Konsep dasar
Akuntan · Pembukuan · Neraca
percobaan · Buku
besar · Debit dan kredit · Harga
pokok · Pembukuan berpasangan · Standar
praktik · Basis kas dan akrual · PABU /
IFRS
Bidang akuntansi
Biaya · Dana · Forensik · Keuangan · M
anajemen · Pajak
Laporan keuangan
Neraca · Laba rugi · Perubahan
ekuitas · Arus kas · Catatan
Audit
Audit keuangan · GAAS · Audit
internal · Sarbanes-Oxley · Empat Besar
Kotak ini:
lihat
bicara
sunting
Daftar isi
1Tujuan
2Asumsi dasar
3Karakteristik
4Isi
5Penyusunan
6Analisis
6.1Analisis horizontal
6.2Analisis vertikal
6.3Analisis rasio
7Pemakai
7.1Manajemen perusahaan
7.2Organisasi sektor publik
7.3Usaha mikro kecil menengah
8Prinsip pelaporan
9Audit
10Kegunaan
11Pembedaan
12Acuan
13Pranala luar
14Referensi
Tujuan[sunting | sunting sumber]
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. [12] Informasi ini bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi.[13] Tujuan utama dari laporan keuangan adalah
memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur
laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang
berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan
terhadap perusahaan disamping pihak manajemen perusahaan. Para
pemakai laporan akan menggunakan untuk meramalkan, membandingkan,
dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang
diambil. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat
berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai
keuangan. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan
dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila
dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-
penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan
dapat diukur secara objektif.[14]
Karakteristik[sunting | sunting sumber]
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik
kualitatif pokok yang harus dimiliki oleh laporan keuangan yaitu dapat
dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Dapat dipahami berarti
bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pembacanya dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para
pengguna. Laporan keuangan dianggap relevan jika informasi yang disajikan
didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna. Keandalan berarti
bahwa informasi dalam laporan keuangan bersifat bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material. Sedangkan dapat diperbandingkan
berarti bahwa informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat
diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Isi[sunting | sunting sumber]
Laporan posisi keuangan[sunting | sunting sumber]
Dalam laporan posisi keuangan dimasukkan informasi mengenai aktiva dan
pasiva. Aktiva hanya terdiri dari aset. Sedangkan pasiva terdiri
dari liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal). Aset merupakan segala
sesuatu yang menjadi milik perusahaan. Sedangkan pasiva adalah segala
sesuatu yang digunakan oleh perusahaan agar aset dapat dibiayai.
[16] Laporan posisi keuangan disebut juga sebagai neraca. [17] Penentuan
posisi keuangan berkaitan langsung dengan aset, liabilitas,dan ekuitas.
[18] Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
adalah pendapatan dan beban.
Laporan laba rugi[sunting | sunting sumber]
Laporan laba rugi berisi informasi mengenai laba dan rugi dalam keuangan.
Hasil dari laporan laba rugi hanya ada dua yang memperoleh laba atau
memperoleh rugi. Laporan laba rugi berisi tentang pendapatan, harga
perolehan dan biaya. Isinya juga dapat berupa penjualan, harga barang atau
jasa, dan biaya. Laba diperoleh ketika selisih antara pendapatan dikurangi
dengan harga perolehan dan biaya bernilai positif. Sementara rugi diperoleh
keitka selisih antara pendapatan dikurangi dengan harga perolehan dan biaya
bernilai negatif.[19]
Laporan perubahan modal[sunting | sunting sumber]
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menampilkan perubahan
jumlah modal dari awal periode pemodalan hingga akhir perioda pemodalan.
Selain perubahan jumlah, laporan perubahan modal juga menyebutkan
penyebab terjadinya perubahan modal. Perubahan modal dihitung dengan
menyertakan informasi mengenai akun modal, prive dan laba bersih.[20]
Laporan arus kas[sunting | sunting sumber]
Laporan arus kas berisi rincian sumber pemasukan dan pengeluaran kas
sesuai dengan kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan. Informasi
mengenai kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu disajikan di dalam
laporan arus kas. Selain itu, laporan arus kas juga dapat dijadikan sebagai
alat analissi terhadap kesesuaian investasi dan pembiayaan dlam rencana
keuangan perusahaan.[21] Dalam perusahaan publik, laporan arus kas disebut
sebagai laporan sumber dan penggunaan kas. [22]
Catatan atas laporan keuangan[sunting | sunting sumber]
Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan tambahan yang diberikan
sebagai informasi tambahan dan penjelas terhadap isi laporan keuangan.
[23] Angka-angka akuntansi yang disajikan di dalam laporan keuangan tidak
selalu memberikan informasi secara jelas. Informasi yang disajikan
cenderung kuantitatif dan tidak memberikan penjelasan yang cukup secara
kualitatif. Posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan tidak dapat secara
jelas disampaikan melalui angka-angka pada laporan laba rugi, laporan
perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan
digunakan untuk melengkapi kekurangan informasi kuantitatif tersebut.
Informasi di dalam catatan atas laporan keuangan antara lain dasar
penyusunan laporan, kebijakan akuntansi, dan standar akuntansi keuangan.
[24]
Penyusunan[sunting | sunting sumber]
Laporan keuangan ditulis dengan identifikasi berupa judul, nama organisasi
atau perusahaan, jenis laporan dan tanggal serta periode laporan. Penyajian
data pada laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas
harus dalam satu periode waktu tertentu. Sedangkan penyajian laporan posisi
keuangan memberikan keterangan tanggal tertentu. Pembaca harus mudah
memahami isi laporan keuangan. Tata letak tulisan, kosakata, gaya
bahasa dan keterangan tambahan mendapatkan perhatian utama selama
penulisan laporan keuangan.[27] Laporan keuangan disusun secara rutin
dalam jangka waktu tertentu. Masa penyusunan yang umum adalah pada
akhir tahun.[28]
Penyusunan laporan keuangan memerlukan alat bantu berupa neraca lajur.
Isi neraca lajur adalah lajur-lajur yang meliputi neraca saldo, jurnal
penyesuaian, neraca setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Tiap lajur ini
tersusun atas debit dan kredit.[29]
Analisis[sunting | sunting sumber]
Laporan keuangan selalu memerlukan kegiatan analisis secara objektif.
Analisis laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan peralatan dan
teknik tertentu. Laporan keuangan yang dianalisis memiliki tujuan umum
sebagai alat dalam analisis bisnis.[30] Analisis laporan keuangan bertujuan
untuk memperkirakan kinerja keuangan yang akan terjadi di masa depan.
Pihak yang mengadakan analisis laporan keuangan adalah para pengambil
keputusan keuangan. Laporan keuangan dalam hal ini hanya menyajikan
informasi mengenai kinerja keuangan di masa lalu sehingga menimbulkan
kekurangan terhadap informasi yang dibutuhkan. Pengadaan analisis laporan
keuangan menjadi penting bagi para pengambil keputusan untuk membentuk
perkiraan-perkiraan yang tepat yang akan terjadi di masa depan. [31]
Analisis horizontal[sunting | sunting sumber]
Analisis horizontal merupakan perbandingan kinerja keuangan antartahun.
Perbandingannya dapat dilakukan minimal antara tahun sebelumnya dengan
tahun berikutnya. Analisis horizontal juga dapat membandingkan kinerja
keuangan melebihi dua tahun.[32]
Analisis vertikal[sunting | sunting sumber]
Analisis vertikal membandingkan posisi keuangan dari tiap aset, liabilitas
dan ekuitas keuangan di dalam laporan keuangan. Dalam laporan posisi
keuangan, tiap bagian dari ketiganya dibandingkan melalui persentasenya
masing-masing terhadap jumlah keseluruhannya. Pembandingan dengan
persentase ini juga berlaku pada laporan laba rugi dan laporan perubahan
modal.[33]
Analisis rasio[sunting | sunting sumber]
Analisis rasio dalam laporan keuangan digunakan untuk mengetahui
kelayakan suatu entitas dengan membandingkannya dengan akun-akun yang
ada dalam hal keuangan. Laporan keuangan yang menggunakan analisis
rasio utamanya ditujukan kepada investor dan kreditur. Analisis rasio berguna
bagi investor dan kreditur untuk memberikan keputusan dalam memberikan
ivestasi dan pinjaman terhadap suatu entitas. [34]
Pemakai[sunting | sunting sumber]
Manajemen perusahaan[sunting | sunting sumber]
Laporan keuangan disajikan oleh perusahaan melalui akuntansi manajemen.
Penyajiannya hanya untuk pihak internal perusahaan. Pihak internal ini
bekerja di dalam perusahaan khususnya dalam bidang manajemen
keuangan, manajemen produksi, dan manajemen pemasaran. Data dan
informasi keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan digunakan oleh
pihak manajemen perusahaan sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan di masa depan.[35]
Organisasi sektor publik[sunting | sunting sumber]
Organisasi sektor publik memiliki kewajiban untuk membuat laporan
keuangan untuk sektor publik. Laporan keuangan ini bersifat formal.
Kewajiban pembuatan laporan keuangan ini disertai dengan pembuatan
laporan kinerja yang berkaitan dengan keuangan maupun non-keuangan.
Pembuatan laporan keuangan pada organisasi sektor publik dapat
merupakan hasil adaptasi dari laporan keuangan sektor swasta. Persyaratan
isi laporan ialah memuat sifat dan karakteristik keuangan sektor publik.
Batasan yang diberikan terhadap laporan keuangan organisasi sektor publik
adalah memasukkan pertimbangan politik dan sosial. Keduanya termasuk
dalam jenis pertimbangan non-moneter.[36]
Usaha mikro kecil menengah[sunting | sunting sumber]
Usaha mikro kecil menengah menggunakan laporan keuangan untuk
memperoleh pendanaan dari bank.Adanya laporan keuangan membuat suatu
usaha mikro kecil menengah mempunyai kejelasan dan tanggung jawab
dalam hal keuangan. Isi laporan keuangan untuk usaha mikro kecil menengah
paling sedikit meliputi neraca, laporan laba rugi pada periode tertentu dan
catatan atas laporan keuangan.[37]
Audit[sunting | sunting sumber]
Audit laporan keuangan merupakan kegiatan menyesuaikan bukti-bukti
pernyataan keuangan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada
perusahaan lain dengan kriteria keuangan yang telah
ditetapkan. Auditor laporan keuangan merupakan sebuah tim atau
perseorangan yang memiliki keahlian dalam mengadakan audit. Selain itu,
auditor juga memahami standar audit yang telah ditetapkan. Audit
menemukan kesesuaian bukti laporan keuangan dengan cara
membandingkannya dengan standar akuntansi keuangan. Hasil audit
kemudian dilaporkan kepada para pemakai laporan keuangan. [40] Dalam audit
laporan keuangan terbentuk hubungan terbalik antara risiko audit dan bukti
audit. Bukti audit yang diperlukan semakin banyak ketika tingkat risiko audit
semakin rendah. [41]
Kegunaan