Anda di halaman 1dari 4

 

SNI 15-0129-1998

Pendahuluan

Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen portland putih merupakan Revisi SNI 15-0129-1987, Semen portland
 putih, disusun karena adanya :
a) perkembangan teknologi
 b) memperbaiki persyaratan mutu
c) melindungi konsumen dan
d) meningkatkan ekspor non migas

Standar ini disusun berdasarkan hasil pembahasan rapat-rapat teknis, rapat prakonsensus dan terakhir 
dirumuskan dalam Rapat Konsensus Nasional pada tanggal 17 Desember 1997, yang dihadiri oleh wakil-wakil
dari asosiasi, produsen, konsumen, lembaga uji dan instansi pemerintah terkait lainnya.
Standar ini disusun oleh Balai Besar Litbang Bahan dan Barang Teknik Bandung, Departemen Perindustrian
dan Perdagangan.

Daftar Isi
Pendahuluan
Daftar isi
1. Ruang lingkup
2. Acuan

Definisi
Penggunaan
Syarat mutu
Pengambilan contoh
Cara uji
Syarat lulus uji
Pengemasan
Syarat penandaan
 

SNI 15-0129-1998
Semen Portland putih

1.  Ruang lingkup

Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, definisi, penggunaan, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
syarat lulus uji, pengemasan, syarat penandaan Semen portland putih.

2.  Acuan

-   SNI 15-2049-1994, Semen portland

3.  Definisi

Semen portland putih adalah semen hidrolis yang berwarna putih dan dihasilkan dengan cara menggiling terak 
semen portland putih yang terutama terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis, dan digiling bersama-
sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat.

4.  Penggunaan

Semen portland putih dapat digunakan untuk semua tujuan di dalam pembuatan adukan semen serta beton yang
tidak memerlukan persyaratan khusus, kecuali warnanya putih.

5.  Syarat mutu

5.1 Syarat kimia

Syarat kimia seperti pada tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1
Syarat kimia

 No Jenis uji Satuan


Satua n Persyara
Persyaratan
tan

1 MgO % Maks. 6,0


2 SO 3 % Maks. 3,5
3 Hilang pijar % Maks. 5,0
4 Bagian tak larut % Maks. 1,5
5 Alkali sebagai Na2O % Maks. 0,6

5.2 Syarat fisika

Syarat fisika seperti pada tabel 2 di bawah ini

Tabel 2
Syarat fisika

No Jenis uji Satuan Persyaratan


 

SNI 15-0129-1998
1 Kehalusan : M 2 /k g Min. 280
Uji permeabilitas udara
dengan alat Blaine
2 Waktu pe
pengikat ddeengan al
alat
vicat
-   Awal Menit Min. 45
-   Akhir  Menit Maks. 375
3 Kekekalan : % Maks. 0,80
Pemuaian dalam autoclave
4 Pengikatan semu : % Min. 50
Penetrasi akhir 
5 Derajat warna putih
(whiteness)
-   dengan alat Hunter Lab, % Min. 90
-   dengan alat Kett Meter  % Min. 80

6.  Pengambilan contoh

Pengambilan contoh dilakukan sesuai dengan


dengan SNI 15-2049-1994,
15-2049-1994, Semen Portland, butir 5.

7.  Cara uji

7.1 Penyiapan contoh uji

Penyiapan contoh uji sesuai dengan SNI 15-2049-1994, Semen Portland, butir 8.

7.2 Uji kimia

Uji kimia sesuai dengan SNI 15-2049-1994,


15-2049-1994, Semen Portland, butir 6.1.

7.3 Uji fisika

7.3.1  Bahan pembantu dan peralatan

Bahan pembantu dan peralatan sesuai


ses uai dengan SNI 15-2049-1994, Semen Portland, butir 6.2.1 dan lampiran A.

7.3.2  Pengujian kehalusan

Pengujian kehalusan dengan alat Blaine sesuai dengan SNI 15-2049-199


15-2049-1994,
4, Semen Portland, butir 6.2.2.

7.3.3  Pengujian konsistensi normal

Pengujian konsistensi normal, sesuai dengan SNI 15-2049-1994, Semen Portland, butir 6.2.3.

7.3.4  Pengujian waktu pengikatan

Pengujian waktu pengikatan dengan alat Vicat sesuai dengan SNI 15-2049-1994,
15-2049-1994, Semen Portland, butir 6.2.4.

7.3.5  Pengujian pengikatan semu (false set)


 

SNI 15-0129-1998
Pengujian pengikatan semu (false set) menggunakan metoda pasta, sesuai dengan SNI 15-2049-1994, Semen
Portland, butir 6.2.7.

7.3.6  Pengujian derajat warna putih (whiteness)

Pengujian derajat warna putih, sesuai dengan prosedur pengoperasian alat yang digunakan, Hunter Lab atau
Kett Meter.

8.  Syarat lulus uji

8.1 Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi seluruh syarat mutu pada butir 5.

8.2 Sisa semen di dalam penyimpanan pada silo atau gudang yang akan dikirim selama periode lebih dari 6
 bulan setelah uji lengkap harus dilakukan uji ulang dan memenuhi seluruh syarat mutu yang dicantumkan
dicantumkan
 pada butir
butir 5.

9.  Pengemasan

9.1 Semen portland putih dapat diperdagangkan dalam bentuk kemasan dan curah. Apabila tidak ada
 permintaan khusus, semen portland putih harus dikemas dalam kantong dengan berat netto 40 kg untuk 
setiap kantong.

9.2 Toleransi penimbangan 2 % dari berat netto untuk setiap pengiriman yang diwakili oleh penimbangan 50
kemasan yang diambil secara acak.

10. Syarat penandaan

Pada kemasan dicantumkan dengan jelas sekurang-kurangnya


sekurang-kurangnya :
Semen Portland putih, kode, merek/tanda dagang, nama perusahaan, berat netto.
Untuk semen portland putih curah, penandaan dicantumkan pada dokumen pengiriman.

Anda mungkin juga menyukai