Anda di halaman 1dari 1

FESTIVAL KRAKATAU LAMPUNG

Selama ini banyak orang berpendapat bahwa Anak Gunung Krakatau milik Banten padahal
secara geografis adalah milik Provinsi Lampung, hal ini terjadi karena Anak Gunung Karakatau
terletak di antara pulau Jawa dan pulau Sumatera yaitu di perairan Selat Sunda. Pemerintah Daerah
Provinsi Lampung khususnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung kemudian
mengadakan kegiatan yang dinamakan Festival Krakatau, salah satu tujuannya adalah untuk
mempromosikan bahwa Anak Gunung Krakatau adalah milik Provinsi Lampung. Penelitian ini
membahas tentang reposisi branding Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung
melalui Festival Krakatau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang reposisi
branding, pemahaman peserta dan aktivitas reposisi branding melalui Festival Krakatau. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik
pengambilan data pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu memilih orang-orang
tertentu yang sesuai dengan syarat dan kriteria yang ditentukan penulis. Kemudian untuk
mengambil datanya dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil
penelitian ini diketahui bahwa jumlah wisatawan asing dan domestik dari tahun ke tahun
bertambah, antusiasme akan kegiatan ini terlihat dari pertunjukkan budaya dan seni dari berbagai
kabupaten/kota Provinsi Lampung dan luar provinsi. Penyelenggaraan Festival Krakatau juga
dikatakan berhasil mempromosikan Anak Gunung Krakatau secara geografis adalah milik Provinsi
Lampung. Walaupun akses menuju gunung tersebut lebih jauh ketimbang melalui Provinsi Banten,
tetapi peminat wisatawan untuk mengunjungi gunung tersebut selalu ramai.

Festival Krakatau yang dilaksanakan mulai tanggal 23-25 Agustus bertempat di Kota Bandar
Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Jadwal kegiatan utama Festival Krakatau biasanya
dilakukan di sekitar tanggal 26 Agustus sebagai peringatan hari meletusnya Gunung Krakatau di
tahun 1883. Festival yang diadakan untuk memperingati peristiwa bersejarah letusan Gunung
Krakatau 1883 silam ini juga akan diisi tur ke Gunung Krakatau, menyelam di Taman Bawah Laut
Krakatau dan olahraga paralayang. Kegiatan ini lebih banyak melibatkan komunitas hobiis. Festival
Krakatau selalu mengadakan acara-acara pendukung yang berbeda. Hal ini dilakukan agar festival ini
bisa menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun internasional. Kegiatan daerah selalu identik
dengan acara kebudayaan tradisional, namun tidak demikian dengan Festival Krakatau. Hal ini dapat
terlihat dari rangkaian acara dalam Festival Krakatau 2018 . Meski tentu kegiatan-kegiatan yang
mempertontonkan kebudayaan daerah Lampung menjadi sorotan utama, kegiatan lain seperti
Malam Classic Rock, Jazz Night, dan Jazz Romantic Dinner yang merupakan kegiatan berbau pop
culture ikut mendukung jalannya Festival Krakatau. Meski sebagian besar festival-festival daerah
yang diselenggarakan pemerintah Indonesia memiliki nama daerah tersendiri, daerah Lampung
menggunakan Krakatau sebagai nama festival besar tahunan. Alasan utama dari penamaan ini
karena nama Krakatau yang sudah mendunia akibat peristiwa bersejarahnya.

Anda mungkin juga menyukai