BAB I
PENDAHULUAN
Setiap kantor pasti memerlukan suatu unit yang mengelola segala sesuatu
kantor pada dasarnya juga mempunyai suatu hasil seperti unit-unit lainnya. Hasil
atau produk dari suatu kantor adalah surat, formulir dan laporan. Pengelolaan
surat, formulir, dan laporan yang dihasilkan dan diterima oleh suatu kantor pada
kearsipan adalah suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan
mempunyai kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan
rekaman sesuatu hal yang dibuat seseorang untuk suatu keperluan (Sedarmayanti,
2003: 10). Suatu kantor juga selalu membutuhkan bantuan data dan informasi
mencapai tujuan-tujuan dengan baik. Salah satu cara yang dilakukan oleh kantor
suatu sistem informasi yang cukup baik, cepat dan teliti. Nilai informasi
kelengkapan, keringkasan dan kesesuaian, karena dengan hal ini akan membantu
Keberadaan arsip saat ini sangat penting dan diperlukan pada setiap
organisasi atau lembaga. Kegiatan kearsipan juga dapat kita temui pada kehidupan
satu database informasi yang merupakan kebutuhan pokok bagi setiap organisasi
baik pemerintah maupun swasta. Karena hal tersebut, maka masalah kearsipan
pihak lain dan untuk keperluan informasi internal dalam kantor tersebut. Oleh
karena itu arsip sangat berpengaruh pada seluruh kegiatan yang berhubungan
dengan pengelolaan semua bidang yang terdapat dalam sebuah kantor. Arsip juga
merupakan pusat ingatan dari sebuah kantor. Dengan arsip dapat diketahui
ditentukan sasaran yang akan dicapai dengan menggunakan potensi yang ada
Arsip perlu dikelola menggunakan pengelolaan arsip yang baik dan benar,
sehingga apabila ada pihak yang membutuhkan arsip tersebut akan dapat disajikan
dengan cepat dan tepat. Banyak faktor yang memengaruhi agar kearsipan
mempunyai citra yang positif antara lain adalah kerapihan penyimpanan, petugas
arsip, terjaminnya keamanan arsip dan sebagainya. Dewasa ini masih banyak
orang yang apabila mendengar istilah arsip maka terbayanglah pada mereka
tentang tumpukan kertas kotor, penuh debu, ruangan yang kotor, penuh kertas
berserakan, dengan petugas yang tidak bergairah, kurang terdidik dan sebagainya.
Hal ini dapat merugikan kedudukan petugas arsip dan dapat pula mengakibatkan
lagi arsip yang berserakan, tidak teratur, sulit ditemukan kembali, dijualbelikan di
ini akan lebih merusak citra kearsipan pada sebuah kantor dan akan menghambat
sistem pengelolaan arsip yang baik dan benar. Pada dasarnya pengelolaan arsip
terdiri dari beberapa unsur pokok sebagaimana yang dikemukakan Amsyah (2003)
arsip tidak hanya sekedar untuk disimpan saja, arsip juga perlu perawatan supaya
keberadaan arsip tersebut tetap baik khususnya keberadaan arsip dinamis aktif
yang terdapat dalam kantor tersebut harus diperhatikan karena arsip ini termasuk
yang merupakan salah satu lembaga teknis yang mempunyai tugas pokok
tantangan bagi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat untuk bisa
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat berbentuk kertas dan media lainnya
yang disimpan dalam suatu ruangan khusus dan dalam lemari khusus. Arsip pada
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dibagi atas arsip vital dan arsip
berfungsi sebagai bukti akuntabilitas kerja, alat bukti hukum dan memori
berkepentingan lainnya (ANRI, 2005). Arsip vital yang terdapat pada Badan
termasuk surat keputusan naik pangkat, surat keputusan kenaikan gaji, surat
Sedangkan arsip penting pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
adalah arsip yang masih digunakan untuk kepentingan kegiatan kantor, namun
arsip ini sifatnya tidak lama, hanya bertahan 3-4 tahun setelah itu dapat langsung
dimusnahkan. Arsip penting ini biasanya surat-surat yang telah diciptakan oleh
pengelolaan arsip bagi seluruh organisasi yang dipusatkan disatu unit khusus,
penyimpanan arsip yang dipusatkan di satu unit kerja khusus yang lazim disebut
Sentral Arsip (Amsyah, 2003: 16). Jadi, unit lain tidak melaksanakan pengurusan
dan penyimpanan arsip. Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
pelaksanaan asas ini dilakukan oleh unit kearsipan sebagai sentral dari pengelola
arsip.
pengangkatan pegawai negeri sipil harus ada persetujuan dari BKN. Sedangkan
pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, produk yang dihasilkan
berupa surat keputusan seperti surat kenaikan pangkat bagi pegawai negeri sipil,
surat keputusan pensiun, dan sebagainya. Oleh karena itu dituntut pula untuk
membantu dalam hal pelayanan bagi seluruh pegawai Provinsi Jawa Barat yang
Jawa Barat sangat penting. Oleh karena itu penulis mencoba untuk meneliti
bagaimana pengelolaan arsip dinamis aktif yang baik dan benar pada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat. Dari uraian di atas, penulis tertarik
BARAT”.
arsip dinamis aktif pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Provinsi Jawa
Barat”.
Barat?
Berdasarkan judul yang diambil penulis, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian selanjutnya.
pengelolaan arsip.
Pada umumnya pemahaman mereka sesuai dengan latar belakang pendidikan dan
semua surat dikatakan arsip. Surat dapat dikatakan arsip apabila memenuhi
instansi, perseorangan) baik untuk masa kini maupun untuk masa yang
akan datang.
1971 tentang “Ketentuan Pokok Kearsipan” pada Bab I pasal 1 berbunyi sebagai
berikut :
kebangsaan.
Arsip adalah warkat atau catatan mengenai peristiwa atau hal. Dalam
pengertian ini menurut Surojo (2006: 37) dapat dipahami bahwa arsip terdapat
data ataupun informasi yang dibutuhkan oleh setiap orang atau pun sekelompok
pejabat atau pegawai untuk keperluan pelaksanaan tugas, fungsi, dan pekerjaan di
Dari defenisi diatas jelaslah bahwa arsip merupakan sumber informasi dan
pusat ingatan bagi seluruh kegiatan organisasi, di mana surat atau warkat yang
Menurut Mykland (1992:21) dunia tanpa arsip adalah dunia tanpa memori,
tanpa kepastian hukum, tanpa sejarah, tanpa kebudayaan, tanpa ilmu pengetahuan
dan tanpa identitas kolektif. Sebagai salah satu sumber informasi penting arsip
suatu organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu
organisasi, para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa
tersedianya informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan
cepat dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sehingga bisa dikatakan
ditetapkan sebelumnya.
yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Di samping itu
has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or
sebagai informasi merupakan data yang telah diproses atau diolah ke dalam
bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang
sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau
nantinya. Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi
suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang
ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau
sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat
suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah
perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya.
sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima (the
receiver).
tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau
sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang
berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama
tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu
pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta
seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak
Jika dilihat sekilas dari ulasan di atas, kiranya dapat ditarik benang merah
banyak arti. Kenyataannya untuk menetapkan satu definisi tunggal terbukti sulit
dan tidak mungkin terutama jika melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam
istilah itu.
akan tercipta arsip untuk pelaksanaan kegiatan agar berjalan dengan baik. Arsip
bukan hanya sekedar hasil sampingan dari kegiatan suatu organisasi, arsip
diterima dan diciptakan oleh organisasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan
Dengan kata lain bahan arsip tercipta seiring dengan pelaksanaan kegiatan yang
akan dicapai.
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Menurut Syamsi
arsip baik secara manual maupun elektronik dengan bantuan computer (Hamalik,
1993: 78). Hasil dari pengolahan tersebut perlu dianalisis dan dievaluasi secara
teliti agar dapat memperoleh informasi yang akurat, tepat guna, dan berdaya guna
kembali informasi yang diperlukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Selain itu,
arsip dalam format yang dapat digunakan selama masih diperlukan. Manajemen arsip
aktif adalah suatu pengelolaan arsip yang diciptakan dan dipergunakan oleh suatu
gabungan/kombinasi
g) Lamanya arsip disimpan dalam suatu system (jadwal retensi arsip) dari
penilaian arsip
penyimpanan arsip.
Dalam pengelolaan arsip harus didasarkan pada nilai dan kegunaan arsip
b. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena
kearsipan.
Arsip dinamis harus dikelola agar bermanfaat bagi pencipta, penerima dan
Menurut Amsyah (2003: 32) siklus hidup arsip dinamis meliputi tahap
pemusnahan.
Dapat dilihat pada bagan 1.1 siklus hidup arsip di bawah ini. Kegiatan
dan kegiatan. Pada akhir fase kelima arsip dinamis mengalami dua pilihan yaitu
Penempatan Penyebaran
Penyimpanan Internal
Pemusnahan Eksternal
Penyimpanan Penggunaan
Berkas Pengambilan
Temubalik Keputusan
Transfer Dokumentasi
Respon
Rujukan
Persyaratan Hukum
terekam baik yang diciptakan atau penerimaan. Pada saat ini informasi terekam
disimpan, dan temu balik. Sampai pada tahap penyimpanan informasi terekam
masih merupakan masih merupakan arsip dinamis yang aktif yang kemudian
dilakukan tahap penyusutan. Pada tahap penyusutan menjadi arsip dinamis inaktif.
Arsip dinamis tersebut tetap disimpan kemudian dibuatkan jadwal retensi arsip.
berubah menjadi arsip atau arsip statis. Arsip dinamis inaktif yang disimpan
permanen transfer ke depo arsip dan berubah menjadi arsip statis. Arsip statis ini
dalam bentuk arsip dinamis yang berada pada penciptaan dan penerimaan,
demikian seterusnya.
kontinum arsip dinamis. Konsep ini terfokus pada manajemen arsip dinamis
penciptaan arsip. nantinya akan ditentukan arsip dinamis apa saja yang perlu
dimasukkan ke dalam system arsip dalam rangka menyediakan bukti dari sebuah
kegiatan. Juga akan ditentukan berapa lama arsip ditahan untuk keperluan bisnis
dan keperluan lain, berapa lama disimpan, dan siapa yang berhak mengakses arsip
Bagan 1.2. Kerangka Pemikiran Kegiatan Arsip Dinamis Aktif pada Unit
Kearsipan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Dasar
Hukum
Peraturan Gubernur No. 40 Tahun 2008 tentang Tata Kearsipan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Pencatatan
Penyusutan Penyimpanan
Temubalik
Pemeliharaan
Penggunaan
Sumber: Diadaptasi dan Modifikasi Siklus Hidup Arsip Dinamis (Sulistyo Basuki,
2003: 35) dan peranan arsip dalam Sistem Informasi Manajemen (Zulkifli
Amsyah, 2003: 12)
tentang Arsip, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 33 Tahun 2011 tentang
Provinsi Jawa Barat, dan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 47 tahun 2009
Provinsi Jawa Barat yang dibuat peneliti, maka peneliti membuat beberapa daftar
Barat
- Bagaimana teknik
digunakan untuk
penyimpanan arsip
berlangsung di
- Bagaimana persyaratan
dimusnahkan?
dinamis aktif?
menentukan kebijakan
untuk kegiatan
pemusnahan?
langkah pemindahan
dilakukan?
pemindahan? Sutanda
menjadi bahan
pertimbangan sebelum
arsip dimusnahkan?
arsip?
mengatasi kendala
tersebut?
1.8. Triangulasi
peneliti, dan pihak ketiga sebagai sumber informasi yang berperan sebagai
dengan data dari hasil wawancara dengan koresponden dalam isi suatu dokumen.
gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini
ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah
(Husein Umar, 1999: 81). Penelitian deskriptif adalah akumulasi dari data dasar
dalam cara deskriptif yang tidak perlu mencari atau menerangkan hubungan antar
walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat juga
terarah dan menyeluruh dari masalah yang menjadi objek penelitian. Maka dalam
penelitian deskriptif ini penulis akan memperolah data-data dengan mudah dan
memperoleh gambaran dan data secara sistematis tentang berbagai hal yang
berkaitan erat dengan sistem pengelolaan arsip dinamis aktif pada Badan
mengolah dan menyajikan data yang sistematis, faktual dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
arsip dinamis aktif pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat yang
secara fenomenologis dapat diteliti baik itu konsep, perilaku, persepsi, dan
Sumber data penelitian ini terdiri dari dua unsur yaitu sumber data primer
dan sekunder.
1.10.1. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh dari
diperoleh dari Ibu Siti Rosdiah dan Bapak Tatang sebagai arsiparis di
1.10.2. Sumber data sekunder adalah informasi yang didapat dari sumber
diteliti.
wawancara adalah:
1.11.2. Observasi
penelitian.
penelitian kualitatif:
secara umum mengenai pengelolaan arsip dinamis aktif. Oleh karena itu ada
dengan baik maka ada tiga hal yang harus dikerjakan yaitu memahami latar
terakhir dari penelitian ini adalah menganalisis data tersebut. Ini perlu
dilaksanakan.
analisis data dapat dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data dan analisis
data.
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong,
2006: 280). Tidak ada cara yang dianjurkan ialah mengikuti langkah seperti yang
1. Reduksi data
uraian yang terperinci. Laporan ini akan terus bertambah dan akan
2. Tampilan data
hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari data
terus selama penelitian dilakukan. Jadi, analisis ini merupakan kegiatan kontinyu
Barat di Jln. Ternate No.2 Bandung. Adapun waktu penelitian seperti tabel yang
di bawah ini:
Waktu Kegiatan
N Waktu Februar Maret April Mei Juni Juli
o Kegiatan i 2012 2012 2012 2012 2012 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pra Riset
2. Penulisan
3. Penelitian
4. Laporan
5. Sidang