Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DISUSUN OLEH :

DIDIP PRAMUDI
202001010

AKPER YATNA YUANA LEBAK


2021
MALARIA

1. Malaria
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa spesies
plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air liur nyamuk

2. Etiologi
 Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/
vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).
 Plasmodium falciparum, memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang
cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/
falsiparum (demam tiap 24-48 jam).
 Plasmodium malariae, jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam
tiap hari empat).
 Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai di
Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh spontan
tanpa pengobatan, menyebabkan malaria ovale.

3. Jenis malaria
 Malaria Tropika (Plasmodium Falcifarum)
 Malaria tropika/ falciparum malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat,
ditandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemia yang banyak
dan sering terjadi komplikasi.
 Masa inkubasi 9-14 hari.
 Malaria tropika menyerang semua bentuk eritrosit.

 Malaria Kwartana (Plasmoduim Malariae)

 Plasmodium Malariae mempunyai tropozoit yang serupa dengan Plasmoduim vivax,


lebih kecil dan sitoplasmanya lebih kompak/ lebih biru.
 Tropozoit matur mempunyai granula coklat tua sampai hitam dan kadang-kadang
mengumpul sampai membentuk pita.

 Skizon Plasmodium malariae mempunyai 8-10 merozoit yang tersusun seperti kelopak
bunga/ rossete.

 Ciri-ciri demam tiga hari sekali setelah puncak 48 jam. Gejala lain nyeri pada kepala
dan punggung, mual, pembesaran limpa, dan malaise umum.

 Komplikasi yang jarang terjadi namun dapat terjadi seperti sindrom nefrotik dan
komplikasi terhadap ginjal lainnya. Pada pemeriksaan akan di temukan edema, asites,
proteinuria, hipoproteinemia, tanpa uremia dan hipertensi.

4. Karakteristik Nyamuk
 Hidup di daerah tropic dan sub tropic, ditemukan hidup di dataran rendah
 Menggigit antara waktu senja (malam hari) dan subuh hari
 Biasanya tinggal di dalam rumah, di luar rumah, dan senang mengigit manusia
(menghisap darah)
 Jarak terbangnya tidak lebih dari 2-3 km
 Pada saat menggigit bagian belakangnya mengarah ke atas dengan sudut 48 derajat
 Daur hidupnya memerlukan waktu ± 1 minggu .
 Lebih senang hidup di daerah rawa

5. Tahapan Siklus Plasmodium


Dalam tahapan siklus plasmodium dapat berlangsung keadaan -keadaan sebagai berikut:
 Siklus preeritrositik : periode mulai dari masuknya parasit ke dalam darah sampai
merozoit dilepaskan oleh skizon hati dan menginfeksi eritrosit.
 Periode prepaten : waktu antara terjadinya infeksi dan ditemukannya parasit didalam
darah perifer.
 Masa inkubasi : waktu antara terjadinya infeksi dengan mulai terlihatnya gejala
penyakit.
 Siklus eksoeritrositik : siklus yang terjadi sesudah merozoit terbetuk di skizoit
hepatik, merozoit menginfeksi ulang sel hati dan terulangnya kembali skizogoni.
 Siklus eritrositik : waktu yang berlangsung mulai masuknya merozoit kedalam
eritrosit, terjadinya reproduksi aseksual didalam eritrosit dan pecahnya eritrosit yang
melepaskan lebih banyak merozoit.
 Demam paroksismal : Serangan demam yang berulang pada malaria akibat pecahnya
skizoit matang dan masuknya merozoit kedalam aliran darah.
 Rekuren: Kambuhnya malaria sesudah beberapa bulan tanpa gejala.

6. Tanda Dan Gejala


Gejala umum (gejala klasik) yaitu terjadinya “Trias Malaria” (malaria proxysm) secara berurutan:
 Periode dingin.
i. Mulai menggigil, kulit kering dan dingin, penderita sering membungkus diri
dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan
bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang
kedinginan.
ii. Periode ini berlangsung 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya
temperatur.
 Periode panas.
i. Muka merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas tetap tinggi sampai
40oC atau lebih, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri retroorbital, muntah-
muntah, dapat terjadi syok (tekanan darah turun), kesadaran delirium sampai
terjadi kejang (anak). Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai 2 jam
atau lebih, diikuti dengan keadaan berkeringat.
 Periode berkeringat.
i. Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai basah,
temperatur turun, penderita merasa capai dan sering tertidur. Bila penderita
bangun akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan biasa.

ILEUS
1. Ileus
 Ileus adalah sebagai gangguan (apapun penyebabnya (paralitik dan obstruksi)) aliran
normal isi usus sepanjang saluran usus.
 Obstruksi usus adalah sumbatan total atau parsial yang mencegah aliran normal melalui
saluran pencernaan. (Brunner & Suddarth, 2002).
 Ileus obstruktif adalah hambatan pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik
misalnya oleh strangulasi, invaginasi, atau sumbatan di dalam lumen usus.
(Sjamsuhidayat, 2005).

2. Klasifikasi Ileus
 Mekanis (Ileus Obstruktif)
Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik.
Ileus obstruktif ini dapat akut seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma
yang melingkari. Misalnya intusepsi, tumor polipoid dan neoplasma stenosis, obstruksi
batu empedu, striktura, perlengketan, hernia dan abses, Feses
 Neurogenik/fungsional (Ileus Paralitik)
Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom mengalami paralisis dan
peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi sepanjang usus. Contohnya
, distropi otot, gangguan endokrin seperti diabetes mellitus, atau gangguan neurologis
seperti penyakit parkinson.

3. Etiologi
 Perlengketan (adhesi)
 Adhesi terjadi bila lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara
lambat atau cepat atau jaringan parut pada post pembedahan abdomen
 Intususepsi
 Intususepsti terjadi bila isi usus menyusup kedalam usus lain dibawahnya akibat
penyempitan lemen usus.
 Volvulus
 Bila usus besar terpuntir sendiri yang menimbulkan sumbatan
 Tumor
 Bila terdapat tumor usus yang dapat menyebabkan terjadinya sumbatan
 Hernia
 Kematian/kelemahan syaraf karena gangguan neurologis

4. Tanda Dan Gejala


 Muntah fekal.
 Dehidrasi : haus terus-menerus, malaise umum, mengantuk serta membrane mukosa menjadi
pecah-pecah.
 Konstipasi (sulit BAB).
 Distensi abdomen.
 BAB darah dan lendir tapi tidak ada feces dan flatus

5. Pemeriksaan Penunjang
 Rontgen toraks: diafragma meninggi akibat distensi abdomen.
 Rontgen abdomen dalam posisi telentang: mencari penyebab (batu empedu, volvulus,
hernia).
 Pemeriksaan sinar x: Untuk menunjukan kuantitas abnormal dari gas atau cairan dalam usus.
 Pemeriksaan laboratorium (misalnya pemeriksaan elektrolit dan jumlah darah lengkap) akan
menunjukan gambaran dehidrasi dan kehilangan volume plasma dan kemungkinan infeksi.
 Pemeriksaan radiogram abdomen sangat penting untuk menegakkan diagnosa obstruksi usus.

6. Penatalaksanaan Medis
 Perawatan
 Koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit, menghilangkan peregangan dan muntah
dengan kompresi, memperbaiki peritonitis dan syok bila ada, serta menghilangkan
obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.
7. Farmakologi
 Obat antibiotik dapat diberikan untuk membantu mengobati atau mencegah infeksi dalam
perut, obat analgesic untuk mengurangi rasa nyeri.
8. Tindakan Bedah :
 Kolostomi : kolostomi adalah prosedur untuk membuat stoma (pembukaan) antara usus
dan dinding perut. Ini mungkin dilakukan sebelum memiliki operasi untuk menghapus
usus yang tersumbat. Kolostomi dapat digunakan untuk menghilangkan udara atau cairan
dari usus.
 Stent : stent adalah suatu tabung logam kecil yang memperluas daerah usus yang
tersumbat. Dengan Menyisipkan stent ke dalam usus menggunakan ruang lingkup
(tabung, panjang ditekuk tipis). Stent dapat membuka usus untuk membiarkan udara dan
makanan lewat. Menggunakan stent juga untuk membantu mengurangi gejala sebelum
operasi.

9. Diagnose Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Ileus Obstruksi adalah :
 Pre Operasi
 Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
 Resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit berhubungan dengan malabsorbsi
cairan dan elektrolit dalam usus
 Ansietas berhubungan dengan krisis situasional.
 Post Operasi
 Nyeri akut berhubungan dengan tindakan pembedahan (tindakan laparatomi)
 Resiko infeksi berhubungan dengan port de entry (luka operasi)
 Resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit berhubungan dengan status puasa

TB PARU
1. Tuberculosis ( TB ) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular yang
menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedunia dunia setelah HIV penyakit ini disebabkan
oleh basil dari bakteri Myacobacterium tteburculosis.
2. Gejala TBC
TBC menimbulkan gejala seperti batuk yang berlangsung selama lebih dari 3 minggu, biasa nya
berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah
3. Pengobatan TBC
Mengingat besar nya resiko yang bisa muncul karena penyakit TBC ini maka pengobatan yang
diberikan dalam bentuk antibiotic juga sangat beragam. Obat-obatan yang biasa diberikan oleh
dokter untuk pengidap TBC antara lain :
 Isoniazid
 Rifampicin
 Pyrazinamide
 Ethanol
Pengidap diharuskan minum antibiotic selama lebih dari 2 minggu, dan untuk memastikan
kesembuhan, dokter biasa nya mengharuskan konsumsi antibiotic selama 6 bulan, obat resep
yang diharuskan harus diminum pada waktu yang sudah di anjurkan.

GAGAL JANTUNG ( CHF )

1. CHF
Gagal jantung adalah kondisi saat jantung tidak mampu memompa darah dalam jumlah yang
cukup untuk memnuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrisi

2. Penyebab Gagal Jantung


Serangan jantung terjadi ketika arteri coroner tiba-tiba tersumbat dan darah tak bisa mengalir ke
jantung sepenuhmya, akibatnya otot jantung menjadi rusak permanen dan sel otot bisa mati,
sementara sel otot yang masih normal terpaksa bekerja lebih keras

3. Ciri-Ciri Penyakit CHF


Gagal jantung kongestif bisa dikatakan parah, apabila pemgidap kondisi ini sudah mengalami
gejala berupa kulit berwarna kebiru-biruan karena paru-paru kekurangan oksigen, tarikan nafas
yang pendek dan cepat, menjalar rasa nyeri di dada melaluli bagian tubuh bagian atas yang
menandai adanya serangan jantung dan pingsan

Anda mungkin juga menyukai