Oleh:
Doni Bramantyo
NIM: 20360007
i
PERSETUJUAN SEMINAR JUDUL TESIS
i
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
I.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 3
I.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
I.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I. PENDAHULUAN
1
Pasal 8 dimana PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan pembangunan Bandar Udara
baru di Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara
bertahap dan mengoperasikan Bandar Udara Baru di Kabupaten Kulonprogo Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan April 2019.
Dalam menentukan keberhasilan sebuah proyek, pertama kali perlu dibuat review
yang komprehensif dari beberapa kriteria proyek yang berhasil untuk proyek
konstruksi secara general. Setelah didapatkan kriteria proyek sukses secara general,
dilakukan modifikasi framework untuk kriteria keberhasilan proyek (Chan et
al.2002). Proyek yang dianggap berhasil harus memenuhi lima persyaratan,
diantaranya adalah biaya, waktu, mutu keselataman kerja dan kepuasan dari masing-
masing entitas proyek (Ashley et al. 1987). Proyek yang dianggap sukses adalah
proyek yang diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan anggaran, harus mencapai
semua tujuan yang direncanakan, dan hasilnya harus diterima oleh pengguna jasa
(Pinto and Slevin, 1987).
Istilah Critical Success Factors (CSFs) pertama kali digunakan Rockart pada tahun
1982 dan didefinisikan sebagai faktor-faktor yang memprediksi keberhasilan proyek
(Sanvido et al. 1992). Studi yang cermat dari literatur sebelumnya menunjukkan
bahwa Critical Success Factors (CSFs) dapat dikelompokkan dalam lima kategori
utama, diantaranya adalah faktor sumber daya manusia, faktor yang berkaitan dengan
proyek, prosedur proyek, tindakan manajemen proyek, dan lingkungan eksternal
proyek (Chan et al.2004). sedangkan menurut Belassi and Tukel. 1996 Critical
Success / Failure Factors dalam sebuah proyek dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori, diantaranya adalah faktor yang berkaitan dengan proyek, faktor yang
berkaitan dengan Project Manager dengan anggota proyek, faktor yang berkaitan
dengan organisasi proyek dan faktor lingkungan eksternal proyek.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai faktor yang paling mempengaruhi
dalam keberhasilan Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport,
dimana disebutkan dalam bisnis.tempo.co, 2019 menurut Presiden Joko Widodo
pelaksanaan Bandara Yogyakarta International Airport termasuk dalam proyek
bandara tercepat dengan kualitas konstruksi dan desain terbaik di Indonesia, Adapun
Critical Success Factors berdasarkan kerangka konseptual baru untuk faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan proyek yang dikembangkan oleh Chan et al. 2004.
2
Dan empat faktor group yang menentukan Critical Success / Failure Factors yang
dikembangkan oleh Bellasi and Tukel. (1996). Dan beberapa faktor baru yang
dikembangkan oleh Nguyen et al. (2019).
Pengelolaan proyek-proyek strategis nasional membutuhkan tata kelola manajeman
program yang berbeda dengan pengelolaan proyek konvensional (Bachtiar Wahyu,
2018). Penelitian yang membahas mengenai kunci sukses telah banyak dilakukan
seperti oleh He et al. (2019) di China, oleh Nguyen et al. (2019) di Vietnam, dan
oleh Seng and Yusuf (2006) di Malaysia. Namun penelitian yang merupakan Proyek
Strategis Nasional dan Pembangunan Bandara International masih sangat jarang
dilakukan, dan dalam penelitian penulis akan menambahkan faktor baru berdasarkan
pengamatan lapangan dan studi literatur lainnya.
Berdasarkan pertimbangan latar belakang tersebut maka sangat penting dilakukan
penelitian tentang kunci sukses keberhasilan Pembangunan Proyek Strategis
Nasional dan Pembangunan Bandara Internasional.
3
3) Dapat diketahui cara mengembangkan faktor yang mempengaruhi kesuksesan
dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia.
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Proyek
Proyek adalah sebuah organisasi sementara yang dibuat untuk tujuan menyampaikan
satu atau lebih produk bisnis sesuai dengan kasus bisnis yang disepakati (Managing
Succesfull Projects with Prince2. 2017). Proyek adalah upaya sementara yang
dilakukan untuk menciptakan produk, layanan, atau hasil yang unik (Larson And
Gray, 2011). Proyek dilakukan untuk memenuhi tujuan atau hasil dengan melalui
proses kegiatan didefinisikan sebagai tujuan yang akan diarahkan, posisi strategis
yang akan dicapai, tujuan yang akan dicapai, hasil yang akan diperoleh, produk yang
akan diproduksi, atau layanan yang akan dilakukan. Hasil kegiatan didefinisikan
sebagai produk, hasil, atau kemampuan yang unik dan dapat diverifikasi untuk
melakukan layanan yang harus diproduksi untuk menyelesaikan proses, fase, atau
proyek. Proses Kegiatan mungkin berwujud atau tidak berwujud (Project
Management Book of Knowledge Sixth Edition, 2017)
Keberhasilan proyek adalah persepsi abstrak dan menetapkan apakah proyek tertentu
berhasil sangat subjektif dan sangat rumit (Chan et al., 2002). Contohnya Baccarini
5
(1999) menjelaskan bahwa sangatlah susah untuk mengukur keberhasilan sebuah
proyek apabila tidak adanya kesamaan konsep tentang apa itu sukses, dia juga
menekankan perbedaan dua konsep dari suksesnya proyek dan Manajemen Proyek
yang sukses diantaranya perbedaan itu antara lain, dimana pengertian tersebut
diterima secara luas dimana Manajemen Proyek yang sukses diperhitungkan dari tiga
kriteria, biaya, mutu dan waktu. Sedangkan proyek yang sukses lebih bergantung
pada banyak faktor lain yang ada selama tahap operasional, sedangkan menurut De
Wit (1988) pengertian dari Proyek yang sukses dapat dianggap proyek yang
memenuhi tujuan proyek secara umum, sementara Manajemen Proyek yang sukses
secara umum disebut sebagai status penyelesaian anggaran, kualitas danwaktu yang
telah ditentukan sebelumnya. Lim dan Mohamed (1999) mengklasifikasikan
perspektif keberhasilan proyek menjadi dua kategori: sudut pandang makro dan
mikro. Sudut pandang makro tentang kesuksesan proyek dimulai dari tahap
konseptual sampai dengan operasional atau produk telah digunakan. Sementara sudut
pandang mikro merupakan kesuksesan proyek yang dilihat pada tahap konstruksi dan
biasanya ini menyangkut pihak-pihak yang terlibat dalam tahap konstruksi. Pada
tahap konstruksi dapat dilihat bagaimana efektifnya fungsi manajemen proyek untuk
mencapai tujuan (Lim and Mohamed, 1999). Gambar berikut adalah pandangan
makro dan mikro dalam lifecycle project.
Dalam pendapat lain, untuk menentukan keberhasilan proyek menurut Chan et al.,
2002 pertama kali perlu dibuat studi yang komprehensif dari beberapa kriteria proyek
yang berhasil untuk proyek konstruksi secara general. Setelah didapatkan kriteria
6
proyek sukses secara general, dilakukan modifikasi framework untuk kriteria
keberhasilan proyek
7
II.4.1 Faktor Proyek
Pelaksanaan Manajemen Proyek adalah salah satu kunci suksesnya sebuah proyek
(Hubbard, 1990). Jaselskis and Ashley (1991) menyarankan dengan menggunakan
alat manajemen, seorang project manager dapat merencanakan dan menjalankan
proyek konstruksinya untuk memaksimalkan kemungkinan untuk sukses. Kemudian
variabel dalam manajemen proyek mencakup komunikasi yang memadai, mekanisme
pengontrolan, kapabilitas untuk menindaklanjuti masalah, permasalahan,
berkoordinasi dengan efektif, mengambil keputusan dengan efektif, memantau,
struktur organisasi proyek, merencanakan dan mengikuti jadwal, dan berpengalaman
dalam manajemen proyek sebelumnya (Belout 1998; Chua et al. 1999; Walker and
Vines 2000).
Beberapa hal yang mempengaruhi faktor ini termasuk sistem komunikasi,
mekanisme pengontrolan, kapabilitas untuk menindaklanjuti masalah, upaya
perencanaan, struktur organisasi, keselamatan dan quality assurance program,
8
mengontrol pekerjaan subkontraktor, dan pada akhirnya mengelola kegiatan secara
keseluruhan (Chan et al.2004).
Chan et al. (1999) menjelaskan bahwa perserta dalam sebuah proyek sebagai
personil inti antara termasuk Project Manager, Pemberi Tugas, Kontraktor.
Konsultan, subkontraktor, supplier dan pabrikan. Walker (1995) mempertimbangkan
pengaruh dari pemberi tugas dan perwakilan pemberi tugas sebagai salah satu faktor
utama dalam pencapaian kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Faktor-
faktor yang berhubungan dengan pemberi tugas berkaitan dengan karakteristik
pemberi tugas, jenis dan pengalaman pemberi tugas, pengetahuan mengenai
organisasi proyek kontruksi, pembiayaan proyek, kepercayaan klien pada tim
konstruksi, ruang lingkup yang ditentukan dengan baik, pengelolaan resiko dan
pengelolaan proyek dari pemberi tugas (Chan and Kumaraswamy 1997; Songer
and Molenaar 1997; Dissnayaka and Kumaraswamy 1999).
Perencana memainkan peranan penting karena mereka terlibat dari awal hingga
penyelesaian proyek. Chan and Kumaraswamy (1997) menilai faktor-faktor yang
berhubungan dengan tim desain terdiri dari pengalaman perencana, kerumitan desain
perencana, dan kesalahan atau keterlambatan dalam pembuatan dokumen
perencanaan.
Kontraktor utama dan subkontraktor memulai tugas mereka ketika proyek mencapai
fase konstruksi, Adapun variable yang berpengaruh antara lain pengalaman
kontraktor, pengelolaan site, pengawasan dan keterlibatan dari subkontraktor, cash
flow kontraktor, efektifitas dalam pengendalian biaya, dan kecepatan mendapatkan
informasi (Chan and Kumaraswamy 1997; Dissnayaka and Kumaraswamy
1999).
Manajer proyek adalah salah satu pemangku kepentingan yang utama dalam sebuah
proyek konstruksi dan kompetensinya merupakan faktor yang mempengaruhi
perencanaan, penjadwalan dan komunikasi proyek (Belassi and Tukel 1996).
Variabel di bawah faktor ini terdiri dari keterampilan dan karakteristik manajer
proyek, komitmen, kompetensi, pengalaman dan kewenangannya (Chua et al. 1999).
9
Sebuah proyek kontruksi membutuhkan semangat tim, oleh karena itu team building
menjadi sangat penting di antara berbagai pihak. Adapun tim yang dimaksud adalah
kesatuan antara pemberi tugas, perencana, manajer konstruksi, kontraktor dan
subkontraktor dimana menjadi unsur penting dalam keberhasilan penyelesaian
proyek (Hasan 1995).
Komponen dari faktor ini secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori,
dimana yang pertama berhubungan dengan pemberi tugas, dan yang kedua adalah
organisasi proyek, Pada kategori pertama yang termasuk antara lain adalah
pengalaman dan kemampuan pemberi tugas, sifat dari pemberi tugas, ukuran dari
organisasi pemberi tugas, penekanan pemberi tugas terhadap biaya, dan keterlibatan
pemberi tugas pada proyek, sedangkan untuk kategori kedua yang termasuk antara
lain adalah pengalamana dan kemampuan pimpinan proyek, keterlibatan pemimpin
proyek pada waktu, biaya dan mutu pekerjaan, adaptasi dan kemampuan kerjasama
dari pimpinan proyek, dan yang terakhir adalah dukungan kepada pemimpin proyek
dari perusahaan induknya.
II.4.5 Faktor Di Luar Proyek
10
Gambar 2.2 Factor Affecting The Success of a Construction Project
11
II.6. Kebaruan/Novelty/Noveltis/Orisinilitas
Kebaruan/novelty/novelties/orisinilitas disusun dalam sebuah matrik, sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Kebaruan/novelty/novelties/orisinilitas
No Pembahasan Nguyen et al (2019) He et al (2020) Seng and Yusuf (2006) Penelitian ini
1 Judul Penelitian Critical Success Factors o Identifying the driving factors
The Success Factors of Design Analisis Faktor-faktor
Project Management : The of successful megaproject and Build Procrement Keberhasilan Pengelolaan
Case of Construction Related construction management : Methode : A Literature Visit Proyek Strategis Nasional
Projects in Vietnam Finding from three Chinese (Studi Kasus Pada
Cases Pembangunan Bandara
Yogyakarta International
2 Data Penelitian Interview Project Manager Studi Literatur, Studi Kasus Studi Literatur Literatur Review dan
dengan pengalaman di atas 10 dan Interview Kuisioner Manager yang
Tahun terlibat pada Proyek YIA
3 Studi Proyek Transportasi, Telekomunikasi, The Beijing - Shanghai High Design and Built Project Proyek Strategis Nasional
Elektrikal, Petroleum dan Speed Railway, The Three pada Pembangunan Bandara
Industri Gorges Dam, dan The Hong Yogyakarta International
Kong Zhuhai Macao Bridge Airport
4 Lokasi Proyek Vietnam China Malaysia Indonesia
5 Metode Penelitian Analisis Data Survey dari Analisis Data dari frame data Pendalaman Literatur Analisis Data Survey dari
Frame data faktor yang faktor 11 variabel Frame data faktor yang
dikembangkan oleh Belassi dikembangkan oleh Chan et al
dan Tukel (1996) (2004) dan Belassi dan Tukel
(1996)
12
BAB III. METODE PENELITIAN
III.1 Gambaran Umum Penelitian
Pada bab ini Peneliti akan membahas terkait metodologi dan Teknik penelitian yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, terdiri dari pemilihan strategi
penelitian, proses penelitian, variable-variabel penelitian, instrument penelitian,
pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan. Penelitian yang akan
dilakukan bersifat kualitatif, adapun pengertian dari metode penelitian kualitatif
adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam
terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Dalam penelitian ini penulis akan mengedepankan teknik analisis dimana mengkaji
masalah secara kasus perkasus karena penggunaan metodologi kulitatif ini diyakini
bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
13
Tabel 3.1 Strategi Penelitian Sesuai Rumusan Masalah
No Rumusan Masalah Pertanyaan yang Strategi
Digunakan
RQ1 Apa saja faktor yang mempengaruhi Apa Analisis Arsip
kesuksesan dalam Pembangunan Proyek dan Survei
Strategis Nasional di Indonesia
RQ2 Berapa besar faktor yang mempengaruhi Berapa Besar Analisis Arsip
kesuksesan dalam Pembangunan Proyek dan Survei
Strategis Nasional di Indonesia
RQ3 Bagaimana cara mengembangkan faktor Bagaimana Studi Kasus
yang mempengaruhi kesuksesan dalam
Pembangunan Proyek Strategis Nasional di
Indonesia
Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini, strategi penelitian adalah survei
dan anaslisa. Survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, namun data yang dipelajari merupakan dari sampel yang diambil dari populasi
dari sampel. Analisis arsip adalah pengumpulan data dari literatur maupun dokumen.
14
terjadi pada percepatan pekerjaan yang berefek terhadap kinerja mutu pada proyek
rancang bangun. Dasar-dasar dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Peneliti tidak hanya menggunakan satu pendekatan saja namun menggunakan
pendekatan yang beragam dalam menganalisis dan mengumpulkan data;
b. Peneliti bebas memilih Teknik pengumpulan data, metode, prosedur yang paling
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian;
c. Peneliti menggunakan data kuantitatif dan kualitatif karena mengharapkan dapat
menjawab rumusan masalah. Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner RQ2
terkait besaran faktor – faktor yang mempengaruhi kesuksesan pembangunan
proyek strategis nasional di Indonesia. Data kuantitatif sebagai jawaban dari
RQ2, kemudian hasil pengolahan data kuantitatif tersebut, digunakan sebagai
kuesioner RQ3 yang diolah menggunakan metode kualitatif.
Rumusan masalah RQ1 adalah “Apa saja faktor yang mempengaruhi kesuksesan
dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia?” menggunakan strategi
penelitian survei dan analisis arsip dengan metode kualitatif. Analisis arsip yang
dilakukan dengan studi literatur baik jurnal, buku atau peraturan/Undang-
undang yang berlaku dan menganalisis arsip dokumen proyek.
Fokus penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kesuksesan pada pembangunan proyek strategis nasional. Daftar
faktor-faktor ini disusun dalam bentuk kuesioner kemudian divalidasi oleh pakar
sehingga menghasilkan daftar faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan
pekerjaan pembangunan proyek strategis nasional yang tervalidasi.
15
III.3.2 Data Penelitian RQ2
Rumusan masalah RQ2 adalah “Berapa besar faktor yang mempengaruhi kesuksesan
dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Indonesia?” menggunakan
strategi analisis arsip dengan metode kualitatif. Analisis arsip yang dilakukan
dengan studi literatur dan survei. Fokus penelitian adalah untuk mengetahui level
besaran faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam Pembangunan Proyek
Starategis Nasional di Indonesia.
Input proses ini adalah hasil yang didapatkan dari RQ1 yaitu daftar faktor-faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pekerjaan pembangunan proyek strategis nasional
yang tervalidasi. Hasil RQ1 ini kemudian diidentifikasi risikonya. Setelah itu,
daftar risiko dan besar risiko menggunakan skala likert untuk mengetahui level
risiko (frekuensi dan dampak) dilakukan kuesioner pilot. Pilot kuesioner ini
bertujuan untuk mengecek apakah kuesioner yang telah disusun, mudah
dipahami atau tidak sebelum disebarkan kepada responden. Hasil dari
kuesioner pilot diperbaiki (jika ada revisi) menjadi kuesioner responden.
16
III.4 Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar menjadi sistematis dan dapat dipermudah. Dengan
demikian jumlah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian sesuai dengan
jumlah variabel yang diteliti. Kualitas data ditentukan dengan alat pengumpul
data (instrumen). Persyaratan instrumen adalah sebagai berikut :
a. Valid, dimana instrumen dapat menunjukan sejauh mana diukur dan
mengukur sehingga dapat dilihat validitasnya.
b. Reliabel, dimana instrumen memiliki daya keterandalan jika dilakukan dalam
waktu berulang dan kondisi serta subyek yang sama, harus menghasilkan sesuatu
yang hampir sama atau tetap sama.
c. Obyektif, dimana instrumen (alat) pengumpul data tidak mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh obyek.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kumar (2011) menyampaikan bahwa metode pengumpulan data yang dapat
digunakan terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder
Data primer merupakan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari aktual di
lapangan. Data primer diperoleh dengan observasi, wawancara langsung dengan
17
pakar dan ahli serta jawaban hasil dari responden. Data ini dikumpulkan dan diolah
sendiri oleh peneliti langsung dari responden. Data sekunder merupakan data
yang diperoleh dari sumber-sumber lain melalui media perantara atau pihak
lain, seperti Publikasi pemerintah, penelitian sebelumnya, sensus, catatan dan
layanan pribadi, serta pengalaman pemilik. Sumber data penelitian dirangkum
dalam tabel di bawah ini, yaitu:
Tabel 3.2 Rekapitulasi Sumber Data Penelitian
SUMBER DATA RQ1 RQ2 RQ3
Data Primer
Data Hasil Kuesioner √ √ √
Data Hasil Wawancara x x x
Data Sekunder
Survei Literatur √ √ √
Analisis Arsip √ √ √
18
Merupakan faktor-faktor yang mungkin berdampak terhadap perubahan
dalam variabel bebas, Variabel ini dapat mempengaruhi hubungan antara
variabel terikat dan bebas.
Pada penilitian ini digunakan dua tipe variabel yaitu variabel bebas ”X” yang
mempengaruhi variabel terikat “Y”
19
DAFTAR PUSTAKA
Akinsola, A. O., Potts, K. F., Ndekugri, L., and Harris, F. C. (1997), “Identification
and evaluation of factors influencing variations on building projects. “Int. J.
Proj. Manage., 15(4), 263 - 267
Ashley D.B, Lurie C. S, Jaselskis E. J. (1987). Determinants of construction project
success. Project Management Journal, 18(2): 69-80
Axelos Limited, (2017). Managing Successful Projects With PRINCE2®. United
Kingdom
Babu, S.S., dan Sudhakar, (2015), “Critical Success Factors Influencing Performance
of Construction Projects”, International Journal of Innovative Research in
Science, Engineering and Technology, Vol. 4, 3285-3292
Baccari I, D. (1999). The logical framework method for defining project success.
Project Management Journal, 30(4), 25-32
Bachtiar Wahyu, Marsellinus (2018) Pendekatan Manajemen Program dengan
Menggunakan Mautic Machnine dalam Percepatan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. (2017). Artikel Proyek Strategis
Nasional, http://www.bpkp.go.id/jateng/konten/2688/PROYEK-STRATEGIS-
NASIONAL-PSN didownload tanggal 15 November 2020 Jam 10.20 WIB
Belassi, W., and Tukel O. I (1996) A new framework for determining critical
success/failure factors in projects. International Journal of Project Management
Vol. 14, No. 3 pp. 141-151
Belout, A. (1998), “Effects of human resource management on project effectiveness
and success : toward a new conceptual framework.” Int. J. Proj. manage., 16(1),
21-26
Chan A.P.C., Scott, D., and Lam, E. W. M. (2002) “Framework of Success Criteria
for Desin/Build Projects” ASCE. J. of Constr. Engrg. And Mgmt., Vol.18 No.
3,120-128.
Chan A.P.C., Scott, D., and Lam, E. W. M. (2004) “Factors Affecting the Success of
a Construction Project” ASCE. J. of Constr. Engrg. And Mgmt., February 2004
130:1(153).
Chua, D. K. H., Kog, Y. C., and Loh, P. K. (1999). “ Critical Success factors for
different project objectives.” J. Constr. Eng. Manage., 125(3), 142 - 150
Cooke – Davies, (2002), “The “real” Success Factors on Projects”, International
Journal of Project Managemen, Vol.20, 185-190
De Wit, A. (1988). Measurement of project success. International Journal of Project
Management, 6(3), 164-170
Dissanayaka, S. M., and Kumaraswamy, M. M. (1999), “Evaluation of factors
affecting time and cost performance in Hong Kong building Projects.” Eng.
Constr. Archit. Manage., 6(3), 287-298
Hansen, and Anondho B. (2019) Analisis Faktor Manajemen Proyek Dominan Yang
Mempengaruhi Pelaksanaan Proyek Infrastruktur Di Daerah Pedesaan, Jurnal
Mitra Teknik Sipil, Vol. 2, No 4 November 2019 hlm 229-239
Hassan, A. Q. (1995), “ Don’t burn that bridge.” J. Manage. Eng., 11(6), 22
Hubbard, D. G. (1990), “ Successful utility project management from lessons
learned.” Proj. Manage. J., 21(3), 19 – 23
20
Jaselskis, E. J., and Ashley, D. B. (1991), “Optimal allocation of project management
resources for achieving success,” J. Constr. Eng. Manage., 117(2), 321-340
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional. (2017). Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019. BAPPENAS.
Kumaraswamy, M. M., and Chan, D. W. M. (1999). “Factors facilitating faster
construction. J. Constr. Procure., 5(2), 88 - 98
Larson E.W., and Gray C.F. (2011) Project Management : The Managerial Process
Fifth Edition. United States Of America
Lim, C.S dan Mohamed, M.Z. (1999), “Criteria of Project Success: an Exploratory
Re-examination”, International Journal of Project Management, Vol. 17, 243-
248
Nguyen B. K. Q, Tu B. V., Pham H. T. T and Le T.Q .(2019) Critical Success
Factors of Project Management: The Case of Construction Related Projects in
Vietnam. JAFEB 2019. Vol16. No 2.223
Persatuan Pelajar Indonesia Jepang. Proyek Infrastruktur Nasional : Merajut Asa
MenggapaiAmbisi.(2017)http://ppijepang.org/index.php/jurnal/Umum/2017/2/1
/834 didownload tanggal 15 November 2020 Jam 10.35 WIB
Pinto J. K, Morris P. W. G. (1987). Critical factors in successful project
implementation. IEEE Transactions on Engineering Management, 34(1): 6-27
Pocock, J. B., Liu, L. Y., and Kim, M. K. (1997b). “ Impact of management
approach on project interaction and performance.” J. Constr. Eng. Manage.,
123(4), 411 - 418
Pocock, J. B., Liu, L. Y., and Tang, W. H. (1997a). “Prediction of project
performance based on degree of interaction.” J. Manage. Eng., 13(2), 63-76
Project Management Institute, (2017). A Guide to The Project Management Body of
Knowledge, (PMBOK® Guide) Sixth Edition. United States of America
Sanvido, V., Grobler, F., Pariff, K., Guvents, M., and Coyle, M. (1992). “ Critical
Success factors for construction projects. “ J. Constr. Eng. Manage., 123(1). 34-
40
Seng, N. W and Yusuf, A. M. (2006) The Success Factors of Design and Build
Procurement Methode : A Literatur Visit. APSEC 5-6 September 2006, Kuala
Lumpur, Malaysia
Songer, A. D. and Molenar, K. R. (1997), “Project characteristics for successful
public-sector design-build.’ J. Constr. Eng. Manage., 123(1), 34 - 40
Walker, D. H. T. (1995). “ An investigation into construction time performance,”
Constr. Manage. Econom., 13(3), 263-274
Walker, D. H. T., and Vines, M. W. (2000). “ Australian multi-unit residemtial
project construction time performance factors.” Eng. Constr. Archit. Manage.,
7(3), 278 - 284
21