Anda di halaman 1dari 2

Kelebihan dan Kekurangan Holding Company

Sebagaimana sempat dijelaskan dalam artikel sebelumnya, keberadaan holding


company seringkali dibutuhkan bagi perusahaan yang berskala besar. Tentunya
terdapat kelebihan serta kekurangan dari struktur perusahaan yang demikian.

Kelebihan:
1. Lebih mudah memperoleh modal
Dengan tergabungnya anak-anak perusahaan di bawah suatu holding company,
mereka menjadi lebih terpercaya di mata investor dan kreditur. Di samping itu,
holding company dan anak perusahaan dapat saling membantu dengan memberikan
jaminan utang berupa corporate guarantee bagi anak perusahaan lainnya. Oleh karena
itu, lebih mudah bagi holding company dan anak perusahaannya dalam hal
permodalan.

2. Pengawasan dan pengontrolan yang lebih efisien


Karena semua anak perusahaan berada di bawah naungan satu holding company, lebih
mudah bagi pemangku kepentingan untuk mengawasi jalannya kegiatan setiap anak
perusahaan. Dan dengan demikian, lebih mudah pula bagi holding company untuk
mengontrol setiap pengambilan keputusan anak perusahaan.

3. Kerjasama antar anak perusahaan


Anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang yang berbeda dapat saling bekerja
sama untuk membantu kegiatan usaha anak perusahaan lainnya. Kerjasama ini dapat
berupa melakukan pelatihan gabungan maupun pinjam meminjam sumber daya.

4. Risiko mandiri
Setiap anak perusahaan di bawah holding company adalah badan hukumnya sendiri
yang terpisah dari anak perusahaan lain. Dengan demikian, risiko pun ditanggung
oleh masing-masing anak perusahaan. Sehingga apabila salah satu anak perusahaan
harus bertanggung jawab atas suatu kesalahan atau harus terhenti kegiatan usahanya,
hal ini tidak akan mempengaruhi anak perusahaan yang lain.

Kekurangan:
1. Pengenaan pajak ganda
Setiap perusahaan wajib untuk membayar pajak kepada Negara. Dalam hal adanya
holding company, dapat terjadi pengenaan pajak ganda. Hal ini karena holding
company menerima dividen dari anak perusahaan. Sehingga terdapat kemungkinan
holding company ditarik pajak atas pembagian dividen tersebut.

2. Pengambilan keputusan yang lebih lamban


Dengan adanya holding company, berarti keputusan-keputusan yang diambil oleh
anak perusahaan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari holding company
sebagai perusahaan induknya. Apabila demikian, maka langkah yang harus dilalui
untuk mengambil suatu keputusan menjadi lebih panjang sehingga pengambilan
keputusan menjadi lebih lamban.
3. Penyalahgunaan kekuasaan
Holding company yang terlalu ikut campur dalam kegiatan usaha anak perusahaannya
dapat menyalahgunakan kekuasaannya dengan turut campur dalam beberapa aspek
dengan cara yang tidak benar. Seperti misalnya melakukan merger dan akuisisi antar
anak perusahaan untuk menghindari pembayaran utang atau memberhentikan anggota
Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang tidak sepaham dengan keinginan holding
company.

By Aidhya Diory|March 26th, 2020|Business Law|0 Comments

Share This !

FacebookTwitterLinkedInRedditWhatsAppEmail
Related Posts

Dasar Hukum Sistem PPJB dalam Pembelian Rumah Susun

Anda mungkin juga menyukai