I. Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran. Karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan dan
teknologi,sehingga matematika perlu dipelajari, dipahami, dan dikuasai, karena pada
kenyataannya matematika juga merupakan salah satu pengetahuan yang mempunyai
peranan penting dalam berpikir yaitu sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.Proses pembelajaran merupakan salah satu aktivitas yang
mengarahkan siswa untuk memahami konsep pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
Pemahaman tentang konsep merupakan kompetensi penting dalam belajar
matematika.
II. Pembahasan I
BAB I
Masalah
Bentuk masalah yang terjadi pada siswa A
Berdasarkan jawaban siswa A pada lembaran tes, ditemukan
permasalahan/miskonsepsi mengenai operasi penjumlahan bilangan desimal
BAB II
Contoh Masalah
Contoh masalah yang terjadi pada siswa A
Adapun bentuk permasalahan/miskonsepsi Siswa A adalah sebagai berikut :
BAB III
Faktor Penyebab Timbulnya Masalah
Faktor penyebab timbulnya masalah yang terjadi pada siswa A
Gambar di atas menunjukan bentuk miskonsepsi siswa dalam memahami aturan
operasi penjumlahan bilangan desimal. Siswa A memandang bilangan desimal
sebagai bilangan bulat sehingga mengakibatkan kesalah pahaman ketika
melakukan operasi penjumlahan. Pada gambar tersebut jelas terlihat siswa A
mengabaikan koma yang ada pada kedua bilangan tersebut, akibatnya operasi
bilangan desimal dilakukan seperti operasi bilangan bulat.
BAB IV
Penyelesaian
Penyelesaian masalah yang terjadi pada siswa A
Penyelesaian pertama ,seharusnya jawaban yang tepat untuk penjumlahan 12,37
+ 1,4 adalah 13,77 bukan 12,51. Berdasarkan hasil observasi kesalahan konsep
ini terjadi karena siswa A ketika melakukan operasi penjumlahan bilangan
pecahan langsung menggunakan cara penjumlahan bersusun seperti operasi
bilangan bulat. Nah dari hal tersebut guru perlu memberi tahu siswa bahwa
penjumlahan pada bilangan desimal harus meluruskan koma terlebih dahulu
sebelum menjumlahkan kedua angka secara bersusun, karena jika koma tidak
diluruskan maka hasilnya akan salah atau tidak sesuai.Karena bilangan desimal
tidak sama dendan bilangan bulat.
Penyelesaian kedua, melihat bentuk miskonsepsi yang dialami oleh siswa C,
maka dapat disarankan upaya mengatasi kesalahan tersebut. Guru dapat
menggunakan media berupa timbangan digital. Penggunaan timbangan digital
bertujuan untuk memudahkan siswa memahami proses operasi penjumlahan
bilangan desimal karena siswa sekolah dasar banyak yang mengalami kesulitan
dalam memahami matematika juga mengalami kesulitan dalam memahami kode-
kode terkait bilangan. Kesulitan yang terjadi pada siswa kelas rendah akan
berlanjut sampai kelas tinggi. Dengan demikian, diperlukan suatu aktivitas yang
dapat membantu siswa memahami perbedaan antara operasi penjumlahan pada
bilangan desimal dengan bilangan bulat. Aktivitas menggunakan timbangan
digital sebagai solusi mengatasi kesalahan siswa mema-hami konsep
penjumlahan bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara menyiapkan dua
buah benda yang akan ditimbang. Misalkan untuk menentukan penjumlahan
12,37 dengan 1,4. Maka guru menyiapkan benda pertama dengan berat 12,37 dan
benda kedua dengan berat 1,4. Selanjutnya dilakukan aktivitas menimbang
dengan cara, menimbang secara bersamaan benda yang berat 12,37 dan benda
dengan berat 1,4. Dari hasil timbangan tersebut akan menghasilkan nilai 13,77.
Pembahasan II
BAB I
Masalah
BAB II
Contoh Masalah
BAB III
3
menjadi bilangan desimal. Siswa B menuliskan bahwa nilai pecahan diubah ke
10
bilangan desimal menjadi 3,10. Siswa B beranggapan bahwa angka yang terdapat
pada pecahan yaitu 3 dan 10 diubah ke bilangan desimal cukup dengan
menggabungkan kedua angka tersebut kemudian dibuat tanda koma sehingga menjadi
7
3,10. Begitu juga dengan soal lain, siswa B mengubah pecahan menjadi bilangan
10
desimal dengan bentuk 7,10. Siswa B juga memahami bahwa mengubah pecahan
tersebut dapat dilakukan dengan menggabungkan antara pembilang dan penyebut
kemudian memberikan tanda koma. Berdasarkan hasil observasi kesalahan ini terjadi
akibat waktu menjelaskan materi tersebut oleh guru yang sangat singkat.
BAB IV
Penyelesaian
Penyelesaian masalah yang terjadi pada siswa B
3 7
Siswa dapat lebih mudah memahami soal apabila mengubah pecahan dan
10 10
menjadi bilangan desimal dengan cara menggunakan model persegi panjang yang
menunjukkan pecahan.
3
Misalkan untuk menentukan bilangan desimal dari pecahan , maka guru dapat
10
menyiapkan sepuluh buah benda dengan ukuran masing-masing 100 gram.
3
Selanjutnya membuat model persegi panjang yang menunjukkan pecahan . Karena
10
3
pecahan bernilai maka yang diarsir adalah tiga petak dari sepuluh petak.
10
Berdasarkan pemahaman tersebut, diambil benda yang sudah disiapkan dengan berat
masing-masing 100 gram selanjutnya mengambil tiga benda dari sepuluh benda
tersebut. Langkah selanjutnya adalah menimbang ketiga benda tersebut yang masing-
masing memiliki berat 100 gram sehingga bernilai 300 gram atau setara dengan 0,3
3
kg. Dengan demikian siswa dapat menyimpulkan bahwa pecahan diubah ke
10
bilangan desimal maka bernilai 0,3. Kemudian dengan menggunakan langkah yang
7
sama siswa juga dapat mengubah pecahan menjadi bilangan desimal secara tepat.
10
Langkah yang pertama dilakukan adalah dengan cara menyiapkan 10 buah benda
dengan ukuran masing-masing 100 gram. Selanjunya dibuat model persegi panjang
7
yang menunjukkan pecahan dengan jumlah sepuluh petak. Berhubung pecahan
10
yang akan diubah ke bilangan desimal, maka sebanyak tujuh petak diarsir dari
sepuluh petak. Kemudian kegiatan ini dihubungkan dengan menimbang benda yang
sudah disiapkan. Caranya adalah memberi pemahaman kepada siswa tentang makna
7
pecahan yang artinya diambil tujuh dari sepuluh atau diarsir tujuh petak dari
10
sepuluh petak. Dengan pemahaman tersebut maka diambil benda yang sudah
disiapkan sebanyak tujuh buah dari sepuluh buah, kemudian ditimbang. Hasil
menimbang tujuh buah benda yang memiliki berat masing-masing 100 gram, maka
menghasilkan 700 gram atau setara dengan 0,7 kg. Berdasarkan aktivitas tersebut
7
siswa dapat menyimpulkan bahwa pecahan bernilai 0,7.
10
I. Kesimpulan
XXX. Referensi
Rahmah Johar,Fitriadi, Mahdalena & Rusniati.2016.Miskonsepsi Siswa Sekolah
Dasar pada Pembelajaran Bilangan Desimal.Pendidikan Matematika, 162-163.