Anda di halaman 1dari 12

SNI 01-4465-1998

Standar Nasional Indonesia

Kacang goyang

ICS 67.080.10
Badan Standardisasi Nasional
SNI 01-4465-1998

Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................................i
Pendahuluan.............................................................................................................................ii
1 Ruang lingkup .................................................................................................................. 1
2 Acuan............................................................................................................................... 1
3 Definisi ............................................................................................................................. 1
4 Syarat mutu ..................................................................................................................... 1
5 Cara pengambilan contoh................................................................................................ 1
6 Cara uji ............................................................................................................................ 2
7 Syarat penandaan ........................................................................................................... 3
8 Cara pengemasan ........................................................................................................... 3

i
SNI 01-4465-1998

Pendahuluan

Standar Nasional. Indonesia (SNI) Kacang goyang disusun untuk melindungi konsumen dari
segi kesehatan dan keselamatan, juga untuk melindungi produsen dan menunjang
perkembangan industri hasil pertanian.

SNI kacang goyang ini disusun dengan mempertimbangkan :

1. Potensi kacang tanah sebagai bahan baku untuk pembuatan kacang goyang yang
cukup besar.
2. Sebagai bahan makanan tradisional, permintaan pasar akan kacang goyang cukup
tinggi baik oleh penduduk daerah Manado maupun oleh wisatawan yang datang ke
daerah Manado.
3. Seiring dengan hal yang disebut terakhir, tumbuh dan berkembang industri kacang
goyang khususnya di Sulawesi Utara.
4. Standar Nasional Indonesia (SNI) Kacang goyang hingga saat ini belum ada.
5. Adanya permintaan pihak produsen kacang goyang kepada Balai Industri Manado
untuk merumuskan SNI Kacang goyang.

Standar ini telah melalui rapat pra konsensus SNI yang diselenggarakan di Balai Industri
Manado pada tanggal 3 Februari 1997 dan terakhir dirumuskan dalam Rapat Konsensus
Nasional pada bulan Maret 1997 di Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Hadir dalam rapat-rapat tersebut diatas wakil-wakil dari produsen, konsumen, peneliti dan
instansi pemerintah yang terkait.

ii
SNI 01-4465-1998

Kacang goyang

1 Ruang lingkup

Standar ini meliputi acuan, definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat
penandaan dan cara pengemasan.

2 Acuan

− SNI 19-0428-1989 Petunjuk pengambilan contoh padatan


− SNI 01-2891-1992, Cara uji makanan dan minuman
− SNI 19-2896-1992, Cara uji cemaran logam
− SNI 01-2895-1992, Cara uji pewarna tambahan makanan
− SNI 01-2893-1992, Cara uji pemanis buatan
− SNI 19-2897-1992, Cara uji cemaran mikroba
− SNI 01-2892-1992, Cara uji gula
− SNI 01-3182-1992, Penentuan kadar air

3 Definisi

Kacang goyang adalah biji kacang tanah (Arachis hypogea L) yang dilapisi gula pasir,
berbentuk khas dengan atau tanpa pewarna tambahan, yang diperoleh melalui proses :
dengan atau tanpa pengupasan kulit, penambahan larutan gula dan penggoyangan secara
panas.

4 Syarat mutu

TabeI spesifikasi persyaratan mutu


No. Jenis uji Satuan Persyaratan
1. Keadaaan
1.1 − penambahan - bebas
1.2 − rasa - khas
1.3 − bau - bebas
2. Gula (dihitung sebagai sukrosa), b/b - min. 16
3. Air, b/b - maks. 5
4. Abu total, b/b - mask. 7
5. Bahan tambahan makanan
5.1 Pewarna tambahan - sesuai SNI 01-0222-1995
5.2 Pemanis buatan - tidak boleh ada
6. Cemaran logam
6.1 Timbal (Pb) mg/kg maks. 1,0
6.2 Tembaga (Cu) mg/kg maks. 10
6.3 Raksa (Hg) mg/kg maks. 00,05

1 dari 3
SNI 01-4465-1998

7. Cemaran arsen mg/kg maks. 40


8. Cemaran mikroba maks. 0,5
8.1 Angka lempeng total koloni/g maks. 1 x 101
8.2 Coliform APM/g mask. 20
8.3 E. Coli APM/g <3
8.4 Kapang koloni/g maks. 5 x 102

5 Cara pengambilan contoh

Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 19-0428-1989, Petunjuk pengambilan contoh
padatan.

6 Cara uji

6.1 Keadaan
Keadaan penampakan dikerjakan secara organoleptis, sedangkan bau dan rasa sesuai
dengan SNI 01-2891-1992, Cara uji makanan dan minuman, butir 1.2.

6.2 Persiapan contoh


Cara persiapan contoh sesuai dengan SNI 01-2891-1992, Cara uji makanan dan minuman,
butir 4.

6.3 Gula (dihitung sebagai sukrosa)


Cara uji gula sesuai dengan SNI 01-2892-1992, Cara uji gula.

6.4 Air
Cara uji air sesuai dengan SNI 01-3182-1992, Penentuan kadar air.

6.5 Abu total


Cara uji abu total sesuai dengan SNI 01-2892-1992, Cara uji makanan dan minuman, butir

6.6 Bahan tambahan makanan

6.6.1 Pewarna tambahan


Cara uji zat warna tambahan sesuai dengan SNI 01-2895-1992, Cara uji pewarna tambahan
makanan.

6.6.2 Pemanis buatan


Cara uji pemanis buatan sesuai dengan SNI 01-2893-1992, Cara uji pemanis buatan

6.7 Cemaran logam


Cara uji cemaran logam sesuai dengan SNI 19-2896-1992, Cara uji cemaran logam.

2 dari 3
SNI 01-4465-1998

6.8 Arsen
Cara uji arsen sesuai dengan SNI 19-2896-1992, Cara uji cemaran logam, butir 6.

6.9 Cemaran mikroba


Cara uji cemaran mikroba sesuai dengan SNI 19-2897-1992, Cara uji cemaran mikroba.

7 Syarat penandaan

Sesuai dengan Peraturan Departemen Kesehatan RI yang berlaku tentang label dan
periklanan makanan.

8 Cara pengemasan

Produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi,
serta aman selama penyimpanan dan pengangkutan.

3 dari 3
BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.go.id

Anda mungkin juga menyukai