faktor-faktor yang memprediksi keberhasilan proyek
(Sanvido et al. 1992). Studi yang cermat dari literatur sebelumnya menunjukkan
bahwa Critical Success Factors (CSFs) dapat dikelompokkan dalam lima kategori
utama, diantaranya adalah faktor sumber daya manusia, faktor yang berkaitan dengan
proyek, prosedur proyek, tindakan manajemen proyek, dan lingkungan eksternal
proyek (Chan et al.2004).

7
II.4.1 Faktor Proyek

Walker (1995) menyatakan bahwa lingkup pekerjaan menjadi acuan dalam


menentukan waktu penyelesaian konstruksi. Hal-hal yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan pada faktor yang terkait dengan proyek antara lain tipe
proyek, sifat proyek, jumlah lantai dalam pekerjaan, kerumitan dari proyek dan
ukuran dari proyek (Chan et al. 2004).

II.4.2 Faktor Pengadaan

Beberapa penelitian mengidentifikasi mengenai pentingnya faktor pengadaan


(Pocock et al. 1997a, 1997b; Walker 1997; Kumaraswamy and Chan 1999;
Walker and Vines 2000). Dissanayaka and Kumaraswamy (1999) mendefinisikan
ruang lingkup pengadaan sebagai kerangka dalam konstruksi di peroleh. Hal-hal
yang diperhitungkan dalam faktor ini adalah metode pengadaan (pemilihan
organisasi perencanaan dan konstruksi) dan metode tender (prosedur yang diambil
dalam pemilihan tim proyek dan khususnya kontraktor utama) (Chan et al.2004).

II.4.3 Faktor Manjemen Proyek

Pelaksanaan Manajemen Proyek adalah salah satu kunci suksesnya sebuah proyek
(Hubbard, 1990). Jaselskis and Ashley (1991) menyarankan dengan menggunakan
alat manajemen, seorang project manager dapat merencanakan dan menjalankan
proyek konstruksinya untuk memaksimalkan kemungkinan untuk sukses. Kemudian
variabel dalam manajemen proyek mencakup komunikasi yang memadai, mekanisme
pengontrolan, kapabilitas untuk menindaklanjuti masalah, permasalahan,
berkoordinasi dengan efektif, mengambil keputusan dengan efektif, memantau,
struktur organisasi proyek, merencanakan dan mengikuti jadwal, dan berpengalaman
dalam manajemen proyek sebelumnya (Belout 1998; Chua et al. 1999; Walker and
Vines 2000).
Beberapa hal yang mempengaruhi faktor ini termasuk sistem komunikasi,
mekanisme pengontrolan, kapabilitas untuk menindaklanjuti masalah, upaya
perencanaan, struktur organisasi, keselamatan dan quality assurance program,

8
mengontrol pekerjaan subkontraktor, dan pada akhirnya mengelola kegiatan secara
keseluruhan (Chan et al.2004).

II.4.4 Faktor Peserta Proyek

Chan et al. (1999) menjelaskan bahwa perserta dalam sebuah proyek sebagai
personil inti antara termasuk Project Manager, Pemberi Tugas, Kontraktor.
Konsultan, subkontraktor, supplier dan pabrikan. Walker (1995) mempertimbangkan
pengaruh dari pemberi tugas dan perwakilan pemberi tugas sebagai salah satu faktor
utama dalam pencapaian kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Faktor-
faktor yang berhubungan dengan pemberi tugas berkaitan dengan karakteristik
pemberi tugas, jenis dan pengalaman pemberi tugas, pengetahuan mengenai
organisasi proyek kontruksi, pembiayaan proyek, kepercayaan klien pada tim
konstruksi, ruang lingkup yang ditentukan dengan baik, pengelolaan resiko dan
pengelolaan proyek dari pemberi tugas (Chan and Kumaraswamy 1997; Songer
and Molenaar 1997; Dissnayaka and Kumaraswamy 1999).
Perencana memainkan peranan penting karena mereka terlibat dari awal hingga
penyelesaian proyek. Chan and Kumaraswamy (1997) menilai faktor-faktor yang
berhubungan dengan tim desain terdiri dari pengalaman perencana, kerumitan desain
perencana, dan kesalahan atau keterlambatan dalam pembuatan dokumen
perencanaan.
Kontraktor utama dan subkontraktor memulai tugas mereka ketika proyek mencapai
fase konstruksi, Adapun variable yang berpengaruh antara lain pengalaman
kontraktor, pengelolaan site, pengawasan dan keterlibatan dari subkontraktor, cash
flow kontraktor, efektifitas dalam pengendalian biaya, dan kecepatan mendapatkan
informasi (Chan and Kumaraswamy 1997; Dissnayaka and Kumaraswamy
1999).
Manajer proyek adalah salah satu pemangku kepentingan yang utama dalam sebuah
proyek konstruksi dan kompetensinya merupakan faktor yang mempengaruhi
perencanaan, penjadwalan dan komunikasi proyek (Belassi and Tukel 1996).
Variabel di bawah faktor ini terdiri dari keterampilan dan karakteristik manajer
proyek, komitmen, kompetensi, pengalaman dan kewenangannya (Chua et al. 1999).

9
Sebuah proyek kontruksi membutuhkan semangat tim, oleh karena itu team building
menjadi sangat penting di antara berbagai pihak. Adapun tim yang dimaksud adalah
kesatuan antara pemberi tugas, perencana, manajer konstruksi, kontraktor dan
subkontraktor dimana menjadi unsur penting dalam keberhasilan penyelesaian
proyek (Hasan 1995).
Komponen dari faktor ini secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori,
dimana yang pertama berhubungan dengan pemberi tugas, dan yang kedua adalah
organisasi proyek, Pada kategori pertama yang termasuk antara lain adalah
pengalaman dan kemampuan pemberi tugas, sifat dari pemberi tugas, ukuran dari
organisasi pemberi tugas, penekanan pemberi tugas terhadap biaya, dan keterlibatan
pemberi tugas pada proyek, sedangkan untuk kategori kedua yang termasuk antara
lain adalah pengalamana dan kemampuan pimpinan proyek, keterlibatan pemimpin
proyek pada waktu, biaya dan mutu pekerjaan, adaptasi dan kemampuan kerjasama
dari pimpinan proyek, dan yang terakhir adalah dukungan kepada pemimpin proyek
dari perusahaan induknya.
II.4.5 Faktor Di Luar Proyek

Beberapa penelitian menyampaikan bahwa lingkungan sebagai faktor yang


mempengaruhi keberhasilan proyek (Akinsola et al, 1997). Akinsola et al (1997)
secara lebih jauh menjelaskan bahwa lingkungan sebagai pengaruh eksternal pada
pekerjaan konstruksi, termasuk social dan politik.
Hal-hal yang digunakan untuk mengukur faktor ini adalah antara lain lingkungan
ekonomi, lingkungan social, lingkungan politik, keadaan lingkungan, lingkungan
industry dan tingkat penggunaan teknologi.

Berbagai variabel yang mempengaruhi faktor diidentifikasi di bagian sebelumnya.


Variabel dalam setiap kelompok saling terkait dan terikat. Variabel dalam satu
kelompok dapat mempengaruhi variable di kelompok lain, dan sebaliknya. Chan et
al (2004) dalam penelitiannya menghasilkan kerangka acuan faktor yang
mempengaruhi keberhasilan sebuah proyek sesuai gambar 3.1, sedangkan Bellasi
and Tukel. (1996) dalam penelitiannya menghasilkan kerangka acuan faktor yang
mempengaruhi keberhasilan sebuah proyek sesuai gambar 3.2.

10
Gambar 2.2 Factor Affecting The Success of a Construction Project

Gambar 2.3 A New Framework For Determining Critical Success/failure Factors

11
II.6. Kebaruan/Novelty/Noveltis/Orisinilitas
Kebaruan/novelty/novelties/orisinilitas disusun dalam sebuah matrik, sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Kebaruan/novelty/novelties/orisinilitas
No Pembahasan Nguyen et al (2019) He et al (2020) Seng and Yusuf (2006) Penelitian ini
1 Judul Penelitian Critical Success Factors o Identifying the driving factors
The Success Factors of Design Analisis Faktor-faktor
Project Management : The of successful megaproject and Build Procrement Keberhasilan Pengelolaan
Case of Construction Related construction management : Methode : A Literature Visit Proyek Strategis Nasional
Projects in Vietnam Finding from three Chinese (Studi Kasus Pada
Cases Pembangunan Bandara
Yogyakarta International
2 Data Penelitian Interview Project Manager Studi Literatur, Studi Kasus Studi Literatur Literatur Review dan
dengan pengalaman di atas 10 dan Interview Kuisioner Manager yang
Tahun terlibat pada Proyek YIA
3 Studi Proyek Transportasi, Telekomunikasi, The Beijing - Shanghai High Design and Built Project Proyek Strategis Nasional
Elektrikal, Petroleum dan Speed Railway, The Three pada Pembangunan Bandara
Industri Gorges Dam, dan The Hong Yogyakarta International
Kong Zhuhai Macao Bridge Airport
4 Lokasi Proyek Vietnam China Malaysia Indonesia
5 Metode Penelitian Analisis Data Survey dari Analisis Data dari frame data Pendalaman Literatur Analisis Data Survey dari
Frame data faktor yang faktor 11 variabel Frame data faktor yang
dikembangkan oleh Belassi dikembangkan oleh Chan et al
dan Tukel (1996) (2004) dan Belassi dan Tukel
(1996)

12
BAB III. METODE PENELITIAN
III.1 Gambaran Umum Penelitian
Pada bab ini Peneliti akan membahas terkait metodologi dan Teknik penelitian yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, terdiri dari pemilihan strategi
penelitian, proses penelitian, variable-variabel penelitian, instrument penelitian,
pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan. Penelitian yang akan
dilakukan bersifat kualitatif, adapun pengertian dari metode penelitian kualitatif
adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam
terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Dalam penelitian ini penulis akan mengedepankan teknik analisis dimana mengkaji
masalah secara kasus perkasus karena penggunaan metodologi kulitatif ini diyakini
bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.

III.2 Tahapan Penelitian


III.2.1 Strategi Penelitian

Strategi penelitian merupakan bagaimana cara penulis akan melakukan penelitian.


Pemlihihan strategi yang sesuai diperlukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang
ingin dicapai. Dalam strategi ini termasuk prosedur mendapatkan jawaban atas
rumusan masalah, instrument yang diperlukan dalam pengumpulan dan cara
pengolahan data (Kumar, 2011). Beberapa contoh jenis strategi penelitian adalah
survei, historis, studi kasus dan eksperimen. Creswell (2009), menyatakan bahwa
strategi pada setiap jenis penelitian adalah dibagi menjadi beberapa bagian, antara
lain:
a. Kualitatif menggunakan penelitian secara fenomena, studi kasus, ethnografi,
groundend theory, dan naratif;
b. Kuantitatif menggunakan survei dan eksperimen;
c. Kualitatif-kuantitatif menggunakan metode eksplanatori, tertanam, multifase,
eksplorasi, transformative dan konvergen
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan pada Bab I, maka strategi
penelitian untuk setiap rumusan masalah / research question (RQ) dapat dirumuskan
sebagai berikut :

13
Tabel 3.1 Strategi Penelitian Sesuai Rumusan Masalah
No Rumusan Masalah Pertanyaan yang Strategi
Digunakan
RQ1 Apa saja faktor yang mempengaruhi Apa Analisis Arsip
kesuksesan dalam Pembangunan Proyek dan Survei
Strategis Nasional di Indonesia
RQ2 Berapa besar faktor yang mempengaruhi Berapa Besar Analisis Arsip
kesuksesan dalam Pembangunan Proyek dan Survei
Strategis Nasional di Indonesia
RQ3 Bagaimana cara mengembangkan faktor Bagaimana Studi Kasus
yang mempengaruhi kesuksesan dalam
Pembangunan Proyek Strategis Nasional di
Indonesia

Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini, strategi penelitian adalah survei
dan anaslisa. Survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, namun data yang dipelajari merupakan dari sampel yang diambil dari populasi
dari sampel. Analisis arsip adalah pengumpulan data dari literatur maupun dokumen.

III.2.2 Sifat Penelitian


Menurut Creswell (2009) terdapat empat kategori dasar penelitian, yaitu :
a. Konstruktifisme; bersifat pemahaman, pembentukan sosial dan historis,
mengembangkan teori, dan pengertian dari beberapa partisipan.
b. Pragmatisme; bersifat konsekuensi dari suatu aksi, berorientasi pada praktik
dunia nyata, pluralistic, dan berpusat pada permasalahan.
c. Postpositivisme; bersifat reduksionisme, pengukuran secara empiris,
verifikasi teori, pengamatan dan reduksionisme.
d. Partisipatif/Advokasi; bersifat politis, berorientasi terhadap permasalahan
pemberdayaan dan perubahan, dan kolaboratif.
Sifat penelitian ini adalah pragmatisme karena berorientasi pada praktik dunia nyata
dan berdasarkan pengalaman peneliti menjalankan metode ini. Permasalahan yang

14
terjadi pada percepatan pekerjaan yang berefek terhadap kinerja mutu pada proyek
rancang bangun. Dasar-dasar dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Peneliti tidak hanya menggunakan satu pendekatan saja namun menggunakan
pendekatan yang beragam dalam menganalisis dan mengumpulkan data;
b. Peneliti bebas memilih Teknik pengumpulan data, metode, prosedur yang paling
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian;
c. Peneliti menggunakan data kuantitatif dan kualitatif karena mengharapkan dapat
menjawab rumusan masalah. Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner RQ2
terkait besaran faktor – faktor yang mempengaruhi kesuksesan pembangunan
proyek strategis nasional di Indonesia. Data kuantitatif sebagai jawaban dari
RQ2, kemudian hasil pengolahan data kuantitatif tersebut, digunakan sebagai
kuesioner RQ3 yang diolah menggunakan metode kualitatif.

III.3 Data Penelitian


Data penelitian ini disusun berdasarkan rumusan masalah (RQ) yang telah disusun
pada Bab 1 adalah sebagai berikut:

III.3.1 Data Penelitian RQ1

Rumusan masalah RQ1 adalah “Apa saja faktor yang mempengaruhi kesuksesan
dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia?” menggunakan strategi
penelitian survei dan analisis arsip dengan metode kualitatif. Analisis arsip yang
dilakukan dengan studi literatur baik jurnal, buku atau peraturan/Undang-
undang yang berlaku dan menganalisis arsip dokumen proyek.
Fokus penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kesuksesan pada pembangunan proyek strategis nasional. Daftar
faktor-faktor ini disusun dalam bentuk kuesioner kemudian divalidasi oleh pakar
sehingga menghasilkan daftar faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan
pekerjaan pembangunan proyek strategis nasional yang tervalidasi.

15
III.3.2 Data Penelitian RQ2

Rumusan masalah RQ2 adalah “Berapa besar faktor yang mempengaruhi kesuksesan
dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia?” menggunakan
strategi analisis arsip dengan metode kualitatif. Analisis arsip yang dilakukan
dengan studi literatur dan survei. Fokus penelitian adalah untuk mengetahui level
besaran faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam Pembangunan Proyek
Starategis Nasional di Indonesia.
Input proses ini adalah hasil yang didapatkan dari RQ1 yaitu daftar faktor-faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pekerjaan pembangunan proyek strategis nasional
yang tervalidasi. Hasil RQ1 ini kemudian diidentifikasi risikonya. Setelah itu,
daftar risiko dan besar risiko menggunakan skala likert untuk mengetahui level
risiko (frekuensi dan dampak) dilakukan kuesioner pilot. Pilot kuesioner ini
bertujuan untuk mengecek apakah kuesioner yang telah disusun, mudah
dipahami atau tidak sebelum disebarkan kepada responden. Hasil dari
kuesioner pilot diperbaiki (jika ada revisi) menjadi kuesioner responden.

III.3.3 Data Penelitian RQ3

Rumusan masalah RQ3 adalah “Bagaimana cara mengembangkan faktor yang


mempengaruhi kesuksesan dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di
Indonesia?” menggunakan strategi studi kasus dan analisis arsip dengan metode
kualitatif. Strategi percepatan yang telah dilakukan pada proyek strategis nasional
dengan Bandara Yogyakarta International Airport sebagau benchmarking. Tahap
menggunakan input hasil penelitian RQ1 dan RQ2 yaitu daftar faktor yang
mempengaruhi kesuksesan pada pembangunan proyek strategis nasional dan level
besaran faktor tersebut.
Penggabungan input hasil penelitian RQ1 dan RQ2 disusun kemudian faktor yang
mempengaruhi terbesar dan divalidasi oleh pakar. Hasil dari validasi pakar ini
merupakan pengembangan strategi peningkatan faktor yang mempengaruhi pada
pembangunan proyek strategis nasional.

16
III.4 Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar menjadi sistematis dan dapat dipermudah. Dengan
demikian jumlah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian sesuai dengan
jumlah variabel yang diteliti. Kualitas data ditentukan dengan alat pengumpul
data (instrumen). Persyaratan instrumen adalah sebagai berikut :
a. Valid, dimana instrumen dapat menunjukan sejauh mana diukur dan
mengukur sehingga dapat dilihat validitasnya.
b. Reliabel, dimana instrumen memiliki daya keterandalan jika dilakukan dalam
waktu berulang dan kondisi serta subyek yang sama, harus menghasilkan sesuatu
yang hampir sama atau tetap sama.
c. Obyektif, dimana instrumen (alat) pengumpul data tidak mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh obyek.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kumar (2011) menyampaikan bahwa metode pengumpulan data yang dapat
digunakan terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder

Gambar 3.1 Metode Pengumpulan Data

Data primer merupakan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari aktual di
lapangan. Data primer diperoleh dengan observasi, wawancara langsung dengan

17
pakar dan ahli serta jawaban hasil dari responden. Data ini dikumpulkan dan diolah
sendiri oleh peneliti langsung dari responden. Data sekunder merupakan data
yang diperoleh dari sumber-sumber lain melalui media perantara atau pihak
lain, seperti Publikasi pemerintah, penelitian sebelumnya, sensus, catatan dan
layanan pribadi, serta pengalaman pemilik. Sumber data penelitian dirangkum
dalam tabel di bawah ini, yaitu:
Tabel 3.2 Rekapitulasi Sumber Data Penelitian
SUMBER DATA RQ1 RQ2 RQ3
Data Primer
Data Hasil Kuesioner √ √ √
Data Hasil Wawancara x x x
Data Sekunder
Survei Literatur √ √ √
Analisis Arsip √ √ √

III.5 Pengolahan Data


Salah satu cara melaksanakan pengolahan data adalah menentukan variabel
penelitian, Variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai, gejala, sifat dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003). Menurut Kumar
(2011) hubungan sebab-akibat yang diselediki dalam sebuah penelitian terdapat 4
variabel penelitian, yaitu:
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Merupakan variabel bebas yang bertanggung jawab membawa perubahan dalam
sebuah situasi, keadaan atau fenomena.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Merupakan dampak, konsekuensi atau efek dari variabel bebas.
c. Variabel Intervensi (Intervening Variable)
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel terikat dan bebas. Pada
kondisi tertentu, hubungan antara variabel terikat dan bebas tidak bisa
terjadi tanpa campur tangan antar variabel
d. Variabel Asing (Extraneous Variable)

18
Merupakan faktor-faktor yang mungkin berdampak terhadap perubahan
dalam variabel bebas, Variabel ini dapat mempengaruhi hubungan antara
variabel terikat dan bebas.
Pada penilitian ini digunakan dua tipe variabel yaitu variabel bebas ”X” yang
mempengaruhi variabel terikat “Y”

III.6 Metode Analisis Data


Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis arsip. Data yang
dihasilkan merupakan data kualitatif dalam bentuk deskripsi naratif. Tahapan
metode analis arsip berupa data literatur pada RQ1, RQ2, dan RQ3 adalah sebagai
berikut :
a. Mengidentifikasi data yang relevan dengan penelitian
b. Mengelompokkan literatur sesuai dengan topik penelitian
c. Merangkum data literatur dan memetakan variabel yang relevan.
Kombinasi rangkuman data literatur dikombinasikan menjadi literatur map

III.7 Bagan Alir Penelitian


Berdasarkan penjelasan tahapan penelitian di atas berikut adalah gambar

Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian

19
DAFTAR PUSTAKA

Akinsola, A. O., Potts, K. F., Ndekugri, L., and Harris, F. C. (1997), “Identification
and evaluation of factors influencing variations on building projects. “Int. J.
Proj. Manage., 15(4), 263 - 267
Ashley D.B, Lurie C. S, Jaselskis E. J. (1987). Determinants of construction project
success. Project Management Journal, 18(2): 69-80
Axelos Limited, (2017). Managing Successful Projects With PRINCE2®. United
Kingdom
Babu, S.S., dan Sudhakar, (2015), “Critical Success Factors Influencing Performance
of Construction Projects”, International Journal of Innovative Research in
Science, Engineering and Technology, Vol. 4, 3285-3292
Baccari I, D. (1999). The logical framework method for defining project success.
Project Management Journal, 30(4), 25-32
Bachtiar Wahyu, Marsellinus (2018) Pendekatan Manajemen Program dengan
Menggunakan Mautic Machnine dalam Percepatan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. (2017). Artikel Proyek Strategis
Nasional, http://www.bpkp.go.id/jateng/konten/2688/PROYEK-STRATEGIS-
NASIONAL-PSN didownload tanggal 15 November 2020 Jam 10.20 WIB
Belassi, W., and Tukel O. I (1996) A new framework for determining critical
success/failure factors in projects. International Journal of Project Management
Vol. 14, No. 3 pp. 141-151
Belout, A. (1998), “Effects of human resource management on project effectiveness
and success : toward a new conceptual framework.” Int. J. Proj. manage., 16(1),
21-26
Chan A.P.C., Scott, D., and Lam, E. W. M. (2002) “Framework of Success Criteria
for Desin/Build Projects” ASCE. J. of Constr. Engrg. And Mgmt., Vol.18 No.
3,120-128.
Chan A.P.C., Scott, D., and Lam, E. W. M. (2004) “Factors Affecting the Success of
a Construction Project” ASCE. J. of Constr. Engrg. And Mgmt., February 2004
130:1(153).
Chua, D. K. H., Kog, Y. C., and Loh, P. K. (1999). “ Critical Success factors for
different project objectives.” J. Constr. Eng. Manage., 125(3), 142 - 150
Cooke – Davies, (2002), “The “real” Success Factors on Projects”, International
Journal of Project Managemen, Vol.20, 185-190
De Wit, A. (1988). Measurement of project success. International Journal of Project
Management, 6(3), 164-170
Dissanayaka, S. M., and Kumaraswamy, M. M. (1999), “Evaluation of factors
affecting time and cost performance in Hong Kong building Projects.” Eng.
Constr. Archit. Manage., 6(3), 287-298
Hansen, and Anondho B. (2019) Analisis Faktor Manajemen Proyek Dominan Yang
Mempengaruhi Pelaksanaan Proyek Infrastruktur Di Daerah Pedesaan, Jurnal
Mitra Teknik Sipil, Vol. 2, No 4 November 2019 hlm 229-239
Hassan, A. Q. (1995), “ Don’t burn that bridge.” J. Manage. Eng., 11(6), 22
Hubbard, D. G. (1990), “ Successful utility project management from lessons
learned.” Proj. Manage. J., 21(3), 19 – 23

20
Jaselskis, E. J., and Ashley, D. B. (1991), “Optimal allocation of project management
resources for achieving success,” J. Constr. Eng. Manage., 117(2), 321-340
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional. (2017). Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019. BAPPENAS.
Kumaraswamy, M. M., and Chan, D. W. M. (1999). “Factors facilitating faster
construction. J. Constr. Procure., 5(2), 88 - 98
Larson E.W., and Gray C.F. (2011) Project Management : The Managerial Process
Fifth Edition. United States Of America
Lim, C.S dan Mohamed, M.Z. (1999), “Criteria of Project Success: an Exploratory
Re-examination”, International Journal of Project Management, Vol. 17, 243-
248
Nguyen B. K. Q, Tu B. V., Pham H. T. T and Le T.Q .(2019) Critical Success
Factors of Project Management: The Case of Construction Related Projects in
Vietnam. JAFEB 2019. Vol16. No 2.223
Persatuan Pelajar Indonesia Jepang. Proyek Infrastruktur Nasional : Merajut Asa
MenggapaiAmbisi.(2017)http://ppijepang.org/index.php/jurnal/Umum/2017/2/1
/834 didownload tanggal 15 November 2020 Jam 10.35 WIB
Pinto J. K, Morris P. W. G. (1987). Critical factors in successful project
implementation. IEEE Transactions on Engineering Management, 34(1): 6-27
Pocock, J. B., Liu, L. Y., and Kim, M. K. (1997b). “ Impact of management
approach on project interaction and performance.” J. Constr. Eng. Manage.,
123(4), 411 - 418
Pocock, J. B., Liu, L. Y., and Tang, W. H. (1997a). “Prediction of project
performance based on degree of interaction.” J. Manage. Eng., 13(2), 63-76
Project Management Institute, (2017). A Guide to The Project Management Body of
Knowledge, (PMBOK® Guide) Sixth Edition. United States of America
Sanvido, V., Grobler, F., Pariff, K., Guvents, M., and Coyle, M. (1992). “ Critical
Success factors for construction projects. “ J. Constr. Eng. Manage., 123(1). 34-
40
Seng, N. W and Yusuf, A. M. (2006) The Success Factors of Design and Build
Procurement Methode : A Literatur Visit. APSEC 5-6 September 2006, Kuala
Lumpur, Malaysia
Songer, A. D. and Molenar, K. R. (1997), “Project characteristics for successful
public-sector design-build.’ J. Constr. Eng. Manage., 123(1), 34 - 40
Walker, D. H. T. (1995). “ An investigation into construction time performance,”
Constr. Manage. Econom., 13(3), 263-274
Walker, D. H. T., and Vines, M. W. (2000). “ Australian multi-unit residemtial
project construction time performance factors.” Eng. Constr. Archit. Manage.,
7(3), 278 - 284

21

Anda mungkin juga menyukai