Oleh :
1. PENGERTIAN
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah
sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan
baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak, baik
Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan.
Meskipun demikian dirawat di rumah sakit tetap merupakan masalah besar dan menimbulkan
Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis utama yang tampak pada anak
(Nursalam, et al, 2005). Jika seorang anak dirawat di rumah sakit, maka anak tersebut akan
mudah mengalami krisis karena anak mengalami stress akibat perubahan yang dialaminya.
Perubahan tersebut dapat berupa perubahan status kesehatan anak, perubahan lingkungan,
Stresor atau pemicu timbulnya stres pada anak yang dirawat di rumah sakit dapat berupa
perubahan yang bersifat fisik, psiko-sosial, maupun spiritual. Perubahan lingkungan fisik
ruangan seperti fasilitas tempat tidur yang sempit dan kuang nyaman, tingkat kebersihan
kurang, dan pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu redup. Selain itu suara yang gaduh
dapat membuat anak merasa terganggu atau bahkan menjadi ketakutan. Keadaan dan warna
dinding maupun tirai dapat membuat anak marasa kurang nyaman (Keliat, 1998).
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA AKIBAT HOSPITALISASI
d. Keluaran pribadi
Anak akan menunjukkan reaksi perilaku terhadap pengalaman hospitalisasi, dan orang tua
sebagai reaksi perawatannya di rumah sakit. Reaksi perilaku anak tersebut bersifat individual,
Reaksi anak terhadap sakit pada umumnya adalah kecemasan karena perpisahan,
Reaksi anak terhadap sakit dan dirawat di rumah sakit sesuai dengan tahapan perkembangan
anak :
Masalah utama perpisahan dengan orang tua yang berdampak pada gangguan pembentukan
B. Reaksi masa todler (1 sampai 3 tahun), sumber stres utama adalah cemas akibat perpisahan.
Tahap protes, seolah tidak mau kehilangan orang tua dengan menunjukkan respon perilaku
menangis kuat, menjerit memanggil orang tua atau menggunakan tingkah laku agresif
dengan menendang, menggigit, memukul, mencubit, mencoba untuk membuat orang tuanya
Bagi anak usia prasekolah, sakit adalah sesuatu yang menakutkan. Selain itu, perawatan di
rumah sakit dapat menimbulkan cemas karena anak merasa kehilangan lingkungan yang
dirasakannya aman, penuh kasih sayang, dan menyenangkan. Anak juga harus
(Supartini, 2004). Beberapa hal tersebut membuat anak menjadi stres atau tertekan. Sebagai
akibatnya, anak merasa gugup dan tidak tenang, bahkan pada saat menjelang tidur
6. MANAJEMEN ASUHAN AKIBAT HOSPITALISASI
A. Penatalaksanaan keperawatan bayi (0-1 tahun) mengalami rasa aman fisik, emosional
dan psikososial :
2005).
rasa takut.
7) Bayi mencari keamanan dari benda yang menimbulkan rasa aman (misalnya:
B. Penatalaksanaan keperawatan todler (1-3 tahun) mengalami rasa aman fisik, emosional
dan psikososial :
2) biarkan todler menyalurkan protesnya dan anjurkan penggunaan milik orang tua.
2005).
3) Berikan intervensi fisik yang aman dan nyaman dengan membiarkan anak
5) Berikan intervensi kognitif meliputi lindungi dari rasa bersalah atas penyakit atau
hospitalisasi
biarkan anak merasa aman meski mengalami pembatasan, biarkan aktifitas rutin,
Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Supartini. 2004. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta. EGC