Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Keterampilan Mengelola Kelas Terhadap Motivasi Belajar Biologi

Siswa Di MAN 1 Buton Tengah


Muzdalifah1, Masdin2, Raehang2 dan Aliwar2
Alumni Tadris Biologi,Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK), Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Kendari;
Dosen Tadris Biologi, FTIK, IAIN Kendari
Email koresponden: muzdalifahresee@gmail.com

Abstract

This study aims to (1) determine student’s motivation to learn biology at MAN 1 Central Buton,
(2) determine the effect of teacher’s classroom management skills on student biological learning
motivation at MAN 1 Central Buton. This type of research is quantitative research. This research
was conducted at MAN 1 Central Buton, with a sample of 99 people from a population of 130
students. Sampling is based on proportional random sampling rules. The independent variable in
this study is the teacher's skill in managing class (X) while the dependent variable is the
motivation to study Biology students (Y). Data collection instruments using a questionnaire
(questionnaire). The analysis method used in this study consisted of descriptive analysis and
inferential analysis. The results of this study indicate that (1) based on the results of the
analysis by looking at the value of the standard deviation shows that the motivation to study
biology students in MAN 1 Central Buton which has an average of 86.23 included in the
category of "medium", which is at an interval of 80-87, (2) based on the significant value of
students biology learning motivation of 0.00 < 0.05 with a value of tcount of 9,893 > ttable
1,985, so it can be concluded that the teacher's skill in managing the class influences students'
motivation to learn biology.

Keywords: Learning Motivation, Class Management Skills

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui motivasi belajar biologi siswa di MAN 1
Buton Tengah, (2) mengetahui pengaruh keterampilan guru mengelola kelas terhadap
motivasi belajar biologi siswa di MAN 1 Buton Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Buton Tengah, dengan sampel
sejumlah 99 orang dari populasi 130 siswa. Penarikan sampel berdasarkan pada kaidah
proportional random sampling.Variabel independen dalam penelitian ini yaitu keterampilan
guru dalam mengelola kelas (X) sedangkan variabel dependen adalah motivasi belajar Biologi
siswa (Y). Instrumen pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner). Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa (1) berdasarkan hasil analisis dengan melihat nilai standar
deviasi menunjukkan bahwa motivasi belajar biologi siswa di MAN 1 Buton Tengah yang
memiliki rata-rata 86,23 termasuk dalam kategori “sedang”, yang berada pada interval 80-87, (2)
berdasarkan nilai signifikansi motivasi belajar biologi siswa sebesar 0,00 < 0,05 dengan nilai
thitung9,893 > ttabel1,985, sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru mengelola
kelas berpengaruh terhadap motivasi belajar biologi siswa.

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Keterampilan Mengelola Kelas

1
PENDAHULUAN

Pendidikan menggabungkan makna, khususnya mengubah tingkah laku dan perilaku


individu atau sekelompok individu dalam upaya untuk mengembangkan orang melalui mendidik
dan usaha mempersiapkan, membentuk, dan cara mengajar. Tujuan pendidikan menyinggung
sumbangsi yang diberikan untuk peningkatan dan dukungan pendidikan di berbagai tingkat sosial.
Pada tingkat individual terdapat perbedaan cara siswa belajar, bagaimana menghafal dan
membuat., serta bagaimana mendidik. Individu yang diajar diharapkan memiliki perhatian penuh
untuk menghafal seumur hidup (life long learning), selalu merasa butuh informasi, ilmu
pengetahuan dan inovasi, sehingga mereka terus terpacu untuk maju dan melanjutkan belajar
(Nurkholis, 2013).
Tujuan pendidikan akan tercapai, apabila tujuan pembelajaran di kelas juga tercapai.
Karena tujuan pembelajaran merupakan bagian penting dari tujuan pendidikan. Dalam proses
pembelajaran di kelas sangat penting bagi guru untuk berupaya menciptakan kondisi belajar
mengajar yang baik dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru dituntut dapat memiliki kemampuan
yang inovatif dalam mengelola kelas (Khoiriyah, 2018).
Dalam kegiatan belajar mengajar, biasanya permasalahan yang guru hadapi ketika
berhadapan dengan sejumlah peserta didik adalah masalah pengelolaan kelas (Djamarah & Zain,
2010). Dalam rangka memperkecil masalah dalam pengelolaan kelas guru dapat menerapkan
prinsip pengelolaan kelas yaitu antusias siswa, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan hal
positif dan peranan kedisiplinan. Selain itu, guru juga dapat menerapkan pendekatan pengelolaan
kelas. Hubungan yang baik antara guru dan siswa, menjalin kerja sama dalam belajar adalah kunci
untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Warsono, 2016).
Dengan motivasi ini siswa akhirnya tekun dalam pembelajaran. Selanjutnya semua
aktivitas guru dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi siswa agar target
pembelajaran tercapai. Dalam perkembangannya, beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi
siswa dalam pembelajaran seperti standar siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa serta kondisi
alam siswa (Emda, 2017).
Diketahui terdapat beberapa kendala yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa di
sekolah. Kendala yang pertama adalah kurangnya inisiatif siswa untuk mempelajari terlebih
dahulu materi yang akan dipelajari maupun mengulang kembali materi yang sudah dijelaskan
oleh guru biologi pada saat belajar di kelas. Selanjutnya adalah rendahnya inisiatif siswa jika
diberikan kesempatan untuk menjelaskan materi di depan kelas oleh guru. Selain itu, sebagian
siswa juga menganggap bahwa materi pelajaran biologi sangat banyak sehingga membuat siswa
kurang semangat untuk membaca materi tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran hanya
beberapa siswa yang memperhatikan dengan baik dan aktif menanggapi pertanyaan yang
diberikan oleh guru, dan sebagian kecil siswa yang bertanya pada guru di dalam kelas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar biologi siswa di MAN 1
Buton Tengah. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan guru
dalam mengelola kelas terhadap motivasi belajar biologi siswa di MAN 1Buton Tengah.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran (Arifin,2012). Penelitian ini
dilakukan di MAN 1 Buton Tengah, berlangsung sejak bulan Februari 2020 sampai Maret 2020.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni keterampilan mengelola kelas (X) dan motivasi
belajar (Y). Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 130, dan sampel yang
digunakan adalah 99 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuisioner), yang
terdiri dari 30 butir pertanyaan. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan analisis
deskriptif yaitu menggunakan rumus rentang, kelas interval, panjang kelas, skor tertinggi, skor
terendah, mean dan standar deviasi. Untuk analisis inferensial yaitu menggunakan uji normalitas
data, uji regresi linear sederhana, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi dan uji
hipotesis (uji-t).

2
HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang diperoleh peneliti deskripsikan secara merinci untuk masing-masing
variabel peneltitian. Pada kuesioner variabel keterampilan mengelola kelas, terdiri dari 30 butir
pertanyaan dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, sehingga didapatkan butir angket
yang valid yaitu sebanyak 29 butir dan 1 butir angket tidak valid, dengan rentang skor yang
diberikan yaitu 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif. Dari hasil perhitungan statistik deskriptif,
didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Analisis Statistik Deskriptif Angket Keterampilan Mengelola Kelas


Analisis Statistik Deskriptif Nilai
Rentang data (R) 45
Kelas interval (K) 7
Panjang kelas (P) 6
Skor tertinggi (Xmax) 116
Skor terendah (Xmin) 71
Mean 97,7
Standar deviasi 8,77
Sumber: Diolah di lapangan, Tahun 2020

Peneliti kemudian menganalisis hasil skor angket dengan menghitung frekuensi skor
angket keterampilan guru mengelola kelas yang diisi oleh siswa. Selanjutnya hasil tersebut
dihitung dalam standar deviasi skala lima. Diperoleh hasil dseperti dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Distribusi Klasifikasi Kelas Interval Keterampilan Mengelola Kelas


Interval Kategori
110,85 Sangat tinggi
98 – 104 Tinggi
93 – 99 Sedang
84 – 90 Rendah
‹ 84 Sangat rendah
Sumber: Diolah di lapangan, Tahun 2020

Berdasarkan data di atas maka dapat diketahui bahwa rata-rata nilai variabel keterampilan
guru mengelola kelas sebesar 97,7 termasuk dalam kategori “sedang” yaitu pada interval 93-99.
Data tersebut didapatkan pada observasi dan mengacuh kepada proses belajar mengajar di kelas.
Pada kuesioner variabel motivasi belajar, yang terdiri dari 30 butir pertanyaan dan
dilakukan uji validitas dan reliabilitas, sehingga didapatkan butir angket yang valid yaitu sebanyak
29 butir dan 1 butir angket tidak valid, dengan rentang skor yang diberikan yaitu 4, 3, 2, 1 untuk
pernyataan positif. Dari hasil perhitungan statistik deskriptif, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3. Analisis Statistik Deskriptif Angket Motivasi Belajar


Analisis Statistik Deskriptif Nilai
Rentang data (R) 49
Kelas interval (K) 7
Panjang kelas (P) 7
Skor tertinggi (Xmax) 116
Skor terendah (Xmin) 67
Mean 86,23
Standar deviasi 12,03
Sumber: Diolah di lapangan, Tahun 2020

3
Peneliti kemudian menganalisis hasil skor angket dengan menghitung frekuensi skor
angket motivasi belajar yang diisi oleh siswa. Selanjutnya hasil tersebut dihitung dalam standar
deviasi skala lima. Diperoleh hasil yang pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Distribusi Klasifikasi Kelas Interval Motivasi Belajar


Interval Kategori
104,3 Sangat tinggi
92 – 99 Tinggi
80 – 87 Sedang
68 – 75 Rendah
‹ 68 Sangat rendah
Sumber: Diolah di lapangan, Tahun 2020

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa nilai normal variabel inspirasi belajar adalah
86,23 yang termasuk dalam kategori “sedang” khususnya pada kelas interval 80–87. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh saat pembelajaran Biologi dengan motivasi belajar siswa.

1. Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi data dari variabel
penelitian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hipotesis dan ketentuan adalah H0 = data
berdistribusi normal dan H1 = data berdistribusi tidak normal. Jika Signifikansi > 0.05, maka H 0
diterima dan jika Signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak.

Tabel 5. Uji Normalitas Data


Nilai
Nama Variabel Keterangan
Signifikansi
Keterampilan Mengelola
0,508 Data berdistribusi normal
Kelas (X)
Motivasi Belajar (Y) 0,508 Data berdistribusi normal
Sumber: Diolah di lapangan, Tahun 2020

Berdasarkan tabel uji normalitas data pada tabel 5, nilai signifikansi pada setiap variabel
masing-masing adalah 0,508 untuk variabel X dan 0,508 untuk variabel Y, dan dapat disimpulkan
bahwa jika nilai signifikansi > 0.05, maka H0 diterima yaitu data berdistribusi normal.

2. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur besarya pengaruh variabel
independent atau variabel bebas (X) terhadap variabel dependent atau variabel terikat (Y).
Persamaan regresi linear sederhana dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 6. Uji Regresi Linear Sederhana


Variabel Terikat a b

Motivasi Belajar -6,326 0,947


Sumber: Diolah di lapangan, Tahun 2020

4
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui, persamaan regresi linear sederhana pada penelitian ini
yaitu Y=-6,326 + 0,947 X. Nilai konstanta (a) sebesar -6,326 artinya jika keterampilan guru dalam
mengelola kelas tidak ada atau nilainya 0, maka motivasi belajar nilainya negatif. Nilai koefisien
regresi (b) variabel keterampilan mengelola kelas sebesar 0,947, artinya jika keterampilan guru
mengelola kelas mengalami peningkatan, maka motivasi belajar juga mengalami peningkatan
sebesar 0,947.
Nilai pada koefisien regresi bernilai positif artinya keterampilan mengelola kelas
memberikan pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar biologi siswa. Semakin meningkat
keterampilan mengelola kelas maka semakin meningkat pula motivasi belajar siswa (Khoiriyah,
2018).

3. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang dirumuskan
dengan menggunakan korelasi product moment. Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil
sebesar 709. Hasil perhitungan tersebut sama dengan hasil yang didapatkan dengan menggunakan
SPSS 16,0 yaitu 0,709. Nilai tersebut termasuk dalam kategori “kuat” karena berada pada interval
0,90-0,799. Penentuan kelas interval tersebut berdasarkan tabel interpretasi menurut Sugiyono
(2010).

4. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi (R 2) adalah sumbangan besarnya pengaruh yang diberikan


oleh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y), atau dapat diasumsikan besar nilai
R2 digunakan untuk memprediksi atau melihat seberapa besar kontribusi pengaruh yang diberikan
variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 7. Koefisien Determinasi (R2)


Variabel Terikat Nilai R2 Persentase (%)

Motivasi Belajar 0,,502 50,2%


Sumber: Diolah di lapangan, Tahun 2020

5. Uji Hipotesis (Uji-t)

Uji hipotesis yang digunakan dalam regresi linear yaitu uji koefisien secara parsial (uji-t),
untuk menguji bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap masing-masing variabel terikat.
Dalam hal ini diuji hipotesisnya yaitu: H 0 : Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan
Keterampilan Mengelola Kelas Terahadap Motivasi Belajar, H 1 : Terdapat Pengaruh yang
Signifikan Keterampilan Mengelola Kelas Terhadap Motivasi Belajar. Jika Signifikansi ≤ 0.05,
dan nilai thitung > ttabel , maka H1 diterima, jika Signifikansi ≥ 0.05, dan nilai t hitung < ttabel , maka H1
ditolak.

Tabel 8. Uji Hipotesis (uji-t)


Variabel Terikat thitung Signifikansi ttabel

Motivasi Belajar 9,893 0.000 1,985


Sumber: Diolah di lapangan, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 8, diperoleh nilai signifikansi motivasi belajar sebesar 0,00 < 0,05
dengan nilai thitung sebesar 9,893> ttabel 1,985, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
keterampilan mengelola kelas (X) berpengaruh positif terhadap variabel motivasi belajar siswa
(Y).

5
PEMBAHASAN

Pengaruh Keterampilan Mengelola Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Sebagaimana menurut Faruqi (2018), tugas pendidik adalah membentuk lingkungan di


dalam kelas sehingga motivasi mendidik dan belajar terjadi. Salah satu kemampuan guru yang
sangat penting adalah keterampilan mengelola kelas. Dalam penelitian ini didapatkan hasil
perhitungan statistik pada angket keterampilan mengelola kelas didapatkan nilai rata-rata sebesar
97,7 dan termasuk dalam kategori “sedang”, berada pada interval 93-99. Sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Eliandy (2017), keterampilan mengelola kelas merupakan satu bagian penting
yang dapat diperhitungkan untuk terus dilaksanakan dalam proses belajar mengajar guna upaya
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan pada proses belajar mengajar terlihat bahwa
ketika guru akan memulai pelajaran dengan terlebih dahulu membaca doa sebelum belajar.
Selanjutnya guru membuka pelajaran dengan menanyakan keadaan siswa, mengecek kehadiran
siswa dan memberikan motivasi. Kemudian menutup pelajaran dengan berdoa. Bahasa yang
disampaikan guru dalam menjelaskan baik, jelas dan mudah dipahami oleh guru. Untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, guru menyelipkan
humor agar siswa tetap merasa nyaman berada di dalam kelas selama pembelajaran berlangsung.
Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan motivasi belajar diperlukan
pengelolaan kelas yang memadai. Apabila pengaturan kelas telah maksimal dan guru memiliki
keterampilan mengelola kelas yang baik, maka besar kemungkinan proses pembelajaran akan
berlangsung secara maksimal pula (Faruqi, 2018). Dalam penelitian ini didapatkan hasil analisis
untuk motivasi belajar siswa termasuk dalam kategori “sedang” dengan nilai rata-rata 86,23 dan
berada pada interval 80-87.
Menurut Masni (2015), motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam latihan
pembelajaran di sekolah, dan dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran itu
sendiri. Jika siswa memiliki motivasi yang kuat dalam belajar, maka siswa tersebut akan berhasil
dalam pembelajaran, idealnya jika siswa memiliki motivasi yang rendah, maka siswa tersebut
tidak akan berhasil dalam persiapan belajar (Fahmi, 2020).
Berdasarkan data hasil analisis, besar nilai koefisien determinasi (R 2) yakni besarnya
sumbangan pengaruh yang diberikan keterampilan mengelola kelas untuk motivasi belajar yaitu
sebesar 50,2%, sedangkan sisanya dapat berasal dari faktor lain yang tidak diteliti. Pada dasarnya
keterampilan guru merupakan faktor yang dapat memberikan pengaruh pada motivasi siswa. Hal
ini disebabkan ketika dalam proses belajar mengajar guru dan siswa saling berinteraksi satu sama
lain. Jika guru berhasil menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang mampu
mempengaruhi motivasi siswa untuk belajar (Fahmi, 2020).
Selanjutnya, dari perhitungan uji korelasi diperoleh nilai sebesar 0,709 termasuk dalam
kategori korelasi yang kuat berdasarkan interpretasi koefisien antar variabel menurut Sugiono
(2010), yaitu 0,00-1,199 (Sangat Rendah), 0,20-0,399 (Rendah), 0,40-0,599 (Sedang), 0,60-0,799
(Kuat), 0,80-1,000 (Sangat Kuat). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa hubungan keterampilan
mengelola kelas terhadap motivasi belajar siswa itu kuat berdasarkan nilai yang diperoleh.
Data hasil analisis nilai signifikansi motivasi belajar sebesar 0,00 < 0,05 dengan nilai t hitung
sebesar 9,893 > ttabel 1,985, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Keterampilan Mengelola
Kelas (X) berpengaruh terhadap variabel Motivasi Belajar siswa (Y). Hasil tersebut diperkuat
dengan teori yang dikemukakan oleh Parwathi (2017) yang menjelaskan bahwa salah satu faktor
yang memegang peranan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu keterampilan
mengelola kelas. Efektif atau tidaknya suatu pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dapat
dilihat dari tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa (Widoyoko & Rinawati, 2012).

6
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dari penelitian ini
yaitu sebagai berikut: 1) Berdasarkan data hasil analisis dengan melihat nilai standar skala lima
yang diperoleh dari skor rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa
di MAN 1 Buton Tengah yang memiliki nilai rata-rata 86,23 termasuk dalam kategori “sedang”,
yang berada pada interval 80-87. 2) Berdasarkan nilai dari data hasil analisis uji hipotesis
diperoleh nilai signifikansi Motivasi Belajar Biologi siswa sebesar 0,00 < 0,05 dengan nilai thitung
sebesar 9,893 > ttabel 1.985, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Keterampilan Mengelola
Kelas (X) berpengaruh terhadap variabel Motivasi Belajar Biologi siswa (Y).

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Djamarah, S. B. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal.
5 (2).

Eliandy, R.R. (2017). Pengelolaan Kelas Guru PAI Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMA
Persiapan STABAT Kab. Langkat. Skripsi. Universitas Islam Negeri, Sumatera Utara.

Fahmi, A. H. F. A. (2020). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Fiqih (Studi MTs Al-Fitroh Tanggerang). Jurnal Pendidikan Islam, 5 (1).

Faruqi, D. (2018). Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Melalui Pengelolaan Kelas.
Evaluasi, 2 (1).

Khoiriyah, Umi. (2018). Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di
MTsN 1 Jombang. Al-Idaroh, 2 (2), h. 62.

Masni, H. (2015). Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Dikdaya, 5 (1).

Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan. 1(1).

Parwathi, P.L.S, Nyoman S, &Agus Adiarta. (2017). Keterampilan Guru Dalam Mengelola
Kelas Pada Pembelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Di SMA Negeri 1 Singaraja.
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Keguruan, 14 (2).

Sugiyono. (2010). Metoode Penelitian Pendidikan Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Warsono, S. (2016). Pengelolaan Kelas Dalam Meningkatkan Belajar Siswa. Manajer


Pendidikan, 10 (5).

Widoyoko,S.E.P. & Rinawati, A.(2012). Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar
Siswa. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1 (2).

Anda mungkin juga menyukai