Afiatur Bab II
Afiatur Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
kes RI,
oorkasian , 2009).
2.1.2 Klas
Health
Organisati puti :
6
7
setiap individu. Hal ini ditandai oleh penurunan kemampuan tubuh untuk
).
degen 2002).
membesar dan .
2.2 utut
2.2.1
tida rk an ang
nyata aringan
Nyeri sendi lutut adalah suatu nyeri yang terjadi pada sendi lutut
keadaan ini lansia sangat terganggu, apabila lebih dari satu sendi yang
pengapuran atau
2.2.2 E
Pen belum di
nyeri aitu:
b. Trauma
Terjadinya trauma, benturan atau cedera pada sendi lutut juga dapat
d. Faktor usia
kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi
yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna
orang tidak mempunyai kisaran gerak yang sama pada sendi-sendi yang
g. Cai kejut
c. Mekanik
rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi
yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada nyeri sendi coxae
atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum
d. Pembengkakan Sendi
adanya pemerahan.
berjalan
sendi lutut, terlebih pada pasien lanjut usia. Keadaan ini selalu
f. Gangguan Fungsi
diterima ra satu
Fisio
si tersebu menyebabkan no ep or
di ba sepanjang serabut nu
dorsal P ini
jauh ke dalam sistem saraf pusat. Setelah impuls saraf sampai di otak,
otak mengolah impuls saraf kemudian akan timbul persepsi dari nyeri
dapat berupa stimulasi fisik, kimia, ataupun panas dan dapat terjadi
rikutny serabut
spi
n, se otonin, noradrenalin) s
m ula erior
da .
men atau
a. Nyeri akut
reaksi tubuh yang diperinth oleh otak. Nyeri akut merupakan upaya tubuh
b. onik
Nyeri i penyembuha
tubuh.
ny 2008).
Men mpengaruhi
b. Tahap perkembangan
ambang nyeri.
c. Lingkungan
menyen
res
aman asa al
2.3.6. Pengu
2.3.6.1 Kategorika
merasakan nyeri. Nyeri ringan diartikan sebagai neri siklik dan tidak
dari Likert pain scale adalah kecenderungan pada pasien untuk lebih
deskripsi ai.
scale
ating cale
kue
emahami
komunikasi.
dikatakan sebagai nyeri ringan, nilai 4-7 dikaakan sebagai nyeri sedang
ar da reading pointer y an
bacaa an jika
amban pounds
2009).
dengan imulasi
o ot progres f
2.4.
oleh itasari,
2.4.2 Manfaat
sekolah penerba
obatan dilakuk
2.4.3 Lang
tenang pada saat berlatih (Walker, dkk, 1981 dalam Prawitasari, dkk,
a. Kondisi ruangan
rkonsentrasi
Alat
dkk, 2002).
diper
atau tiga kali dalam setiap minggu. Jumlah sesi tergantung pada
era.
Dalam individu
gganggu
dilakukan kembali.
dari hari ke hari. Hal ini bergantung pada kondisi fisiologis dan
psikologis individu
y nginkan
dengan a menggenggam
dan keadaan relaks yang dialami. Prosedur serupa juga dilatihkan pada
tangan kanan.
25
Gerakan 1 :
Mlkt
ang.
2).
(Rhamdani
diaw asakan
ketegan n gerakan
belak
Sehi ka.
28
ain, daan
antara gerakan
belah telapak kaki (lihat gambar 7) sehingga otot paha terasa tegang.
masing
Sistem saling
berlawanan, parasimpatis.
muncul, maka diperkirakan sistem saraf simpatis turut bekerja pada tubuh
saat itu, sedangkan ketika tubuh berada pada kondisi rileks maka yang
1977dalam Prawit
ai kelen kortisol