Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRAKTIKUM STANDARDISASI

ANALISIS SNI PALSU DAN ASLI SAUS TOMAT


ABC

Oleh :

DAMAR PANDU WIGUNA

NIM : 362141311121

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

SHINTA SETIADEVI,S.TP.,M.M

PROGRAM STUDI D-IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
TAHUN 2023
ANALISIS SNI PALSU DAN ASLI PADA PRODUK
SAUS TOAMAT ABC
A. Saos Tomat
Saus tomat merupakan produk berbentuk pasta dengan aroma khas tomat.
Saostomat biasa ditambahkan sebagai bahan penyedap dan penambah rasa pada maka
nan. Saus tomatadalah produk yang dihasilkan dari campuran bubur tomat atau pasta
tomat atau padatan tomatyang diperoleh dari tomat yang masak, yang diolah dengan
bumbu-bumbu, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan
tambahan pangan yang diijinkan. Setiap bahan yangdigunakan pada pembuatan saus
tomat mempunyai fungsi tertentu yang bertujuan untukmemperbaiki rasa, warna,
aroma, kekentalan dan keawetan. Gula misalnya untuk memberikanrasa manis, garam
untuk memberikan rasa asin, sementara cuka untuk memberikan rasa asamsekaligus
memberikan efek pengawetan karena sebagian besar mikroorganisme tidak
tahanterhadap kondisi asam. Rempah-rempah digunakan untuk memperbaiki aroma
dan citarasa,sedangkan maizena untuk meningkatkan kekentalan saos dan mencegah
terjadinya pemisahanair dengan padatan saos pada saat penyimpanan. Pengawet
digunakan untuk mencegahtumbuhnya kapang (jamur) yang menjadi masalah saat
penyimpanansaos.

B. Apakah SNI penting


Dalam perjanjian World Trade Organization (WTO), dalam klausul
Agreement on Technical Barrier to Trade (TBT) yang menerangkan bahwa seluruh
negara anggota (termasuk Indonesia) diwajibkan untuk meyesuaikan peraturan
perundang-undangan nasional di bidang standarisasi. Perundang-undangan tersebut
ditujukan untuk perlindungan seluruh pihak yang terkait dengan produk. Perlindungan
tersebut ditinjau dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, dan aspek lingkungan
hidup. Seperti yang diketahui bahwa standardisasi mencangkup semua kegiatan yang
berkaitan dengan metrology teknik, standar, pengujian dan mutu. Metrology teknik
adalah metrology yang mengelola satuan-satuan ukur, metode-metode pengukuran
dan alat ukur, perawatan dan pengembangan standar nasioal untuk satuan ukur dan
alat ukur yang seseai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Standar yang diterapkan di Indonesia dan diakui seluruh masyarakat ialah


Standar Nasional Indonesia atau yang sering kita sebut SNI. SNI dirumuskan oleh
Komite Teknis yang selanjutnya disahkan dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN).9 Dengan terdaftarnya produk sebagai produk yang sudah lulus uji
SNI dan mendapat sertifikasinya maka produk tersebut sudah dinyatakan aman dan
layak untuk berdaya saing karena sudah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
untuk peredarannya. Manfaat Penetapan pemberlakuan SNI dilakukan untuk
kesehatan,keamanan, keselamatan manusia, hewan dan tumbuhan, pelestarian
fungsilingkungan hidup, persaingan usaha yang sehat, peningkatan daya saing,
dan/atau peningkatan efisiensi serta kinerja industri. Serta menghadapi Asean
EconomicCommunity (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku
padaDesember 2015, SNI sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing
produk dalam negeri. Jadi karena itu SNI sangat penting.

C. Tanda Kesesuaian

Keterangan :

- No .SNI : Nomor SNI ang diacu


- Kode Lembaga : Nomor akredititai LSPro BBKKP - JPA oleh Komite Akreditasi
Nasional (KAN). Jenis dan ukuran huruf Avant Garde Md BT, 4. Warna Hitam.

D. Ukuran Tanda SNI


Besarnya ukuran tanda SNI dinyatakan dengan ketentuan sebagai berikut:
Keterangan:
y = 11 x
r = 0.5 x

E. Ruang Lingkup

1 Ruang lingkup

Standar ini mencakup tentang acuan normatif, istilah dan definisi, persyaratan,
pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, higiene, pengemasan dan penandaan
untuk saus tomat.

2 Acuan normatif

SNI 19-0428-1998, Petunjuk pengambilan contoh


padatan. SNI 01-2891-1992, Cara uji makanan dan
minuman.

SNI 01-2894-1992, Cara uji bahan tambahan makanan/bahan


pengawet. SNI 01-2895-1992, Cara uji pewarna tambahan makanan.

SNI 01-2896-1998, Cara uji cemaran logam dalam


makanan. SNI 19-4866-1998, Cara uji cemaran arsen
dalam makanan. SNI 01-2897-1992, Cara uji
cemaran mikroba.

SNI 01-0222-1995, Bahan tambahan makanan.

F. Syarat Mutu Dan Keamanan Produk

No Uraian Satuan Persyaratan


I. Keadaan
I.1 Bau - normal
I.2 Rasa - normal khas tomat
I.3 Warna normal
2. Jumlah padatan terlarut Brix, 20 min. 30
0C
3. Keasaman, dihitung sebagai asam % b/b min. 0,8
asetat
4. Bahan tambahan makanan
No Uraian Satuan Syarat Mutu
1 Keadaan
1.1 Bau Khas
1.2 Rasa Khas
1.3 Warna Khas
2 Jumlah padatan,%,b/b 24-40
3 Pengawet
Pengawet benzoat Mg/kg Maks 1000
4 Ph 3-4
5 Zat warna makanan tambahan Sesuai dengan SNI 02-0222-1987”
6 Identifikasi tomat Positif
No Uraian Satuan Persyaratan
4.1 Pengawet Sesuai dengan
SNI 01-0222-1995 dan
peraturan dibidang makanan yang
berlaku
4.2 Pewarna tambahan Sesuai dengan SNI 01- 0222-1995
dan
peraturan dibidang makanan yang
berlaku
5. Cemaran logam
5.1 Timbal (Pb) mg/kg maks. 1,0
5.2 Tembaga (Cu) mg/kg maks. 50,0
5.3 Seng (Zn) mg/kg maks. 40,0
5.4 Timah (Sn) mg/kg maks. 40,0 * / 250,0 **
5.5 Raksa (Hg) mg/kg maks. 0,03

6. Arsen (As) mg/kg maks. 1,0

7. Cemaran Mikroba
7.1 Angka lempeng total koloni/g maks 2 x 10 2
7.2 Kapang dan Khamir koloni/g maks. 50

“ : SNI BTP(Badan Standardisasi Nasional 2004)

G. Persyaratan Pengemasan
Saus tomat dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi dan
mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan.

H. Analisis SNI Pada Produk Saus Tomat ABC

Saus ABC dapat digunakan untuk menambah rasa, misalnya dengan cara memberikan saus
yang berlawanan dengan struktur makanan dasarnya. Namun perlu diperhatikan bahwa saus
disajikan bukan untuk mengubah rasa asli dari bahan tersebut yang dapat menyebabkan rasa
dari bahan aslinya menjadi hilang.
1. Label SNI dan BPOM

2.Label HALAL

3.Nama Produk
I. Contoh Produk Saus Yang Belum Aman
1. Tidak ada label SNI

2. Tidak ada label BPOM dan SNI

Label SNI dan BPOM merupakan aspek penting dalam sebuah produk untuk jaminan aman
dikonsumsi atau digunakan. Jika kedua label tersebut tidak tercantum di kemasan, maka perlu
dipertanyakan produk tersebut aman atau tidak aman digunakan.
Kesimpulan

Produk yang digunakan oleh manusia harus melalui proses pengecekan yang mana
akan ada label atau simbol yang menunjukkan apakah produk tersebut bisa digunakan atau
tidak. Pada kasus produk garam konsumsi beriodium harus ada 3 aspek sebagai tanda produk
tersebut aman digunakan, yaitu: label SNI, label BPOM, dan label HALAL . Saat ketiga label
tersebut tertera di kemasan, maka sudah dipastikan aman dan bisa digunakan untuk bahan
masakan atau masalah kesehatan seperti sakit gigi.

Anda mungkin juga menyukai