SKRIPSI
OLEH
M.IRVAN MULAWARMAN S
NIM 105730532615
OLEH
M.IRVAN MULAWARMAN S
NIM 105730532615
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO HIDUP
“Saat Allah mendorongmu ke tebing, yakinlah kalau hanya ada dua hal yang
mungkin terjadi. Mungkin saja Ia akan menangkapmu, atau Ia ingin kau belajar
PERSEMBAHAN
1. Kedua orangtua tercinta Ayahanda Sultan dan Ibunda Nurbaya, yang telah
memberikan semangat dan motivasi yang tiada henti sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini, karena tiada do’a yang paling khusyu’ selain do’a dari
kedua orangtua serta saudara dan sepupu saya yang selalu memberi motivasi
2. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus dan
3. Para sahabat –sahabat yang selalu memberi bantuan dan memberi semangat
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat
dan anugerah-Nya kepada penulis. Dan tak lupa pula penulis kirimkan salam dan
mengubah zaman biadab menjadi zaman yang beradab dan menjadi panutan
menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari
banyak menerima masukan, bimbingan dan dukungan dari kedua orang tua
tersayang, yaitu ayah Sultan dan ibu Nurbaya. Maka dari itu penulis
menyampaikan rasa terima kasih atas doa dan nasehat-nasehat serta dukungan
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
vii
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak.CA.CSP selaku Ketua Program
4. Ibu Dr. Muryani Arsal, SE., MM. Ak. CA selaku Pembimbing I dan ibu Saida
Said, SE., M.Ak selaku Pmbimbing II terima kasih atas bimbingan dan
perkuliahan.
Makassar.
7. Seluruh keluarga besar yang selalu mendukung dan tak pernah berhenti
semoga Allah SWT menerima dan membalas amall perbuatan baik dari semua
pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penulisan proposal penelitian
ini dan semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
viii
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini belum begitu sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dalam menyempurnakan
Wabarokatuh.
Penulis
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
xii
E. Audit Operasional.................................................................................... 9
F. Kinerja................................................................................................... 19
C. Pembahasan .......................................................................................... 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 71
B. Saran ................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perusahaan.
penilaian sistematis dan objektif serta berorientasi pada tujuan untuk memperoleh
saja.
terstruktur dan terorganisasi. Aspek ini meliputi perencanaan yang baik, serta
1
2
perolehan dan evaluasi bukti secara objektif yang berkaitan dengan aktivitas
Salah satu faktor dilakukannya audit operasional adalah untuk menilai efektifitas,
pengendalian tersebut akan tercipta suatu alat yang cocok untuk mengorganisir
bisa berupa rekomendasi yang sangat berguna bagi pihak manajemen untuk
Hasil penelitian Luciano Marchi dan Manuela Bertei (2016) menyatakan bahwa
paradoks kinerja, dan lain-lain. Dengan kata lain, audit operasional dapat
kegiatan operasionalnya tidak sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku
untuk menjaga agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efisien, efektif, dan ekonomis,
serta sesuai dengan rencana, kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan
yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
karena itu, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pelaksanaan
kinerja pemerintah ?
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
pemerintah.
2. Bagi Instansi
atau menjadi masukan dan tambahan informasi bagi Kantor Inspektorat Kota
4. Bagi Universitas
pemerintah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Audit
terdiri dari pengawasan dan tindak lanjut. Pengawasan dapat dilakukan dari dekat
ataupun jauh. Pengawasan yang dilakukan dari dekat dan langsung pada audit
Dalam setiap audit akan terjadi proses perbandingan antara kondisi dan
kriteria. Kondisi adalah kenyataan yang ada atau keadaan sebenarnya yang
melekat pada objek yang diteliti. Kriteria adalah hal yang seharusnya melekat pada
5
6
perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku
serta pengelolaan terhadap sumber daya dalam proses tersebut berjalan secara
efektif dan efesien. Pada audit kepatuhan (compliance audit), auditor berusaha
pengelolaan keuangan, operasi, atau aktivitas yang lain dari suatu entitas telah
2015).
secara sistematis yang terkait dengan asersi tentang tindakan ekonomi untuk
dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang
Tujuan audit secara umum adalah untuk menilai apakah informasi atau
kondisi yang diperiksa telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Adapun
perbedaan tujuan audit keuangan dan audit operasional adalah audit keuangan
menekankan apakah informasi historis dicatat dengan baik dan benar, sedangkan
sebagaimana mestinya.
C. Jenis-jenis Audit
dalam perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang
7
berlaku serta pengelolaan terhadap sumber daya dalam proses tersebut berjalan
sebagai berikut :
dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP).
2. Audit Kepatuhan
bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas
3. Audit Operasional
keseluruhan audit memiliki tujuan yang (hampir) sama yaitu menilai bagaimana
asas.
8
D. Jenis-jenis auditor
1. Auditor pemerintah
perwujudan dari pasal 23 ayat 5 undang-undang dasar 1945 yang berbunyi adalah
2. Auditor Intern
Auditor intern adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh
tempat dimana ia bekerja, sama seperti halnya GAO melakukan tugasnya untuk
3. Auditor Independen
kalangan bisnis serta banyak pihak lainnya semakin mengenal laporan ini, maka
orang awam sering mengartikan istilah auditor sama dengan akuntan publik,
pekerjaannya.
E. Audit Operasional
tahun. Tidak seperti audit keuangan, penggunaan audit operasional masih belum
audit), audit atas hasil kinerja (performance audit), audit fungsional (functional
audit), audit program (program audit), dan audit efektivitas (effectiveness audit).
tersebut.
menjalankan tugasnya sesuai visi dan misi perusahaan. Audit ditinjau dari jenis
pemeriksaan salah satunya yaitu audit operasional. Audit yang dilakukan untuk
menila efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari fungsi yang terdapat dalam
perusahaan.
10
management audit, disebut juga operational audit, functional audit, systems audit,
efisiensi, dan keekonomisan kinerja suatu bagian atau orang dalam suatu
peraturan yang ada dalam perusahaan, serta untuk mengetahui apakah prestasi
manajemen perusahaan telah lebih baik daripada masa sebelumnya, dan untuk
solusi perbaikannya.
belum ditentukan
organisasi.
ketidaksesuaian lainnya.
c. Yang diaudit adalah seluruh perusahaan, atau salah satu unitnya (bagian
pimpinan tentang efektif tidaknya perusahaan, suatu unit atau suatu fungsi.
a. Funciotal audit, berhubungan dengan satu atau lebih fungsi dalam suatu
operasional yaitu:
b. Pengetahuan. Karena orang tidak bisa ahli dalam setiap aspek perusahaan
dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki saja, dan
c. Biaya
d. Data
g. Entitas audit (audit entity). Pembatasan audit operasional pada suatu fungsi
besar tergantung pada sikap dan bakat auditor. Auditor harus mengerti akuntansi
dan bisnis. Selain itu, auditor juga harus memiliki independensi dan kompetensi
Arens, Elder dan Beasley (2010:501) menyebutkan bahwa dua kualitas yang
a. Independensi
memberikan penilian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal ini
Hal ini dapat diketahui dengan melihat status organisasi dan sikap objektif
itu sendiri.
b. Kompetensi
dari lima (5) tahap yaitu audit pendahuluan, review dan pengujian pengendalian
a. Audit Pendahuluan
tentang organisasi auditee, objek yang akan diaudit, mengenal lebih lanjut
kondisi perusahaan dan prosedur yang diterapkan pada proses produksi dan
operasi.
secara umum, produk yang dihasilkan, proses produksi dan operasi yang
audit ini dirumuskan ke dalam bentuk tujuan audit sementara yang akan
pengamatan yang lebih dalam terhdap tujuan audit sementara yang telah
menetapkan tujuan audit yang sesungguhnya yang akan dialami pada audit
lanjutan.
Pada tahap ini audtor melakukan audit yang lebih dalam dan
d. Pelaporan
strategi tersebut.
Menyajikan kesimpulan atas hasil audit yang telah dilakukan auditor dan
3) Rumusan Rekomendasi
e. Tindak Lanjut
perbaikan yang dilakukan agar dapat mencapai tujuannya efektif, efisien dan
ekonomis.
F. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
kepadanya Mangkunegara (2016:67). Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang
mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau
pekerjaan tertentu yang akan berdampak pada reward dari perusahaan. Menurut
tugas, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas
individu tersebut dalam suatu organisasi yang dihubungkan dengan suatu ukuran
a. Faktor Kemampuan
potensi (IQ) diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man in
b. Faktor Motivasi
dari pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap
mental merupakan mental yang mendorong diri seorang pegawai untuk berusaha
mencapai prestasi kerja yang maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus
sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara mental,fisik,tujuan, dan
situasi), artinya seorang pegawai harus siap mental maupun secara fisik dan
memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai. Mampu
bila mencapai tujuan, dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong
mencapai tujuan.
karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan
wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan
c. Disiplin
Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang
ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Masalah
disiplin karyawan yang ada di dalam organisasi baik atasan maupun bawahan
d. Inisiatif
3. Dimensi Kinerja
a. Target
b. Kualitas
c. Waktu penyelesaian
kepercayaan pelanggan.
d. Taat asas
Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi juga harus
jawabkan.
4. Indikator Kinerja
kelompok. Dengan asumsi semakin baik kinerja karyawan maka kinerja organisasi
akan semakin baik pula. Menurut Setiawan (2014:147) untuk mengukur kinerja
kehadiran.
23
c. Tingkat kehadiran
tertentu.
e. Kepuasan kerja
pencapaian suatu sasaran atau suatu tujuan yang telah ditetapkan dengan
5. Pengukuran Kinerja
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada. Tujuannya, yaitu untuk
mendorong kinerja seseorang agar bisa berada diatas rata-rata. Dari beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah menilai hasil
kerja organisasi publik sudah tercapai atau belum sehingga tujuan yang di capai
akan berhasil guna sesuai dengan rencana yang telah ditentukan oleh organisasi
publik tersebut.
24
G. Pemerintah Daerah
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan
sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan
ditetapkan.
25
I. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama
Metode
Peneliti Dan Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Tahun
1. Dista Penerapan Kualitatif Hasil penelitian
Amaliah Audit Kinerja menunjukkan bahwa :
Arifah (Audit 1. Audit manajemen
(2012) Operasional) dibagi menjadi empat
Pada Sektor jenis audit dan Audit
Swasta dan kinerja (audit
Pemerintah operasional)
merupakan salah satu
audit manajemen.
2. Karakteristik organisasi
pemerintahan berbeda
dengan organisasi
bisnis.
3. Auditor internal
seringkali melakukan
audit operasional untuk
kepentingan
organisasinya, srtuktur
atau tahapan audit
kinerja tidak berbeda
jauh dengan audit
laporan keuangan.
26
4. Untuk memenuhi
tuntutan masyarakat
agar organisasi
mempertahankan apa
yang telah dicapai
dalam hal ini mengenai
kinerja sector publik,
maka diperlukan audit
terhadap organisasi
sektor publik tersebut.
5. Kualitas audit yang
baik sangat
berpengaruh untuk
mengurangi terjadinya
penyimpangan pada
sektor publik.
2. Nova Peran Audit Korelasional Hasil penelitian
Wahyuning Operasional menunjukkan bahwa
sih, Abdul Dalam audit operasional yang
Halim, Menunjang dilakukan PDAM Malang
Retno Efektivitas sudah sesuai dengan
Wulandari Penjualan tahap audit operasional,
(2013) serta audit operasional
memiliki peran dalam
menunjang efektivitas
penjualan pada PDAM
Malang.
3. Eli Suhayati Optimalisasi Kualitatif Hasil penelitian
(2012) Kinerja menunjukkan bahwa
Pemerintah audit kinerja atau atau
Daerah audit performanace
terhadap sektor
pemerintahan dapat
27
J. Kerangka Pemikiran
organisasi dalam hal ini yaitu kantor Inspektorat Kota Makassar, maka tingkat
semakin bertambah. Oleh karena tingkat aktivitas yang semakin tinggi ini maka
perusahaan ini secara efektif dan efisien agar kegiatan kantor dapat berjalan
secara optimal.
Audit operasional dapat dilakukan oleh manajemen dalam hal ini audit
internal atau dapat juga dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk untuk memeriksa
suatu individu. Audit operasional ini lebih ditekankan pada kinerja individu dalam
Audit Operasional :
− Indendensi
− Kompetensi
− Program Audit Operasional
− Pelaksanaan Audit Operasional
− Laporan Audit Operasional
− Kegiatan dan Tindak Lanjut
Kinerja Pemerintah
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
beralamat di Jl. Teduh Bersinar No.6. Sedangkan waktu dalam penelitian ini
30
31
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
(natural setting) yang holistis, kompleks, dan rinci. Data kualitatif dalam
Makassar.
b. Data Kuantitatif
2. Sumber Data
a. Data Primer
audit terinci.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari pihak lain, baik yang bersifat kuantitatif maupun
D. Pengumpulan Data
sebagai berikut :
penelitian.
tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang
E. Metode Analisis
Menurut Sugiyono (2010: 335) yang dimaksud dengan teknik analisis data
adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
Teknik anaisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data induktif. Analisis data induktif adalah penarikan kesimpulan yang berangkat
dari fakta-fakta khusus, untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum. Adapun
berikut:
1. Pengumpulan Data
secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di
lapangan yaitu pencatatan data dan berbagai bentuk data yang ada di lapangan.
2. Reduksi Data
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya dan membuang hal yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
diperlukan.
3. Display Data
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks dan naratif. Pada
tahap ini peneliti menyajikan data-data yang telah direduksi ke dalam laporan
secara sistematis.
4. Pengambilan Kesimpulan
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
34
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
metode induktif yang berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk
diverifikasi dengan cara melihat kembali pada hasil reduksi dan display data
penelitian.
BAB IV
yang berada di daerah Kota Makassar dan terletak di Perumahan Griya Fajar Mas
35
36
dan professional.
Daerah.
a. Inspektur
INSPEKTUR
SEKRETARIS
Inspektur Pembantu Inspektur Pembantu Inspektur Pembantu Wilayah III Inspektur Pembantu
Wilayah I Wilayah II Wilayah IV
Dr. Hj. Widiawati Said, S.Sos, M.Si
Dra. Hj. Multiati, M.Si Drs. Suwandi Suhartini , ST
Auditor
39
40
4. Job Description
Tugas, fungsi, dan uraian tugas pada Kantor Inspektorat Kota Makassar
a. Inspektur
fasilitasi pengawasan;
lainnya;
walikota;
Inspektorat;
b. Sekretariat
dan kepegawaian;
kepegawaian;
kepegawaian;
42
dan fungsinya.
inspektorat;
Inspektorat;
c. Subbagian Perencanaan
bidang perencanaan;
dan fungsinya
Subbagian Perencanaan;
Perencanaan;
Subbagian Perencanaan;
dan fungsinya
tugas:
dan Pelaporan;
kerumahtanggan;
dan fungsinya.
tugas:
dan Kepegawaian;
pelatihan pegawai.
e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan
fungsinya.
pengawasan;
e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan
fungsinya.
pengawasan;
dan fungsinya.
49
dan ayat (2), Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai uraian tugas:
pengawasan;
dan fungsinya.
pengawasan;
B. Hasil Penelitian
sebagai berikut :
b. Lakukan rapat koordinasi dengan tim auditor untuk jadwal dan perisapan
yang ditunjuk harus sudah mendapatkan pelatihan audit mutu dan bukan
merupakan bagian dari unit kerja yang akan diaudit. Jadwal audit
terkendali dari Adm.WMM sesuai dengan unit kerja yang diauditnya. Check
list audit dibuat sebelum pelaksanaan audit dan ditinjau serta disetujui oleh
dihadiri oleh semua auditor, auditee, ketua tim audit, WMM, pimpinan unit
dihadiri oleh semua auditor, auditee, ketua tim audit, WMM, pimpinan unit
j. Tindak lanjuti NCR audit dan permintaan tindakan perbaikan & pencegahan.
sudah efektif atau tidak ?. verifikasi dapat dilakukan sesudah batas waktu
diperlukan.
pencegahan.
dan data pendukung kepada WMM. Hasil verifikasi oleh auditor akan di
2. Hasil kuesioner
pelaksanaan audit di Inspektorat Kota Makassar sudah sesuai SOP audit, serta
Makassar.
53
a. Independensi
Tabel 4.1
Independensi Auditor
Jawaban Jawaban
No Pertanyaan ”Ya” “Tidak”
1 Apakah auditor merupakan staf khusus yang
21 0
terpisah dari kegiatan operasional Instansi?
membuktikan bahwa auditor pada Kantor Inspektorat Kota Makassar sudah sangat
b. Kompetensi
Tabel 4.2
Kompetensi Auditor
Jawaban Jawaban
No Pertanyaan ”Ya” “Tidak”
menjawab “Ya” untuk semua pertanyaan mengenai kompetensi auditor. Hal ini
membuktikan bahwa auditor yang bekerja pada Kantor Inspektorat Kota Makassar
Tabel 4.3
Jawaban Jawaban
No Pertanyaan ”Ya” “Tidak”
menjawab “Ya” untuk pertanyaan nomor 9, nomor 11 dan nomor 12. Hal ini
audit terlebih dahulu demi tercapainya tujuan audit yang telah ditetapkan.
penyusunan program audit tidaklah melibatkan semua auditor, karena begini nak
program audit itu disusun oleh tim audit yang sudah ditunjuk ji saja, maksudnya
begini eh yang dapatji mandat saja untuk melakukan suatu audit. Gunanya
56
penyusunan program audit ini supaya ada landasan untuk pembagian tugas audit
Tabel 4.4
Jawaban Jawaban
No Pertanyaan ”Ya” “Tidak”
langkah-langkah yang ada dalam Tabel 4.4 yang dimana tujuan utamanya adalah
Tabel 4.5
Jawaban Jawaban
No Pertanyaan ”Ya” “Tidak”
menjawab “Ya” untuk semua pertanyaan mengenai laporan audit operasional. Hal
ini membuktikan bahwa laporan audit operasional pada Kantor Inspektorat Kota
Makassar telah disusun dengan sangat baik, karena laporan audit disusun setelah
4) Rekomendasi perbaikan
Tabel 4.6
Jawaban Jawaban
No Pertanyaan ”Ya” “Tidak”
menjawab “Ya” untuk semua pertanyaan mengenai kegiatan dan tindak lanjut. Hal
terhadap laporan audit, maka perlu dilakukan tindak lanjut atau follow up.
3. Hasil Wawancara
Adapun hasil dari wawancara yang telah dilakukan terhadap bapak Andi
Wahidin selaku auditor internal pada kantor Inspektorat Kota Makassar untuk
lembaga pemerintah yang lainnya. Jadi, artinya eee auditor itu ibaratnya
dokter, yang mau sehat itu pasien. Jadi yang eee pasien itu yang
melaksanakan itu, semakin bagus dia turuti resepnya si doker itu pasien
itu jauh akan lebih baik, tetapi bukan dokter yang menjadi pelaksananya
apa yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini inspektorat adalah
mengalami hambatan ?
dalam audit operasional itu tentang regulasi saja. Kenapa saya bilang
Terkait dengan audit operasional ini eeee dia lebih cenderung mengenai
yang menyebabkan 3E ini. Selain itu, dalam audit operasional ini hanya
yang jadi masalah, tetapi kalau masalah hambatan itu di SKPD atau
hambatan mengenai kepatuhan regulasi saja yang disebabkan oleh dua hal, yang
pertama adalah kurang memahami regulasi yang berlaku dan kedua adalah faktor
kesengajaan.
dengan kata lain manajemen suatu SKPD atau kantor itu melaksanakan
rekomendasi dengan baik itu eee secara tidak langsung itu akan
oleh kantor tersebut. Nah, itulah yang menjadi ukuran apakah kantor itu
rangka menigkatkan kinerja pemerintah adalah mengenai regulasi saja yang harus
dipatuhi.
C. Pembahasan
berlaku. Maka dari itu dibutuhkan audit operasional yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan suatu kinerja melalui surat rekomendasi, hal ini
berlaku apabila pelaksanaan audit operasional tersebut sudah sesuai dengan SOP
auditor internal yang ada pada kantor instansi tersebut. Auditor internal tersebut
bawah naungan kota Makassar, termasuk kantor Inspektorat Kota Makassar itu
sendiri.
ini kinerja pemerintah diukur melalui audit operasional yang dilaksanakan oleh
63
auditor internal pada Kantor Inspektorat Kota Makassar melalui beberapa aspek,
a. Independensi
memberikan penilian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal ini
Hal ini dapat diketahui dengan melihat status organisasi dan sikap objektif
itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa independensi harus dimiliki oleh setiap
Beasley, 2010:501).
pelasanaannya telah sesuai dengan SOP audit yang berlaku pada kantor
b. Kompetensi
oleh orang yang mempunyai latar belakang pendidikan formal dan memiliki
2010:501).
melakukan komunikasi yang efektif dengan dana tau unit kerja yang diaudit.
pelaksanaannya telah sesuai dengan SOP audit yang berlaku pada kantor
masalah, serta mampu berkomunikasi secara efektif dengan unit kerja yang
akan di audit.
65
program audit terlebih dahulu demi tercapainya tujuan audit yang telah
melaksanakan audit.
pelaksanaannya telah sesuai dengan SOP audit yang berlaku pada kantor
1) Ketua tim audit melakukan persiapan dan membuat jadwal audit yang
auditor
3) Melaksanakan audit
tim auditor
7) Menganalisa masalah
bagian dari padanya dengan tujuan menilai dan melaporkan apakah sumber
daya dan dana digunakan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Hasil
observasi langsung.
pelaksanaannya telah sesuai dengan SOP audit yang berlaku pada kantor
akar masalah.
pada Kantor Inspektorat Kota Makassar telah disusun dengan sangat baik,
karena laporan audit disusun setelah tahap mendalam selesai dilakukan dan
memuat :
4) Rekomendasi perbaikan
pelaksanaannya telah sesuai dengan SOP audit yang berlaku pada kantor
memuan tujuan audit secara objektif, jelas, dan singkat. Laporan audit ini
kemudian dikonfirmasikan kepada unit kerja yang diaudit agar mereka dapat
secara mendalam terhadap laporan audit, maka perlu dilakukan tindak lanjut
bahwa pelaksanaannya telah sesuai dengan SOP audit yang berlaku pada
audit, pelaksanaan audit, laporan audit, serta kegiatan dan tindak lanjut sudah
sesuai dengan SOP audit yang berlaku pada Kantor Inspektorat Kota Makassar.
pemerintah, hal ini dapat dilihat dari optimalnya pelaksanaan audit operasional
yang dilakukan oleh auditor internal pada Kantor Inspektorat Kota Makassar.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dista Amaliah
dicapai dalam hal ini mengenai kinerja sektor publik, maka diperlukan audit
tahapan audit kinerja tidak berbeda jauh dengan audit laporan keuangan.
69
bahwa audit sektor publik adalah kunci untuk pemerintahan publik yang baik, maka
dari itu penting untuk menjaga sumber daya yang tepat untuk jumlah waktu yang
tepat dengan mandat yang luas mencapai tujuan tata kelola organisasi
pemerintahan.
perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Eli Suhayati dengan penelitian
ini, yaitu pada penelitian yang dilakukan Eli Suhayati kinerja pemerintah diukur
Malang sudah sesuai dengan tahap audit operasional, serta audit operasional
Sementara penelitian yang dilakukan oleh Abdul Kadir Madawaki, dkk (2017)
mengenai audit internal pada sektor swasta dan pada sektor publik. Audit internal
sektor swasta melapor kepada Komite Audit & Chief Executive Officer, sementara
audit internal sektor publik melapor kepada Chief pejabat eksekutif & Chief
Financial Officer.
perbedaan dalam status pelaporan mengenai audit internal pada sektor swasta
70
dan pada sektor publik. Audit internal sektor swasta melapor kepada Komite Audit
& Chief Executive Officer, sementara audit internal sektor publik melapor kepada
Chief pejabat eksekutif & Chief Financial Officer. Pelaksanaann audit pada sektor
pemerintah. Selain itu, audit pada sektor publik atau pemerintahan adalah kunci
untuk tata kelola pemerintahan yang baik yang dapat membantu masyarakat
‘
BAB V
PENUTUP
penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang
A. Kesimpulan
Kinerja Pemerintah Pada Kantor Inspektorat Kota Makassar” maka penulis dapat
pelaksanaanya sudah sesuai dengan SOP audit yang berlaku pada kantor
Inspektorat Kota Makassar dilaksanakan oleh auditor internal. Hal ini didukung
kinerja pemerintah, serta hasil kuesioner yang dipakai untuk mengukur kinerja
a. Independensi
b. Kompetensi
71
72
B. Saran
yang berbeda atau hal lain yang dapat meningkatkan kinerja pemerintah
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2010). Auditing and Assurance.
Jakarta: Salemba Empat.
Drs. Amin Widjaja Tunggal, A. C. (2013). Pengantar Audit Operasional dan Audit
Lingkungan. Jakarta: Harvarindo.
I. Identitas Responden
(Berikan tanda cawang/check-list (√) pada kotak yang tersedia)
Nama Bapak/Ibu :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Sarjana (S1)
Lama Bekerja :
Isilah Kuesioner dibawah ini sesuai dengan keadaan ditempat anda bekerja :
AUDIT OPERASIONAL
No Pertanyaan Ya Tidak
INDEPENDENSI
1 Apakah auditor merupakan staf khusus yang terpisah
dari kegiatan operasional Instansi?
kinerja pemerintah ?
mengalami hambatan ?
Kelurahan Maccini. Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri
Maccini 2 Makassar lulus tahun 2009, SMP Negeri 13 Makassar lulus tahun 2012,
SMA Negeri 2 (5) Sinjai Utara lulus tahun 2015, dan mulai tahun 2015 melanjutkan
sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai
Pramuka dan Osis, dan SMA yaitu Osis. Dalam dunia kampus, peneliti terus
IMM.