Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan algoritma stroke gadjah mada pada pasien ditemukan penurunan

kesadaran, tidak terdapat nyeri kepala, dan tidak ditemukan refleks babinski, sehingga
disimpulkan sebagai stroke hemoragik. Tetapi hal tersebut tidak mendukung dari hasil
pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
mendiagnosis sebagai stroke infark emboli. Penilaian menggunakan siriraj stroke
score didapatkan hasil <1 yang interpretasinya adalah stroke infark. Perbedaan
interpretasi antara algoritma stroke gadjah mada dan siriraj stroke score menunjukkan
bahwa luasnya gambaran klinis stroke dan perbedaan faktor risiko di berbagai tempat
menyebabkan sulitnya membuat skor stroke yang bisa digunakan untuk semua
populasi. Skor ini juga bukan untuk menggantikan CT-scan otak sebagai gold standar,
namun merupakan sistem yang sangat sederhana dan bisa digunakan di mana saja
untuk membedakan antara stroke hemoragik dan non-hemoragik.
Mitral stenosis merupakan kondisi obstruksi aliran darah ke ventrikel kiri
akibat adanya halangan pembukaan katup atau yang disebut juga dengan pengurangan
mitral valve area (MVA) secara sempurna saat fase pengisian diastolik ventrikel kiri.
Kondisi penyempitan MVA mengakibatkan berkurangnya pengisian pasif ventrikel
kiri serta peningkatan tekanan atrium kiri yang memunculkan berbagai komplikasi
salah satunya emboli. Komplikasi mitral stenosis tersebut dapat meningkatkan
morbiditas dan mortalitas seperti atrial fibrilasi dengan risiko stroke 5 kali lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai