Anda di halaman 1dari 3

Ahmad Basyir Najwan

Jln. Mr. Cokrokusumo No.54 RT.015/005, Kel. Cempaka, Kec. Cempaka, Kota
Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kode Pos 70733
Contact Person : 0896-5985-6821
Follow my Instagram @basyir.elphisic.elbanjari

PARTIKEL DI DALAM LINTASAN KASAR MELINGKAR


Sebuah partikel berada di lintasan kasar diatas bidang horizontal yang kasar. Dinding dan
lantai lintasan mempunyai koefisien gesekan sebesar 𝜇. Panjang lintasan dari titik A
sampai B adalah 𝐿. Tentukan kecepatan mula-mula partikel di titik A agar partikel tepat
berhenti di titik C.
𝐶

𝑅 tampak partikel
pada lintasan

𝑉𝐴
𝐴 𝐵
𝐿

Petunjuk : gunakan rumus di bawah ini jika diperlukan


𝑑𝑥 𝑥 + √𝑥 2 + 𝑎2 𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥
∫ = ln ( ) + 𝐶 dan = sinh 𝑥
√𝑎2 + 𝑥 2 𝑎 2
Pembahasan :
Kita tinjau keadaan ketika partikel berada di lintasan melingkar dan kecepatannya pada
saat itu adalah 𝑣. Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada partikel berikut!
𝑣2
𝑁𝐷 = 𝑚 dan 𝑁𝐿 = 𝑚𝑔
𝑅
𝑁 𝑁𝐿
2 2
𝑁 = √𝑁𝐿 + 𝑁𝐷

2 2 𝑁𝐷
𝑣2 𝑣2
𝑁= √(𝑚𝑔)2 + (𝑚 ) = 𝑚√𝑔2 + ( )
𝑅 𝑅
𝑚𝑔
Gaya gesek yang bekerja pada partikel adalah
𝑓 = 𝜇𝑁
2
𝑣2
𝑓= 𝜇𝑚√𝑔2 +( )
𝑅

Hukum II Newton untuk gerak tangensial partikel


−𝑓 = 𝑚𝑎

mechtermlighlismfism xanderbasyir99@gmail.com Hal | 1


Basyir Al Banjari

0896-5985-6821 DC3BCE5B www.basyiralbanjari.wordpress.com


Ahmad Basyir Najwan
Jln. Mr. Cokrokusumo No.54 RT.015/005, Kel. Cempaka, Kec. Cempaka, Kota
Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kode Pos 70733
Contact Person : 0896-5985-6821
Follow my Instagram @basyir.elphisic.elbanjari

2
𝑣2 𝑑𝑣 𝑑𝑠 𝑑𝑣 𝑑𝑠 𝑑𝑣
−𝜇𝑚√𝑔2 +( ) =𝑚 =𝑚 = 𝑚𝑣
𝑅 𝑑𝑡 𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑡 𝑑𝑠
𝑣𝑑𝑣
−𝜇𝑑𝑠 =
2 2
√𝑔2 + (𝑣 )
𝑅

𝑣2 2𝑣𝑑𝑣 𝑅𝑑𝜙
Misalkan = 𝜙 maka = 𝑑𝜙 ⟹ 𝑣𝑑𝑣 =
𝑅 𝑅 2
𝑅𝑑𝜙
−𝜇𝑑𝑠 =
2√𝑔2 + 𝜙 2
Saat sampai di C, 𝑠 = 𝜋𝑅 dan 𝑣 = 0 ⟹ 𝜙 = 0. Saat awal 𝑠 = 0 dan 𝑣 = 𝑉𝐵 ⟹ 𝜙 = 𝑉𝐵 2 /𝑅
𝜋𝑅 0
2𝜇 𝑑𝜙
∫ − 𝑑𝑠 = ∫ 2
0 𝑅 𝑉𝐵
√𝑔2 + 𝜙 2
𝑅

Kita gunakan
𝑑𝑥 𝑥 + √𝑥 2 + 𝑎2
∫ = ln ( )+𝐶
√𝑎2 + 𝑥 2 𝑎
Maka
0
2𝜇 𝜙 + √𝜙 2 + 𝑔2
− (𝜋𝑅 − 0) = [ln ( )]
𝑅 𝑔 𝑉𝐵 2
𝑅

2
0 + √02 + 𝑔2 (𝑉𝐵 2⁄𝑅 ) + √(𝑉𝐵 2⁄𝑅 ) + 𝑔2
−2𝜇𝜋 = ln ( ) − ln
𝑔 𝑔
( )
2
(𝑉𝐵 2⁄𝑅 ) + √(𝑉𝐵 2⁄𝑅 ) + 𝑔2
−2𝜇𝜋 = ln 1 − ln
𝑔
( )
2
(𝑉𝐵 2 ⁄𝑅 ) + √(𝑉𝐵 2⁄𝑅 ) + 𝑔2
−2𝜇𝜋 = − ln
𝑔
( )
2
𝑉𝐵 2 + √(𝑉𝐵 2 ) + 𝑔2 𝑅 2 = 𝑔𝑅𝑒 2𝜇𝜋

mechtermlighlismfism xanderbasyir99@gmail.com Hal | 2


Basyir Al Banjari

0896-5985-6821 DC3BCE5B www.basyiralbanjari.wordpress.com


Ahmad Basyir Najwan
Jln. Mr. Cokrokusumo No.54 RT.015/005, Kel. Cempaka, Kec. Cempaka, Kota
Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kode Pos 70733
Contact Person : 0896-5985-6821
Follow my Instagram @basyir.elphisic.elbanjari

2
2 2 2
(√(𝑉𝐵 ) + 𝑔2 𝑅 2 ) = (𝑔𝑅𝑒 2𝜇𝜋 − 𝑉𝐵 2 )

2 2
(𝑉𝐵 2 ) + 𝑔2 𝑅 2 = 𝑔2 𝑅 2 𝑒 4𝜇𝜋 + (𝑉𝐵 2 ) − 2𝑔𝑅𝑒 2𝜇𝜋 𝑉𝐵 2
2𝑔𝑅𝑒 2𝜇𝜋 𝑉𝐵 2 = 𝑔2 𝑅 2 (𝑒 4𝜇𝜋 − 1)
𝑔𝑅 𝑒 4𝜇𝜋 − 1 𝑒 2𝜇𝜋 − 𝑒 −2𝜇𝜋
𝑉𝐵 2 = ( 2𝜇𝜋 ) = 𝑔𝑅 ( )
2 𝑒 2
Kita gunakan
𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 𝑒 2𝜇𝜋 − 𝑒 −2𝜇𝜋
= sinh 𝑥 maka = sinh 2𝜇𝜋
2 2
𝑉𝐵 2 = 𝑔𝑅 sinh 2𝜇𝜋
Ketika partikel masih di lintasan AB, dia memiliki perlambatan sebesar 𝑎 = 𝜇𝑔, sehingga
kecepatan awal di titik haruslah
𝑉𝐵 2 = 𝑉𝐴 2 − 2𝜇𝑔𝐿

𝑉𝐴 2 = 𝑉𝐵 2 + 2𝜇𝑔𝐿 ⟹ 𝑉𝐴 = √𝑔𝑅 sinh 2𝜇𝜋 + 2𝜇𝑔𝐿

mechtermlighlismfism xanderbasyir99@gmail.com Hal | 3


Basyir Al Banjari

0896-5985-6821 DC3BCE5B www.basyiralbanjari.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai